Anda di halaman 1dari 21

Penyebab serta

Penanganan pada
Demam Berdarah
Jevon Javier
102014226
Skenario 5
Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke IGD
karena demam sejak 5 hari yang lalu

Rumusan Masalah
Seorang perempuan usia 25 tahun demam sejak 5
hari yang lalu
Mind Map Anamnesis
Anamnesis

Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pencegahan
Pencegahan
Fisik
Fisik

Penatalaksan
Penatalaksan Pemeriksaan
Pemeriksaan
aan
aan Penunjang
Penunjang

Dema
Dema
m
m
Berdar
Berdar
ah
ah Differential
Differential
Gejala
Gejala Klinis
Klinis
Dengue
Dengue Diagnosis
Diagnosis

Patogenesis
Patogenesis Diagnosis
Diagnosis

Epidemiologi
Epidemiologi Etiologi
Etiologi
Anamnesis

Pemeriksaan Fisik
TTV (suhu, tekanan darah, denyut nadi, Respiratory rate)
Palpasi abdomen
Test torniquet
(-) : <10 petechiae
Dubia : 10-20 petechiae
(+) : >20 petechiae
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin
Parameter lab :
Leukosit
Trombosit
Hematokrit
Hemostasis
Protein/albumin
SGOT/SGPT
Ureum, kreatinin
Elektrolit
Golongan darah / cross match
Imuno serologi
Pemeriksaan Serologi
IgM: hari ke 3-5, meningkat sampai minggu ke -3 ,
menghilang setelah 60-90 hari
IgG: pada infeksi primer, hari ke-14, pada infeksi
sekunder, hari ke2
Haemaglutinasi Inhibisi
ELISA anti dengue
DBD Leptospirosi Malaria Demam Tifoid Chikungunya
s
Demam tinggi Demam tiba- tria Demam Demam tiba-
tiba-tiba tiba malaria meningkat tiba (> 40 C)
(dingin- bertahan
panas- bertahap
berkeringa (sore/malam)
t)
Nteri otot Nyeri tekan Nyeri otot Nyeri otot Nyeri sendi
otot
pusing Sakit kepala pusing pusing limfadenopati
bagian frontal
trombositopeni (+) Bilirubin splenomeg trombositopeni Sakit kepala
a direk ali a
(+) hematokrit hepatomegali ikterus LED meningkat Sakit
tenggorokan
Peningkatan LED Nyeri diare insomnia
Hb meningkat sendi
leukositopenia Mata merah anemia Leukositopenia/ Ruam
normal / petechiae
leukositosis
Torniquet test Isolasi Blood Widal test Isolasi virus
Diagnosis
Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari,
biasanya bifasik.
Terdapat minimal 1 dari manisvestasi pendarahan :
Uji bending positif
Petekie, ekimosis, purpura.
Perdarahan mukosa ( tersering epitaksis, atau pendarahan
gusi), pendarahan dari tempat lain
Hematemesis atau melena
Trombositoprenia (jumlah trombosit < 100.000/mikroliter)
Terdapat minimal satu tanda plasma leakage :
Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai
dengan umur dan jenis kelamin.
Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan,
dibandingkan dengan niali hematokrit sebelumnya.
Tanda kebocoran plasma seperti : efusi pleura, asites atau
hipoproteinemia.
Derajat DBD
Derajat I (ringan) : demam mendadak selama 2-7
hari, gejala klinis tidak spesifik, manifestasi
perdarahan teringan (uji turniket (+) / mudah
memar)
Derajat II (sedang): gejala pada tingkat I +
perdarahan kulit dan manifestasi perdarahan
lain,denyut nadi yang cepat dan lemah, hipotensi,
suhu tubuh rendah, kulit lembab, gelisah.
Derajat III : ditemukan tanda-tanda renjatan dan
pendarahan spontan (kulit atau tempat lain)
Derajat IV : syok berat, nadi yang tidak teraba dan
tekanan darah tidak dapat diperiksa (dengue
shock syndrome)
Etiologi
Virus dengue, 4 strain -> DEN 1, DEN 2, DEN 3,
DEN 4
Arbovirus, flavivirus
Transmisi:
Vertikal dalam tubuh nyamuk
Dari nyamuk ke tubuh vertebrata
Epidemiologi
Endemis di wilayah tropis dan subtropis
Asia tenggara -> hiperendemis (usia <15 tahun)
Indonesia -> usia 5-11 tahun
Semua ras dan jenis kelamin
Patogenesis
Gejala Klinis
Sakit kepala : menyeluruh atau berpusat pada
supraorbital atau retroorbital.
Nyeri otot : bila tendon dan otot perut ditekan.
Mata : pembengkakan, injeksi konjungtiva,
lakrimasi, fotofobia.
Otot-otot sekitar mata terasa pegal.
Eksantem muncul awal demam (muka dan dada),
beberapa jam
Hari ke 3-6 muncul bercak petekie di lengan dan
kaki lalu ke seluruh tubuh.
Kurva suhu yang bifasik.
Penatalaksanaan
Suportif dan simtomatis
Protokol pemberian cairan :
1. Penanganan pasien DBD tanpa syok.
2. Pemberian cairan pada tersangka DBD dewasa di
ruang rawat.
3. Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan
hematokrit >20%.
4. Penatalaksanaan perdarahan spontan pada DBD
dewasa.
5. Tatalaksana sindroma syok dengue pada dewasa.
1. Penanganan penderita DBD dewasa tanpa syok
Jika Hb,Ht dan trombosit normal atau trombosit
antara 100.000-150.000 -> rawat jalan
jaga volume cairan sirkulasi : asupan cairan oral pasien
lewat makanan (lunak / minum 1,5-2 liter susu,air gula
dalam 24 jam / minum air tawar ditambah garam)
Banyak beristirahat atau tidur
Pemeriksaan HB,HT,trombosit / 24 jam
Jika memburuk,langsung bawa ke IGD
Hb,Ht normal,tetapi trombosit <100.000 dianjurkan
untuk dirawat
Hb,Ht meningkat dan trombosit normal atau turun
juga dianjurkan untuk dirawat
2. Pemberian cairan pada tersangka DBD dewasa
diruang rawat
Tanpa pendarahan spontan dan massif dan tanpa syok ->
infuse kristaloid,
Volume = 1500+(20x(BB dalam Kg-20))
Setelah pemberian cairan dilakukan pemeriksaan Hb,Ht
tiap 24 jam:
Bila Hb,Ht meningkat 10-20% dan trombosit<100.000
jumlah pemberian cairan seperti rumusan diatas.
Bila Hb,Ht meningkat >20% dan trombosit<100.000,
pemberian cairan sesuai dengan protocol pelaksanaan DBD
dengan peningkatan Ht>20%
3. Penanganan DBD dengan peningkatan Ht>20%
terapi : infuse kristaloid 6-7ml/kg/jam
Setelah 3-4 jam :
jika Ht menurun,tekanan darah stabil,freekuensi nadi
menurun,produksi urin meningkat, infuse -> 5ml, setelah
2jam, perbaikan lagi, infuse -> 3ml. Jika membaik,maka
setelah 24-48 jam,infuse dapat dihentikan.
Jika memburuk, infuse -> 10ml. Pemantauan setelah 2
jam :
jika membaik , infuse -> 5ml
Jika memburuk, infuse -> 15ml
Jika muncul tanda syok, tangani sesuai dengan penanganan
sindrom syok dengue
4. Penanganan pendarahan spontan pada DBD dewasa
(pendarahan hidung saluran cerna, saluran kencing, otak
atau pendarahan sebanyak 4 5 ml/kg bb/jam)
Pemberian cairan = keadaan DBD tanpa shock
Pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernapasan dan
jumlah urine dilakukan sesering mungkin
Pemeriksaan Hb, Ht, dan trombosis / 4-6 jam.

