Anda di halaman 1dari 59

Sejarah Mikrobiologi

Banyak ilmu lain yang bersifat terapan


memerlukan pengetahuan dasar

Kedudukan mikroorganisme di alam

Makluk hidup

1. Tumbuhan (C-ototrof): makanan dari bahan anorganik lewat proses


fotosintesis
2 . Hewan: makanan dari bahan organik siap pakai (C-heterotrof).
Dalam tubuh (saluran cerna mengalami: pengolahan, pencernakan,
dan penyerapan)

3. Jasad Renik/Protista (Haekel 1866) dikelompokkan:


A. Ekariotik. Golongan ini memiliki struktur sel lebih
maju yaitu: sama dengan sel tumbuhan dan binatang.
Yang termasuh golongan Ini ialah:
- Algae
- Protozoa
- Jamur
- Jamur berlendir
B.Prokariotik. Golongan ini berderajad rendah. Yg
termasuk keompok ini adalah:
- Bakteri

Protista: memiliki bentuk sel yang amat


berbeda dengan semua jasad lain
Virus: Sebagai partikel yang tidak bersel.
Harus dibedakan dari semua jasad lain.
Virus:Tidak dapat bereproduksi sendiri,
tetapi memerlukan sel hidup untuk
bereproduksi
Mikroorganisme: menunjuk pada wujud
jasad yang amat kecil

Perkembangan mikrobiologi
Pada mulanya mikroorganisme tidak dianggap perlu untuk
dipelajari karena ukurannya yang terlalu kecil.
Penemuan Pasteur, Kock dan Lister akhir abat XIX:
manusia menyadari keuntungan dan kerugian yang dapat
ditrimbulkan oleh mikroorganisme.
Leewenhoek (Belanda): mengamati bentuk-bentuk dari
mikroorgarnisme dari berbagai sumber (air hujan, tong,
danau, kotoran gigi)
Pasteur. Mempelajari fungsi biologik dari mikroorganisme
Penemuan Pasteur yang terkenal adalah:
- Pasteurisasi
- Proses fermentasi
- Pengembangan vaksin Rabies dan Antrax

Postulat Koch
Bukti mengenai hubungan mikroorganisme dan penyakit diberikan oleh
Kock yang kemudian diperkuat oleh Pasteur dan Joubert. Bakteri yang
digunakan adalah Bacillus antracis penyebab antrax.
Bunyi Postulat Koch:
1. Agen penyebab harus dapat ditemukan pada setiap penyakit.
2. Mikroorganisme penyebab harus dapat diisolasi dari penderita
penyakit dan ditumbuhkan dalam laboratorium.
3. Inokulasi biakan murni dari agen penyebab pada hewan normal dan
peka harus menyebabkan gejala yang sama.
4. Mikroorganisme harus dapat diisolasi kembali dari hewan percobaan.

Postulat River
Sewaktu postulat Koch, virus sebagai penyebab
penyakit belum diketahui. River kemudian membuat
peraturan bagi virus yang disebut Postulat River
yang berbunyi:
1. Agens virus harus ditemukan dalam cairan tubuh
sewaktu sakit
2. Agens virus yang diperoleh dari hewan terinfeksi
harus dapat menimbulkan penyakit pada hewan
percobaan dan membentuk antibodi terhadap virus
tersebut
3. Virus yang diisolasi dari hewan percobaan harus
dapat ditularkan ke hewan peka lainnya

Pertumbuhan dan pembiakan bakteri


Berdasarkan zat hara yang diperlukan
mikroorganisme dibagi menjadi: fototrop,
kemotrop, ototrof atau heterotrof.
Sumber energi :
Kemotrofik: energi dari bahan kimia
Fototrofik: energi dari sinar matahari

Sumber elektron :
Litotrofik: sumber elektron dari senyawa anorganik
Organotrofik: sumber elektron dari senyawa organik.

Sumber karbon :
Ototrofik: CO2 sebagai satu-satunya sumber karbon.
Heterotrofik: Senyawa organik sebagai sumber karbon

1.

2.

