Anda di halaman 1dari 48

DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN PERLUASAN

KESEMPATAN KERJA
DIREKTORAT PENEMPATAN TENAGA KERJA DALAM NEGERI

KELEMBAGAAN BURSA KERJA DI SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH, PENDIDIKAN TINGGI DAN PELATIHAN KERJA

Gedung Kementerian Ketenagakerjaan


Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan
UU 13 TAHUN 2003
TENTANG KETENAGAKERJAAN

PASAL 37 AYAT 1
&2

INSTANSI PEMERINTAH YANG


LEMBAGA SWASTA BERBADAN
BERTANGGUNGJAWAB DIBIDANG
HUKUM
KETENAGAKERJAAN

PERATURAN
MENTERI PASAL 31
KETENAGAKERJA SELAIN PENEMPATAN TENAGA KERJA YANG
AN RI NO 39 DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH DAN
TAHUN 2016 LEMBAGA SWASTA BERBADAN HUKUM,
TENTANG PELAYANAN PENEMPATAN TENAGA KERJA
DAPAT DILAKUKAN DI BURSA KERJA
PENEMPATAN
KHUSUS
TENAGA KERJA
INDONESIA SEBAGAI SATU KESATUAN PASAR KERJA NASIONAL yang artinya bahwa pemerataan
kesempatan kerja harus diupayakan diseluruh wilayah
Negara Republik Indonesia sebagai satu kesatuan pasar kerja nasional dengan
memberikan kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan bagi seluruh
tenaga kerja sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya serta perlu diupayakan
agar dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja di seluruh sektor dan daerah.
PROFIL KETENAGAKERJAAN TAHUN 2015
PUK = 184,60
PENGANGGUR TERBUKA
jt
< SD 7,45 jt (5,81%)
: 2,05 jt (27,44%)
ANGKATAN SMP : 1,65 jt
(22,15%) MASALAH UTAMA
KERJA SMA : 1,76 jt
(23,65%) KETENAGAKERJAAN
128,30 jt SMK : 1,17
(15,76%)
jt

(69,00%) D I/II/III :
UNIV.
0,25 jt
: 0,57
( 3,41%)
jt
( 7,59%)
BUK PARUH WAKTU
56,30 jt (31,00%) BEKERJA TIDAK
PENUH 25,64 jt
(<34 jam/mg) (71,86%)
BEKERJA 35,68 jt
(29,52%) SETENGAH
120,85 jt (94,19%)
< SD : 54,61 jt (45,19%) PERTANIAN : 40,12 jt(33,20%) PENGANGGUR
SMP : 21,47 jt INDUSTRI : 16,38 jt(13,55%) BEKERJA
(17,77%) BANGUNAN : 7,72 jt PENUH 10,04 jt
SMA : 19,81 jt ( 6,39%)
(16,39%) PERDAGANGAN : 26,65 jt (>34 jam/mg) (28,14%)
SMK : 11,80 jt (22,05%)
( 9,76%) ANGKUTAN : 5,19 jt 85,17
D I/II/III : 3,14 jt ( 4,29%) (70,48%)
( 2,60%) KEUANGAN : 3,65 jt ( 3,02%)
Sumber : BPS, Sakernas
UNIV. : 10,02 jt JASA : 19,41 jt(16,06%)
LAINNYA : 1,73 jt ( 1,43%) Februari 2015
PROFIL TENAGA KERJA INDONESIA TAHUN 2016
Bekerja = 118,41 jt
PUK = 189.09
Pertanian (94,39%)
= 37.77 jt
jt (31.90%)
Angkatan Kerja = Industri = 15.54 jt
125.44 jt (66,00%) (13.12%)
Bangunan = 7.98 jt Pekerja Tidak Penuh
SD = 51.45
32,23 juta orang (27,22%)
(41,01%) ( 6.74%)
SLTP = Perdagangan = 26.69
jt SD = 49.97
(22.54%)jt
22.66(18,07%) (42.20%)
SMA = 22.36 Angkutan = 5.61 jt
(SLTP
4.74%) = 21.36 jt
(17.83%)
SMK = 13.69 (18.04%)
Lainnya = 24.82
jtSLTA = 20.41
(20.96%)jt
(10.91%)
D1.2.3 = 3.63
(17.24%)
BAK = 63.65 jt SMK = 12.17 jt
(2.89%) Penganggur
(10.28%) = 7,03 jt (5,61 Setengah
(34,00%)
Univ = 11.66 Diploma %) 3.41 jt
= Penganggur : 8,97 7,58 %
(9.29%) ( 2,88%)
SD = 1.48 jt (21,08%) 19,6
SLTP
Sarjana = 1.30
= 11.09 jt jt Paruh Waktu : 23,26 4%
((18,54%)
9.37%) Sumber: BPS, Sakernas
SLTA = 1.95 jt (27,77%) Agustus 2016
SMK = 1.52 jt (21,64%)
Diploma = 0,22
SASARAN BIDANG KETENAGAKERJAAN SECARA UMUM

7
MEKANISME PENEMPATAN TENAGA
KERJA
PEMBAHARUAN MOU 3 KEMENTERIAN
TENTANG BKK
BANTUAN
SARANA BURSA
KERJA ONLINE
TAHUN 2016
KEPADA :
2 PERGURUAN
TINGGI
(UMI MAKASSAR
& UNIVERSITAS
17 AGUSTUS
SURABAYA)
24 SMK
DIPULAU JAWA
BURSA KERJA KHUSUS

PENGERTIAN:
Unit pelayanan pada satuan
pendidikan menengah, satuan
pendidikan tinggi, dan lembaga
pelatihan kerja yang memberikan
fasilitasi penempatan tenaga kerja
kepada alumninya. Pasal 1 angka 17

16
BURSA KERJA KHUSUS

LARANGAN: Pasal 32

BKK dilarang menempatkan


1. tenaga kerja di luar
alumninya; dan/atau
2. tenaga kerja ke luar negeri.

17
PEMBENTUKAN BKK

Dibentuk oleh kepala satuan


pendidikan menengah, satuan
pendidikan tinggi, dan lembaga
pelatihan kerja dengan Keputusan
serta didaftarkan kepada dinas yang
membidangi ketenagakerjaan
kabupaten/kota setempat. Pasal 33 ayat (1) dan (2)

18
PENDAFTARAN

Melampirkan persyaratan: Pasal 33 ayat (3)


1. copy surat izin pendirian atau surat
operasional satuan pendidikan menengah,
satuan pendidikan tinggi, dan lembaga
pelatihan kerja dari instansi yang berwenang;
2. copy keputusan pembentukan BKK dan
struktur organisasi BKK; dan
3. rencana penempatan tenaga kerja paling
sedikit 1 (satu) tahun ke depan.
19
TANDA DAFTAR

Kepala Dinas Kabupaten/Kota mencatat


pendaftaran BKK dan menerbitkan tanda
daftar. Pasal 33 ayat (4)

20
MASA BERLAKU TANDA DAFTAR

Berlaku selama BKK aktif


menyelenggarakan penempatan
tenaga kerja sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 33 ayat (5)

21
PERSONIL BKK

Paling sedikit memiliki personil yang


menangani:
1. Informasi Pasar Kerja (IPK);
2. Penyuluhan dan bimbingan jabatan;
dan
3. Perantaraan kerja.
Pasal 34 ayat (1)

22
BIMBINGAN TEKNIS PERSONIL BKK

Personil BKK wajib mengikuti bimbingan


tenis antar kerja yang dilaksanakan oleh
instansi pemerintah yang bertanggung
jawab di bidang ketenagakerjaan pusat,
dinas provinsi, dinas kabupaten kota,
atau bekerja sama dengan instansi
terkait lainnya. Pasal 34 ayat (2)

