Anda di halaman 1dari 35

Anatomi dan fisiologi cairan

tubuh dan darah

I. Anatomi cairan tubuh


A. Anatomi Cairan tubuh.( lihat diagram cairan tubuh)
kurang lebih 2/3 bagian tubuh terdiri atas air (cairan ).
1. kandungan cairan tubuh ,
a. cairan intra sel (CIS) 50% BB
b. cairan extra sel (CES) 20 % BB
sebenarnya hampir sama antara cairan
intrasel
(CIS) dan cairan extra sel (CES) yang
membedakan
adalah komposisinya.( lihat tabel komposisi) .
Cairan extra sel (CES) terdiri dari :
1). Interstial / intersel 15% BB
2). Transeluler terpisah dari plasma darah.
3). Limfe & plasma darah 5 % BB

Kandungan zat dan Komposisi ketiganya sama

Cairan transeluler antara lain :


cerebrospinal
Humor aquous dalam mata
Cairan Pleura
Cairan Perikard
Cairan Synovial
Urin
Cairan gastrointestinal
Dll.
2. kompartemen cairan
3. komposisi cairan tubuh

DIAGRAM CAIRAN TUBUH

Pembuluh darah

VOL.PLASMA 3 L
Lokasi cairan extra sel
c. Plasma
VOL.CAIRAN
c. Interstitial
EXTRA SEL
C.transeluler:
c. Cerebrospinalis 15 L
c. Intraokuler
c. Gastrointestinal
c. Ruang potensial

VOL. SEL DARAH MERAH 2 L.

VOL.CAIRAN
INTRA SEL
25 L

VOL. DARAH 5 L
CAIRAN TUBUH TOTAL 40 LITER
DEWASA BB. 70 KG

Proses perpindahan :
Difusi
Osmosis
Tranport aktif
Filtrasi

Kandungan CES (cairan extraseluler


Keadaan lingkungan diluar sel terdiri atas Cairan
ekstra seluler (CES).
Komposisi utama : air didalamnya terdapat
molekul dan ion antara lain :
a. gas : O2, CO2
b. ion anorganik : Ca++, K+, Na+,
c. ion organik lipid, asam amino,gula,vitamin.
d. hormon dari sel sel tertentu dalam CES.

2. Kompartemen cairan
Rongga intraseluler sitoplasma cairan
intraseluler.(lihat struktur sel)
Rongga /tempat extraseluler :
Pembuluh darah INTRAVASKULER berisi cairan Plasma
Ruang Interstitial berisi cairan Interstitial
Ruang transeluler :
Rongga Cerebrospinalis berisi cairan Cerebrospinalis
Rongga Intraokuler berisi cairan Intraokuler
Saluran gastrointestinal berisi cairan gastrointestinal.
Ruang potensial berisi cairan potensial seperti cavum
abdomen, rongga thorak ( pleura), perikardium.
Saluran kemih berisi cairan kemih.

3. Komposisi cairan tubuh


Susunan kimia CES dan CIS
zat

CES

CIS

Na+

142mEq/l

10

K+

141

Ca++

Mg++

58

cl-

103

HNO3-

28

10

PO3++

75

SO4--

glukosa

90

0- 20

Asam amino

30

200

kolesterol

0,5

2- 95

fosfolipid

0,5

2- 95

Lemak netral

0,5

2- 95

Po2

35

20

PCo2

36

50

pH

7,4

7,0

Limfe (Sistem getah bening / limfatik)


Merupakan cairan extraseluler
Komposisi sama dengan cairan interstitial (lihat
tabel komposisi susunan kimia CES dan CIS)
getah bening adalah : cairan interstitial yang
mengalir ke pembuluh limfe.
Lihat Gambar Sistem Limfatik

Gambar Sistem Limfatik

Sistem peredaran limfe.


Sistem limfatik manusia.

B. Anatomi Elektrolit tubuh

Natrium
Kalium
Kalsium
magnesium

Lihat
Komposisi
cairan tubuh sebelumnya

C.Anatomi Darah
1. Komponen darah :
a. antigen
b. antibody
c. imunoglobulin
2. Karateristik fisik darah dan
volumenya
3. Elemen - elemen darah
a. eritrosit
b. lekosit
c. trombosit
4. Plasma.(lihat komponen cairan plasma)

2. Karateristik fisik darah dan


volumenya

Volume darah 5-6 L. macamnya :


Normovolemi
Hipovolemi
Hipervolemi.
Warna merah karena sel-sel darah 2 L, lebih dari 99% berupa sel
darah merah (eritrosit) yang mengandung hemoglobin. Sisanya
berupa : trombosit dan lekosit
Pada arteri merah terang
Pada vena merah gelap.
Plasma darah 3 L,
Hematokrit ( Ht ): prosentase volume eritrosit didalam darah.
Normal Ht = 38 %- 42%
Hemostasis sifat pembekuan darah untuk mencegah kehilangan
darah mempunyai arti berhentinya aliran darah dari dinding
pembuluh darah yang pecah.

3. Elemen - elemen darah

(Elemen - elemen darah)

Neutrofil pmf , eosinofil pmf , basofil pmf , monosit , limfosit , sel plasma
62 %

2,3 %

0,4 %

5,3 %

30 %

4. PLASMA ( KOMPONEN CAIRAN)


Lebih dari separuh bagian darah berupa cairan
(plasma),
Sebagian besar mengandung protein. Sebagian
kecil hormon, elektrolit, lemak, gula, mineral dan
vitamin
Protein utama adalah albumin.
Protein lainnya adalah antibodi (imunoglobulin)
dan protein pembekuan.

D. Perkembangan darah
Periode pembentukan sel sel darah
Pembentukan eritrosit
Pembentukan Leukosit dan trombosit.
Lihat hematopoiesis , fisiologi darah.

Periode pembentukan sel sel darah


A. In utero (perkembangan fetus)
Minggu III
minggu IV
Minggu VI

kantung kuning telur & lapisan mesotel placenta


(yolk sac)
sel darah berinti
mesenkin fetus + endotel
Sel darah tak berinti
Hati

sel-sel darah

Bulan III

Limfa

Bulan III akhir

& seterusnya - di sumsum tulang

B. Lahir
C. Bayi / anak

& jaringan limfoid lainnya

Sumsum tulang sel darah merah & putih


Sumsum tulang , struktur lain kehilangan kemampuan

2. Fisiologi cairan tubuh


1. Perpindahan cairan antar kompartemen.
2. Pengaturan elektrolit & pertukaran cairan
antar sel.
3. Keseimbangan air.
4. Keseimbangan Elektrolit
5. Keseimbangan Asam basa
6. Darah.

1. Perpindahan cairan antar kompartemen


istilah kompartemen sama dengan bagian ruangan

Prosesnya melalui mekanisme :


Difusi
Osmosis
Tranport aktif
Filtrasi
Sedangkan Proses Perpindahan cairan pada sel melalui
1. Difusi .
2. Osmosis
3. Transpor aktif
4. Endositosis
5. Eksositosis.

Tugas
Apa pengertian :
Difusi
Osmosis
Tranport aktif
Filtrasi
Endositosis
Eksositosis.

2. Pengaturan elektrolit & pertukaran cairan antar sel.

Secara transport aktif


Peran hormonal
Difusi
Osmosis

3.Keseimbangan air.
Selain sel endotel kapiler dinding sebagian besar sel
tubuh bebas dilewati air (difusi).
Bila sejumlah mol air masuk ke sel maka air yang sama
keluar dari sel pada waktu bersamaan , bila tidak sel
akan bengkak & pecah dan sebaliknya sel akan kering
dan tidak dapat berfungsi.
Lalu lintas ini diatur oleh ion K+ dan ion Na+ dengan
pompa oxford (transport aktif )
Na + masuk ke sel maka akan dipompa K+ keluar sel
dengan energi.
Tekanan osmotik (osmosis)
Peran Sistem hormonal hipotalamus ginjal (ADH)
Anti diuretik hormon.

PERAN HORMON ADH


Bila kadar Na ++ extrasel meningkat mengakibatkan :
1. Sistem reseptor osmo-Na-ADH
ADH
resorbsi air pada ginjal
kadar Na ++ extra seluler menurun.

Mekanisme rasa haus

Menimbulkan rasa Haus

minum air.

Gangguan keseimbangan air


1. Intoksikasi air bila tek osmotik extrasel turun maka air
masuk ke dalam sel .
2. Dehidrasi ,bila dalam extrasel jumlah air tidak
mencukupi .

4. Keseimbangan Elektrolit

Pengaturan Keseimbangan Elektrolit


Bila Na ++ extrasel meningkat
1.
Sistem reseptor osmo-Na-ADH akan mengeluarkan ADH
resorbsi air pada ginjal
Na + menurun.
2.
Menimbulkan rasa Haus
minum air
Bila K+ extrasel meningkat, maka
kortek adrenal
H.aldosteron
ekskresi K+ oleh ginjal
meningkat sehingga K+ extrasel menurun.
Ion lain :
Ca++
H. paratiroid
mereabsorpsi Ca++ tulang.
Pospat , klorida, asam bikarbonat
mekanisme aliran tumpahan
( terjadi reabsorpsi maksimal makanan , bila berlebihan akan
diekskresikan oleh ginjal )

5. Keseimbangan Asam basa


Menjaga keseimbangan konsentrasi ion H+ dalam cairan
tubuh.
Asidosis bila ion H+
Alkalosis bila ion H+
Melalui antara lain :
a. cairan tubuh
punya sistem buffer secara kimia
/penyangga dalam beberapa detik.
b. pernapasan , ventilasi paru menurun / lambat
meningkatkan kadar CO2 sehingga terjadi
peningkatan pH menjadi normal.
c. mekanisme ekskresi renal menghasilkan urin
bersifat asam /
basa.

