Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 9

Muhammad Nur Effendi (130210006)


Nyoman Krisna (130210007)

Pengertian Sikap
G.W.Allport mengemukakan bahwa sikap adalah
keadaan mental dan saraf dari kesiapan, yang diatur
melalui pengalaman yang memberikan pengaruh
dinamik atau terarah terhadap respons individu pada
semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya.
Krench dan Crutchfield : yang sangat mendukung
perspektif kognitif, mendefinisikan sikap sebagai
organisasi yang bersifat menetap dari proses
motivasional, emosional, perceptual, dan kognitif.

Meskipun ada beberapa perbedaan pengertian


sikap, tetapi berdasarkan pendapat - pendapat
tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa
sikap adalah keadaan mental yang diatur melalui
pengalaman yang memberikan pengaruh terhadap
respons individu, organisasi yang bersifat menetap
dari proses motivasional, emosional, perceptual,
dan kognitif. Selain itu sikap juga memberikan
kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau
negatif terhadap obyek atau situasi.

Ciri-ciri Sikap
Menurut Gerungan (2004) dalam psikolog social adalah
sebagai berikut :
a. Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari.
b. Sikap berubah-ubah sesuai dengan keadaan.
c. Dalam sikap selalu terjadi hubungan subyek-subyek,
tidak ada sikap tanpa obyek.
d. Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah
terpenuhi.
e. Sikap tidak hanya satu macam saja, melainkan sangat
bermacam-macam sesuai dengan banyak obyek yang
dapat menjadi perhatian orang yang bersangkutan.

Definisi dan Konsep Tingkah laku - Tingkah laku


adalah sebuah tingkah laku yang seseorang itu
lakukan dan katakan. - Menurut Skinner tingkah
laku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.teori
Skinner disebut teori S-O-R ( Stimulus
Organisme Respon). , perilaku dibedakan
menjadi dua :
a. Perilaku tertutup (convert behavior)
b. Perilaku terbuka (overt behavior)

Ciri-ciri tingkah laku:


a. Apa yang orang katakan dan lakukan (Actions)
b. Mempunyai satu atau lebih dimensi (Dimention)
yang boleh diukur (Kekerapan, tempo masa,
intensiti, latensi)
c. Boleh mengamati, dan direkam (Observable and
Measurable)
d. Mempunyai efek kepada persekitaran(hubungan
antara tingkah laku dengan peristiwa
dipersekitaran) dalam bentuk overt or covert.

Komponen Sikap
1. Komponen Kognitif (komponen perseptual) Komponen yang berkaitan
dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang
berhubung dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.
2. Komponen Afektif (komponen emosional) Komponen yang
berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap,
berkaitan dengan nilainilai.
3. Komponen Konatif ( komponen perilaku) Komponen yang
berhubungan dengan tendensi bertindak terhadap objek sikap.
Komponen ini menunjukan intensitas sikap, yaitu menunjukan besar
kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap
objek sikap

Fungsi pertahanan diri bahwa sikap dapat


melindungi seseorang dari keharusan untuk
mengakui kenyataan tentang dirinya. Sikap
melingdungi diri, menutupi kesalahan, agresi
dsb, dalam rangka mempertahankan diri
Fungsi penyesuaian diri bahwa orang cenderung
mengembangkan sikap yang akan membantu
untuk mencapai tujuannya secara maksimal.

Fungsi pengetahuan Sikap membantu


memahami lingkungan (sebagai skema),
Bahwa sikap membantu seseorang
menetapkan standar evaluasi terhadap sesuatu
hal. Fungsi ekspresi nilai Bahwa sikap
membantu ekspresi positif nilai - nilai dasar
seseorang, memamerkan citra dirinya dan
aktualisasi diri.

SUMBER-SUMBER
PEMBENTUKAN SIKAP
1. Faktor Sosialisasi Pengalaman hidup
memainkan peranan penting dalam membentuk dan
mempengaruhi sikap individu. Hal ini dikeranakan
segala pengalaman yang telah dilalui tersebut akan
tersimpan di dalam memori atau ingatan mereka
dan akan dimunculkan pada saat-saat tertentu.
Pengalaman hidup ini biasanya berbeda antara satu
individu dengan individu yang lain

2. Faktor Pengalaman Hidup memainkan peranan


penting dalam membentuk dan mempengaruhi sikap
individu. Hal ini dikeranakan segala pengalaman
yang telah dilalui tersebut akan tersimpan di dalam
memori atau ingatan mereka dan akan dimunculkan
pada saatsaat tertentu. Pengalaman hidup ini biasanya
berbeda antara satu individu dengan individu yang
lain. Kadang-kadang melalui pengalaman ini juga
akan menyebabkan seseorang mempunyai keyakinan
lebih terhadap sesuatu perkara.

3. Hasil Pengamatan yang Berpanjangan Terdapat


kajian-kajian yang menunjukkan bahwa penelitian
dapat mengubah asumsi kita terhadap suatu
masalah. Kajian tersebut menunjukkan bahwa
hanya dengan pengamatan yang berpanjangan atau
berulangkali terhadap sesuatu masalah baru sudah
mencukupi untuk menjadikan masalah tersebut
lebih disukai. Hal ini karena terdapat kaitan dan
hubungan antara diri dan sikap dalam pembentukan
tingkah laku seseorang.

