Anda di halaman 1dari 47

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

KIMIA
KELOMPOK III :
1. MUHAMMAD
AKBAR
2. ARIN DAYU S
3. MIRATUN AINI
4. CITRA KARTIKA
5. NURFADILA
AMALYA
6. NURLIZA
PRIHATMI

PENGETIAN DISCOVERY LEARNING

MENURUT
AHLI

Pernyataan lebih lanjut dikemukakan


oleh
Hosnan
(2014:
282)
bahwa
discovery learning adalah suatu model
untuk mengembangkan cara belajar aktif
dengan menemukan sendiri, menyelidiki
sendiri, maka hasil yang diperoleh akan
setia dan tahan lama dalam ingatan.
Menurut Kurniasih & Sani (2014: 64)
discovery learning didefinisikan sebagai
proses pembelajaran yang terjadi bila
materi pembelajaran tidak disajikan
dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan
siswa mengorganisasi sendiri.
Selanjutnya, Sani (2014: 97) mengungkapkan
bahwa discovery adalah menemukan konsep
melalui serangkaian data atau informasi yang
diperoleh melalui pengamatan atau percobaan.

PENGETIAN DISCOVERY
LEARNING
Sehingga dapat disimpulkan, model discovery
learning merupakan pembelajaran yang menekankan
pada pengalaman langsung dan pentingnya
pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap
suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara
aktif dalam pembelajaran. Bahan ajar yang disajikan
dalam bentuk pertanyaan atau permasalahan yang
harus diselesaikan. Jadi siswa memperoleh
pengetahuan yang belum diketahuinya tidak melalui
pemberitahuan, melainkan melalui penemuan sendiri.

SINTAK DISCOVERY
LEARNING
Menurut Syah (2004), sintak pembelajaran discovery learning meliputi :

1. Stimulation (stimulasi/pemberian
rangsang)
2. Problem statemen (pernyataan/identifikasi
masalah)
3. Data collection (pengumpulan data)
4. Data processing (pengolahan data)
5. Verification (pembuktian)
6. Generalization (menarik kesimpulan)

Model Atom
Rutherford
Kelemah
an
Ketidakmampuan

untuk menjelaskan mengapa elektron tidak


jatuh ke inti atom akibat gaya tarik elektrostatis inti terhadap
elektron.
Menurut teori Maxwell, jika elektron sebagai partikel bermuatan
mengitari inti yang memiliki muatan yang berlawanan maka
lintasannya akan berbentuk spiral dan akan kehilangan
tenaga/energi dalam bentuk radiasi sehingga akhirnya jatuh ke
inti.

Model Atom Niels


Bohr
Atom terdiri dari inti yang
bermuatan positif dan di
sekitarnya
beredar
elektron-elektron
yang
bermuatan negatif.
Elektron beredar mengelilingi
inti atom pada orbit tertentu
yang dikenal sebagai keadaan
gerakan yang stasioner (tetap)
yang
selanjutnya
disebut
dengan tingkat energi utama
(kulit elektron) yang dinyatakan
dengan
bilangan
kuantum
utama (n).
Selama elektron berada dalam
lintasan stasioner, energi akan
tetap sehingga tidak ada

Model Atom Niels


Bohr
Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang lebih
rendah ke lintasan stasioner yang lebih tinggi jika menyerap energi.
Sebaliknya, jika elektron berpindah dari lintasan stasioner yang lebih
tinggi ke rendah terjadi pelepasan energi.
Pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar), elektron
menempati tingkat energi terendah (disebut tingkat dasar =
ground state).

Kelemahan

Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang


mengandung satu elektron dan tidak sesuai dengan spektrum atom
atau ion yang berelektron banyak.
Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul
melalui ikatan kimia.

Spektrum
elektromagnetik

Spektrum atom
Hidrogen

6565
6565A
A

4863A

3971A
3971A
4103A
4103
A
4342A

Spektrum hidrogen sangat menarik karena terdiri


dari sederetan garis-garis yang diberi nama :
H : garis merah
H : garis hijau
H : garis biru
H : garis ungu

Spektrum atom
Hidrogen

Garis spektrum atom Hidrogen

Rumus umum :

1
1
1
R 2 2

n n

n = 1
n = 2
n = 3
n = 2
n = 3

untuk deret Lyman (Ultra Violet)


untuk deret Balmer (Cahaya tampak)
untuk deret Paschen (Infra merah dekat)
untuk deret Bracket (Infra merah)
untuk deret Pfund (Infra merah jauh)

R = tetapan Rydberg ~109679 cm-1

Latihan Soal

Hitunglah panjang gelombang


garis ke-1 dan ke-2 deret Lyman
dan deret Paschen !
Hitunglah panjang gelombang
garis ke-3 dan ke-4 deret Balmer
dan Pfund !

Gagasan Bohr dalam


menggabungkan teori klasik
dan kuantum
Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang
diizinkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen
Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan
stasioner ke yang lainnya dengan melibatkan
sejumlah energi menurut Planck
Lintasan stasioner yang diizinkan mencerminkan
sifat-sifat elektron yang mempunyai besaran yang
khas. Momentum sudut harus merupakan kelipatan
bulat dari h/2 atau menjadi nh/2 .

Model atom
hidrogen
Lintasan yang diizinkan untuk elektron dinomori n = 1, n
= 2, n = 3, dst. dinamakan bilangan kuantum,
sedangkan huruf K, L, M, N dinamakan lintasan
Jari-jari orbit diungkapkan dengan 12, 22, 32, 42, n2. Untuk
orbit tertentu dengan jari-jari minimum a0 = 0,53
Jika elektron tertarik ke inti dan dimiliki oleh orbit n, energi
dipancarkan dan energi elektron menjadi lebih rendah .

Jari-jari lintasan stasioner


F k

-e

( Ze)(e)
r2

Ze 2
mv 2
k

2
rn
rn

+ Ze
r

rn

kZe 2

mv 2

Katakanlah : v nh / 2 mrn
kZe 2 4 2 mrn2
n2h2
n2
rn

r1
2 2
2
2
n h
4 mkZe
Z
Untuk orbit kecil n 1 dan untuk hidrogen Z 1
h2
r1
4 2 mke 2

0, 53 x10 10 m (jari-jari Bohr)

Energi total elektron dalam tiap lintasan


adalah sebagai berikut :

13,6
En
eV
2
n

Energi elektron pada lintasan :


n = 1 E= -13,60 eV
n = 2 E= - 3,40 eV
n = 3 E= - 1,51 eV
n = 4 E= - 0,85 eV
n = 5 E= - 0,54 eV
n = 6 E= - 0,38 eV
n = 7 E= - 0,28 eV
n = ~ E= - 0 eV

B
E n 2 , B : konstanta numerik dengan nilai 2,179 x 10 -18 J
n

Kelemahan Teori
Bohr
Keberhasilan teori Bohr terletak pada
kemampuannya untuk meeramalkan
garis-garis dalam spektrum atom
hidrogen
Salah satu penemuan lain adalah
sekumpulan garis-garis halus, terutama
jika atom-atom yang dieksitasikan
diletakkan pada medan magnet
Struktur garis halus ini dijelaskan
melalui modifikasi teori Bohr tetapi teori
ini tidak pernah berhasil memerikan

Dualitas Gelombang Partikel

Newton mengajukan bahwa cahaya


mempunyai sifat seperti sekumpulan patikel
yang terdiri dari aliran partikel berenergi
Huygens menyatakan bahwa cahaya terdiri
dari gelombang energi
Pembuktian dengan pengukuran kecepatan
cahaya pada berbagai medium menunjukkan
cahaya berkurang kecepatannya dalam
medium yang lebih rapat
Tetapi Einstein menganggap bahwa foton
cahaya bersifat sebagai partikel untuk
menjelaskan efek fotolistrik
Timbul gagasan baru bahwa cahaya
mempunyai dua macam sifat sebagai

Tahun 1924 Louise de Broglie menyatakan


Tidak hanya cahaya yang memperlihatkan
sifat-sifat partikel, tetapi partikel-partikel kecil
pun pada saat tertentu dapat memperlihatkan
sifat-sifat gelombang
Usulan ini dibuktikan tahun 1927 dimana
gelombang materi (partikel) dijelaskan secara
matematik
Panjang gelombang de Broglie dikaitkan
h
h
berhubungan

dengan partikel
dengan
p mv
momentum partikel dan konstanta Planck.
Panjang gelombang dinyatakan dengan meter, massa dalam
kilogram, kecepatan dalam meter per detik. Konstanta Planck
dinyatakan dalam kg m2 s-2.

Prinsip
Ketidakpastian
Hukum
Fisika klasik dianggap berlaku universal

dan dapat menjelaskan kejadian yang akan


datang berdasarkan keadaan awal
Tahun 1920 Niels Bohr dan Werner Heisenberg
berusaha menentukan sampai seberapa jauh
kecepatan yang diperoleh dalam penentuan
sifat-sifat sub-atomik
Dua peubah yang ditentukan dalam
menentukan sifat ini adalah kedudukan
partikel (x) dan momentumnya (p).
Kesimpulan dari pemikiran ini ialah bahwa
h penentuan sub-atomik selalu terdapat
dalam
xp
x. v ~ h/m
2

ketidakpastian

Persamaan ini dikenal dengan prinsip


ketidakpastian Heisenberg dan
menyatakan bahwa kedudukan dan
momen tak dapat diukur dengan
ketepatan tinggi sekaligus
Seandainya diameter elektron 10-14 m,
cahaya dengan ini akan mempunyai
frekuensi 3 x 1022 det-1 dan energi per
foton adalah 2 x 10-11 J. Energi ini jauh
melampaui energi yang diperlukan
untuk mengionkan elektron dalam
hidrogen
Hal ini menyebabkan usaha untuk
melihat dalam atom dengan

Model Atom
Modern
Dikembangkan berdasarkan teori mekanika kuantum yang disebut
mekanika gelombang; diprakarsai oleh 3 ahli :
a) Louis Victor de Broglie
Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi
dan sebagai gelombang
b) Werner Heisenberg
Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang bersifat sebagai
partikel dan gelombang. Jarak atau letak elektron-elektron yang
mengelilingi inti hanya dapat ditentukan dengan kemungkinan
kemungkinan saja
c) Erwin Schrodinger (menyempurnakan model Atom Bohr)
Berhasil menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan
menggunakan prinsip mekanika gelombang. Elektron-elektron yang
mengelilingi inti terdapat di dalam suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di
sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu dapat ditemukan
dengan kemungkinan terbesar.

Partikel Dasar
Penyusun Atom

Latihan Soal

1. Hitunglah panjang gelombang elektron yang sedang


bergerak dengan kecepatan kira-kira 10 %
kecepatan cahaya !
2. Hitunglah ketidakpastian kecepatan elektron bila kita
ingin menentukan posisinya sedemikian rupa sehingga
X = 25 pm !

Bilangan Kuantum
Bilangan
Kuantum
Utama (n)

Menunjukkan
(jumlah kulit)

Bilangan
Kuantum
Azimuth (l)

Menunjukkan sub kulit dimana elektron bergerak

Bilangan
Kuantum
Magnetik (m)

Menunjukkan orientasi orbital dalam ruangan


dan juga menunjukkan banyaknya orbital pada
subkulit

Bilangan
Kuantum
Spin (s)

Menunjukkan
orbital

lintasan

arah

elektron

putaran

dalam

elektron

atom

dalam

Bilangan kuantum utama (n)


Menunjukkan letak elektron pada kulit
atau tingkat energi utama.
n
n
n
n
n
n
n

=
=
=
=
=
=
=

1
2
3
4
5
6
7

disebut
disebut
disebut
disebut
disebut
disebut
disebut

Kulit
Kulit
Kulit
Kulit
Kulit
Kulit
Kulit

K
L
M
N
O
P
Q

Bilangan kuantum
Azimut (l)
Menunjukkan letak elektron dalam subkulit, serta
juga
menggambarkan jumlah subkulit.
Nilai (l) adalah dari 0 sampai (n-1) untuk :
n = 1 maka = 0 l = 0, disebut subkulit sharp
n = 2 maka = 0, 1 l = 1, disebut subkulit principle
n = 3 maka = 0, 1, 2 l = 2, disebut subkulit
diffuse
n = 4 maka = 0, 1, 2, 3 l = 3, disebut subkulit
fundamental

Bilangan kuantum magnetik (m)


Menunjukkan orientasi orbital dalam ruangan
dan juga
menunjukkan banyaknya orbital pada subkulit.
Untuk setiap l, harga m = -l sampai dengan +l.
Contoh :
l=0
maka
l=1
maka
l=2
maka
l=3
maka

m
m
m
m

=
=
=
=

0
-1, 0, +1
-2, -1, 0, +1, +2,
-3, -2, -1, 0, +1, +2, +3

Bilangan kuantum spin (s)


Menunjukkan arah putaran elektron dalam orbital.
Pada orbital maksimum terdapat dua elektron
dengan arah yang berlawanan.
Nilai s adalah -1/2 dan +1/2
Karena elektron hanya mempunyai 2 nilai spin,
maka
suatu orbital atom tidak mungkin mengandung
lebih
dari 2 elektron.

Cara yang mudah untuk menghitung


jumlah elektron total yang terdapat
dalam suatu tingkatan energi adalah 2n 2.

Konfigurasi Elektron
Merupakan susunan elektron dalam atom atau
molekul.
Suatu subkulit dituliskan dalam notasi nxy,
dimana:
n melambangkan jumlah kulit atom
x melambangkan subkulit atom
y menunjukkan jumlah elektron pada
subkulit atom
Subkulit atom akan dituliskan berurutan sesuai
dengan peningkatan energi.

Konfigurasi Elektron
Contoh: Helium (He)

1s2
Angka 1 menunjukkan prinsip bilangan
kuantum
(n)
yang
menggambarkan
tingkatan energi.
Huruf s merupakan bilangan kuantum
momentum angular yang menggambarkan
bahwa ada 2 elektron atom
helium
menempati orbital s.
Eksponen 2 menunjukkan jumlah elektron
total pada orbital atau subkulit.

Untuk mengetahui susunan atom atom tata ruang elektron dalam


atom perlu diikuti aturan sebagai
berikut :

a. Prinsip Aufbau
b. Prinsip Hund
c. Prinsip Pauli

Prinsip Aufbau
Bila suatu atom pada kondisi ground state (energi
orbitalnya paling rendah), konfigurasi elektronnya
mengikuti prinsip Aufbau.
Pengisian orbital atom oleh elektron sesuai dengan
energi relatifnya; orbital dengan energi lebih rendah
akan terisi elektronlebih dahulu

Contoh:
2
2
6
1
Na
:
1s
2s
2p
3s
11
2
2
6
2
6
2
Sc
:
1s
2s
2p
3s
3p
4s
21

3d1

Prinsip Hund
Berdasarkan susunan elektronnya: suatu atom
stabil apabila orbitalnya terisi elektron penuh atau
setengah penuh

Contoh:

Prinsip Hund

Subkulit d yang berisi setengah penuh atau


penuh (5 elektron) akan lebih stabil
dibandingkan subkulit s atau subkulit
berikutnya.
Hal ini dikarenakan energi yang dibutuhkan
elektron untuk mempertahankan elektron
setengah penuh pada subkulit d lebih kecil
daripada subkulit s yang penuh.

Prinsip
Pauli
Tidak ada dua elektron dalam suatu atom
yang memiliki keempat bilangan kuantum
yang sama.
Bila 2 elektron dalam suatu atom memiiki
nilai bilangan n, l dan m yang sama, maka
kedua elektron tersebut pasti memiliki nilai
bilangan s yang berbeda.

Suatu atom oksigen mempunyai 8


elektron. Tuliskan keempat bilangan
kuantum untuk masing-masing elektron
pada ground state!
Gambarkan diagram orbital untuk elemen
Cr dan Cu!
Tuliskan konfigurasi elektron untuk
potassium dan kalsium! Tentukan pula
keempat bilangan kuantumnya !

Oksigen

1s2
Elektron
n
1
1 0
2
1 0
3
2 0
4
2 0
5
2 1
6
2 1
7
2 1
8
2 1

2s2
l m s
0 +1/2
0 -1/2
0 +1/2
0 -1/2
-1 +1/2
0 + 1/2
1 +1/2
-1 -1/2

2p4
Orbital
1s
2s

2px, 2py, 2pz

EFEK PERISAI DAN


PENETRASI
Atom He muatan inti +2
Atom H muatan inti +1 muatan inti efektif = muatan
inti = +1
He karena ada 2 e- sehingga 1e- memperisai e- yang
lain saling memperisai e- yang lain terhadap gaya
tarik inti
Elektron pada kulit terluar tidak memperisai elektron
pada kulit dalamnya.
4

Zef = muatan inti yang sebenarnya konstanta perisai


=Z-
untuk atom polielektron

EFEK PERISAI DAN


PENETRASI
ATURAN SLATER
Untuk ns atau np
1. Buat dulu konfigurasi elektron, pengisian elektron tetap
mengikuti aturan Aufbau hanya urutannya tetap
berdasarkan kulitnya (1s)(2s 2p)(3s 3p)(3d)(4s 4p)(4d)(4f)
2. Elektron dalam kelompok di atasnya tidak memperisai sama
sekali elektron yang bersangkutan
3. Elekton yang berada pada ns np yang sama memberikan
kontribusi 0,35, kecuali bagi elektron 1s hanya sebesar 0,30
4. Elektron yang berada pada (n-1) memberikan kontribusi 0,85
5. Elektron yang berada pada (n-2), (n-3) dst memberika
kontribusi 1,0
Untuk nd atau nf
6. Semua elektron yang berada di sebelah kiri memberikan
kontribusi 1,0

EFEK PERISAI DAN


PENETRASI
Contoh konkrit:
Pada He nilai E ionisai I << E ionisasi II
Hal ini karena pada ionisasi I, 1e- diperisai oleh e- yang satunya
sehingga gaya tarik inti kecil sehingga energi yang dibutuhkan
untuk melepaskan elektron pertama kecil.
LATIHAN SOAL
Pada 29Cu, hitunglah muatan inti efektif terhadap elektron 2p,
3d, dan 4s !

T E R I M A
K A S I H

Anda mungkin juga menyukai