Anda di halaman 1dari 12

Perhitungan Cairan

Pasien perempuan 30 th. BB 30 kg dengan CA mamae


akan dilakukan mastektomi.
Jelaskan program cairan pada pasien ini :
a) Pemeliharaan
b) Stress operasi
c) Pengganti puasa
d) Kebutuhan cairan durante op pertama, kedua, dst
e) Estimated Blood Volume (EBV)
f) Allowable Blood Loss (ABL)
a) Pemeliharaan :
Jika jumlah kebutuhan cairan pemeliharaan untuk
dewasa = 2 cc / kgBB / jam
Maka untuk pasien dengan BB: 30 kg,
= (2 cc / kgBB / jam ) * (30 kgBB)
= 60 cc / jam
b) Stress operasi
Jika jumlah cairan pengganti akibat stress operasi besar
pada dewasa = 8 cc / kgBB / jam
Maka untuk pasien dengan BB: 30 kg,
= (8 cc / kgBB / jam ) * (30 kgBB)
= 240 cc / jam
c) Pengganti Puasa
Jika jumlah cairan pengganti puasa = lama puasa *
kebutuhan cairan pemeliharaan
Maka untuk pasien yang telah menjalani puasa
selama 8 jam sebelum melakukan operasi,
= 8 jam * (60 cc / jam)
= 480 cc/jam
d) Kebutuhan cairan durante op pertama, kedua, dst.
Kebutuhan cairan durante op pertama
Jika jumlah cairan pengganti puasa =
( Pengganti Puasa) + Pemeliharaan + Stress Operasi
Maka kebutuhan cairan durante op pertama,
= 240 + 60 + 40
= 340 cc
Kebutuhan cairan durante op kedua,
Jika jumlah cairan pengganti puasa =
(1/4 Pengganti Puasa) + Pemeliharaan + Stress
Operasi
Maka kebutuhan cairan durante op kedua,
= 120 + 60 + 40
= 220 cc
e) Estimated Blood Volume (EBV)
Jika Estimated Blood Volume (EBV) untuk dewasa
perempuan = 65 cc / kgBB
Maka untuk pasien dengan BB: 30kg,
= (65 cc / kgBB) * (30 kgBB)
= 1950 cc
f) Allowable Blood Loss (ABL)
Jika Allowable Blood Loss (ABL) = 20% EBV
Maka Allowable Blood Loss,
= 20% * 1950 cc
= 390 cc
Bagaimana ekstubasinya :
Sebelum dilakukan ekstubasi, terlebih dahulu rongga
mulut dibersihkan, memastikan efek obat pelemas
otot sudah tidak ada dan ventilasi sudah adequate.
Melakukan pembersihan mulut sebaiknya dengan
kateter yang steril. Walaupun penting untuk
membersihkan trachea atau faring dari sekret sebelum
ekstubasi, hendaknya tidak dilakukan secara terus
menerus bila terjadi batuk dan sianosis.
Sebelum dan sesudah melakukan pengisapan,
sebaiknya diberikan oksigen. Apabila plester dilepas,
balon sudah dikempiskan, lalu dilakukan ekstubasi
dan selanjutnya diberikan oksigen dengan sungkup
muka. Pipa endotrakheal jangan dicabut apabila
sedang melakukan pengisapan karena kateter
pengisap bisa menimbulkan lecet pita suara,
perdarahan, atau spasme laring.
Untuk mencegah spasme bronchus atau batuk,
ekstubasi dapat dilakukan pada stadium anestesi yang
dalam dan pernapasan sudah spontan.

Anda mungkin juga menyukai