Anda di halaman 1dari 33

CAPAIAN INDIKATOR

MAKRO EKONOMI DAN SOSIAL


PROVINSI JAWA TIMUR
(Bagian II)
Struktur
Ketenagakerjaa
31,66
n Indonesia, juta orang

Agustus 2020
Penduduk Usia Kerja
22,26 241,36 ribu orang 112,42
juta orang Ribu orang
BAK
Karena Covid-19
Angkatan Kerja (AK)
20,96 396,37 ribu orang Total BAK: 9,39
juta orang
1,30 juta orang
juta orang
Bukan Angkatan Kerja (BAK)
Bekerja 69,45 ribu orang Pengangguran 466,02 ribu orang 155,05 ribu orang

Pekerja Penuh : 13,22 juta orang 1,47 juta orang

Pekerja Paruh Waktu : 5,85 juta orang 613,79 ribu orang


Perubahan Agustus 2019-Agustus 2020
Setengah Penganggur : 1,88 juta orang 784,62 ribu orang
Ket:
 Pekerja Paruh Waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain
 Setengah Pengangur adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan masih mencari atau menerima pekerjaan tambahan
 Bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19 adalah penduduk usia kerja yang termasuk bukan angkatan kerja dan memiliki pengalaman berhenti
bekerja karena Covid-19 pada periode Februari-Agustus 2020 2
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin,
Agustus 2018 – Agustus 2020

84.41% 84.74% 84.67%


70.33%
69.56% 69.61%

55.31% 55.07% 56.56%

Agt 18 Agt 19 Agt 20


Laki-laki Perempuan Total

Periode Agustus 2019-2020, terjadi peningkatan TPAK perempuan (1,48


persen poin), sedangkan TPAK laki-laki mengalami penurunan (0,07persen
poin)
3
Struktur Lapangan Pekerjaan Utama,
Agustus 2020 (Y-on-Y)
Agustus
Agustus 2020
2018 Perubahan Distribusi Y-on-Y
JumlahPenduduk
Jumlah Penduduk Bekerja:
Bekerja: 20,96
124,01 Juta
Juta Orang
Orang (Persen poin)
1.73
33.01% Pertanian
0.51
18.49% Perdagangan
-1.23
14.62% Industri Pengolahan
7.19% 0.39
Akomodasi & Makan Minum
6.72% -0.47
Konstruksi
4.90% -0.19
Jasa Lainnya
4.22% -0.39
Jasa Pendidikan
3.34% 0.20
Transportasi & Pergudangan
2.19% Administrasi Pemerintahan -0.11
1.22% Jasa Kesehatan & Keg. Sosial -0.13
1.12% Jasa Perusahaan -0.17
1.11% Jasa Keuangan & Asuransi -0.15
0.63% Pertambangan & Penggalian 0.00
0.60% Informasi dan Komunikasi 0.11
0.34% Pengadaan Air 0.01
0.17% Real Estat -0.06
0.16% Pengadaan Listrik & Gas -0.05
4
Status Pekerjaan Utama,
Agustus 2020 (Y-on-Y)

Agustus 2020 Perubahan Distribusi (Y-on-Y)


Jumlah Penduduk Bekerja: 20,96Juta Orang (Persen poin)

32.81%
Buruh/Karyawan/Pegawai -22.37

9.86
17.88% Berusaha Sendiri

17.55% Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap -2.98


10.42
16.02% Pekerja Keluarga/Tak Dibayar

6.27% Pekerja Bebas di Nonpertanian 3.86

5.92% Pekerja Bebas di Pertanian 0.34

3.55% Berusaha Dibantu Buruh Tetap 0.87

5
Persentase Pekerja Formal dan
Informal, Agustus 2018 – Agustus 2020

Cakupan Formal & Informal 38.12% 39.36% 36.36%

Formal
 Berusaha dibantu buruh 61.88% 60.64% 63.64%
tetap
 Buruh/karyawan
Agt 18 Agt 19 Agt 20

