Pengertian Sikap
G.W.Allport mengemukakan bahwa sikap adalah
keadaan mental dan saraf dari kesiapan, yang diatur
melalui pengalaman yang memberikan pengaruh
dinamik atau terarah terhadap respons individu pada
semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya.
Krench dan Crutchfield : yang sangat mendukung
perspektif kognitif, mendefinisikan sikap sebagai
organisasi yang bersifat menetap dari proses
motivasional, emosional, perceptual, dan kognitif.
Ciri-ciri Sikap
Menurut Gerungan (2004) dalam psikolog social adalah
sebagai berikut :
a. Sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari.
b. Sikap berubah-ubah sesuai dengan keadaan.
c. Dalam sikap selalu terjadi hubungan subyek-subyek,
tidak ada sikap tanpa obyek.
d. Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah
terpenuhi.
e. Sikap tidak hanya satu macam saja, melainkan sangat
bermacam-macam sesuai dengan banyak obyek yang
dapat menjadi perhatian orang yang bersangkutan.
Komponen Sikap
1. Komponen Kognitif (komponen perseptual) Komponen yang berkaitan
dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang
berhubung dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.
2. Komponen Afektif (komponen emosional) Komponen yang
berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap,
berkaitan dengan nilainilai.
3. Komponen Konatif ( komponen perilaku) Komponen yang
berhubungan dengan tendensi bertindak terhadap objek sikap.
Komponen ini menunjukan intensitas sikap, yaitu menunjukan besar
kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap
objek sikap
SUMBER-SUMBER
PEMBENTUKAN SIKAP
1. Faktor Sosialisasi Pengalaman hidup
memainkan peranan penting dalam membentuk dan
mempengaruhi sikap individu. Hal ini dikeranakan
segala pengalaman yang telah dilalui tersebut akan
tersimpan di dalam memori atau ingatan mereka
dan akan dimunculkan pada saat-saat tertentu.
Pengalaman hidup ini biasanya berbeda antara satu
individu dengan individu yang lain
Contoh Kasus
Disebuah stasiun televisi seperti trans tv, untuk membuat suatu acara televisi
dimana pemimpinnya membagikan tugas secara merata kepada semua
karyawannya baik yang dibidang kreatif, kameramen, penata acara, editor dll
yang terlibat dalam pembuatan suatu acara semua diberikan tugas dengan
porsi yang sama yang sesuai dengan bidangnya masing masing sehingga
semuanya tidak terdapat perasaan tidak adil antara karyawan yang satu
dengan karyawan yang lain sehingga karyawan atau pekerja mampu
menciptakan suasana kerja yang kondusif, dapat saling bekerja sama dan
menjaga hubungan baik antar karyawan sehingga dapat menghindari konflik
antar karyawan demi untuk tujuan bersama agar acara atau program tv
tersebut dapat berjalan dengan lancar dan disukai oleh penonton televisi dan
apabila acara tersebut berhasil dan diterima oleh masyarakat maka pemimpin
memberikan reward kepada karyawannya karena tugas yang diberikan
kepada karyawannya dapat berjalan sesuai yang diharapkan sehingga
karyawan menjadi termotivasi untuk mengerjakan tugas dengan lebih baik
lagi.