Fototrof
a. Fotolitotrof: menggunakan senyawa anorganik sebagai
sumber elektron.
Contoh : H2S sebagai donor elektron untk dioksidasi
menjadi S
H 2S
S + 2 e- + H +
b. Fotoorganotrof: menggunakan senyawa organik
(misalnya asam lemak dan alkohol ) sebagai donor
elektron.
Contoh: Suksinat
Fumerat + 2 e- + 2 H+
Kemotrof
Elektron donor dapat berupa senyawa-senyawa anorganik
(kemolitotrof) atau organik (kemoorganotrof).
Contoh :
Kemolitotrof: memperoleh energi dengan mengoksidasi
amoniak (NH4) menjadi nitrit (NO2_).
Kemoorganotrof: memperoleh energi dengan mengoksidasi
Glukosa CO2 + H2O

3. Ototrof dan Heterotrof


- Ototrof: dapat menggunakan CO2 sebagai satusatunya sumber karbon.
- Miksotrofik: sebagian besar bersifat ototrof,
namun sebagian kecil bersifat heterotrofik.
Ini berarti, energi yang diperoleh dari donor
elektron yang bersifat anorganik dan memperoleh
sumber karbon dari senyawa organik.

Pembiakan Bakteri

Pembiakan : adalah Proses memperbanyak organisme


denga menyediakan keadaan lingkungan yang sesuai,
yaitu :
A. zat makanan (nutrisi)
B. faktor-faktor lingkungan (pH, suhu, udara)
C. faktor-faktor lain, misalnya: konsentrasi garam, tekanan
osmotik
D. faktor-faktor khusus, misalnya, cahaya untuk
organisme
fotosintetik

A. Zat-zat makanan (nutrisi)


1. Berdasarkan peranannya dalam metabolisme.
a. Donor hidrogen.
Semua organisme kemosintetik memerlukan
sumber energi dalam bentuk donor H.
b. Penerima Hidrogen.
Penerima H yang diperlukan dalam reaksi
oksidasireduksi yang melepas energi.
Mikroba aerop: O2 dalam bentuk gas.
Mikroba anaerop: Zat anorganik (sulfat, nitrat,
karbonat)

c. Sumber karbon
Organisme fotosintetik & litotrofik: CO 2 satu-satunya
sebagai sumber karbon.
Organisme-organisme lainnya menggunakan sumber
energi organik sebagai sumber karbon (organisme
heterotrof).

d. Sumber nitrogen
Banyak sebagian sel, terutama protein (mengandung
N) Pada kuman 10 % dari berat kering.
Bentuk nitrogen yang dibutuhkan tergantung pada
kemampuan reduksi enzim organisme tersebut.
Misal: bila sumber N ialah R NH 2: cara diaminasae
menjadi NH3 yg kemudian dipakai sebagai senyawa
nitrogen.

e. Mineral-mineral
- Belerang: ada yang butuh dari zat sel organik (- SH);
belerang organik (R SH) dalam protein. Ada juga mikroba
yang dapat mereduksi sulfat (SO42-) ke dalam bentuk
organik (sebagian besar kuman).
- Fosfor: Fosfat (PO43-) untuk komponen ATP, As. Nukleat
-Aktivator enzim :
Mg2+ (ion magnesium) dan ion besi
Ion Ca: untuk dinding sel Gram +. Mg2+ dan K+ untuk fungsi
integritas ribosom. Fe 2+ : pada koenzim sitokrom dan
peroksidase.

Ringkasan Nutrisi dalam media pembiakan


bakteri (secara teknis/terapan)
1.

2.

3.

Carbon
Sebagai sumber C dpt digunakan berbagai gula, pati, glicogen.
Gula
diurai
mol.
Nitrogen
Sebagai bahan dasar untuk protein, asam nukleat dan vitamin.
N berupa : NH4Cl;
N anorganik; Na NO3; pepton
Vitamin
Vitamin : Thiamin, riboflavin, as. Nukleat, as. Pentenoat,
biotin.
Berfungsi sebagai koenzym atau bagian lain dr bahan dasar
sel

- As. Pimelat : pemula biotin.


