Anda di halaman 1dari 35

CHAPTER 10

PENANGANAN GAMBAR

Page
1
Ali Munazid,S.T.,
M.T.

10.1 Jenis-jenis Gambar


Sisten Gambar Satu-satu.
Jenis gambar menampilkan 1 (satu)
benda dalam satu lembar kertas gambar.
Sistem Gambar Kelompok.
Jenis gambar menampilkan benda banyak
dalam 1 (satu) lembar kertas gambar.
Gambar Lembar Banyak.
Jenis gambar menampilkan benda satu
dalam banyak kertas gambar.
Page 2

10.2 Susunan Kertas Gambar

(1-11)

Isi susunan gambar dalam kertas gambar


adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Posisi dan ukuran kepala gambar.


Batas dan Bingkai gambar
Tanda tengah kertas gambar
Tanda orientasi
Skala referensi metrik
Sistem referensi kisi-kisi
Tanda Potongan
Dan lain-lain
Page 3

10.2.1-Posisi & ukuran kepala gmbar (2-11)


Kepala gambar
Kepala gambar dibubuhkan pada
lembaran kertas gambar menunjukkan halhal umum berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nomor Gambar
Judul Gambar
Nama & tanda tangan petugas yang terkait
Keterangan-keterangan gambar
Cara proyeksi
dsb
Page 4

10.2.1-Posisi & ukuran kepala gmbar(3-11)


Posisi Kepala Gambar (Normal)

Page 5

10.2.1-Posisi & ukuran kepala gmbar(4-11)


Posisi Kepala Gambar (Khusus)

Page 6

10.2.1-Posisi & ukuran kepala gmbar(5-11)


Ukuran kepala gambar

Tergantung Kebutuhan

Maks (180 mm)

Page 7

Batas Bebas
Lebar minimum:
20mm A0,A1
10mm A2,A3,A4

Pinggiran Arsip:
Lebar min. 20
mm)

Rangka:
Garis yang membatasi
ruang gambar (tebal garis
min. 0,5 mm)

10.2.2-Batas & Bingkai Gambar


(6-11)

Page 8

10.2.3-Tanda Tengah Gambar

(7-11)

Tanda tengah (4buah) tanda pada kertas gambar


untuk memudahkan kedudukan gambar.
Page 9

10.2.4-Tanda Orientasi

(8-11)

Tanda orientasi (2buah) tanda pada kertas gambar


untuk menentukan letak gambar pada papan gambar,
atau untuk menentukan arah pengelihatan gambar
Page 10

10.2.5-Skala Referensi Metrik

(9-11)

10 10 10 10 10

Skala Referensi
Matrik sebuah
skala sebagai
referensi untuk
memudahkan
pengecilan dan
pembesaran gambar
.

50

Page 11

Sistem Referesi Kisi :


Jumlah Pembagian Genap (jarak pembagian min 25mm maks 75mm);
Angka, Garis 0,5mm; Panjang garis pembagi 5 mm;

(10-11)
Sistem Referesi Kisi :
Genap jarak pembagian min 25mm maks 75mm);
Huruf Kapital, Garis 0,5mm; Panjang garis pembagi 5

10.2.6-Sistem Referensi Kisi-kisi

Page 12

10.2.7-Tanda Potongan

(11-11)

Tanda Potongan:
Tanda potongan dapat
disetiakan pada keempat
ujung kertas, untuk
mempermudah
pemotongan.
Hal yang Harus ada:
1.Kepala Gambar
2.Rangkah gambar
3.Tanda Tengah Gambar
Piilihan:
1.Tanda Orientasi
2.Skala Referensi Matrik
3.Sistem Referensi Kisi
4.Tanda Potongan..

Page 13

10.3 Skala

(1-4)

ISO DIS 5457 menentukan penggunaan kertas


gambar dari seri A, yaitu A0-A4.
Karena ukuran benda itu ada yang kecil dan besar,
seringkali tidak memungkinkan menggambar benda
dalam kertas gambar dari ukuran tertentu, dalam
ukuran sebenarnya.
Skala perbandingan ukuran linier pada gambar
terhadap ukuran linier dari benda.
Ada 3 (tiga) macam skala gambar:
1. Ukuran Penuh
2. Skala Pembesaran
3. Skala Pengecilan
Page 14

1-Jenis Skala

(2-4)