Terbentuknya Sikap Sikap tidak dibawa sejak lahir,


tetapi dibentuk sepanjang perkembangan individu.
Faktor internal:
1. Fisiologis
2. Psikologis
Faktor Eksternal :
1. Pengalaman
2. Situasi
3. Norma-norma
4. Hambatan
5. Pendorong Reaksi

Perubahan Sikap Spontan


Memikirkan objek sikap secara mendalam cenderung
akan membuat sikap menjadi lebih ekstrim.
Menurut Tesser, me-review dan mengkaji keyakinan
kita, dan tekanan konsistensi menyebabkan keyakinan
kita cenderung menjadi konsisten.
Hipotesis Tesser menyatakan bahwa memikirkan
sesuatu isu akan melahirkan sikap yang lebih
terpolarisasi karena pemikiran akan menyebabkan
seseorang menghasilkan lebih banyak sikap yang
konsisten

HUBUNGAN ANTARA SIKAP, MINAT


DAN PERILAKU MANUSIA
Sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan
keputusan yang teliti dan beralasan dan berdampak sebagai berikut:
1) Perilaku tidak hanya ditentukan oleh sikap umum tapi oleh sikap
yang spesifik terhadap sesuatu.
2) Perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh sikap tetapi juga oleh
norma-norma subjektif yaitu keyakinan kita mengenai apa yang
kita perbuat sesuai dengan aturan yang berlaku dimasyarakat.
3) Sikap terhadap suatu perilaku bersama normanorma subjektif
membentuk suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu.

Contoh Kasus

Disebuah stasiun televisi seperti trans tv, untuk membuat suatu acara televisi
dimana pemimpinnya membagikan tugas secara merata kepada semua
karyawannya baik yang dibidang kreatif, kameramen, penata acara, editor dll
yang terlibat dalam pembuatan suatu acara semua diberikan tugas dengan
porsi yang sama yang sesuai dengan bidangnya masing masing sehingga
semuanya tidak terdapat perasaan tidak adil antara karyawan yang satu
dengan karyawan yang lain sehingga karyawan atau pekerja mampu
menciptakan suasana kerja yang kondusif, dapat saling bekerja sama dan
menjaga hubungan baik antar karyawan sehingga dapat menghindari konflik
antar karyawan demi untuk tujuan bersama agar acara atau program tv
tersebut dapat berjalan dengan lancar dan disukai oleh penonton televisi dan
apabila acara tersebut berhasil dan diterima oleh masyarakat maka pemimpin
memberikan reward kepada karyawannya karena tugas yang diberikan
kepada karyawannya dapat berjalan sesuai yang diharapkan sehingga
karyawan menjadi termotivasi untuk mengerjakan tugas dengan lebih baik
lagi.

Disamping itu pemimpin dapat memberikan suatu tantangan


yang baru yang lebih fresh kepada karyawannya, apabila
karyawannya mampu memberikan ide ide yang kreatif dalam
membuat program program tv yang berbeda dari stasiun
televisi lainnya maka pemimpin hendaknya memberikan
sesuatu yang dapat membuat karyawan tersebut merasa
dihargai sehingga akan semakin mengembangkan kemampuan
karyawan dan tentunya akan menguntungkan juga bagi stasiun
televisi tersebut. Disamping itu seperti pada acara acara
ulang tahun stasiun televisi tersebut para karyawan atau kru
dilibatkan dalam acara dengan bernyanyi bersama diatas
panggung, diliput, sehingga dapat mengurangi kejenuhan yang
biasanya hanya terlibat dibelakang layar tetapi pada moment
moment tertentu mereka disertakan dan masuk dalam acara
tersebut sehingga memberikan kesegaran baru bagi karyawan

Dari contoh kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa pencegahan


ketidakpuasan kerja dpat dilakukan dengan beberapa cara,
diantaranya:

Hendaknya para pemimpin perusahaan dapat memberikan tugas


pada karyawannya dengan porsi yang sama yang sesuai dengan
bidangnya masing masing sehingga semuanya tidak terdapat
perasaan tidak adil antara karyawan yang satu dengan karyawan
yang lain sehingga karyawan atau pekerja mampu menciptakan
suasana kerja yang kondusif, dapat saling bekerja sama dan
menjaga hubungan baik antar karyawan sehingga dapat
menghindari konflik antar karyawan demi untuk tujuan bersama.

Memberikan reward kepada karyawannya karena tugas yang


diberikan kepada karyawannya dapat berjalan sesuai yang
diharapkan sehingga karyawan menjadi termotivasi untuk
mengerjakan tugas dengan lebih baik lagi.

pemimpin dapat memberikan suatu tantangan yang baru yang


lebih fresh kepada karyawannya, apabila karyawannya mampu
memberikan ide ide yang kreatif.
Hendaknya, bagi karyawan, tanamkan selalu pikiran positif
.Mungkin pekerja / karyawan pernah menerima penilaian yang
buruk dari atasan dan dia minta pekerja / karyawan memperbaiki
kinerja. Jangan diambil hati dan langsung mencari pekerjaan
baru. Cobalah cari hikmahnya. Mungkin itu berarti kesempatan
mengikuti pelatihan baru, mendapat ilmu baru, dan pekerja bisa
menunjukkan kepada atasan bahwa pekerja / karyawan mampu
berubah dan memperbaiki kinerja.

Anda mungkin juga menyukai