Kebahagiaan dunia
Islam telah menetapkan beberapa hukum dan beberapa kriteria yang mengarahkan
manusia untuk mencapai kebahagiaan hidupnya di dunia. Hanya saja Islam
menekankan bahwa kehidupan dunia, tidak lain, hanyalah jalan menuju akhirat.
Sedangkan kehidupan sebenarnya yang harus dia upayakan adalah kehidupan akhirat.
Allah Ta'ala berfirman,
"Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl: 97)
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi." (QS. Al-Qashshash: 77)
"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Seluruh urusannya
bernilai baik. Jika mendapat kebaikan dia bersyukur, dan itu baik
untuknya. Dan jika tertimpa keburukan dia bersabar, dan itu baik
untuknya." (HR. Muslim)
Memperbanyak dzikir
dan merasa selalu
disertai Allah
Memiliki akhlak mulia
yang mendorong
untuk berbuat baik
kepada sesama
Beriman dan
beramal shalih
Memanajemen waktu,
karena waktu adalah
modal utama manusia
selama hidup di dunia
Berusaha meraih
materi yang
mendatangkan
kebahagiaan
Menjaga
kesehatan
Ketiga
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran." (QS. Al Maidah: 2)
4. Menjaga kesehatan
Kesehatan di sini mencakup semua sisi; badan, jiwa,
akal, dan ruhani. Menjaga kesehatan badan merupakan
fitrah manusia, karena berkaitan dengan kelangsungan
hidup dan juga menjadi sarana untuk memenuhi
kebutuhan materi seperti makan, minum, pakaian, dan
kendaraan.
- Kesehatan fisik
- Kesehatan jiwa
- Kesehatan akal
- Kesehatan ruhani