PEMICU I

Kelompok IV
Dinda Utami Putri 1141420021
Dwi Setyo Nugroho

1141420022

Hani Puspita Mulati

1141420023

Joko Noverianto
Lisa Septidiana
Pandu Dwi Putra

1141420028
1141420031
1141420035

Rezky Okfaistella 1141420039

Umi Suprihatin Fatmala
1141420046

?
RUMAH FRODO

PLTA
PLTA adalah pembangkit yang menggunakan energi potensial dan kinetik
air untuk menghasilkan energi listrik.
Bentuk utama dari pembangkit listrik
Jenis ini adalah generator yang dihu
bungkan ke turbin yang digerakkan
oleh
tenaga kinetik dari air.

Kelebihan PLTA
1. Start up tanpa listrik dari luar
2. Respon beban cepat
3. Tidak menggunakan bahan bakar
4. Efisiensi tinggi
5. Tidak memerlukan air pendingin dan air pemanas
6. Life time relatif lama (50-100tahun)
7. Ramah lingkungan, tidak menghasilkan emisi karbon
8. Termasuk sumber daya alam yang terbaharukan
9. Dapat menghasilkan daya lebih besar dari pada sumber daya lainnya (dapat
merubah 90% daya yang dihasilkan menjadi energi listrik)
10. Dapat difungsikan sebagai jaringn irigasi

Kekurangan PLTA
1. Pembangunan kontruksi relatif lama
2. Investasi awal dan biaya peeliharaan cukup besar
3. Bermasalah saat kemarau
4. Memerlukan banyak unit operasional
5. Membutuhkan lahan yang luas untuk menghasilkan daya listrik yang besar
6. Jarak tempuh mempengaruhi daya listrik yang dihasilkan

Mekanisme PLTA

PLTU
PLTU adalah pembangkit yang meng
andalkan energi kinetik dari uap untuk
menghasilkan energi listrik. PLTU me
nggunakan mesin turbin yang diputar
oleh uap yang dihasilkan melalui pem
bakaran batu bara.

Kelebihan PLTU
1.

Pembangunan kontruksi cepat

2.

Daya yang dihasilkan besar (namun hanya dapat merubah 50% daya yang

dihasilkan menjadi energi listrik)

3.

Besarnya daya tergantung jenis batu bara yang dipakai

4.

Tidak memerlukan banyak unit operasional

5.

Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi

6.

Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan

7.

Kontinyuitas operasinya tinggi

8.

Usia pakai (life time) relatif lama

9.

Efisiensi tinggi dengan menggunakan waste heat utilization

10. Hasil pembangkitan steam dapat digunakan untuk proses produksi dan industri (recycle)
11. Investasi dan biaya pemeliharaan lebih murah
12. Mudah didistribusikan dan disimpan

Kekurangan PLTU
1. Investasi awal besar
2. Tidak ramah lingkungan (menghasilkan emisi gas SOx, COx
dan NOx)
3. Memerlukan bahan bakar
4. Memerlukan air umpan dan pendingin yang sangat banyak
dan kontinyu
5. Merupakan sumber daya alam tak terbaharukan
6. Start up harus menggunakan listrik dari luar

Mekanisme PLTU

Kendala PLTA
1. Kurangnya dana untuk pembangunan instalasinya.
Dana instalasi

: Rp.100.000.000/10tahun

Dana tersedia

: Rp.10.000.000

Dana belum terealisasi : Rp. 90.000.000

2. Memberikan keyakinan kepada warga perihal pembangunan PLTA
3. Adanya sumber daya lain yaitu menggunakan batu bara untuk suplai energi yang
hanya membutuhkan dana pembangunan Rp. 10.000.000/ tahun, konstruksi
cepat namun jangka pendek

Kendala PLTU
1. Lokasi pembelian di Mirkwood menyebabkan perlu adanya tambahan biaya
untuk transportasi
2. Waktu untuk perjalanan pengangkutan
3. Merupakan sumber daya alam tak terbaharukan

Distribusi Batu Bara

Berdasarkan jarak tempuh ke tempat batubara itu akan
Digunakan:
1. Dekat : menggunakan belt conveyor atau truk
2. Pasar dalam negeri : menggunakan kereta api atau tong
kang. Alternatif lain dengan mencampur batubara dengan air
untuk membentuk bubur, lalu diangkut melalui jaringan pipa
3. Pasar internasional : menggunakan kapal laut

