Anda di halaman 1dari 19

Graves disease

Kelompok D6

Skenario
Seorang perempuan 35 tahun
datang ke poliklinik karena
lehernya tampak membesar
sejak 3 bulan yg lalu.

Istilah yg tidak diketahui


--------

Rumusan Masalah
Seorang perempuan 35 th mengeluh
lehernya membesar sejak 3 hari yg lalu

Mind map
Prognosis dan
pencegahan

penatalaksa
naan

anamesi
s

RM

Pemeriksaan
fisik dan
penunjang

Dd dan wd

etiologi

patofisio
epidomologi

Anamesis

Identitas : Prm usia 35 th


RPS
Lehernya tidak sakit & tidak ada gangguan menelan
namun sangat menggangu penampilannya
Sering berdebar-debar
Berkeringat lebih banyak dari biasanya meskipun
diruangan ber-Ac
Banyak makan namun BB menurun
Penglihatan menjadi kabur & dobel

RPD : ----RPK : ibu memiliki riwayat gondok

Pemeriksaan fisik

TTV

Inspeksi: kelopak mata kanan dan

TD 140/90 mmHg, frekuensi


Nadi 110x/menit, nafas 26x/menit,
suhu 37C
:

kiri bergetar & sulit menutup, tremor


pd kedua tangan

Palpasi

: perbesaran pada leher

yang bergerak bersama ketika

Auskultasi : bunyi jantung irreguler,


murmur sistolik di apex (+), paru &
abdomen normal, Bruit tiroid (-)

Lingkar leher : 36cm

Pemeriksaan penunjang

Tes fungsi hormon Kadar TSH plasma dapat diukur


dengan assay radioimunometrik : T3,T4,FT3,FT4 tinggi dan
TSH rendah

Foto rontgan leher melihat apakah benjolan sudah


sampai menekan trakea/jalan nafas

USG memperlihatkan ukuran benjolan dan untuk


membedakan adenoma, kista dan carsinoma

CT-Scan/MRI untuk melihat pemebesaran kelenjar


tiroid/melihat penyebab Exophtalmus

BAJAH untuk mengetahui apakah merupakan suatu


keganasan

Anti-Thyroid peroxidase Antibodies (anti-TPO antibodi)

Working
Diagnosis

Gravess
disease

Diagnosis Banding
Adenoma Toksik

Goiter Multinodular
Toksik

Massa diskret tunggal

Oftalmopati dan dermopati jarang

Nodul pada scan tiroid,


berbatas tegas

kelenjar membesar asimetris,


berlobus banyak, bs mencapai berat
lebih dari 2000 gram.

Sering pada usia >40thn

Sering pada usia tua

Penurunan berat badan,


lemah, sesak napas, palpitasi,
takikardia, berkeringat
berlebihan, tidak tahan tdp
panas, diare, poliuria,
hiperaktifitas, irritabilitas.

Takikardi, kegagalan jantung atau


aritmia dan kadang-kadang
penurunan berat badan, tremor,
dan berkeringat

Lab: TSH tersupresi dan kadar


T3 serum yang sangat
meningkat

Lab: TSH tersupresi dan kadar T3


serum sangat meningkat,
peningkatan kadar T4 serum yang
tidak terlalu mencolok.

Umumnya tidak ganas

Etiologi
1. Penyakit Autoimun
2. Genetik : Gen HLA yang berada
pada rangkaian kromosom ke-6
yang mempengaruhi autoimun
3. Lingkungan
4. Wanita lebih sering terkena
penyakit ini karena modulasi
respons imun oleh estrogen.
5. Merokok dan hidup di daerah
dengan defisiensi iodium.

Epidemiologi
Penyakit Graves adalah penyebab paling umum dari
hipertiroid (60-90% dari semua kasus)
Kurang lebih 15% penderita mempunyai predisposisi
genetik, dengan kurang lebih 50% dari penderita
mempunyai autoantibodi tiroid
Angka kejadian pada wanita sebanyak 5 kali lipat
daripada laki-laki dengan usia bervariasi antara 20-40
tahun
penyakit Graves juga akan menderita ophthalmopathy
Graves (tonjolan dari salah satu atau kedua mata), yang
disebabkan oleh peradangan pada otot mata dengan
menyerang autoantibody