1. Skala Pembesaran
Dipergunakan jika gambar dibuat lebih besar
dari pada benda sebenarnya. (Arloji)

2. Skala Penuh
Dipergunakan jika gambarnya dibuat sama
besar dengan benda sebenarnya

3. Skala Pengecilan
Dipergunkan jika gambarnya dibuat lebih
kecil dari benda sebenarnya.
Page 15

2-Penunjukan Skala

(3-4)

1. Penunjukkan Skala
x : 1 Skala Pembesaran
1 : 1 Skala Penuh
1 : x Skala Pengecilan

2. Penulisan Skala
Golongan
Skala Pembesaran

Skala yang dianjurkan


50 : 1
5:1

20 : 1
2:1

Ukuran Penuh
Skala Pengecilan

10 : 1
1:1

1:2
1 : 20
1 : 200
1 : 2000

1:5
1 : 50
1 : 500
1 : 5000

1 : 10
1 : 100
1 : 1000
1 : 10000
Page 16

3-Pemilihan Skala

(4-4)

Skala gambar dipilih tergantung dari besar kecil benda


yang digambar & tujuan gambar.
Dalam segala hal, skala yang dipilih harus besar agar
dapat memberikan keterangan yang lengkap. Skala
gambar dan ukuran benda menentukan ukuran gambar.
Gambar detail sangat kecil untuk diberi ukuran lengkap
pada gambar utamanya, harus digambar disamping
gambar utama dalam gambar detail tersendiri dan
digambar dengan skala pemesaran.
Sebagai informasi dianjurkan untuk membuat gambar
skala penuh dari benda kecil, dalam hal ini gambar
skala
penuh
dapat
disederhanakan
dengan
menggambar bagiannya saja.
Page 17

10.4 Pengawasan Gambar

(1-9)

Gambar merupakan dasar produksi & diperlukan


untuk kegiatan dari seluruh bagian perusahaan.
Bagian yang memerlukan : (Pengembangan,
Perencanaan, Teknik, Produksi, Penjualan,
Ekonomi dll).
Memproduksi, pencatatan, distribusi dan
penghancuran gambar harus diawasi dengan
cermat. Pengawasan yang tidak cermat dapat
menyebabkan gambar hilang, kerusakan
gambar, peningkatan waktu penanganan, usaha
dan gangguan produksi.
Page 18

10.4.1 Pengawasan Gambar

(2-9)

Pengawasan Gambar kegiatan yang mengawasi tata


cara gambar misalnya: gambar asli, reproduksi,
pencatatan, distribusi, perubahan teknik, penemuan
kembali dan kerusakan.
Kegiatan perencanaan pengawasan terdiri dari 2 bagian:
Bagian Teknik (Teknik dan setengah teknik)
Kegiatan bagian teknik merupakan kegiatan utama dari
perencanaan dimana terlibat dalam membuat perincian, gambar
tata letak, gambar detail, gambar susunan, pemeriksaan,
standarisasi dll.
Bagian Usaha
Kegiatan bidang usaha adalah kegiatan yang secara tidak
langsung berhubungan dengan perencanaan dan terdiri dari
urusan kepegawaian, dokumentasi, pemeriksaan bahan dll.
Page 19

10.4.1 Pengawasan Gambar

(3-9)

1. Hal-hal Utama.
1.
2.

3.

Ukuran Gambar : Standarisasi ukuran kertas gambar, susunan


gambar, kepala gambar, daftar komponen, dsb.
Nomor Gambar : Menentukan nomor gambar / lambang untuk
identifikasi, penggolongan, pengawetan, penyimpanan dan
penggunaan.
Jenis Gambar : Penggolongan gambar, jenis, penggunaan.

2. Masalah Pengawasan.
1.
2.
3.
4.

Pengawetan gambar asli : Penetapan sistem penerimaan,


pencatatan, pengawetan dan arsip.
Reproduksi gambar asli : Penentuan sistem pengawasan untuk
reproduksi, dengan mikro film atau gambar transparan.
Distribusi
:
Penetapan
sistem
distribusi
dan
sistem
pengembaliannya.
Perubahan Teknik : Penetapan sistem untuk perubahan teknik dan
perbaikan gambar.
Page 20

10.4.1 Pengawasan Gambar

(4-9)

