Anda di halaman 1dari 26

SISTEM BILANGAN RIIL

(bagian 1)

Skema Bilangan Real

Bilangan Real
Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan
yang merupakan gabungan dari himpunan bilangan
rasional dan himpunan bilangan irasional
Himpunan bilangan rasional, Q =
dan q Z, dengan q 0}

p
q{x|x

, p

1 4 57
, ,
contoh : 3 9 1

Himpunan-himpunan berikut ada didalam himpunan


bilangan rasional :
* Himpunan bilangan asli, N = {1,2,3,.}
* Himpunan bilangan bulat, Z = {-2,-1,0,1,2,}

Himpunan bilangan irasional,


p
iR = {x|x tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
}
q
contoh : , e, log 5, 2

Teorema :
Jumlah bilangan rasional dan irrasional adalah irrasional

Representasi desimal bilangan rasional adalah


berakhir
dengan nol atau berulang dengan pola yang
sama :
contohnya : 3/8 = 0.375, atau 0.3750000000.
13/11 =1.1818181818

Setiap bilangan rasional dapat ditulis sebagai desimal


berulang dan sebaliknya
contoh : x = 0.136136136.
y = 0.271271271..
Buktikan x dan y merepresentasikan bilangan rasional

Garis bilangan
Setiap bilangan real berkorespondensi
dengan satu dan hanya satu titik pada
sebuah garis bilangan, yang disebut garis
bilangan real.

-4

5
2

-1

0 2 1

Sistem bilangan real


Himpunan bilangan real yang dilengkapi
dengan sifat-sifat bilangan disebut sistem
bilangan real.
Sifat-sifat bilangan real dibagi menjadi :
* Sifat-sifat aljabar/lapangan
* Sifat-sifat urutan
* Sifat-sifat kelengkapan

*Sifat-sifat aljabar bilangan real


Sifat sifat aljabar menyatakan bahwa 2
bilangan real dapat ditambahkan,
dikurangkan, dikalikan, dibagi (kecuali
dengan 0) untuk memperoleh bilangan
real yang baru.
contoh:
2 + 5 = 7
5-0,4 = 4,6
4 x = 1
3:4=

Operasi pada bilangan riil


1. Dua bilangan real x dan y dapat dijumlahkan untuk

memperoleh bilangan real baru x+y.


2. Dua bilangan real x dan y dapat dikalikan untuk
memperoleh bilangan real baru xy atau ditulis xy.
Sifat-sifat lapangan
a. Hukum komutatif x+y = y+x dan xy = yx
b. Hukum asosiatif x+(y+z) = (x+y)+z dan x(yz) = (xy)z
c. hukum distribusi x(y+z) = xy +xz
d. elemen elemen identitas x+0 = x dan x.1 = x
e. balikan (invers) x+(-x) = 0 dan x.x -1 = 1
3. Definisi pengurangan
x y = x + (-y)
4. Definisi pembagian
x/y untuk y0 atau x.y-1

*Sifat-sifat urutan bilangan real


Bilangan real a disebut bilangan positif,
jika a nilainya lebih besar dari 0, ditulis a
> 0.
contoh : 5 adalah bilangan positif,
karena 5 > 0
Bilangan real a lebih kecil dari b, ditulis
a < b, jika b a positif
contoh : 2 < 5 karena 5 2 = 3 > 0

Untuk setiap bilangan real a, b dan c


berlaku sifat urutan berikut:

a<ba+c<b+c
a<ba-c<bc
a < b, c > 0 ac < bc
a < b, c < 0 ac > bc
a > 0 1 0
a

Jika a dan b bertanda sama maka a b 1 1


b

*Sifat kelengkapan bilangan real


Sifat kelengkapan dari himpunan bilangan real
secara garis besar menyatakan bahwa terdapat
cukup banyak bilangan bilangan real untuk
mengisi garis bilangan real secara lengkap
sehingga tidak ada setitikpun celah diantaranya
Contoh :
Nyatakanlah apakah masing-masing yang berikut
benar atau salah!
a. -2 < -5
6
7

b.

34
39

Operasi pada bilangan bulat


Penjumlahan
a+b=b+a
Sifat-sifat
komutatif Contoh : 2 + 5 = 5 + 2 = 7
(a + b) + c = a + (b + c)
Sifat asosiatif
Contoh : (-4+5)+6=(-4)+(5+6) = 7
a+0 = a = 0 + a
Sifat identitas
Contoh : 2 + 0 = 2 = 0 + 2
a+(-a) =0
Elemen invers
Contoh : 5+(-5) = 0

Pengurangan
a b c = a (b+c)
Contoh :
54 27 10 = 54 (27+10) =
17
a (b c) = a b + c
Contoh :
37 (21 8) = 37 21 +8 = 24
p x (a b) = (pxa) (pxb)
Contoh :
2x (7 3) = ( 2x 7) (2 x 3) = 8
(a + b) c = a + (b c)
Contoh : (3+4) 2 = 3 + (4 2)

Perkalian
axb=bxa
Sifat
komutatif Contoh : 2 x 3 = 3 x 2
(axb)xc = a x (bxc)
Sifat
asosiatif Contoh : (2x3)x4 =
2x(3x4)
ax1 = a = 1xa
Sifat
identitas Contoh : 5 x 1 = 5 = 1
x5
a x (1/a) = 1
Elemen
invers Contoh : 6x(1/6) = 1

Pembagian
a x (b/c) = (a x b) / c
Contoh : 3 x (8/2) = (3 x 8) / 2 = 12
(a x b) / (c x d) = (a/c) x (b/d)
Contoh : (4x9)/(2x3)=(4/2) x (9/3) = 6
a / (b/c) = a x (c/b)
Contoh : 12 / (9/3) = 12 x (3/9) = 4

Menerapkan operasi pada bilangan


pecahan
operasi pada bilangan pecahan dan
sifat-sifatnya
Penjumlahan bilangan pecahan
a+b=b+a
Sifat
komutatif Contoh : 2/3+3/4 =
3/4+2/3
(a + b) + c = a + (b + c)
Sifat
asosiatif
Contoh :
(2/3+3/4)+5/6=2/3+(3/4+5/6)

a+0 = a = 0 + a Sifat identitas


Contoh : 5/7 + 0/0=0/0+5/7=5/7

Pengurangan bilangan pecahan

a b a b

c c
c

4
2
4

2
2
Contoh :

9 9
9
9
a - c = a.d - b.c
b
d
bd

2 1 2.5 1.3 10 3 10 3 7

3 5
3.5
15 15
15
15

Perkalian bilangan pecahan

axb=bxa
sifat komutatif
Contoh : 2
3
3
2
6
1
x

3
4
4
3
12
2
p x (q x r) = (pxq) x r
sifat asosiatif
Contoh :

x
6

1
2
x

3
4

p x (q +r) = (pxq) + (pxr)


terhadap penjumlahan
Contoh :

1
1
2
x
x
6
3
4

sifat distributif perkalian

1 1
2
1
2
1
1
x

6 3
4
6
3
6
4

p x (q -r) = (pxq) - (pxr)


terhadap pengurangan
Contoh :

sifat distributif perkalian

1 1
2
1
1
1 2
x

6 3
4
6
3
6
4

a x1 = 1xa = a
bilangan rasional 1 berbentuk
merupakan elemen identitas
perkalian

Contoh :
2 1 1 2 2
x x
3 1 1 3 3

invers perkalian
2 1 1 2
x x 1
Contoh :
3 2 2 3
3

Pembagian bilangan pecahan


a : b = aq
p
q
bp
p,q 0
1 x 1 = 1
a
b
ab
a,b 0
Contoh :
a.
1
1

b.

1x 1
2x4

1
8

2 1 2x6 12

:
3x1
3
3 6

Konversi Bilangan
Konversi pecahan ke
desimal
Konversi desimal ke
pecahan
Konversi desimal ke persen
Konversi persen ke pecahan
dan desimal

Konversi pecahan ke desimal


Contoh :
dan

3
0,75
4

2
0,666

3
(pecahan desimal berulang tak terbatas)

catatan0,666
0,32323232

dapat 0,
ditulis
6
dapat
0, 32 ditulis

konversi desimal ke pecahan


75
0,75
100

contoh :
Bilangan desimal terbatas Bilangan
0,666
desimal berulang tak terbatas
misalnya p =
10 xp 6,666
diperoleh
p 0,666
9p 6
6 2
p
9
3

Konversi desimal ke
persen
Contoh :
0, 75 = 0,75 x 100 % = 75%

konversi persen ke pecahan dan


desimal

Contoh : Mengubah persen menjadi


pecahan dapat dilakukan dengan
mengganti tanda persen ( % ) menjadi
perseratus ( / 100 ) lalu
disederhanakan
75 % = . Maka
75 % = 75/100 = 3/4 = 0,75

Interval bilangan real


Interval adalah suatu himpunan bagian dari
garis bilangan real yang mengandung paling
sedikit 2 bilangan real yang berbeda dan semua
bilangan real yang terletak diantara keduanya.
Untuk setiap x, a, b, c R,
1. [a, b] = {x | a x b} disebut interval tutup
2. [a, b) = {x | a x < b} disebut interval setengah tertutup
atau terbuka
3. (a, b] = {x | a < x b} disebut interval setengah terbuka
atau tertutup
4. (a, b) = {x | a < x < b} disebut interval terbuka

Interval interval tak hingga

(, b] = {x | x b}
(, b) = {x | x < b}
(a, ] = {x | x a}
(a, ) = {x | x > a}
(, ] = {x | x R}

Anda mungkin juga menyukai