- Beta alanine : pemula as pantotenat.
- Purin atau Purinidine : untuk sintesis asam Nukleat.
4. Garam mineral
Sulfur ( dlm bentuk ) Nh4So4, S : Utk koenzim, as. Amino,
komponen sel lainnya.
P ( Dlm bentuk ) Untuk: Asam Nukleat, fosfolipit & ATP.
K, Mg, Mn, Fe & Ca : Sbg. Kofaktor dlm berbagai enzim & utk
pertumbuhan.
Unsur kecil kebutuhannya a,l : Kobal, Zn & Cu : bag enzim
ttt.
5. Air : 80 %. Utk pertumbuahan.
Faktor pertumbuhan : seperti pemula (precursor) protein
dan bahan-bahan lainnya.

B. Faktor pertumbuhan
Yaitu persenyawaan organik yg hrs terdapat dlm
sel agar dapat tumbuh, tetapi yg tidak dapat
dibuat sendiri oleh sel itu.
Tiap-tiap organisme berlainan, sangat berfariasi
akan kebutuhan faktor pertumbuhan.
- Beberapa spesies tidak butuh faktor
pertumbuhan.
- Ada species yg butuh faktor pertumbuhan.
Ada bakteri memerlukan faktor pertumbuhan
khusus,. Misalnya : Lactobacillus: butuh Vitamin B
12

Faktor-faktor Lingkungan yg
mempengaruhi pertumbuhan

1. Suhu
Berdasarkan suhu ada 3 golongan
mikroorganisme yaitu :
- Psikrofil: 5 30 0C. Optimum: 28 0C.
- Mesofil: 15 50 0C. Optimum: 35 40 0C.
- Termofil : 50 60 0C.
2. pH
Bakteri umumnya tumbuh baik pd pH (5,0 8,0).
Ragi: pH rendah. Thiobacillus: pH 1;
Mikroba air panas: pH 2; Vibrio cholera: pH 8,0.
Utk mengatur pH bisa ditambahkan HCl; KOH
atau NaOH.

Buffer (penyangga pH) : bisa digunakan H 2PO4 dan HPO4


(buffer phosfat).
Pepton juga mempunyai buffer karena komponen asam
aminonya yaitu: COOH/-COO; NH3/-NH2: -NH2+/-NH

3. Udara/oksigen
Ada beberapa golongan bakteri yaitu:
a. Aerob obligat yaitu: selalu butuh O2.
b. Anaerob obligat yaitu: tumbuh bila tidak ada O2.

C. Faktor-faktor lain, misalnya: konsentrasi garam,


tekanan osmotik
Konsentrasi garam
Umumnya bakteri membutuhkan air (Avalaible Water)
yang lebih banyak dari kapang dan ragi, sebagian
besar dari bakteri dapat tumbuh dengan baik pada
aw mendekati 1,00. Ini berarti bakteri dapat tumbuh
dengan baik dalam konsentrasi gula dan garam yang
rendah. Media untuk sebagian besar bakteri
mengandung gula tidak lebih dari 1% dan garam
tidak lebih dari 0,85% (larutan garam fisiologis).
Konsentrasi gula 3% - 4% dan garam 1 2% dapat
menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri
(Waluyo, 2005)

Tekanan osmotik
Osmosis adalah difusi melintasi semipermiabel yang
memisahkan dua macam larutan dengan konsentrasi solut
yang berbeda. Proses ini cenderung untuk menyamakan
konsentrasi solut pada kedua sisi membran tersebut.
Berdasarkan tekanan osmose yang diperlukan dapat
dikelompokkan menjadi (1) mikroba osmofil, adalah
mikroba yang dapat tumbuh pada kadar gula tinggi, (2)
mikroba halofil, adalah mikroba yang dapat tumbuh pada
kadar garam halogen yang tinggi, (3) mikroba halodurik,
adalah kelompok mikroba yang dapat tahan (tidak mati)
tetapi tidak dapat tumbuh pada kadar garam tinggi, kadar
garamnya dapat mencapai 30 %. (Pelczar dan Chan,2006)

D. faktor-faktor khusus, misalnya, cahaya untuk organisme


fotosintetik
Cahaya sangat berpengaruh pada proses
pertumbuhan bakteri.
Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang
tidak berklorofil.
Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya
ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat
pertumbuhan atau menyebabkan kematian.
Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan
sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan
makanan.