1. Kepentingan Nomor Gambar.

Pada gambar terdapat gambar bagian-bagian yang sederhana,


maupun gambar-gambar susunan rumit. Judul gambar dapat
menunjukkan macam benda atau komponen gambar, tetapi
kurang tepat untuk pengawasan gambar. Nomor gambar
sebagai dasar untuk pengawasan.
Sistem pemberian nomor gambar mempunyai pengaruh
kepada kegiatan bagian yang bersangkutan. Nomor gambar
dapat juga sebagai nomor komponen

2. Memberi Kode Nomor Gambar.


Persyaratan pemberian kode nomor gambar:
1. Fungsi pengenalan (identifikasi)
2. Fungsi Penggolongan (klasifikasi)
Page 21

10.4.1 Pengawasan Gambar

(5-9)

1. Nomor Gambar Sistem Universal

Untuk memenuhi fungsi pengenalan (identifikasi), Gambar-2


diberi kode dengan nomor urut dalam urutan pencatatan, dan
tidak tergantung dari ukuran kertas, judul dan proyek.

Keuntungan sistem universal:

Tidak terdapat banyak nomor yang hilang dan sistem ini dapat
dipergunakan untuk jangka waktu lama.
Sistem ini dapat memenuhi perubahan keadaan.
Jumlah angka relatif kecil.
Kode nomor gambar mudah dilaksanakan, dan dapat disesuaikan
pada berbagai macam dan jenis produk.

A3 IO

Ukuran
Kertas
Gambar

0001234

Kode
Nomor Urut Gambar
Bengkel /
Departemen

Page 22

10.4.1 Pengawasan Gambar

(6-9)

2. Nomor Gambar Sistem Kode

Untuk memenuhi fungsi pengenalan (identifikasi)


penggolongan.
Baik dipergunakan untuk produksi masal sedikit variasi.

dan

11 021 01 00
Nomor Perubahan
Kode Jenis
Kode Fungsi
Kode Divisi

Page 23

10.4.1 Pengawasan Gambar

(7-9)

3. Nomor Gambar Sistem Gabungan

Untuk memenuhi fungsi pengenalan (identifikasi) dan


penggolongan, menggabungkan kedua sistem universal dan
kode.
Baik dipergunakan untuk produksi masal sedikit variasi.

11 21 01 210
Nomor Urut
Golongan Akhir (Jenis)
Golongan Tengah (Fungsi)
Golongan Akhir (Divisi)

Page 24

10.4.1 Pengawasan Gambar

(8-9)

4. Nomor Komponen untuk Komponen Standar

Dipergunakan penunjukan menurut standar sebagai nomor


komponen daripada nomor gambar normal, seperti yang telah
diuraikan di atas, bentuk, ukuran, bahan, penyelesaian,
perlakuan permukaan dsb.
Contoh Baut Segi Enam M8 x 30

B1 08 30
Panjang Baut (30 mm)
Penunjukan Ulir Baut M8 (8)
Baut segi enam

Page 25

10.4.1 Penanganan Gambar Asli

(9-9)

1. Pencatatan Gambar
Semua Gambar asli harus tercatat dalam Catatan
Gambar / Kartu Gambar

2. Pengawetan Gambar
Penyimpanan menurut proyek, ukuran kertas.
Penyimpanan secara vertical, horozontal dan berputar.

3. Pengeluran dan Inventaris Gambar


Gambar Asli tidak dikeluarkan, kecuali untuk
reproduksi atau revisi. Pengeluaran diawasi oleh
pengawas, pengeluaran harus tercatat dalam kartu
pengeluaran
dan
diletakkan
pada
tempat
penyimpanan gambar.
Page 26

10.4.1 Penanganan Gambar Asli

(9-9)

Dalam jangka waktu tertentu gambar asli


diperbaiki dan diinvertarisir, dalam inventarisir
diperiksa hal-hal berikut:
1. Penemuan kembali gambar yang telah
dikeluarkan
2. Pencocokan dengan catatan gambar
3. Pemeriksaan catatan gambar, nomor, revisi,
tanggal revisi, proyek dan judul.

Page 27

10.4.1 Penanganan Cetakan

(9-9)

Copy / cetakan dari gambar asli, dan beberapa


hal yang disyaratkan untuk reproduksi:
1.
2.
3.
4.

Copy harus jelas.


Reproduksi harus cepat.
Reproduksi harus murah.
Kemungkinan rusak, pengotoran atau terlipat dari
gambar asli kecil.
5. Copy tidak boleh cepat hilang warnanya.
6. Mudah untuk diawetkan dan pengiriman.

