LISTRIK
OLEH :
NO-LOAD
TRANSFORMATOR
LOAD LOSSES
Dimana :
x = faktor beban
P0 = no-load losses (kW)
Pcn = load losses at rated power (kW)
Total kerugian = P0 + (Pcn x x ) (kW)
Pn = rated output power (kW), pada faktor daya tetap; Pn = An
BIAYA
KERUGIAN
ENERGI
lanjutan....
No-load and load losses for a normal-losses transformer at different load factor values
(load factor x % ranges from 120 to 10)
lanjutan....
Dimana :
n = jumlah konduktor fasa
R = resistansi dari konduktor fase ()
I = RMS atau arus efektif (A)
Dalam prakteknya, jika n konduktor sejajar dan bagiannya sama, resistansi garis
adalah (1 / n) dikalikan dengan tahanan R masing-masing konduktor:
7.2 Kerugian Distribusi Listrik
Untuk kabel bertegangan rendah (0,6-1 kV), dan untuk berbagai mode pemasangan, rumus
berikut dapat digunakan untuk menghitung kapasitas arus listrik:
Dimana :
- A, B, m, dan n : parameter yang ditentukan oleh
Standar IEC
- S adalah penampang konduktor.
1. Daya aktif (kW), yang merupakan daya yang tersedia untuk konversi menjadi energi
mekanik, termal, kimia, cahaya, atau energi suara.
2. Daya reaktif (kvar), yang digunakan untuk medan magnet dan medan listrik pada
kapasitor.
P = 3 . V . I . cos (kW)
Q = 3 . V .I . sin (kvar)
7.3 FAKTOR PENGONTROL DAYA
Faktor daya merupakan kosinus sudut antara voltase dan arus pada bagian tertentu
dari rangkaian listrik, atau indeks rasio antara daya aktif dan reaktif yang mengalir di
bagian yang sama.
tan = Q/P
Daya P konstan pada voltase konstan dapat dicapai dengan menjaga arus listrik dan
cos tetap konstan. Semakin tinggi nilai cos , semakin rendah arus dan kerugian yang
dihasilkan.
7.3 FAKTOR PENGONTROL DAYA
Jika daya reaktif (Q) diumpankan di sepanjang aliran dengan menggunakan
kapasitor, kelebihan arus yang mengalir ke aliran akan berkurang. Untuk energi reaktif
(EQ) yang dikonsumsi ini diperlukan perhitungan biaya utilitas. Jika :
Nilai cos = 0,9 mewakili keadaan yang diterima oleh perusahaan pada umumnya.
Pada nilai cos yang lebih rendah (EQ > 0,5 Ep) biaya yang dibayar untuk setiap kvar
melebihi 0,5 kWh. Pada nilai cos yang lebih tinggi, (EQ < 0,5 Ep) tidak dipungut biaya.
7.3 FAKTOR PENGONTROL DAYA
Daya kapasitor (kvar) yang dibutuhkan untuk menaikkan cos ke nilai tertentu dapat dihitung
dengan mengacu pada daya aktif dan reaktif untuk periode tertentu.
Q1 = 0:5 . P0 Q = Q0 - Q1
= Q0 - 0.5 . P0
Jika utilitas listrik ditentukan dan kapasitor dipasang, biaya energi akan tersimpan karena
utilitas listrik hanya untuk daya reaktif berlebih yang dikurangi.
7.4 PEMBANGKIT LISTRIK
Pembangkit listrik dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dimana energi listrik
diubah menjadi energi mekanik dan sebaliknya dengan mengendalikan parameter listrik
(voltase, frekuensi, dan arus) dan mekanik (torsi, kecepatan).
Mesin rotasi listrik dapat beroperasi sebagai motor atau sebagai generator tergantung
pada arah aliran daya dari poros ke jaringan listrik atau sebaliknya.
7.4 PEMBANGKIT LISTRIK
Nilai daya merupakan daya keluaran maksimum yang dapat dibaca sebagai daya
mekanik atau listrik pada kondisi tertentu (voltase, arus, kecepatan, ukuran dan tipe
pendingin yang dibutuhkan) tanpa melebihi suhu maksimum. Suhu ini bergantung
pada kelas bahan isolasi dan tidak melebihi
453 K (180 C; 356 F). Untuk kelas tertinggi (kelas H dalam standar IEC), jika suhu
operasi melebihi batas ini, bahan isolasi akan rusak dan kehilangan semua sifatnya
sehingga memicu arus pendek/korsleting dan kegagalan mesin.
7.4 PEMBANGKIT LISTRIK
Efisiensi mesin pemutar yaitu rasio antara daya keluaran listrik dan daya input
mekanik untuk pengoperasian generator, umumnya berkisar antara 85-95% yaitu
sekitar 50-500 kW. Efisiensi juga tergantung pada daya keluaran sebagai persentase
nilai daya. Mesin yang lebih kecil biasanya memiliki nilai efisiensi yang lebih rendah.
7.4 PEMBANGKIT LISTRIK
Efisiensi vs nilai daya untuk pembangkit listrik
7.4 PEMBANGKIT LISTRIK
Sistem listrik diklasifikasikan menjadi sistem arus bolak-balik dan sistem arus
searah sesuai dengan arah tegangan yang diumpankan. Struktur stasioner (stator)
dan struktur putar (rotor) dilengkapi dengan gulungan. Satu struktur harus
menghasilkan fluks magnetik dan struktur lainnya memiliki gulungan utama (gulungan
armatur) yang dilalui arus mengalir dari aliran listrik ke poros atau sebaliknya.
7.4 PEMBANGKIT LISTRIK
A.c. (Alternating current) atau arus bolak-balik dapat diumpankan pada tegangan
menengah atau rendah tergantung pada daya mesin (tegangan menengah untuk
mesin berdaya tinggi, lebih dari 500 kW). Mesin sinkron harus memutar pada
kecepatan sinkron yang terkait dengan frekuensi garis (kecepatan sinkron: dalam r /
min 60f / pasang kutub; di rad / s 2f / pasang kutub dimana frekuensi f
dinyatakan dalam Hz) untuk mempengaruhi transformasi energi, jadi harus memutar
dengan kecepatan konstan dan tidak bergerak sendiri..
7.4 PEMBANGKIT LISTRIK
D.c. (Direct current) atau arus searah membutuhkan tegangan yang umumnya
tidak tersedia dalam aplikasi industri. Torsi poros dapat dinyatakan sebagai produk
fluks magnetik (yang dihasilkan oleh arus yang mengalir oleh magnet permanen
dalam satu struktur) dikalikan dengan arus yang mengalir di struktur lain (stator atau
rotor). Hubungan ini merupakan dasar dari semua metode pengendalian torsi.
7.4 PEMBANGKIT LISTRIK
7.4 PEMBANGKIT LISTRIK
7.4 PEMBANGKIT LISTRIK
Kontrol Rheostatic, yang mengubah kecepatan motor dengan memasukkan
sejumlah tegangan ke stator atau ke rotor, selalu melibatkan pemborosan energi saat
motor melaju dengan kecepatan rendah. Sebenarnya, terjadi penurunan voltase pada
terminal rheostat, sehingga menimbulkan kerugian Joule di dalamnya.
1. Daerah torsi konstan sebagai satu set titik operasi dimana torsi dapat dikirimkan
oleh drive pada kecepatan apapun, di dalam batas termal dan isolasi dari drive
2. Daerah sebagai wilayah operasi dimana torsi hanya dikirim dalam batas daya drive
( poros torsi kecepatan), sehingga nilainya menurun seiring kecepatan meningkat.
7.4 PEMBANGKIT LISTRIK
7.5 ENERGI LISTRIK UNTUK
KONSUMEN
Penggunaan energi listrik meliputi perawatan logam, boiler, pemanasan induksi,
tungku busur listrik, pompa panas, pemanasan gelombang elektromagnetik, kompresi uap
mekanis, dan lain-lain.