Macam-2 media utk bakteri


Asal media :
- Non sintetik (dr alam). Misal: pepton, ekstrak daging; ekstrak
ragi dll.
- Sintetik: diketahui secara rinci komponennya.
Mikroba heterotrop: menggunakan media non sintetik dr bhn
mentah (pepton, ekstrak daging, ektrak ragi ) + pemadat agar.

Berdasarkan penggunaannya :
A. Media umum. Cont: NA, BA (Blood agar).
B. Media deferensial: media yg menunjang
kehidupan beberapa bakt, juga dpt membedakan
berbagai kelompok bakteri.
Cont.: Agar darah: mengetahui gol kuman yg
melisiskan eritrosit.
pH indikator Cont: merah fenol. Merah netral, biru
bromtimol.

C. Media Selektif : media yg dapat menghambat


pertumbuhan bakteri ttt dan juga bisa menumbuhkan
bakteri ttt. Media ini untuk keperluan isolasi.
Bahan penghambat :kristal violet; eosin Y; biru metilen dan
Brillian green yaitu untuk menghambat bakteri Gram positif.
d. Media selektif defrensial : media yh bersifat selektif dan
bisa digunakan untuk udentifikasi.
e. Media penyubur ( enrichment media ) : media yg
memberikan keempatan / mempercepat pertumbuhan
mikroba ttt.
Selektif enrichment : selain memberi zat hara, juga
ditambahkan pula bhn penghambat mikroba yg lain.
Selain zat penghambat, juga bisa ditambahkan indikator.

Pertumbuhan mikroorganisme
Pertumbuhan adalah pertambahan teratur semua
komponen sel suatu organisme.
Pada mikroorganisme bersel satu: multiplikasi
adalah konsekwensi pertumbuhan.
Multiplikasi akan menghasilkan pertambahan
jumlah mikroorganisme yang membentuk suatu
populasi.
Pengukuran Pertumbuhan
Dapat diukur berdasarkan konsentrasi sel (jumlah
sel per satuan isi biakan) atau densitas sel (berat
kering sel per satuan isi biakan)

Log
konsentrasi
sel

D
C

Waktu
Gambar Kurva Pertumbuhan

Keterangan :
A. Fase penyesuaian/adaptasi/lag: perubahan bentuk dan
pertumbuhan jumlah individu tidak secara nyata terlihat
B. Fase eksponensial/logaritmik: sel berada dalam keadaan
stabil, sel baru terbentuk dengan laju yang konstan, jumlah
individu meningkat secara tajam
C. Fase pengurangan pertumbuhan: berada di puncah fase
logaritmik dan sebelum mencapai fase stasioner, penambahan
jumlah individu mulai berkurang
D. Fase stasioner: jumlah individu maksimum (puncah
aktivitas pertumbuhan)
E. Fase kemunduran/kematian: jumlah individu menurun

1. Fase Adaptasi (fase lag)


Fase lag adalah periode penyesuaian
pada lingkungan dan lamanya
dapat satu jam hingga
beberapa hari. Lama waktu ini
bergantung pada macam
bakteri, umur biakan dan
nutrien yang terdapat dalam
medium yang disediakan.

2. Fase perbanyakan
(exponential phase)
Fase perbanyakan adalah periode
pembiakan yang cepat dan
merupakan periode yang di
dalamnya biasanya teramati ciri
khas sel sel yang aktif. Selama
fase inilah waktu generasi tetap
tak berubah bagi setiap jenis.

3. Fase pengaruh pertumbuhan


Merupakan puncak dari fase
logaritmik sebelum mencapai fase
selanjutnya, dimana penambahan
jumlah individu mulai berkurang atau
menurun yang disebabkan oleh
banyak faktor lain berkurangnya
sumber nutrien dalam media.