Heparim : tanda koagulasi intravascular di seminata.


Transfusi komponen darah diberikan sesuai indikasi.
FFP : defisiensi fakta pembekuan
PRC : nilai Hb kurang dari 10 gr/dl.
Transfusi trombosit : pendarahan spontan dan massif
dengan jumlah trombosit < 100 ribu / mm3 disertai atau
tanpa KID.
5. Penanganan sindrom shock DBD pada dewasa
Penggantian cairan intravascular yang hilang. (kristaloid)
berikan oksigen 2 4 liter / menit.
Pemeriksaan : darah perifer lengkap, hemostasis, analisis
gas darah, kadar natrium, kalium dan klorida serta
ureum dan kreatinin.

Fase awal : cairan kristaloit 10 20 ml.


Evaluasi setelah 15 30 menit, bila teratasi, cairan -> 7
ml.
Setelah 60 120 menit, tetap stabil, cairan -> 5 ml.
Setelah 60 120 menit, tetap stabil, cairan -> 3 ml.
Dalam 24 48 jam setelah serangan teratasi, pemberian
cairan per infus dihentikan
Pencegahan
3M
Menguras : tempat penampungan air (bak mandi, tempayan, ember,
vas bunga, tempat minum burung) minimal seminggu sekali.
Menutup : tempat penampungan air (ember, gentong, drum, dan
lain-lain)
Mengubur : barang bekas di sekitar rumah yang dapat menampung
air hujan.
Memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk
Cegah gigitan nyamuk dengan cara:
Membunuh jentik nyamuk pada tempat air yang sulit dikuras (bubuk
Temephos (abate) / Altosoid 2-3 bulan sekali : 1 gram abate untuk 10
liter air / 2,5 gram Altosoid untuk 100 liter air)
Mengusir nyamuk dengan obat anti nyamuk.
Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk gosok.
Memasang kawat kasa dijendela dan di ventilasi
T idak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar.
Gunakan sarung klambu waktu tidur.
Kesimpulan
diduga bahwa perempuan berusia 25 tahun diatas
menderita penyakit demam berdarah.
tidak menutup kemungkinan pasien tersebut
menderita demam tifoid, malaria, leptospira
ataupun chikungunya.
Untuk menegakan diagnosis, harus didasari dari
hasil anamnesis, hasil pemeriksaan fisik dan hasil
pemeriksaan penunjang yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai