akan dilakukan mastektomi. Jelaskan program cairan pada pasien ini : a) Pemeliharaan b) Stress operasi c) Pengganti puasa d) Kebutuhan cairan durante op pertama, kedua, dst e) Estimated Blood Volume (EBV) f) Allowable Blood Loss (ABL) a) Pemeliharaan : Jika jumlah kebutuhan cairan pemeliharaan untuk dewasa = 2 cc / kgBB / jam Maka untuk pasien dengan BB: 30 kg, = (2 cc / kgBB / jam ) * (30 kgBB) = 60 cc / jam b) Stress operasi Jika jumlah cairan pengganti akibat stress operasi besar pada dewasa = 8 cc / kgBB / jam Maka untuk pasien dengan BB: 30 kg, = (8 cc / kgBB / jam ) * (30 kgBB) = 240 cc / jam c) Pengganti Puasa Jika jumlah cairan pengganti puasa = lama puasa * kebutuhan cairan pemeliharaan Maka untuk pasien yang telah menjalani puasa selama 8 jam sebelum melakukan operasi, = 8 jam * (60 cc / jam) = 480 cc/jam d) Kebutuhan cairan durante op pertama, kedua, dst. Kebutuhan cairan durante op pertama Jika jumlah cairan pengganti puasa = ( Pengganti Puasa) + Pemeliharaan + Stress Operasi Maka kebutuhan cairan durante op pertama, = 240 + 60 + 40 = 340 cc Kebutuhan cairan durante op kedua, Jika jumlah cairan pengganti puasa = (1/4 Pengganti Puasa) + Pemeliharaan + Stress Operasi Maka kebutuhan cairan durante op kedua, = 120 + 60 + 40 = 220 cc e) Estimated Blood Volume (EBV) Jika Estimated Blood Volume (EBV) untuk dewasa perempuan = 65 cc / kgBB Maka untuk pasien dengan BB: 30kg, = (65 cc / kgBB) * (30 kgBB) = 1950 cc f) Allowable Blood Loss (ABL) Jika Allowable Blood Loss (ABL) = 20% EBV Maka Allowable Blood Loss, = 20% * 1950 cc = 390 cc Bagaimana ekstubasinya : Sebelum dilakukan ekstubasi, terlebih dahulu rongga mulut dibersihkan, memastikan efek obat pelemas otot sudah tidak ada dan ventilasi sudah adequate. Melakukan pembersihan mulut sebaiknya dengan kateter yang steril. Walaupun penting untuk membersihkan trachea atau faring dari sekret sebelum ekstubasi, hendaknya tidak dilakukan secara terus menerus bila terjadi batuk dan sianosis. Sebelum dan sesudah melakukan pengisapan, sebaiknya diberikan oksigen. Apabila plester dilepas, balon sudah dikempiskan, lalu dilakukan ekstubasi dan selanjutnya diberikan oksigen dengan sungkup muka. Pipa endotrakheal jangan dicabut apabila sedang melakukan pengisapan karena kateter pengisap bisa menimbulkan lecet pita suara, perdarahan, atau spasme laring. Untuk mencegah spasme bronchus atau batuk, ekstubasi dapat dilakukan pada stadium anestesi yang dalam dan pernapasan sudah spontan.