Jarak Pendistribusian Batu

Bara
Daerah Penghasil Batu Bara
Jarak dengan Shire
Mirkwood

790 km

Pennsylvania

766 km

Kentucky

787 km

Lowa

1830 km

Virginia

326 km

Oklahoma

1982 km

Missouri

1619 km

Michigan

1389 km

Indiana

1073 km

KETERSEDIAAN BATU BARA DAN AIR

Desa Shire berada di wilayah sebelah barat sungai

Brandwine, sehingga kita bisa memanfaatkan sungai terebut
sebagai bahan persediaan air yang kita butuhkan. Air juga
merupakan sumber daya alam terbaharukan
Batu bara tersedia di 8 kota tetapi terjadi kendala di jarak yang
jauh atara kota Shire. Penggunaan batu bara yang di
butuhkan 20.000 ton/bulan, tetapi batu bara merupakan
sumber daya alam tak terbaharukan, sehingga kalau kita
memakai terus menerus maka akan habis

PENYIMPANAN BATU BARA DAN PENAMPUNGAN AIR

PLTA
Dalam pembuatan listrik di buat dua penampungan air yaitu:
1) Waduk utama (upper reservoir), Air di alirkan langsung ke turbin untuk
menghasilkan listrik
2) Waduk cadangan (lower reservoir), Untuk menampung air yang keluar dari turbin.
PLTU
Penyimpanan batubara dapat dilakukan ditempat penambangan, pelabuhan dan
ditempat penggunaan batubara. Batubara dapat terbakar sendiri, dapat menimbulkan
ledakan dan dapat menimbulkan pencemaran, jika ada angin kencang debunya
berterbangan kemana-mana. Sehingga memerlukan penanganan yang tepat :
- Tempat tertutup (indoor storage) -> gudang penyimpanan harus bersih dari endapanendapan debu batubara, terutama yang ditemukan dipermukaan alat-alat.
- Tempat terbuka (outdoor storage) maka sebaiknya dipilihkan tempat yang rata dan
tidak lembab, hal ini untuk menghindari penyusupan kotoran-kotoran (impurities).
Untuk batubara yang berzat terbang tinggi perlu dipergunakan siraman air (sprinkler).
Penyimpanan batubara yang terlalu lama juga membahayakan.

WIND MILL/ KINCIR ANGIN

Prinsip dasar kerja turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari angin
menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar
generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik.
Kelebihan:
Emisi karbon ke lingkungan diperoleh dari proses manufaktur komponen serta
proses pengerjaannya di tempat yang akan didirikan Windmill. Namun dalam
operasinya membangkitkan listrik, secara praktis Windmill ini tidak menghasilkan
emisi yang berarti. Jika dibandingkan dengan PLTB, emisi karbon dioksida
Windmill ini hanya seper-seratusnya saja. Disamping CO2, Windmill
menghasilkan SO2, NO2, polutan atmosfir yang lebih sedikit jika dibandingkan
dengan pembangkit listrik dengan menggunakan batu-bara ataupun gas.

Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin

secara prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbaru. Hal ini
berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya
angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh
karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia
di masa depan. Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah
lingkungan, dimana penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang
atau polusi yang berarti ke lingkungan.
Kelemahan:
masalah yang terjadi akibat Windmill sebagai pembangkit listrik,
diantaranya adalah dampak visual, derau suara, beberapa masalah ekologi,
dan keindahan.
Sumber: http://mit.ilearning.me/kincir-angin-pembangkit-listrik/

KESIMPULAN
Dari hasil diskusi kelompok kami dapat disimpulkan bahwa
kami lebih memilih membangun PLTA, namun konstruksi
pembangunannya membutuhkan waktu yang lama dan biaya
yang besar. Sehingga sambil menunggu konstruksi PLTA
selama 10 tahun, kami menyarankan untuk membangun
Windmill/Kincir angin seperti yang sudah digunakan oleh
Frodo. Jika warga desa menggunakan listrik dari windmill
tersebut akan dikenai biaya, dari sini biaya dikumpulkan
untuk pembangunan PLTA.