Informal Informal Formal

 Berusaha sendiri Pekerja formal mengalami penurunan dibanding


Agustus 2019 yaitu 3 persen poin, terutama pada
 Berusaha dibantu buruh buruh/karyawan/pegawai
tidak tetap
 Pekerja bebas
Pekerja informal naik dibanding Agustus 2019
 Pekerja keluarga/tak dengan peningkatan terbanyak pada status pekerja
dibayar keluarga/tak dibayar
6
Karakteristik Penduduk Bekerja: Jam Kerja,
Agustus 2020
Sebagian besar penduduk bekerja,
yaitu sekitar 13,23 juta orang Tingkat Setengah Pengangguran
(63,10%) (TSP)
Penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal
merupakan pekerja penuh (kurang dari 35 jam seminggu) dan masih mencari
(jam kerja minimal 35 jam per pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan
minggu) 8.99
5.79 5.23 %
% %
Tren Pekerja Penuh, 2018-2020
Pekerja penuh memperlihatkan tren menurun
Ags 2018 Ags 2019 Ags 2020
69.92 69.87 63.10
% % %
Tingkat Pekerja Paruh
Waktu
Penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal
Ags 2018 Ags 2019 Ags 2020 (kurang dari 35 jam seminggu), tetapi tidak mencari
1-34 Jam pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain
≥35*) Jam
7,74 juta
13,32 juta orang 27.9
orang 24.2 24.9
(63,10%) 8% 0% 1%
(36,90%)

Ags 2018 Ags 2019 Ags 2020


*)
Termasuk sementara tidak bekerja 7
Karakteristik Penduduk Bekerja: Pendidikan,
Agustus 2020

Sekitar 12,33% dari total penduduk Penduduk Bekerja Berpendidikan SD Ke


bekerja berpendidikan tinggi (Diploma Bawah bekerja berpendidikan SD ke bawah menunjukkan tren
Penduduk
ke Atas) menurun
46.16
SD ke Bawah %
9,22 39.83 38.89
Universitas %
1,79 (44,00%) %
(8,53%)
Ags 2018 Ags 2019 Ags 2020

Penduduk Bekerja Lulusan Universitas


Penduduk bekerja lulusan universitas menunjukkan tren sedikit
menurun pada Agustus 2020
SMP
3,89
DiplomaI/II/III (18,54%)
0,37 8.73%
(1,75%) 8.24% 8.53%
SMK SMA Ags 2018 Ags 2019 Ags 2020
2,39 3,31
(11,39%) (15,80%) 8
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Jenis Kelamin,
Agustus 2018 – Agustus 2020

5.84
%
3.91% 3.82%
6.48%
4.92%
4.05% 3.70% 3.97% 3.60%

Agustus 2018 Agustus 2019 Agustus 2020

Laki-Laki Perempuan Total

AGUSTUS 2020:
TPT LAKI-LAKI MENGALAMI PENINGKATAN
YANG CUKUP TINGGI
9
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Daerah Tempat Tinggal,
Agustus 2018 – Agustus 2020

5.84
%
3.91% 3.82%

7.37%

4.55% 4.49% 4.13%


3.23% 3.08%

Agustus 2018 Agustus 2019 Agustus 2020


Perkotaan Perdesaan Total

AGUSTUS 2020:
TPT PERKOTAAN MENGALAMI PENINGKATAN
YANG CUKUP TINGGI
10
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan,
Agustus 2020 (Persen)

11.89
9.34 Agustus 2020
6.56 TPT terendah sebesar 2,78% pada
5.66 6.08
penduduk berpendidikan SD ke bawah,
2.78 sementara TPT tertinggi sebesar 11,89%
pada jenjang pendidikan SMK

SD Ke Bawah SMP SMA SMK Diploma I/II/III Universitas

Perkembangan TPT SMK, 2018-2020


TPT SMK memperlihatkan tren yang meningkat
11.89
%
8.56% 8.39%

Agustus 2018 Agustus 2019 Agustus 2020


11
4.62
10.97
SURABAYA 5.76
9.79
5.88
9.61
BANGKALAN 5.62
3.96
Agustus
8.77 2019
8.32
Agustus 2020
GRESIK 5.40
8.21
4.28
7.48
MOJOKERTO 2.63
6.74
BLITAR
4.25
4.54
6.70 TINGKAT PENGANGGURAN
6.68
4.89
5.22
6.33 TERBUKA (TPT)
PASURUAN 6.24
4.15
2.42
6.21
Jawa Timur MENURUT KABUPATEN,
BATU 5.93
3.61 AGUSTUS 2020
MALANG 3.70
3.60
5.75
5.49 5,84%
5.44
BANYUWANGI 3.95
5.34
3.58
5.24
LAMONGAN 3.89
5.13
BOJONEGORO
3.69
3.56
5.12  TPT tertinggi tercatat di
4.92
3.77
TUBAN 2.70
4.86
4.81
Kabupaten Sidoarjo
3.16
sebesar 10,97 persen
4.80
MADIUN 3.52
4.80
3.29
4.61
PONOROGO 3.50
4.45
2.86
4.13
TRENGGALEK 3.36
4.11  TPT terendah
2.77
BLITAR 3.05
3.85
3.82
di Kabupaten Pacitan
2.98
sebesar 2,28 persen
3.74
PAMEKASAN 2.26
3.49
2.73
3.36
SAMPANG 2.71
3.35
2.08
2.84
PACITAN 0.91
2.28
12
Dampak Covid-19 Terhadap Penduduk Usia Kerja,
Agustus 2020

4,23
Juta orang

Penduduk Usia Kerja


yang Terdampak Covid-19

0,32 0,11 0,25 3,55


Juta orang Juta orang Juta orang Juta orang

Pengangguran Bukan Angkatan Kerja (BAK) Sementara tidak bekerja Bekerja dengan pengurangan
karena Covid-19 karena Covid-19 karena Covid-19 jam kerja (shorter hours)
karena Covid-19

Dari total penduduk usia kerja sebanyak 31,66 juta orang, persentase penduduk usia kerja yang
terdampak Covid-19 sebesar 13,36 persen
Keterangan:
 Pengangguran karena Covid-19 adalah penduduk usia kerja yang termasuk pengangguran dan memiliki pengalaman berhenti bekerja karena Covid-19 pada periode Februari-Agustus 2020
 Bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19 adalah penduduk usia kerja yang termasuk bukan angkatan kerja dan memiliki pengalaman berhenti bekerja karena Covid-19 pada periode Februari-Agustus 2020
13
Distribusi Dampak Covid-19 Terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Kelompok Umur,
Agustus 2020 (dalam persen)

72.70
67.05 66.01
65.55

34.45 32.95 33.99


27.30

Pengangguran karena Covid- BAK karena Covid-19 Sementara tdk bekerja karena Pengurangan jam kerja
19 Covid-19 karena Covid-19

Perkotaan Perdesaan
14
BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI JAWA TIMUR

POTRET KEMISKINAN dan GINI


RATIO
di JAWA TIMUR DI TENGAH
PANDEMI
Perkembangan Kemiskinan di Jawa
Timur,
Maret 2011 – Maret 2020
Persentase 17.0

5,39

Jumlah Penduduk Miskin (Juta)


5,25
5,10 15.0
4,99
4,89
14,27 4,81 4,79 4,79 4,78
4.8 13,85 4,75
4,70
13,40 4,64 4,62 13.0
13,08
12,73
12,55 12,42 4,41 4,42
12,28 12,34 12,28
12,05 4,33
11,85 11,77 4,29 11,09
11,20 11.0
10,98 4,11
10,85 4,06
10,37 10,20

3.8 9.0
Mar-11 Sept- Mar-12 Sept- Mar-13 Sept- Mar-14 Sept- Mar-15 Sept- Mar-16 Sept- Mar-17 Sept- Mar-18 Sept- Mar-19 Sept- Mar-20
11 12 13 14 15 16 17 18 19

Penduduk Miskin (Juta) Persentase (P0)

 Persentase Penduduk Miskin pada Maret 2020 sebesar 11,09 persen,


meningkat 0,89 persen poin terhadap September 2019 dan meningkat 0,72
persen poin terhadap Maret 2019,
 Jumlah Penduduk Miskin pada Maret 2020 sebesar 4,42 juta orang,
meningkat 363,1 ribu orang terhadap September 2019 dan meningkat 306,85 ribu
orang terhadap Maret 2019
16
Laju perubahan Angka Kemiskinan Menurut Provinsi
Menurut Perkotaan-Perdesaan, September 2019-Maret 2020