4. Fase statis (stationer


phase)
Sementara biakan menjadi tua dan
mendekati populasi bakteri maksimum
yang dapat ditunjang medium, laju
pembiakan berkurang dan beberapa
sel mati.apabila laju pembiakan sama
sama dengan laju kematian, jumlah
keseluruhan bakteri akan tetap. Hal ini
dinamakan fase stasioner.

5. fase kematian (death


phase)
Beberapa bakteri hanya mampu bertahan
beberapa jam selama fase statis dan
akhirnya masuk ke fase kematian,
sedangkan ada bakteri yang mampu
bertahan sampai harian bahkan mingguan
pada fase statis dan akhirnya masuk ke fase
kematian. Beberapa bakteri bahkan mampu
bertahan sampai puluhan tahun sebelum
mati dengan mengubah sel menjadi spora.

Waktu Generasi
Waktu yang dibutuhkan dari mulai
tumbuh sampai berkembang dan
menghasilkan individu baru.
Untuk mikroorganisme yang membelah,
waktu generasi diartikan sebagai selang
waktu yang dibutuhkan untuk
membelah diri menjadi dua kali lipat.
Contoh : waktu generasi bakteri E. Coli
sekitar 17 menit, artinya dalam 17 menit
satu E. Coli menjadi dua atau lebih E.
Coli.

Penghitungan Waktu Generasi


Dari hasil pembelahan sel secara biner:
1 sel menjadi 2 sel
2 sel menjadi 4 sel 21 menjadi 22 atau 2x2
4 sel menjadi 8 sel 22 menjadi 23 atau 2x2x2
Dari hal tersebut dapat dirumuskan menjadi:
N = N 0 2n
N: jumlah sel akhir
N0: jumlah sel awal
n: jumlah generasi

Waktu generasi = t / n
t: waktu pertumbuhan eksponensial
(menit)
n: jumlah generasi

Contoh
Jika 100 sel setelah ditumbuhkan
selama 5 jam menghasilkan
1.720.320 sel, maka jumlah generasi
dan waktu generasi dapat dihitung.

Pengukuran Pertumbuhan
Bakteri
Perhitungan sel bakteri terdiri atas 2 cara,
yaitu:
a.Perhitungan langsung
metode turbidimetri
total count
berat kering
b. Perhitungan tidak langsung
viable count.

Perhitungan Mikroba Berdasarkan Berat


Kering
Metode ini relatif mudah dan cepat dilakukan,
yaitu kultur disaring (disentrifugasi),
kemudian yang mengendap dikeringkan.
Pada metode ini juga tidak dapat
membedakan sel yang hidup dan yang mati.
Akan tetapi, keterbatasan itu tidak menutup
manfaat metode ini dalam hal mengukur
efisiensi fermentasi, karena pertumbuhan
diukur dengan satuan berat, sehingga dapat
diperhitungkan dengan parameter konsumsi
substrat dan produksi senyawa yang
diinginkan.

MENGHITUNG SEL HIDUP


DENGAN CARA DITANAM
PADA MEDIA PADAT

Perhitungan melalui pengenceran dan diteruskan


dengan menumbuhkan pada media kultur. Ada dua
cara menumbuhkan pada media kultur, yakni:
bentang rata (spread-plate) dan tabur tuang rata
(pour-plate)
Cara spread-plate dilaksanakan dengan
meneteskan 100 l suspensi sampel di atas
medium kultur padat kemudian dibentang ratakan
menggunakan batang gelas bentuk huruf L.
Cara pour-plate dilaksanakan dengan meneteskan
100 l suspensi sampel di dalam cawan petri
kemudian dituangi medium cair dan digoyanggoyang supaya sampel bercampur homogen
dengan medium kultur

MENGHITUNG DENGAN
RUANG HITUNG
Perhitungan sel menggunakan ruang
hitung dilakukan dengan menggunakan
suspensi hasil pengenceran diteteskan ke
dalam ruang hitung kemudian ditutup
menggunakan gelas penutup preparat.
Ruang hitung yang digunakan biasanya
berupa hemasitometer atau ruang
penghitung sel-sel darah merah

Pemeriksaan selanjutnya dilakukan di


bawah mikroskop dengan cara
menghitung jumlah sel yang ada di dalam
ruang hitung.
Ada tiga macam ruang hitung yang dapat
digunakan dengan ukuran ruang yang
saling berbeda. Perhitungan akan lebih
mewakili dari jumlah sel yang sebenarnya
jika menggunakan semua macam ruang
hitung dan sistem pengencerannya
yang benar-benar homogen, sehingga
hasil rata-rata menjadi lebih akurat.