Pengawetan Cetakan Cetakan dpt dilipat, agar


dijadikan sebuah buku/berkas dan disimpan
dalam lemari arsip sesuai nomor gambar.
Page 28

10.4.1 Penanganan Cetakan

(9-9)

Distribusi Cetakan dibagikan kepada bagian


yang membutuhkan. (misalnya Bagian Riset,
Pengembangan, Produksi, Ekonomi dll)

Distribusi & Pengeluaran Cetakan dapat


dibagi dan dikeluarkan, Pembagian dilakukan
oleh
bagian
pengawasan,
sedangkan
pengeluaran dikeluarkan bila ada permintaan.
Distribusi & Pengeluaran Cetakan baru
dibagikan/dikelaurkan setelah dicatat pada
kartu distribusi / kartu pengeluaran.

Page 29

10.4.1 Penanganan Cetakan

(9-9)

Tindakan pencegahan pembagian dan pengeluaran


berikut yang harus dilakukan :
1.

2.

3.

4.

Kartu distribusi atau pengeluaran harus tahan lama, dan dapat


dipergunakan berulang kali. Sebuah kartu pinjam harus ada
pada bagian pengawasan gambar.
Jika telah diadakan perubahan dan perbaikan, gambar yang
telah diperbaiki atau dirubah harus segera dikirim kepada orang
yang menerima gambar sebelumnya. Gambar lama harus diberi
tandah DIMUSNAHKAN
Jika cetakan yang direvisi dan yang lama dapat diperoleh duaduannya, maka harus ditandai dengan etiket berwarnah atau
ditempeli catatan.
Cetakan yang telah dipergunakan harus dimusnakan secara
total. Harus diingat bahwa pembetulan dan pengerusakan
cetakan lama harus dicegah. Agar bagian ini tidak dapat ditiru
dan untuk menyimpan rahasia.
Page 30

10.4.1 Pengawasan Gambar

(9-9)

Tindakan pencegahan pembagian dan pengeluaran


berikut yang harus dilakukan :
1.

2.

3.

4.

Kartu distribusi atau pengeluaran harus tahan lama, dan dapat


dipergunakan berulang kali. Sebuah kartu pinjam harus ada
pada bagian pengawasan gambar.
Jika telah diadakan perubahan dan perbaikan, gambar yang
telah diperbaiki atau dirubah harus segera dikirim kepada orang
yang menerima gambar sebelumnya. Gambar lama harus diberi
tandah DIMUSNAHKAN
Jika cetakan yang direvisi dan yang lama dapat diperoleh duaduannya, maka harus ditandai dengan etiket berwarnah atau
ditempeli catatan.
Cetakan yang telah dipergunakan harus dimusnakan secara
total. Harus diingat bahwa pembetulan dan pengerusakan
cetakan lama harus dicegah. Agar bagian ini tidak dapat ditiru
dan untuk menyimpan rahasia.
Page 31

Kartu Gambar
No . Gbr.

A-0-1

Jml. Gbr.

1 buah

Tgl. Reg.

1-1-13

Tgl.

Ukuran

Revisi

Kertas

3-2-13

Invent.

Tgl.

Tanda

Masuk

Tangan

A0

Page 32

Kartu Pengeluaran
Proyek:

Nama:

KM. ASYIK COE

KAPAL NYELEM SENDIRI


Kertas:

No. Gambar:

A0

Tanggal dikeluarkan:

XX-VV-0 DD-MM-YYYY

Tanggal dikembalikan:

DD-MM-YYYY

Tanggal disetujui:

DD-MM-YYYY

Alasan dikeluarkan:

Page 33

Kartu Inventaris
Proyek:

Nomor Gambar:

Kertas:

KAPAL NYELEM SENDIRI

KAPAL NYELEM SENDIRI

A0

Inventaris
00

01

Nama

02

03

04

Tanggal
Dikeluarkan

05

06

07

08

09

10

11

12

13

Dimusnahkan

Tanggal
Dikemabalikan

Page 34

Kartu Pinjam Cetakan


Kartu Pinjam Cetakan
Tanggal : DD-MM-YYYY
Proyek:

KODOK NGOREK
Nomor Gambar:

KAPAL KEROKAN
Judul Gambar:

GENERAL ARRANGEMENT
Bagian:

KOTAK HARTA KIRUN


Nama:

Tanda Tangan

Page 35

Anda mungkin juga menyukai