1.12 1.4

1.2
0.8900000000
1
00001
0.8900000000 0.8
00001
0.6

0.4
0.6099999
0.2
99999999
0

-0.2

-0.4

-0.6

Kota K+D Desa K+D

DISPARITAS KEMISKINAN PERKOTAAN DAN


PERDESAAN MASIH TINGGI
Pada periode September 2019-Maret 2020 di JAWA
TIMUR :
Perkotaan naik 1,12 poin persen dan Perdesaan naik 0,61
poin persen. 17
Faktor-faktor yang Terkait dengan Tingkat Kemiskinan di Jawa
Timur (1)

► Inflasi umum cukup rendah


Selama periode September 2019-Maret 2020 besarnya inflasi umum cukup rendah yaitu
sebesar 1,36 persen

► Harga eceran beberapa komoditas pokok mengalami kenaikan


Selama periode September 2019 - Maret 2020 beberapa komoditi makanan mengalami
perubahan indeks harga konsumen (IHK), yaitu komoditi bawang merah mengalami
kenaikan 50,64 persen, bawang putih mengalami kenaikan 48,62 persen, kenaikan indeks
juga terjadi pada komoditi cabai merah (28,63 persen), gula pasir (17,25 persen), telur
ayam ras (16,62 persen), daging ayam ras (3,84 persen), dan minyak goreng (3,62 persen).

► Indeks upah buruh tanaman pangan per hari naik


Indeks upah buruh tanaman pangan mengalami kenaikan sebesar 2,62 persen, yaitu dari
106,10 pada September 2019 menjadi 108,88 pada Maret 2020.

► Nilai Tukar Petani (NTP)


Posisi NTP Jawa Timur pada Maret 2020 mencapai 101,47. Hal yang menarik adalah
adanya peningkatan Indeks yang diterima peternak sebesar 0,67 menunjukkan bahwa sub
sektor peternakan menjadi salah satu andalan penting warga Jawa Timur di perdesaan
selain sub sektor tanaman pangan.

18
Faktor-faktor yang Terkait dengan Tingkat Kemiskinan di Jawa
Timur(2)

THE
► Rata-rata pengeluaran per kapita per bulan untuk penduduk yang
LOWEST berada di 40 persen lapisan terbawah melambat
Rata-rata pengeluaran per kapita per bulan untuk penduduk yang berada di 40 persen
lapisan terbawah selama periode September 2019-Maret 2020 tumbuh 0,61 persen, lebih
rendah dibandingkan kenaikan Garis Kemiskinan pada periode yang sama sebesar 2,93
persen

► Rata-rata pengeluaran per kapita pada Desil 1 sampai dengan


Desil 4 mengalami pelambatan
Menurut desil pengeluaran per kapita per bulan, rata-rata pengeluaran per kapita pada
Desil 1 sampai dengan Desil 4 selama periode September 2019-Maret 2020 mengalami
pelambatan berturut - turut adalah 0,96 %; 0,73 %; 0,67 %; dan 0,26 % kesemuanya
menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan Garis Kemiskinan
pada periode yang sama.

19
Persentase Penduduk Jawa Timur menurut Status
Daerah
dan Status
 Pada Maret 2019 - September Kemiskinan,
2019, terjadi kenaikan2019-2020
persentase
penduduk pada kategori Miskin (M) dan penurunan persentase
penduduk pada kategori Sangat Miskin (SM).
 Kondisi pada periode September 2019 - Maret 2020 memperlihatkan
bahwa terjadi kenaikan persentase penduduk pada kategori Miskin
(M) dan Sangat Miskin (SM)
 Artinya, terjadi peningkatan penduduk pada kategori Sangat Miskin
(SM) di mana pendapatan perkapita/bulannya mengalami
pelambatan dan lebih rendah dari kenaikan Garis Kemiskinan pada
periode yang sama.
Perkotaan Perdesaan Total
Tahun
SM M HM SM M HM SM M HM
Maret 2019 2.31 4.53 6.93 5.44 8.99 10.20 3.77 6.60 8.45
September 2019 1.92 4.85 6.67 4.42 9.74 10.63 3.08 7.12 8.51
Maret 2020 2.34 5.55 7.10 5.05 9.72 10.73 3.60 7.49 8.79
Perubahan Mar’19 – Sep’19 (%) -0.39 0.32 -0.26 -1.02 0.75 0.43 -0.69 0.52 0.06
Perubahan Sep’19 – Mar’20(%) 0.42 0.70 0.43 0.63 -0.02 0.10 0.52 0.37 0.28

Keterangan:SM = Sangat Miskin (pendapatan perkapita/bulan ≤ 0.8 GK)


M = Miskin (0.8GK < pendapatan perkapita/bulan ≤ GK)
HM = Hampir Miskin (GK < pendapatan perkapita/bulan ≤ 1.2 GK)

20
Komposisi Garis Kemiskinan
Maret 2020

 Selama September 2019 - Maret


2020, Garis Kemiskinan naik
sebesar 2,93 persen, yaitu dari
74,97 % Rp 404.172,- per kapita per bulan
pada September 2019 menjadi Rp
GK Makanan 416.001,- per kapita per bulan pada
Maret 2020
 Peranan komoditi makanan terhadap
Garis Kemiskinan jauh lebih besar
dibandingkan peranan komoditi
bukan makanan. Pada Maret 2020,
25,03 % komoditi makanan menyumbang
GK Bukan Makanan sebesar 74,97 persen pada garis
kemiskinan.

Garis Kemiskinan (Rp/Kap/Bulan) Sumbangan Garis Kemiskinan (%)


Tahun Bukan Bukan
Makanan Makanan Total Makanan Makanan Total

Maret 2019 298.341 99.346 397.687 75,02 24,98 100,00


September 2019 302.757 101.415 404.172 74,91 25,09 100,00
Maret 2020 311.890 104.110 416.001 74,97 25,03 100,00
Perubahan Mar’19 – Sep’19(%) 1,48 2,08 1,63 - - -
Perubahan Mar’19 – Sep’19(%) 3,02 2,66 2,93 - - -
Catatan : Inflasi umum pada periode September 2019 - Maret 2020 sebesar 1,36% 21
Komoditi yang Memberi Pengaruh Besar Terhadap Garis
Kemiskinan
Maret 2019 – Maret 2020 (Persen)
Maret 2019 September 2019 Maret 2020
Jenis Komoditi
Perkotaan (%) Perdesaan (%) Perkotaan (%) Perdesaan (%) Perkotaan (%) Perdesaan (%)

KOMODITI MAKANAN
Beras 23,38 25,60 24,06 26,12 22,40 24,10
Rokok kretek filter 11,82 10,74 9,69 9,86 11,79 10,77
Telur ayam ras 3,75 3,67 3,93 3,50 3,77 3,77
Gula pasir 3,01 2,76 2,79 3,31 2,93 3,38
Daging ayam ras 3,30 3,37 3,65 2,84 3,86 3,04
Tempe 2,97 2,62 3,07 2,48 2,59 2,50
Tahu 2,79 2,50 2,95 2,37 2,53 2,49
Mie instan 1,97 2,06 1,88 2,04 2,06 2,18
Kopi bubuk & kopi instan
1,85 1,88 1,65 2,12 1,83 2,03
(sachet)
Bawang merah 1,02 1,22 1,73 1,72 1,67 1,92
Cabe rawit 1,02 1,22 1,73 1,72 1,53 1,79
KOMODITI BUKAN MAKANAN
Perumahan 5,65 5,68 5,37 5,44 5,71 5,73
Bensin 4,89 5,23 5,63 5,71 5,24 4,90
Listrik 3,21 2,39 3,17 2,28 3,29 2,32
Pendidikan 2,01 1,10 2,13 1,10 1,85 1,05
Perlengkapan mandi 1,24 1,09 1,10 1,06 1,21 1,09
Kesehatan 0,89 0,95 0,65 0,87 0,89 0,98
Pakaian jadi perempuan
0,82 0,71 0,81 0,68 0,81 0,68
dewasa 22
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
& Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Jawa Timur

Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan


persentase penduduk miskin, Dimensi lain yang perlu diperhatikan
adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan,

Indeks kedalaman kemiskinan mengindikasikan jarak rata-rata


pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan, Indeks
keparahan kemiskinan mengindikasikan ketimpangan
pengeluaran di antara penduduk miskin,

Indeks Kedalaman Kemiskinan naik dari 1,612 pada September


2019 menjadi 1,818 pada Maret 2020. Indeks Keparahan
Kemiskinan juga naik dari 0,372 menjadi 0,430 pada periode yang
sama,
23
Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) di Jawa Timur,
Maret 2018 - Maret 2020

3.043
2.800
2.549 2.499
2.302
2.068
1.945
1.799 1.818
1.612
1.167 1.199 1.147 1.225
1.012

Mar-18 Sept-18 Mar-19 Sept-19 Mar-20

P1 Perkotaan + Perdesaan P1 Perkotaan P1 Perdesaan

24
Perkembangan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Jawa Timur,
Maret 2018 - Maret 2020

0.871

0.732
0.646
0.600
0.560 0.537
0.495
0.452 0.430
0.372
0.280 0.284 0.283 0.282
0.229

Mar-18 Sept-18 Mar-19 Sept-19 Mar-20

P2 Perkotaan + Perdesaan P2 Perkotaan P2 Perdesaan

25
Metodologi Penghitungan Gini Ratio

Untuk mengukur ketimpangan/kesenjangan pengeluaran


penduduk, BPS menggunakan indikator Gini Ratio dan

Gini Distribusi pengeluaran menurut World Bank,


Koefisien Gini didasarkan pada kurva Lorenz, yaitu sebuah
kurva pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi
Ratio dari nilai pengeluaran konsumsi dengan distribusi uniform
(seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk,
Rumus Gini Ratio adalah :
𝒏
𝑮=𝟏− ∑ ( 𝑿 𝒌 − 𝑿 𝒌 −𝟏)(𝒀 𝒌 +𝒀 𝒌 −𝟏)
𝒌=𝟏
G = Koefisien Gini (Gini Ratio)
Xk = Proporsi kumulatif dari penduduk untuk k = 0,1,2,… n
dengan X0 = 0 dan X1 = 1
Yk = Proporsi kumulatif dari pengeluaran untuk k = 0,1,2,… n
dengan Y0 = 0 dan Y1 = 1

26
Perkembangan Gini Ratio di Jawa Timur,
Tahun 2011 – 2020

0.442 0.442
0.428 0.428 0.423 0.433
0.418

0.391 0.415 0.415


0.387 0.385 0.384 0.387 0.386 0.387
0.403 0.403 0.402 0.402
0.396 0.375 0.379 0.374 0.377
0.358 0.379
0.374 0.371 0.370
0.364 0.368 0.369 0.339 0.344 0.364 0.366
0.357 0.362 0.333
0.351 0.327 0.326 0.327 0.322
0.313 0.317 0.318 0.314 0.316
0.309 0.310
0.303 0.298
0.285
0.273 0.268

Mar- Sept- Mar- Sept- Mar- Sept- Mar- Sept- Mar- Sept- Mar- Sept- Mar- Sept- Mar- Sept- Mar- Sept- Mar-
11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 19 19 20

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan

Keterangan: Nilai Gini Ratio berada diantara 0 dan 1,


Semakin tinggi nilai Gini Ratio berarti semakin tinggi ketimpangan

27
Distribusi Pengeluaran Penduduk Per Kapita, dan Gini Ratio
di Jawa Timur, Maret 2019 – Maret 2020

Kelompok Penduduk

Daerah Periode Penduduk 40% Penduduk 40% Penduduk 20% Gini Ratio
Terbawah Menengah Teratas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Maret 2019 17,82 37,22 44,96 0,379

Perkotaan September 2019 17,92 37,33 44,75 0,374

Maret 2020 17,81 37,22 44,97 0,377

Maret 2019 20,57 39,60 39,82 0,318

Perdesaan September 2019 20,52 40,18 39,30 0,314

Maret 2020 20,71 39,55 39,74 0,316

Maret 2019 18,39 37,14 44,47 0,370


Perkotaan
dan September 2019 18,43 37,64 43,93 0,364
Perdesaan
Maret 2020 18,46 37,26 44,29 0,366