Jika yang digunakan kotak kecil


Volume 1 kotak kecil (KK) = 0,05 mm
x 0,05 mm x 0,1 mm = 25. 10-5 mm3

Bacillus Gram Positif


Coccus Gram Positif
A. Coccus Gram Posditip

Aerob

-Staphylocococcus

- Streptococcus

- Micrococcus
-Leuconoctoc
- Pediacoccuc

Anaerob

Peptococcus, Peptostreptococcus, Ruminoccus, Sarcina

B. Bacillus Gram Positif


Kelompok Corenebakterium (corene
= gada. Antara lain :

Aerob

-Corenebvakcterium., vMycobacterium.v
Listeria

-Nocordia. v

Erysepelathrik

-Arthobacter
-Brevibacterium.

Lactobacillus

-Cellumonas

Caryopphanon

-Eubacterium
- Befidobacterium

Aerob berspora : Bacillus v; Sporalactobacillus; Sporasarcina,


Thermoactinomyces.
Anaerob

Clostridium

v; Desulfotomaculum; Oscillospira.

Sumber : Bergeya!s manual of Determinative Bacteriologie edisi 8 th.


1974

Cara identifikasi
Gram +
Batang

Coccus :
-Staphylococcus

Tdk tahan asam

-Streptococcos

-Corenybacterium
-Lactobacillus
-Renibacterium
Tahan asam
Thn asam kuat :
- Mycobacterium

Thn asam lemah :


- Nocordia

Bakteri Batang Gram Positif


1. Mycobacterium

- Thn asam ; Non motil ; Batang ; Koloni krem kuning orange;


media Lowenstein-Jensen; Suhu : opt 22 -25 0 C ( 2 28 hari )
M. Forfuitum

M. marinum

Red niutrat
+
Nicotinamidase
Pyrazinamidase Koloni
putih
Tbh pd suhu 37o C +

+
+
Kuning-orange
P : peptidoglikan

_
lps

p ms

+ : 50 %.
- : 10 %

ms

2. Nocardia

Batang filamen, batang, cocoid


Tahan asam.
Media ; lowenstein Jansen.
Suhu opt : 25 0 C ( 4 5 hr ).
Koloni : putih / kuning / jingga.
Non motil.

3. Lactobacillun (Lactobacillus picicola )

Batang / cocco- bacilli . Ukuran 1.1 1,4 x 0,5 0,6 um, kadang-2
berpasangan, tdk thn asam; non motil, fermentasi + membentuk
asam laktat.
Kultur : media TSA. Inkubasi 4 26 0C ( opt 20 0 C ) selama 48 jam.
4. Reniabacterium ( = Corenebacterium salmoninarum ))
Batang : 0,3 I,5 x 0,1 1,0 um, kdg-2 berpasangan, tdk thn asam,
non motil, kastalase +, oxidase -

Kultur : media TSA, inkubasi 4 6 0 C ( opt 20 0 C ) selama 48 jam.

Renibacterium ( Coryne baterium salmoninarum).

Btg , 0,3 1,5 x 0,1 1,0 um kadang-2 berpasangan.tdk thn asam,


non motil, catalase + ; oxidase -.
Kultur : - media KDM ( Kidney Desease Medium ) atau MHA
( Muller Hilton Agar ) + 0,1 % Cystein Hydro Cl.
Inkubasi suhu : 150 C ; pH 7,8 selama 20 hr.

Clostridium ( C. botolinum).

Anaerob. Gram +; tdk tahan asam; motil : flager peritrichous.