Makro : Lobus kanan & kiri istmusnya membesar, Homogen bila dipotong
Mikro : Pd folikel tiroid normal Epitel pelapisnya : epitel kuboid rendah
Akan menjadi epitel Thorax/silinder (Grave) pd saat aktif
Folikel thyroid menyedot koloid untuk memproduksi T3 & T4 disebut
Scalot appereance (seperti kerang)

Patofisiologi

Pada Graves limfosit T menjadi tersensitisasi terhadap antigen


di dalam kelenjar tiroid dan menstimulasi limfosit B untuk
mensintesis antibodi terhadap antigen ini

Satu dari antibodi ini ditujukan terhadap reseptor TSH di


membran sel tiroid menstimulasi pertumbuhan dan fungsi sel
kelenjar tiroid

Antibodinya disebut juga thyroid-stimulating antibody (TSAb)


atau TSI

Adanya antibodi yang bersirkulasi berkorelasi positif dengan


penyakit yang aktif dan dengan relapsnya

Patofisiolog
i
Penyakit Grave adalah penyakit autoimun yg
disebabkan oleh terdapatnya sejumlah antibodi
didalam serum, termasuk antibodi terhadap reseptor
TSH dgn kadar yg bervariasi.
1.Thyroid Stimulating Immunoglobulin (TSI)
Mengikat reseptor TSH untuk merangsang jalur
adenilat siklase/AMP siklik yg menyebabkan
peningkatan pembebasan Hormon tiroid. Zat ini
merangsang fungsu tiroid lebih lambat dibanding
TSH.
2.. Thyroid Growth stimulating Immunoglobulin
(TGII) yg ditujukan kepada reseptor TSH,
berperan dalam proliferasi epitel folikel tiroid
3.. TSH binding inhibitor immunoglobulin (TBII)
mencegah TSH berikatan secra normal dgn
reseptornya disel epitel tiroid. TBII meniru kerja
TSH sehingga terjadi stimulasi aktifitas sel epitel
tiroid, sementara bentuk yg lain menghambat fungsi
sel tiroid.

Gejala klinis

Trias Graves Disease :


- Tirotoksikosis
- Oftalmopati
- Dermopati/mixedema

Umum : mudah lelah, lemah


Neuropsikiatrik : Gelisah, irritabel
Mata : Mata berair, fotofobia, sensasi benda asing, nyeri, Mata menonjol,
pandangan ganda, gangguan penglihatan
Jantung : Berdebar-debar, sesak saat aktifitas, Edema, nyeri dada
Respiratorik : sesak napas
Gastrointestinal : Peningkatan motilitas usus, sering BAB
Renal : Poliuria, Polidipsi
Neuromuskular : Tremor, mudah lelah, kelemahan otot proksimal
Metabolik : Tidak tahan panas, Penurunan BB, nafsu makan meningkat,
Lembab, Mudah berkeringat

Penatalaksanaan

Obat antitiroid(OAT) :
- Gol. Tionamid : Propiltiourasil/PTU
Dosis 3x100-200 mg/hari
- Gol. Imidazol : Metimazol 20-40 mg/hari

Pembedahan : Dapat dipertimbangkan pd paisen yg sudah


menjalani pengobatan dgn OAT namun masih relaps

Terapi Radioiodin : dgn menggunakan Radioaktif untuk


menghancurkan sel-sel tiroid secara progresif. Dapat
dipertimbangkan sebagai terapi lini pertama/kedua pd pasien yg
mengalami Relaps dgn pemberian OAT.

Prognosis

Pada umumnya penyakit Graves mengalami


periode remisi dan eksaserbasi, namun pada
beberapa penderita setelah terapi tetap pada
kondisi eutiroid dalam jangka lama, beberapa
penderita dapat berlanjut ke hipotiroid. Follow up
jangka panjang diperlukan untuk penderita
dengan penyakit Graves

Kesimpulan

Hipotesis diterima
Hipertiroidisme (hipersekresi hormon tiroid)
adalah peningkatan produksi dan sekresi hormon
tiroid oleh kelenjar tiroid. Tirotoksikosis adalah
sindrom klinis yang diakibatkan oleh peningkatan
tiroksin (T4) atau triiodotironin (T3). Ada beberapa
faktor yang bisa menyebabkan hipertiroidisme
salah satunya adalah penyakit Graves.

Anda mungkin juga menyukai