Anda di halaman 1dari 19

Diagnosis dan Penatalaksanaan

Tinea Kruris

Yulita Hera
102011132
BP1
Rumusan Masalah

Seorang laki-laki 30 tahun


keluhan bercak coklat
pada kedua lipatan paha
yang terasa gatal 4
minggu lalu.
Mind Map
6. Epidemiologi 1.
Anamnesis

2.
7. Komplikasi
Pemeriksaan
RM
8.
Penatalaksanaa 3. Diagnosis
n

9. Pencegahan 4. Etiologi

5.
10. Prognosis
Patogenesis
Anamnesis

Identitas : laki-
laki 30 tahun
Riwayat penyakit
dahulu
Keluhan utama Riwayat keluarga
: Bercak coklat Riwayat sosial
pada kedua lipatan
paha yang terasa
Riwayat obat
gatal sejak 4
minggu lalu.
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan kulit terutama


berdasarkan inspeksi.
Bantuan pemeriksaan dengan kaca
pembesar. Lesi harus diidentifikasi
dan dijelaskan.
Setelah inspeksi selesai, dilakukan
palpasi. Pemeriksaan ini bertujuan
untuk memperhatikan apakah
adanya tanda-tanda radang akut
atau tidak, misalnya dolor, kalor,
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
langsung kerokan kulit Pembiakan jamur
dengan KOH 10-20% + dilakukan pada
5% gliserol dipanaskan medium agar
pada suhu 51-54oC. Sabouraud yang
dibubuhi antibiotic
KOH berfungsi sbg zat
yg melisikan sel kulit Spesies jamur
sehingga elemen jamur ditentukan oleh sifat
akan terlihat jelas. koloni, hifa, dan
spora yang dibentuk
Penambahan zat warna
seperti chorazole black
Working Diagnosis

TINEA CRURIS
Lesi berbatas tegas di daerah inguinal
atau lipat paha, daerah perineum,
dan sekitar anus.

Lesi dapat berupa eritema disertai gatal


yang hebat.
Differential Diagnosis

Psoriasis Inverse

Psoriasis disebabkan oleh


gangguan autoimun

Ditemukan pada ketiak,


pangkal paha,
dibawah payudara,
Pertama kali tampak
dan di lipatan-lipatan sebagai bercak
kulit di sekitar (lesions) yang sangat
kemaluan dan merah, Bercak itu bisa
panggul. tampak licin dan
bersinar
DD - Eritrasma
adanya lesi berupa
eritema dan skuama
halus terutama di daerah
ketiak dan lipat paha.

Lesi kulit dapat


berukuran sebesar miliar
sampai plakat, dapat
terlihat merah
kecoklatan tergantung
area lesi dan warna kulit
Penyakit yang penderita
menyerang stratum
korneum kulit yang
disebabkan oleh
DD- Dermatitis Intertriginosa

Candida albicans,
ditandai oleh eritema Faktor
berwarna merah-gelap, predisposisi :
dapat disertai papulpapul keringat/kelemba
eritematosa di sekitarnya
(lesi satelit). ban, kegemukan,
gesekan antar 2
Kelainan kulit yang permukaan kulit
subyektif ditandai oleh dan oklusi.
rasa gatal dan secara
klinis terdiri atas ruam
polimorfi yang umumnya
berbatas tidak tegas.
Etiologi

Penyebab : Tricophyton rubrum,


Tricophyton mentagrophytes, atau
Epidermophyton floccosum.
Jamur ini mengeluarkan enzim
keratinase sehingga mampu
mencerna keratin pada kuku,
rambut, dan stratum korneum kulit.
Faktor predisposisi
Epidemologi
tersebar luas Pemakaian baju ketat,
keringat, dan baju
terutama di daerah mandi yang lembap
beriklim tropis, dalam waktu yang
banyak terdapat di lama merupakan
faktor predisposisi
Indonesia.
tinea kruris

Penularan lebih Faktor risiko yang lain


mudah terjadi adalah obesitas dan
diabetes mellitus
dalam lingkungan
yang padat atau
Patofisiologi dan Gejala Klinis
Jamur gol. Dermatofita Dermatofitosis
mencerna kreatin
memanfaatkan kreatin pada kulit memiliki
pada strotum korneum kulit morfologi yang
berkembang biak dengan
baik di bagian-bagian tubuh khas KU
yang lembab (habitat penderita gatal
pertumbuhan jamur
saat berkeringat
Gejala dermatofitosis terjadi
karena jamur mengadakan Tinea kruris
kolonisasi pada kulit, kuku,
dan rambut Epidermophyton
floccosum
Gambaran klinik :
1. lesi simetris di lipat
paha kanan dan kiri 3. Tepi lesi aktif,
2. Mula-mula lesi ini polisiklis, ditutupi
berupa bercak skuama dan
eritematosa dan gatal, kadang-kadang
yang dapat menyebar disertai dengan
karena tepi lesi yang banyak vesikel
aktif dari lipat inguinal kecil-kecil
dan berkembang 4. Ruam juga dapat
mengenai aspek menyebar ke celah
anterior paha
anus
Penatalaksanaan
Terapi medikamentosa
1. Preparat anti jamur topikal
- Mikonazol , Klotrimazol , Haloprogin , Terbinafin

2. Preparat anti jamur sistemik


- Griseofulvin , Ketokonazol

Terapi non-medikamentosa
Untuk mengurangi reinfeksi, dapat digunakan
bedak antijamur dan sabun benzoil peroksida.
Usahkan selalu menjaga kebersihan dan
kelembapan kulit
Komplikasi

Tinea cruris dapat mengalami infeksi


sekunder oleh candida atau bakteri
lain. Area tersebut dapat menjadi
likenifikasi dan hiperpigmentasi pada
infeksi jamur yang kronis.

Kesalahan pengobatan tinea kruris


dengan steroid topikal dapat
menyebabkan perburukan penyakit.
Prognosis

Baik, asalkan kelembapan


dan kebersihan kulit selalu
dijaga
Pencegahan

meningkatkan kebersihan diri dan


lingkungan. Dapat juga
menggunakan bedak yang
mengandung mikonazol atau
tolnaftat pada daerah yang rentan
terhadap infeksi jamur setelah
mandi.
Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui


bahwa Tinea kruris merupakan suatu penyakit kulit
yang termasuk dalam kelompok dermatofitosis
yang merupakan golongan mikosis superficialis ,
yang disebabakan oleh Jamur Dermatofita . Memiliki
gejala klinis berupa lesi dengan efluoresensi
tertentu pada daerah lipatan paha yang disertai
gatal. Lesi bersifat aktif pada bagian pinggir dengan
sedikit squama . Dapat diobati dengan antijamur
topikal maupun secara oral .
Hipotesis dapat diterima.

Anda mungkin juga menyukai