Berspora ( sub terminal ).
Toxin : Neurotoxin ; hemolysin
Toxin C. botulinum ( td dr protein ) : bekerja dg menghambat
pengeluaran atau pembentukan asetilkolin pd pertemuan dan
hubungan syaraf otot.

Gram + Coccus ( Identifikasi )


Katalase

Positif :

Negatif :

-Staphylococcus

- Streptococcus

-Micrococcus
Staphylococcus :
St.

Koagulasi

Oksidasi/ fermentasi O- manitol

St. aurus

Micrococcus sp.

+/- atau - / -

Stf epidermidis

+/+

Stf saprophytycum

+/-

Gram positif Coccus


PX. Pd ik air tawar / laut.

Staphylococcus ( S. epidermidis )
Terjadi kasus pd ik. Yellow tail, red sea bream, trout.
Penyakit : belum banyak diketahui
Menyebabhan luka pd ekor.
Toksin dan enzim.
- exotoxin ( suatu campuran termolabil ) : menyebabkan nekrosis pd
kulit dan mengandung beberapa hemolisin. Hemolisin perup protein
( Bm 3 x 10 4 ) : bisa melarutkan eritrosit dan merusak trombosit.
Lekosidin : mematikan sel drh putih.
Enterotoxin : ( protein Bm 3,5 104 ) : menyebabkan diare.
Koagulasa : Dpt menggumpalkan plasma. Koagulase dpt
mengendapkan fibrin pd permukaaan Staphylococcus, shg dpt
merubah dimakannya kuman oleh fagositik.
- Zat extraselluler lain : Hialoronidasa : menyebabkan fibrinolisis
( lambat).

Isolasi bakteri :

Media : BHA ( 370 C ), 24 jam.


Koloni putih kekuningan

Morfologi bakteri

Sel coccus/ bola ( 1 um ) ,tersusun sendiri-2 / kelompok tidak teratur.


Gram + , non motil.
Mudah tumbuh aerob, fakultatif.
Menghasilkan pigmen :
S. aureus : kuning emas.
S. albus / S. epidermidis : putih
Stap, ganas bila : koagulase positip, manitpl fermentase.
hemolitik.

Isolasi : media umum ( Blood agar ). Media selektif : Braid Parker media
atau manitol Salt Agar. Inkubasi selama 48 jam pd 370 C

Koloni Stap : Bentuk bulat, halus, menonjol / cembung, mengkialap.

Streptococcos

Bentuk bulat membentuk rantai 2 40 sel.


Semua Gram positip. Non motil, tdk berspora, Sebagian berkapsul.
Toxin dan enzim
- Streptokinase (fibrinolisin ) : mengubah plaasmogen menjadi
plasmin (menghancurkan fibrin dan protein lain ).
Streptodornasa : enzim yg melarutkan depolimerase DNA.
- Hialoroidasa : enzim yg memecah as. Hialoronat ( komponen
penting jaringan ikat ).
- Toxin eritrogenik ( pd manusia ; bercak-2 merah pd kondisi tubuh
panas )..
- Difosfopiridin nukleotidasa : mematikan leukusit.
Hemolisin : mmenghemolisiskan sel darah merah.

1. Strep. Pyogenes.
2. Strep. Zooepidermicus.
3. a. Strep. Agalactiae.

B. Strep. Dysgalactiae
C. Strep vbrris.
4. strep. Equi.
5. Strep. Pneumoniae

Morfologi :.
1. Antai bervariasi. Pd media buatan lebih
2. - sda -.
3. A & b. rantai panjang.
C. rantai pendek.
4. Bervariasi.
Berpasangan / rantai pendek.

Sifat biokimiawi.

Resistensi : Strep mati pd suhu 600 C selama 30 menit. Kecuali


Strep. equi. : lbh tahan panas.

Hemolisis
Laktosa
Maltosa
Manitol
Rafinosa
Salicin
Sorbitol
Sukrosa

+
+
+
+

+
+
+
+
+

3a
/
d
+
+
+

d
+
d
d
+

c
/ gama
+
+
+
+
+
+

+
+
+

+
+
d
+

Anda mungkin juga menyukai