Anda di halaman 1dari 16

VISUM et

REPERTUM
Definisi
VeR adl surat keterangan medis yang sifatnya
diperuntukkan untuk kebutuhan peradilan.
Adl laporan tertulis yg dibuat oleh dokter yang
memuat hasil px. Barang bukti medis, atas
permintaan tertulis dari penyidik (atau yg
berwenang) untuk kepentingan peradilan, dan
dibuat atas dasar sumpah jabatan.
Ditanda tangani penyidik polisi, dengan
pangkat min. ajun inspektur polisi/pangkat
dibawahnya tapi menjabat kapolsek/pegawai
negeri yg diberi wewenang (jaksa/hakim).
Ketentuan Pembuatan
VeR
Surat permintaan dari pihak yang berwenang
sesuai dengan KUHAP & UU peradilan militer
Ketentuan memberlakukan barang bukti :
untuk kasus hidup harus diantar oleh penyidik
atau polisi untuk keaslian barang bukti.
VeR dibuat oleh dokter yang disumpah
Dalam VeR dicantumkan pro justisia sebagai
pengganti materai
Lanjutan
Barang bukti yang akan diperiksa harus
diantar oleh penyidik dengan membawa surat
permintaan.
Barang bukti jenazah harus dilabel dan
dilak/disegel, label diikatkan di ibu jari kaki.
Barang bukti hidup (korban masih hidup)
diantar oleh penyidik dengan membawa surat
permintaan.
Jenis VeR
VeR perlukaan/keracunan (klinik)
VeR tindak kejahatan kesusilaan
VeR jenazah
VeR psikiatrikum
lanjutan
Jenis-jenis V et R :
Dikaitkan dengan materi yg di px. & pemeriksaan yg
mendasarinya:
1. V et R psikiatri (kejiwaan)
2. V et R fisik : V et R jenazah, korban hidup, perlukaan,
keracunan, kejahatan seksual.
Dikaitkan dengan kelengkapan isinya:
1. V et R sementara dapat digunakan sebagai bukti
awal penyidikan
2. V et R lanjutan sebagai sambungan dalam proses penyidikan
perkara
3. V et R definitif permanen, sebagai pengganti barang bukti
medis guna proses peradilan.
- V et R sementara & lanjutan surat keterangan medis sementara
sehingga dapat digunakan penyidik dalam operasional
pemeriksaan perkara.
Alur Penanganan Kasus
1. Penerimaan korban:
. Dokter umum/spesialis
. Penanganan kesehatan dahulu, baru aspek
medico legal
2. Penerimaan SPV
. Dokter meneliti SPV
. Surat permintaan sering terlambat
Pasien/korban
Setiap pasien dengan trauma
Setiap pasien dengan keracunan
Pasien tidak sadar dengan riwayat trauma
yang tidak jelas
Pasien dengan kejahatan
kesusilaan/perkosaan
lanjutan
3. Pemeriksaan korban secara medis
. Dokter juga menggunakan ilmu forensik
4. Pengetikan VeR
. Petugas administrasi dengan memperhatikan
format/bentuk tertentu
5. Penandatanganan VeR
. Oleh dokter yang menangani
. Jika tim oleh ketua tim yang ditunjuk
Struktur dan Isi VeR
Diketik di atas kertas berkepala surat instansi
pemeriksa
Ada nomor dan tanggal surat
Mencantumkan kata pro justicia di bagian
kanan atas
Menggunakan bahasa indonesia yang baik
dan benar
Tidak menggunakan singkatan terutama saat
mendeskripsikan temuan pemeriksaan
Lanjutan
Tidak menggunakan istilah asing
Ditandatangani dan nama lengkap
Berstempel instansi yankes
Diperlakukan sebagai surat yang harus
dirahasiakan
Hanya diberikan kepada peminta VeR
Salinannya diarsipkan dengan mengikuti
ketentuan arsip pada umumnya
Tidak memberi ruang untuk tambahan tulisan
Bagian-bagian VeR
Pembukaan
Pendahuluan
Pemberitaan/isi
Kesimpulan
Penutup
Lanjutan
Pembukaan
Pro justitia
Pendahuluan (obyek administrasi):
. Identitas penyidik yang mengajukan
permintaan
. Identitas dokter yang memeriksa
. Identitas korban
lanjutan
Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan (memuat seluruh hasil)
Tindakan dan perawatan
Keadaan akhir korban terutama tentang gejala
sisa dan cacat badan (termasuk indera)
merupakan hal yang penting untuk pembuatan
kesimpulan sehingga harus diuraikan dengan
jelas
Lanjutan
Kesimpulan
Memuat kesimpulan hasil pemeriksaan yang
dilakukan oleh dokter berdasarkan keilmuan
atau keahliannya
Dengan menyebutkan luka, kualifikasi
luka/derajat luka
Lanjutan
Penutup
Pada bagian ini tidak diberikan judul penutup
melainkan merupakan kalimat penutup yang
menyatakan bahwa demikian visum et
repertum ini dibuat dengan sebenar-benarnya,
berdasarkan keilmuan mengingat sumpah dan
sesuai dengan ketentuan dalam KUHAP

Anda mungkin juga menyukai