23
PAPAN NAMA BKK

1. BKK yang telah memperoleh tanda daftar


harus memasang papan nama
2. Papan nama dimaksud sekurang-kurangnya
berukuran 100 x 60 cm, mencantumkan
nomor tanda daftar dengan dasar warna
putih dan tulisan berwarna hitam
3. Standar papan nama tercantum dalam
Format 2c. Pasal 35

24
STANDAR PAPAN NAMA BKK

LOGO
SMK/PER
GURUAN
TINGGI/LP
K

BURSA KERJA KHUSUS ..


(SESUAI NAMA SMK/PERGURUAN TINGGI/LPK)

NOMOR TANDA DAFTAR : ..
ALAMAT : JL.

25
PENDAFTARAN PENCARI KERJA

BKK yang telah mendapat tanda daftar


dari Dinas Kabupaten/Kota dapat
memfasilitasi pelayanan kartu tanda
bukti pendaftaran Pencari Kerja (AK/I)
bagi alumninya. Pasal 36

26
MEKANISME PENEMPATAN BKK

1. Pemberi Kerja yang membutuhkan tenaga


kerja melalui BKK wajib mengajukan
permohonan ke Dinas Kabupaten/Kota untuk
mendapatkan persetujuan
2. Persetujuan dimaksud disampaikan kepada
Dinas Kabupaten/Kota domisili BKK dengan
melampirkan rancangan perjanjian kerja yang
sudah disahkan oleh Dinas Kabuapten/kota
tujuan penempatan tenaga kerja. Pasal 51

27
ORIENTASI PRA PEMBERANGKATAN (OPP)

1. Pelaksana penempatan tenaga kerja (termasuk BKK)


wajib melaksanakan OPP.
2. OPP berisi penjelasan mengenai:
a. perjanjian kerja;
b. kondisi lingkungan kerja, budaya kerja, dan
kebiasaan penduduk/masyarakat di daerah tujuan
penempatan; dan
c. mental, disiplin, dan etos kerja.
3. OPP wajib dilaksanakan secara bersama dengan
Dinas Kabupaten/Kota. Pasal 52
28
PAMERAN KESEMPATAN KERJA (JOB Fair)

Pameran Kesempatan Kerja (job fair) diselenggarakan


oleh :
a. Kementerian/instansi pemerintah
b. Dinas provinsi
c. Dinas Kabupaten Kota
d. LPTKS
e. BKK, atau
f. Lembaga berbadan hukum.

Pasal 53

29
PAMERAN KESEMPATAN KERJA (JOB Fair)

Pameran Kesempatan Kerja (job fair)


diselenggarakan oleh : LPTKS, BKK, atau

Lembaga berbadan hukum, wajib memperoleh


persetujuan dari Dinas Kabupaten/Kota

Pasal 54 ayat (1)

30
PAMERAN KESEMPATAN KERJA (JOB Fair)

Untuk memperoleh persetujuan harus mengajukan permohonan,


dengan melampirkan:
a. SIU LPTKS, tanda daftar BKK, atau akta pendirian berbadan hukum
b. Rencana jumlah perusahaan peserta
c. Perkiraan lowongan dan penempatan yang ditargetkan; dan
d. Surat pernyataan dari penanggung jawab mengenai tidak
memungut biaya dari pencari kerja dan bersedia dihentikan
kegiatannya apabila melakukan pelanggaran dimaksud.

Pasal 54 ayat (2)

31
LARANGAN PAMERAN KESEMPATAN KERJA

Penyelenggara pameran kesempatan


kerja (job fair) dilarang melakukan
pungutan biaya dalam bentuk apapun
kepada pencari kerja

Pasal 54 ayat (3)

32
PETUGAS PELAYANAN PENEMPATAN TK

1. Pada instasi pusat, provinsi, kabupaten/kota


dilakukan oleh Pengantar Kerja.

2. Provinsi, kabupaten/kota yang belum mempunyai


Pengantar Kerja dilakukan oleh Petugas Antar
Kerja.

3. LPTKS dan BKK dilakukan oleh Petugas Antar Kerja.


Pasal 55

33
SERTIFIKASI KOMPETENSI

Pengantar Kerja dan Petugas Antar


Kerja, harus memiliki sertifikasi
kompetensi. Pasal 56 ayat (1)

34
PEMBINAAN BKK

1. Pusat : pengembangan BKK melalui online system; dan


penguatan kelembagaan penempatan tenaga kerja melalui
bimbingan teknis dan sosialisasi; Pasal 57 ayat (1) huruf c dan d

2. Provinsi: penguatan kelembagaan penempatan tenaga kerja


melalui bimbingan teknis dan sosialisasi; Pasal 57 ayat (2) huruf b

3. Kabupaten/kota: penguatan kelembagaan penempatan


tenaga kerja melalui bimbingan teknis dan sosialisasi; Pasal 57 ayat
(3) huruf b

35
LAPORAN BKK

1. BKK wajib menyampaikan laporan penempatan


tenaga kerja dan laporan kegiatan BKK pada Dinas
kabupaten/kota. Pasal 58 ayat (2) huruf b
2. Laporan penempatan meliputi: data pencari kerja
yang terdaftar; data lowongan kerja yang
terdaftar; data pencari kerja yang ditempatkan;
dan penghapusan pendaftaran pencari kerja dan
lowongan kerja. Pasal 58 ayat (5)
3. Laporan penempatan TK oleh BKK menggunakan
Format 5c. Pasal 58 ayat (8)

36
FORMAT LAPORAN BKK

LAPORAN DATA PENEMPATAN TENAGA KERJA


Nama Bursa Kerja :
Alamat :
Untuk Bulan :

PERGURUAN TINGGI LEMBAGA PELATIHAN


FAKULTAS
No SATUAN PENDIDIKAN L P JML KET
PENCARI KERJA (ALUMNI
/LULUSAN), LOWONGAN DAN PENEMPATAN SMU SMK Eksak NonEksak

I PENCARI KERJA

1 Pencari Kerja yang belum ditempatkan akhir bulan lalu

2 Pencaker yang terdaftar bulan ini.

A JUMLAH ( 1 + 2 )

3 Pencaker yang dikirim ke Pengguna


4 Pencaker yang ditempatkan bulan ini
5 Pencaker yang berusaha mendiri
6 Pencaker yang dihapuskan bulan ini
B JUMLAH ( 3 + 4 + 5 )

7 Pencaker yang belum ditempatkan pada akhir bulan


ini ( A-B )

II LOWONGAN KERJA

SEKTOR LAPANGAN USAHA * L P JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Lowongan yang belum ditempatkan pada akhir bulan
................,.......................................................
2 yang lalu
Lowongan yang terdaftar bulan ini
Bursa Kerja Khusus SMU/SMK/Pendidikan Tinggi

(....................................)
A JUMLAH ( 1 + 2 )

3 Lowongan yang dipenuhi bulan ini

4 Lowongan yang dihapuskan dalam bulan ini 37


B JUMLAH ( 3 + 4 )
Keterangan :
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas, dan Air
5. Bangunan
6. Perdagangan Besar, Eceran, dan Rumah Makanan serta Hotel
7. Angkutan, Penggudangan, dan Komunikasi
8. Keuangan dan Asuransi, Usaha Persewaan bangunan, Tanah
dan Jasa Perusahaan
9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan
10. Lain lain tidak terdefinisi
LAPORAN JOB FAIR

Penyelenggara Pameran Kesempatan Kerja (job fair)


wajib membuat laporan penyeleggaraan job fair
paling lama 14 hari kerja ke Dinas Kabupaten/kota,
melputi:
1. Jumlah pencari kerja;
2. Jumlah perusahaan;
3. Jumlah lowongan yang tersedia;
4. Jumlah tenaga kerja yang ditempatkan. Pasal 60 ayat (1)

Format laporan Job fair 5f. Pasal 60 ayat (4)


39
FORMAT LAPORAN JOB FAIR

LAPORAN KEGIATAN PAMERAN KESEMPATAN KERJA


Penyelenggara :......................................................................
Alamat & NomorTelp :......................................................................
Nama Pimpinan/PenanggungJawab :......................................................................
Tanggal Pelaksanaan :......................................................................
Lokasi Penyelenggaraan :......................................................................

NO URAIAN KETERANGAN
.
1 Jumlah perusahaan yang ikut Pameran .............
Kesempatan Kerja (Job Fair)
2 Jumlah pencari kerja yang terdaftar .............
3 Jumlah lowongan kerja yang ada .............
4 Jumlah pencari kerja yang ditempatkan .............
5 Jenis lowongan yang terbanyak Sektor
jasa/operator/mekanik/
dll.
6 Tingkat pendidikan yang banyak dicari
................, ..................................................... .............
Penyelenggara / Penanggung Jawab Pameran Kesempatan Kerja (Job Fair)

( .................................. )

40
SANKSI

Kepala Dinas Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya


menjatuhkan sanksi administratif kepada BKK,
berupa:
1. Peringatan tertulis;
2. Pemberhentian sementara, sebagian, atau
keseluruhan kegiatan (skorsing); dan
3. Pembatalan tanda daftar; Pasal 60 ayat (1)
4. Pencabutan rekomendasi dan penghentian
kegiatan job fair bilamana memungut biaya
penempatan tenaga kerja kepada pencari kerja.
Pasal 60 ayat (1)

41
SANKSI TERTULIS
Diberikan bilamana:
1. Menempatkan tenaga kerja diluar alumninya dan/atau
menempatkan tenaga kerja keluar negeri; Pasal 67 ayat (1) huruf
b

2. Tidak melaksanakan OPP; Pasal 67 ayat (1) huruf c


3. Tidak melaksanakan OPP bersama dengan Dinas
Kabupaten/Kota; dan Pasal 67 ayat (1) huruf d
4. Tidak memberikan laporan kegiatan BKK dan job fair;
Pasal 67 ayat (1) huruf e

5. Tidak menyampaikan laporan penempatan tenaga kerja.


Pasal 67 ayat (1) huruf f

6. Penjatuhan sanksi diberikan oleh Kadis


Kabupaten/Kota. Pasal 67 ayat (2)
42
SANKSI SKORSING

Diberikan bilamana:

1. Tidak memenuhi kewajiban dalam sanksi


tertulis ; Pasal 68 ayat (1) huruf a

2. Melaksanakan job fair tanpa persetujuan


Dinas Kabupaten/kota. Pasal 68 ayat (1) huruf d

43
SANKSI PENCABUTAN TANDA DAFTAR

Diberikan bilamana:

Tidak memenuhi kewajiban


dalam sanksi tertulis ; Pasal 69 ayat (1)

huruf B

44
KETENTUAN PERALIHAN

BKK sebelum berlakunya peraturan menteri


yang baru wajib menyesuaikan persyaratan
yang diatur dalam peraturan menteri yang
baru dalam jangka waktu paling lama 1
(satu) tahun sejak 27 Desember 2016.
Pasal 74 ayat (1)

45
KETENTUAN PENUTUP

Keputusam Direktur Jenderal


Binapendagri Nomor KEP-131/DPPTKDN/
XI/2004 tentang Petunjuk Teknis Bursa
Kerja Khusus; dinyatakan tidak berlaku
Pasal 75ayat (1) huruf B

46
COPY PERATURAN

Website : jdih. kemnaker.go.id

47
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai