Desa Siaga
Desa Siaga
Arah Pembangunan
Kesehatan
Shared Values
Departemen Kesehatan RI
1.
2.
3.
4.
5.
Pusdiknakes
DESA SIAGA
Kepmenkes 564 tahun 2006
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga
Pengertian
Desa siaga adalah desa yg penduduknya
memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk
mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan, secara mandiri
Tujuan
Umum
Terwujudnya masyarakat desa yg sehat, serta peduli dan
tanggap thd permasalahan kesehatan di wilayahnya
Khusus
Meningkatnya pengetahuan & kesadaran masyarakat desa
ttg pentingnya kesehatan
Meningkatnya kewaspadaan & kesiapsiagaan masyarakat
desa thd risiko & bahaya yg dapat menimbulkan ganggunag
thd kesehatan (bencana, wabah, kegawatdaruratan dsb)
Meningkatnya keluarga yg sadar gizi dan melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat
Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa
Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa
utk menolong diri sendiri di bidang kesehatan
Sasaran
Semua individu & keluarga di desa, yg diharapkan
mampu melaksanakan hidup sehat, serta peduli &
tanggap thd permasalahan kesehatan di wilayah desanya
Pihak2 yg mempunyai pengaruh thd perubahan perilaku
individu & keluarga atau dpt menciptakan iklim yg
kondusif bg perubahan perilaku tsb, spt tokoh masy,
termasuk tokoh agama; tokoh perempuan dan pemuda;
kader; serta petugas kesehatan
Pihak2 yg diharapkan memberikan dukungan kebijakan,
peraturan, perundang2an, dana, tenaga, sarana, dll, spt
Kades, Camat, para pejabat terkait, swasta, para donatur
dan pemangku kepentingan lainnya
Kriteria
Sebuah desa telah menjadi desa siaga
apabila desa tersebut telah memiliki
sekurang-kurannya sebuah pos
kesehatan desa (Poskesdes)
Kegiatan Poskesdes
Kegiatan Poskesdes sekurang2nya :
1. Pengamatan epidemiologis sederhana thd penyakit,
terutama penyakit menular & penyakit yg berpotensi
menimbulkan KLB, dan faktor2 risikonya (termasuk
status gizi) serta kesehatan ibu hamil yang beresiko
2. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular &
penyakit yg berpotensi menimbilkan KLB, serta faktor2
risikonya (termasuk kurang gizi)
3. Kesiapsiagaan & penanggulangan bencana &
kegawatdaruratan kesehatan
4. Pelayanan medis dasar, sesuai kompetensinya
Sumberdaya
Poskesdes
Poskesdes diselenggarakan oleh nakes (minmal seorang
bidan) dg dibantu oleh sekurang2nya 2 orang kader
Harus tersedia sarana fisik bangunan, perlengkapan dan
peralatan kesehatan
Pembangunan sarana fisik dpt dilaksanakandg berbagai
cara, dg urutan alternatif sbb :
1. Mengembangkan Pondok Bersalin Desa (Polindes) yg telah
ada menjadi Poskesdes
2. Memanfaatkan bangunan yg sudah ada, misanyaa BAlai
RW, Balai Desa, Balai Pertemuan Desa, dll
3. Membangun baru, yaitu dg pendanaan dari Pemerintah
(pusat atau daerah), donatur, dunia usaha atau swadaya
masyarakat
Peran Puskesmas
Peran Rumah Sakit
Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Peran Dinas Kesehatan Provinsi
Peran Pemerintah Kabupaten, Kecamatan,
Desa
6. Tim Penggerak PKK
7. Tokoh Masyarakat
8. Organisasi Kemasyarakatan/LSM/Dunia
Usaha/Swasta
Indikator Keberhasilan
1.
2.
3.
4.
Indikator masukan
Indikator proses
Indikator keluaran
Indikator dampak :
a.
b.
c.
d.
e.
Penutup
Terima
Kasih
In order to have a good idea
you must have a lot of ideas