Sistem buffer cairan antara lain :


- buffer HCO3
- buffer HPO3
- buffer protein , jumlahnya paling banyak.
Melalui pernapasan , misal :

CO2 + H2O

H2CO3

bila kadar CO2 meningkat maka H2CO3 meningkat,


dan sebaliknya bila kadar CO2 menurun maka H2CO3
menurun.

6. Fisiologi Darah
Darah merupakan cairan terdiri plasma
darah , sel-sel darah, dan zat-zat lain
yang terlarut didalamnya.
Fungsi darah
Tranfusi dan golongan darah
Hemostasis
Haematopoiesis
Metabolisme darah.

a. Fungsi darah

Darah Berfungsi :
A. Sebagai alat pengangkut
B. Sebagai fungsi regulator

Sebagai alat pengangkut :


a. mengangkut O2 dan CO2
b. mengangkut zat- zat yang diserap dari usus ke sel-sel
c. mengeluarkan sisa makanan ke alat ekskresi.
d. mengangkut anti efektif agen ( lekosit, antibodi )
fungsi Imunitas.
e. mengangkut hormon dari kelenjar.

Sebagai fungsi regulator;


a) Mengatur Keseimbangan air dan elektrolit
b) Mengatur Temperatur tubuh
c) Mengatur Tekanan osmotik darah
d) Mengatur Keseimbangan Asam basa
e) Mengatur Tekanan darah

b. Tranfusi dan penggolongan drah

Golongan darah

Membran sel darah merah terdapat antigen ,


Aglutinogen A dan B.
Antibodinya disebut aglutinin , yaitu anti A dan anti B.
Ada 4 macam golongan darah : A,B,AB, O,
Gol.darah A dalam plasma sel darah merah terdapat anti B
Gol.darah B dalam plasma sel darah merah terdapat anti A
Gol.darah AB dalam plasma sel darah merah tidak terdapat aglutinin
Gol.darah O dalam plasma sel darah merah terdapat anti B dan anti A

Tranfusi darah

c. hemostasis

Banyak teori al:seeger, waterfaal, teori


kimia.lihat skema seeger.
Mekanisme umum ,banyak dianut .
Melalui 3 fase pokok :
fase 1 aktifaktor protrombin terbentuk
sbg respon kerusakan sel darah / pembuluh darah
Fase 2 pengubahan protrombin menjadi trombin
Fase 3 fibrinogen menjadi fibrin pengaruh trombin dan ion Ca++

Penjendalan darah menurut teori seeger


protrombin
Faktor trombosit III

Prokoagulan

Autoprotrombin c

Ekstrak jaringan

antikoagulan

trombin

Jendalan darah

Faktor pembekuan
I - XII + aktifaktor
protrobin

d. Haematopoiesis
Pembentukan darah,
khususnya perkembangan sel-sel darah
Pembentukan eritrosit
Pembentukan Leukosit dan trombosit..

Pembentukan eritrosit dan faktor yang mempengaruhi


Anemia
O2

Ginjal
Enzim eritropoitin

Destruksi sstl
Tempat tinggi
1. Perdarahan
2. Aplasia sstl

Proses eritropoitin
Sel-sel induk primordial
Sumsum tulang (stem sel)
Hemi

sitoblas

4. hemolisis
a. Destruksi sdm

b. Keracunan obat
c. Heriditer /anemia sel
sabit
Retikolosit diresorpsi
d. Eritroblastosis
fetalis
Diapedisis /menyelip
3. f. pematangan sdm
Ke kapiler darah
vit. B12, as. folat

Eritroblas basofil
Mulai sintesa Hb

E. Polikromatofil
Campuran Hb + zat basofilik

Eritrosit
SDM
hidup
120 hari

Resorpsi di ret.en doplasma


Normoblast
Intisel menyusut
Hb meningkat

Retikolosit
Inti menghilang

Pembentukan sel darah putih


Pembentukan mielosit (sumsum tulang)
(stem cell)

megakariosit

m.Neutropil

promielosit

m. eosinofil

trombosit Neutrofil pmf


(platelet)
62 %

trombosit

Pembentukan limfosit Pembentukan


Organ limfogen
Sel plasma

m. basofil

eosinofil pmf basofil pmf monosit


2,3 %
0,4 %
5,3 %

granulosit

monosit

limfosit sel plasma


30 %

e. Metabolisme darah.
Skema transport dan eritrosit /zat besi
Fe ++ usus

Transferin Fe plasma

Jaringan
Feritin

Hb eritrosit

Sel retikuloendotel eritrosit


Hb yang pecah

zat besi bebas

Bilirubin diekskresi

besi bebas

Anda mungkin juga menyukai