28
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketimpangan Pengeluaran Penduduk
di Jawa Timur, September 2019 - Maret 2020

Secara Total Penurunan Di Daerah Perdesaan


Pengeluaran Per Kapita Di Daerah Perkotaan Penurunan Pengeluaran Per
Kelompok Menengah, Penurunan Pengeluaran Per Kapita Kelompok Menengah,
Kenaikan Kelompok Atas Kapita Kelompok Bawah & Kenaikan Kelompok Atas
Lebih Cepat Dibanding Kelompok Menengah. Sedikit Lebih Cepat
Kelompok Bawah Dibanding Kelompok Bawah

Perubahan Pengeluaran Perkapita September 2019 - Maret


2020 Menurut Wilayah dan Kelompok Penduduk
3.00%

1.82% 1.94%
2.00%
1.31%
1.00% 0.61% 0.74%

0.00% -0.05%
Total Perkotaan Perdesaan
-0.31%
-0.51%
-1.00% -0.75%

40 persen terbawah 40 persen menengah 20 persen teratas


29
PROVINSI JAWA TIMUR

Terima Kasih
• www.jatim.bps.go.id
bps3500@bps.go.id

(031) 8494007

Jl. Raya Kendangsari Industri No. 43-44


Surabaya 60292

(031) 8439343
30
30
Lampiran
BRS : Ketenagakerjaan
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) MENURUT PROVINSI,
AGUSTUS 2020 (%)
Provinsi Agt'19 Agt'20 Provinsi Agt'19 Agt'20
Peningkatan Terendah
Aceh 6,17 6,59 Nusa Tenggara Barat 3,28 4,22
Pengangguran di Maluku Utara Sumatera Utara 5,39 6,91 Nusa Tenggara Timur 3,14 4,28
naik 0,34 persen poin Sumatera Barat 5,38 6,88 Kalimantan Barat 4,35 5,81
Agustus 2020 dibandingkan Agustus 2019 Riau 5,76 6,32 Kalimantan Tengah 4,04 4,58
Jambi 4,06 5,13 Kalimantan Selatan 4,18 4,74
Sumatera Selatan 4,53 5,51 Kalimantan Timur 5,94 6,87
Bengkulu 3,26 4,07 Kalimantan Utara 4,49 4,97
Lampung 4,03 4,67 Sulawesi Utara 6,01 7,37
Kepulauan Bangka Belitung 3,58 5,25 Sulawesi Tengah 3,11 3,77
Kepulauan Riau 7,50 10,34 Sulawesi Selatan 4,62 6,31
DKI Jakarta 6,54 10,95 Sulawesi Tenggara 3,52 4,58
Peningkatan Tertinggi
Jawa Barat 8,04 10,46 Gorontalo 3,76 4,28
Pengangguran di DKI Jakarta Jawa Tengah 4,44 6,48 Sulawesi Barat 2,98 3,32
naik 4,41 persen poin DI Yogyakarta 3,18 4,57 Maluku 6,69 7,57
Agustus 2020 dibandingkan Agustus 2019 Jawa Timur 3,82 5,84 Maluku Utara 4,81 5,15
Banten 8,11 10,64 Papua Barat 6,43 6,80
Bali 1,57 5,63 Papua 3,51 4,28
32
Perubahan Persentase Lapangan Usaha Menurut Provinsi ,
Agustus 2019-Agustus 2020 (Y-on-Y)
Provinsi dengan persentase peningkatan Provinsi dengan persentase penurunan TERBESAR
TERBESAR (Persen poin) (Persen Poin)

INDUSTRI PENGOLAHAN
PERTANIAN
-3,35 Banten
Lampung 4,16
-2,50 Jawa Barat
NTB 4,07
Bali 3,76 -2,06 Lampung

KONSTRUKSI
NTB -2,43
PERDAGANGAN Bengkulu -1,36
2,17 Kalimantan Utara Papua Barat -1,12
2,03 DIY
1,81 Banten JASA PENDIDIKAN

-0,88 Kalimantan Tengah


-0,76 Kalimantan Utara
-0,73 Gorontalo

Anda mungkin juga menyukai