Anda di halaman 1dari 36

Pemeriksaan Fistulograf

Pengertian
Pemeriksaan radiologi dgn memasukkan
Media Kontras pd hollow organ
(gastrointestinal tract, bladder) atau tubular
structures (bile ducts, ureter).
Indikasi fstulograf : Menampakkan
kerusakan atau luka yg diakibatkan o/ post
operative (bile duct dan ureter)
Fistulous tracks dpt terbentuk dari infection,
inflammatory atau tumour lesions serta dr
permukaan skin (abscesses, osteomyelitis).

Fistulous track dpt ditampakkan dgn


memasukkan blunt needle atau small
catheter ke dalam mouth of the
fstula.
Umumnya digunakan water-soluble
contrast medium ; barium dpt
digunakan pd gastrointestinal tract.

FISTULA
Pengertian:
Saluran tidak normal yg
menghubungkan organ-organ bag dlm
tubuh yg scr normal tdk berhubungan,
atau menghubungkan organ-organ bag
dlm dgn permukaan tubuh bag luar
abnormal connection atau passageway
antara 2 organ epithelium-lined atau
vessel yg scr normal tdk berhubungan.

Lokasi Fistula
Diseases of the eye, adnexa, ear, dan mastoid process
(H04.6) Lacrimal fstula
(H70.1) Mastoid fstula
Craniosinus fstula: antara intracranial space dan
paranasal sinus
(H83.1) Labyrinthine fstula
Perilymph fstula: tear antara membran2 yg terletak
antara middle and inner ears
Preauricular fstula
Preauricular fstula: biasanya pd puncak cristae helicis
ears

Diseases of the circulatory system


Coronary arteriovenous fstula
Arteriovenous fstula pd pulmonary vessels
Pulmonary arteriovenous fstula: antara artery
& vena lungs, menghasilkan aliran blood pd
ke2nya. Akibatnya, oxygenated blood yg tdk
sempurna.
Cerebral arteriovenous fstula
Arteriovenous fstula
Fistula of artery

Diseases of the respiratory


system
Pyothorax fstula
Tracheoesophageal fstula akibat
tracheostomy: antara saluran nafas
dan saluran pencernaan.

Diseases of the digestive system


Duodeno Biliary Fistula
Fistula of salivary gland
Fistula stomach and duodenum
Gastrocolic fstula

Gastrojejunocolic fstula - , fstula terbentuk antara colon


transversum dan upper jejunum. Fecal matter masuk dr
colon ke dalam lambung dan menyebabkan halitosis.
Enterocutaneous fstula: antara intestine & skin surface,
biasanya dari duodenum atau jejunum atau ileum.
Gastric fstula: dr stomach ke skin surface
Fistula of appendix

Anal fstula
Anorectal fstula: menghub rectum atau anorectal
area lainnya ke skin surface. Menghasilkan abnormal
discharge feces melalui lubang lainnya selain anus.
Jg disbt fistula-in-ano.
Fecal fistula: see Anorectal
Fistula-in-ano
Fistula of intestine
Enteroenteral fstula: antara two bag intestine
Fistula of gallbladder
Fistula of bile duct
Biliary fstula: menghub bile ducts & skin surface,
biasanya diakibatkan gallbladder surgery
Pancreatic fstula: antara pancreas & exterior via
abdominal wall

Diseases of the urogenital system


Vesicointestinal fstula
Urethral fstula
Innora :antara prostatic utricle dan outside body
Fistulae involving female genital tract / Obstetric fstula
Vesicovaginal fstula: antara bladder & vagina
female urinary-genital tract fstulae
Cervical fistula: abnormal opening pd cervix
Fistula of vagina to small intestine
Enterovaginal fstula: antara intestine & vagina
Fistula of vagina to large intestine
Rectovaginal: antara rectum dan vagina
female intestinal-genital tract fstulae lainnya
Female genital tract-skin fstula

Congenital malformations, deformations and


chromosomal abnormalities
Sinus, fstula & cyst branchial cleft
Congenital Preauricular fstula: small pit di dpn ear. Jg
disbt Fistula Auris Congenita or Ear Pit
Portal vein-hepatic artery fstula
Congenital fstula of lip
Congenital fstula of salivary gland
Congenital absence, atresia dan stenosis of rectum with
fstula
Congenital absence, atresia and stenosis of anus with
fstula
Congenital fstula of rectum and anus
Congenital fstulae between uterus and digestive and
urinary tracts
Congenital rectovaginal fstula

External causes
Traumatic arteriovenous fstula
Persistent postoperative fstula

Penyebab
Sebagian besar karena infeksi, trauma
atau tindakan bedah medis oleh dokter
(Medical Ilustration Team, 2004).
Fistula disebabkan cacat bawaan
(kongenital) sangat jarang ditemukan
(Emmet, 1964).
Daerah anorektal merupakan tempat
yang paling sering ditemukannya
fstula (Price,1992).

Type Fistula
Blind (buntu) ujung dan pangkalnya hanya pada
satu tempat tetapi menghubungkan dua struktur.
Complete (sempurna) mempunyai ujung dan
pangkal pada daerah internal dan eksternal.
Horseshoes (bentuk sepatu kuda)
menghubungkan anus dengan satu atau lebih
titik pada permukaan kulit setelah melalui
rektum.
Incomplete (tidak sempurna) yaitu sebuah pipa
atau saluran dari kulit yang tertutup dari sisi
bagian dalam atau struktur organ.

FISTULA PERIANAL
Fistula perianal merupakan alur
granulomatosa kronik yg berjalan dr
anus sampai bag luar kulit anus /dari
abses sampai anus atau daerah
perianal.
Fistula perianal dpt berhub dgn
rektum ttp bs jg tdk berhubungan
disbt fistula in ano atau fstula
anorektal

Fistula perianal didahului o/ pembentukan abses.


Abses perianal disebabkan dari infeksi akut dari
kelenjar kecil yang terjadi di sebelah anus,
kemudian bakteri masuk ke jaringan dan
menembus kelenjar.
Setelah abses mengering, terbentuk lubang yang
menghubungkan kelenjar anal dari tempat abses
terbentuk ke kulit, sehingga pada permukaan
kulit terbentuk luka.
Lubang yang menghubungkan kelenjar anal dari
tempat abses terbentuk ke kulit disebut fistula
perianal (Christian, 2004).

Gejala abses & fistula perianal


meliputi nyeri konstan atau terus
menerus, disertai bengkak pd tempat
tersebut.
Gejala lain yaitu adanya iritasi kulit di
sekitar anus, nanah mengalir yang
sering kali menimbulkan rasa sakit,
demam, dan tubuh terasa lemas

Tempat abses dan fstula


anorektal

Prosedur
Pemeriksaan fstula tergantung dari
lokasinya, dapat didiagnosa dengan
beberapa macam pemeriksaan diagnostik
yang sering dilakukan untuk pemeriksaan
pada peradangan penyakit usus, seperti
pemeriksaan barium enema, colonoscopy,
sigmoidoscopy, endoscopy dan dapat juga
didiagnosa dengan pemeriksaan
fstulograf (Wake Forest University School
of Medicine Division of Radiologic
Sciences, 2001).

Persiapan Pasien
Pada pemeriksaan fstulograf tidak
memerlukan persiapan khusus,
hanya pada daerah fstula terbebas
dari benda-benda radioopaque yang
dapat menganggu radiograf
Apabila pemeriksaan untuk fstula
pada daerah abdomen maka saluran
usus halus terbebas dari udara dan
fekal material

Alat dan bahan yang harus dipersiapkan sebelum


dilakukan pemeriksaan antara lain :
Pesawat sinar-x yang dilengkapi flluoroskopi
Film dan kaset sesuai dengan kebutuhan
Marker R dan L
Apron
Sarung tangan Pb
Cairan saflon
Peralatan steril meliputi : duk steril, kateter, spuit
ukuran 5 ml-20 ml, korentang, gunting, hand scoen,
kain kassa, jeli, abocath, duk lubang.
Alkohol
Betadine
Obat anti alergi
Media kontras jenis water soluble yaitu iodium.

Teknik
Sebelum media kontras dimasukkan terlebih dahulu
dibuat plan foto dgn proyeksi Antero Posterior (AP),
MK dimasukkan dgn kateter atau abocath melalui
muara fstula yang diikuti dengan fluoroskopi.
Kemudian dilakukan pemotretan pada saat media
kontras disuntikkan melalui muara fstula yang
telah mengisi penuh saluran fstula.
Hal ini dapat dilihat pada layar fluoroskopi dan
ditandai dengan keluarnya media kontras melalui
muara fstula.
Jumlah media kontras yang dimasukkan tergantung
dari luas muara fstula.

Pemasukan media kontras


Tujuan pemasukan media kontras adalah untuk
memperlihatkan fstula pada daerah perianal.
Pemasukan media kontras dimulai dengan
membersihkan daerah sekitar fstula dengan
betadine.
Media kontras dimasukkan ke dalam muara
fstula kira-kira sedalam 2-3 cm secara perlahanlahan melalui kateter yang sudah diberi jeli dan
diikuti dengan fluoroskopi.
Kemudian media kontras disuntikan perlahanlahan sehingga media kontras masuk dan
memenuhi lubang fstula yang di tandai dengan
menetesnya media kontras dari lubang fstula.

Proyeksi Pmx Pd Perianal


Fistula
Proyeksi Antero Posterior (AP)
Posisi pasien supine di atas meja periksaan,
kedua tangan diletakkan di atas dada dan kedua
kaki lurus. Pelvis simetris terhadap meja
pemeriksaan.
Kedua kaki endorotasi 150-200, kecuali jika terjadi
fraktur atau dislokasi pada hip joint.
Sinar vertikal tegak lurus kaset, central point
pada pertengahan kedua krista iliaka dengan FFD
100 cm. Eksposi pada saat pasien tahan nafas.

Proyeksi Lateral

Penderita diatur miring di salah satu sisi yang


akan difoto dgn kedua lengan ditekuk ke atas
sebagai bantalan kepala.
Mid Sagital Plane sejajarmeja pemeriksaan,
dan bidang axial ditempatkan pada
pertengahan meja pemeriksaan.
Spina iliaka AP sesuai dengan garis vertikal
sehingga tidak ada rotasi dari pelvis. Central
Point pada daerah perianal kira-kira Mid Axila
Line setinggi 2-3 inchi di atas simfsis pubis,
sinar vertikal tegak lurus terhadap kaset dan
FFD 100 cm. Eksposi pada saat pasien tahan
nafas.

Proyeksi Oblik

Posisi pasien prone di atas meja pemeriksaan, tubuh


dirotasikan ke salah satu sisi yang diperiksa yang
menunjukan letak fstula kurang lebih 45o terhadap meja
pemeriksaan.
Lengan yang dekat kaset diatur di bawah kepala untuk
bantalan kepala sedangkan lengan yang lain diatur
menyilang di depan tubuh. Kaki yang dekat kaset
menempel meja pemeriksaan, kaki yang lain ditekuk
sebagai penopang tubuh.
Pelvis diatur kurang lebih 45o terhadap meja pemeriksaan.
Untuk fksasi, sisi pinggang yang jauh dari kaset diberi
penganjal.
Sinar diatur vertikal tegak lurus terhadap kaset dan central
point pada daerah perianal kurang lebih 2-3 inchi di atas
simfsis pubis, tarik garis 1 inchi tegak lurus ke arah lateral.
FFD diatur 100 cm. Eksposi pada saat pasien tahan nafas.

Proyeksi Axial Metode Chassard-Lapine


Posisi pasien duduk di atas meja pemeriksaan sehingga
permukan posterior lutut menyentuh ujung tepi meja
pemeriksaan kemudian kedua tangan lurus ke bawah
menggenggam lutut.
Pasien membungkukan punggung semaksimal mungkin
sampai simfsis pubis menyentuh meja pemeriksaan,
sudut yang dibentuk antara pelvis dgn sumbu vertical
kira-kira 45o.
Sinar vertikal tegak lurus kaset dengan central point
melalui daerah lumboskral menembus trokhanter
mayor. Bila fleksi tubuh terbatas central point diarahkan
dari anterior obyek tegak lurus menuju bidang koronal
dari simfsis pubis. FFD diatur 100 cm.

Proyeksi Taylor
Pasien supine di atas meja pemeriksaan dengan
kedua tangan iletakan di atas dada dan kedua
kaki lurus.
Pelvis diatur sehingga true Antero-Posterior yaitu
kedua krista iliaka ka dan ki berjarak sama
terhadap meja pemeriksaan dan Mid Sagital
Plane berada di pertengahan meja pemeriksaan.
Sinar menyudut 30o ke cranial, central point pada
2 inchi di bawah batas atas dari simfsis pubis.
FFD diatur 100 cm. Eksposi pada saat pasien
tahan nafas.

Tujuan
Proyeksi Antero Posterior (AP)
Proyeksi AP pre pemasukan media kontras
bertujuan u/ melihat struktur anatomi, persiapan
pasien & penentuan faktor eksposi yang tepat.
Sedangkan Proyeksi AP post pemasukan media
kontras bertujuan u/ mengetahui arah fstula
apakah mengarah ke kanan atau ke kiri serta
untuk melihat penampang fstula dari depan.

Proyeksi Lateral
Bertujuan u/ memperlihatkan arah
fstula apakah mengarah ke depan atau
ke belakang.
Proyeksi Oblik
Bertujuan u/ melihat hub antara fstula
yg satu dgn fstula yg lain jika
kemungkinan terdapat beberapa fstula.
Proyeksi ini juga dapat memperlihatkan
kedalaman fstula yang mengarah ke
samping.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai