Anda di halaman 1dari 25

Referat

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN


PENYAKIT MENULAR LANGSUNG (P2ML)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
RICKY RIZKI FAJAR SARI
CUT VANESSA
FATHUR RAHMAN MH
ISMAIL GUNAWAN
NURUL ALITIA

PEMBIMBING :
DR. DINI WIDIANTI MKK
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 29 JUNI 31 JULI 2015
Puskesmas

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan


kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

Upaya kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas meliputi upaya


kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya
kesehatan wajib terdiri dari Promosi kesehatan, Kesehatan
lingkungan, KIA/KB, P2M, Gizi dan Pengobatan.
Macam-macam dan Penularan
Penyakit Menular
Penularan langsung dari manusia ke manusia
Ini dapat terjadi karena tetesan-tetesan halus yang terhambur dari
batuk, berludah, atau bersin, misalnya tuberkulose ; bersentuh
(persetubuhan), misalnya pada penyakit kelamin.
Didalam pembatasan penyakit sering dipakai istilah wabah dan kejadian luar
biasa (KLB)

Wabah
Wabah adalah suatu peningkatan kejadian kesakitan/kematian yang telah
meluas secara cepat baik jumlah kasus maupun luas daerah terjangkit.
Kejadian Luar Biasa

Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah Timbulnya suatu kejadian


kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada
suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.
Kriteria KLB (1)

1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak


ada/tidak dikenal di suatu daerah
2. Adanya peningkatan kejadian kesakitan/kematian yang dua kali
atau lebih dibandingkan dengan jumlah kesakitan/kematian
yang biasa terjadi pada kurun waktu sebelumnya (jam, hari,
minggu) tergantung dari jenis penyakitnya.
3. Adanya peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama
3 kurun waktu (jam, hari, minggu) berturut-turut menurut jenis
penyakitnya
Kriteria KLB (2)

4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan


kenaikkan dua kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan
angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya
5. Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan
kenaikan dua kali lipat atau lebih dibanding dengan angka rata-
rata perbulan dari tahun sebelumnya
6. Case Fatality Rate (CFR) dari suatu penyakit dalam suatu kurun
waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih,
dibanding dengan CFR dari periode sebelumnya
Kriteria KLB (3)

7. Proposional Rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu


menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih periode yang sama
dalam kurun waktu/tahun sebelumnya.
8. Beberapa penyakit khusus: kolera, DBD/DSS: Setiap
peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada daerah
endemis), terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada
periode 4 minggu sebelumnya daerah tersebut dinyatakan
bebas dari penyakit yang bersangkutan.
Penyakit-penyakit menular yang
dilaporkan
Penyakit-penyakit menular yang dilaporkan adalah penyakit-
penyakit yang memerlukan kewaspadaan ketat yaitu penyakit-
penyakit wabah atau yang berpotensi wabah/atau yang dapat
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB)
Penyakit-penyakit menular

1. Penyakit karantina atau penyakit wabah penting: Kholera Poliomylitis,


Pes, Difteri.
2. Penyakit potensial wabah/KLB yang menjalar dalam waktu cepat atau
mempunyai mortalitas tinggi, dan memerlukan tindakan segera: DHF,
Campak, Rabies, Diare, Pertusis.
3. Penyakit potensial wabah/KLB lainnya dan beberapa penyakit penting:
Malaria, Hepatitis, Enchephalitis, Frambosia, Typhus Abdominalis,Tetanus,
Influenza, Meningitis, Tetanus Neonatorum, Antrax, Keracunan.
4. Penyakit-penyakit menular yang tidak berpotensi wabah, tetapi
diprogramkan, di tingkat kecamatan dilaporkan secara bulanan melalui
RR terpadu Puskesmas ke kabupaten, dan seterusnya. Penyakit-penyakit
tersebut meliputi: Cacing, Lepra, Tuberculosa, Syphilis, Gonorhoea dan
filariasis, dan lain-lain.
Penyakit-penyakit menular

Dari penyakit-penyakit, pada keadaan tidak ada wabah secara rutin


hanya yang termasuk kelompok 1 dan kelompok 2 yang perlu
dilaporkan secara mingguan, sementaara bagi penyakit kelompok 3
dan 4 secara rutin dilaporkan bulanan.
Program Pemberantasan Penyakit
Menular di Puskesmas
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular merupakan
program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan
mengendalikan penular penyak
Tujuan dari program P2M ini yaitu untuk menurunkan angka
kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit menular.it
menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll).
Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah
Malaria, demam berdarah dengue, diare, polio, filaria, kusta
tuberkulosis paru, HIV/AIDS, pneumonia, dan penyakit-penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Program Pemberantasan Penyakit
Menular di Puskesmas
Uraian tugas umum untuk koordinator unit pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular yaitu menyusun perencanaan
dan evaluasi kegiatan di unit p2m, mengkoordinir dan berperan
aktif terhadap kegiatan di unitnya, dan kut serta aktif mencegah
dan mengawasi terjadinya peningkatan kasus penyakit menular
serta menindaklanjuti terjadinya KLB. Banyak sekali upaya yang
dilakukan oleh puskesmas untuk memberantas penyakit
menular, setelah puskemas bekerja, kinerja p2m puskesmas
langsung dilaporkan kepada kepala dinas kesehatan daerah
tingkat II.
Ruang Lingkup Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Menular
(1)
Surveilans epidemiologi
Imunisasi
TBC
Kusta
Penanggulangan KLB
ISPA/Pnemonia
HIV AIDS
Kegiatan Pokok P2ML

Kegiatan pokok pemberantasan penyakit menular oleh


puskesmas terdiri dari pencegahan dan penanggulangan faktor
risiko, peningkatan imunisasi, penemuan dan tatalaksana
penderita, Peningkatan surveilens epidemiologi dan
penanggulangan wabah, serta Peningkatan komunikasi, informasi
dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit.
Pencegahan dan Penanggulangan
Faktor Risiko (1)
1. Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan
perundang-undangan, dan kebijakan pencegahan dan
penanggulangan faktor risiko dan diseminasinya
2. Menyiapkan materi dan menyusun rencana kebutuhan untuk
pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
3. Menyediakan kebutuhan pencegahan dan penanggulangan
faktor risiko sebagai stimulam
4. Menyiapkan materi dan menyusun rancangan pedoman
pencegahan dan penanggulangan faktor risiko
5. Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk
melakukan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko
Pencegahan dan Penanggulangan
Faktor Risiko (2)
6. Melakukan bimbingan, pemantauan dan evaluasi kegiatan
pencegahan dan penanggulangan faktor risiko
7. Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja
informasi dan konsultasi teknis pencegahan dan
penanggulangan faktor risiko
8. Melakukan kajian program pencegahan dan penanggulangan
faktor risiko
9. Membina dan mengembangkan UPT dalam pencegahn dan
penanggulangan faktor risiko.
10. Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional
pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan penyakit.
Penemuan dan tatalaksana
penderita
Penemuan dan tatalaksana penderita terdiri atas upaya
bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan penemuan dan
tatalaksana penderita, serta meningkatkan kemampuan tenaga
pengendalian penyakit untuk melaksanakan program penemuan
dan tatalaksana penderita.
Di dalam upaya penemuan dan tatalaksana penderita dibutuhkan
kerjasama antara masyarakat dan puskesmas untuk saling
bekerjasama sehingga dapat memabangun status kesehatan
pada masyarakat yang optimal dengan pemberantasan penyakit
menular.
Peningkatan surveilans epidemiologi
dan penanggulangan wabah
Surveilans epidemilogi penyakit menular juga merupakan salah
satu upaya pemberantasan penyakit menular yang penting
Dengan surveilans epidemiologi penyakit menular, puskesmas
dapat mengetahui penyebaran dan hubungannya dengan faktor
risiko, surveilans epidemiologi ini dapat mendukung
pemberantasan penyakit menular dari data yang didapat oleh
puskesmas itu sendiri
Tujuan Surveilans Epidemiologi
Penyakit Menular
Terkumpulnya data kesakitan, data laboratorium dan data KLB
penyakit menular di Puskesmas
Terdistribusikannya data kesakitan, data laboratorium serta data
KLB penyakit menular kepada unit surveilans Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Terlaksananya pengolahan dan penyajian data penyakit menular
dalam bentuk tabel, grafik, peta dan analisis epidemiologi lebih
lanjut oleh Unit surveilan
Terdistribusinya hasil pengolahan dan penyajian data penyakit
menular beserta hasil analisis epidemiologi lebih lanjut dan
rekomendasi kepada program terkait di Puskesmas,
Kabupaten/Kota, Propinsi, Nasional, pusat-pusat riset, pusat-
pusat kajian dan perguruan tinggi serta sektor terkait lainnya
Peran Puskesmas dalam Surveilans
Terpadu Penyakit Menular
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Analisis serta Rekomendasi tidak lanjut
melaksanakan analisis bulanan terhadap penyakit potensial di
daerahnya dalam bentuk tabel menurut desa/kelurahan dan
grafik kecenderungan penyakit mingguan, kemudian
menginformasikan hasilnya kepada Kepala Puskesmas, sebagai
pelaksanaan pemantauan wilayah setempat (PWS)
Feedback
Unit surveilans Puskesmas mengirim umpan balik bulanan
absensi laporan dan permintaan perbaikan data ke Puskesmas
Pembantu di daerah kerjanya
Laporan
Setiap minggu, Puskesmas mengirim data PWS penyakit
potensial KLB ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Setiap bulan, puskesmas mengirim data STP Puskesmas ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dengan jenis penyakit dan
variabelnya.
Peningkatan Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE) Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit
Selain promosi kesehatan, komunikasi dan informasi seputar
penyakit menular untuk masyarakat juga merupakan upaya
puskesmas dalam pemberantasan penyakit menular
Informasi yang diberikan terhadap puskesmas seperti
penyuluhan harus dibuat semenarik mungkin
Contoh : penyuluhan HIV/AIDS pada siswa SMP/SMA,
penyuluhan ttg penularan TB paru, DBD, dll
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai