Anda di halaman 1dari 34

TOKSIKOLOGI INDUSTRI

DRS SUHARYOKO
MANAGER PEMELIHARAAN & K3LH
PT INDUSTRI KERETA API
MADIUN
2012
C U R RI C U L U M VI TAE

NAMA : SUHARYOKO, DRS


UMUR : 48 TH
TTL : MADIUN, 17 JULI 1963
STATUS : KAWIN
AGAMA : ISLAM
PENDIDIKAN : SARJANA EKONOMI
ALAMAT : JL. DR. CIPTO 14 MADIUN
PEKERJAAN : PT INKA (PERSERO)
JL. YOS SUDARSO 71 MADIUN

RIWAYAT PEKERJAAN
1. Tahun 1990 – 1992 : Staf Dep. Umum
2. Tahun 1992 – 1994 : Asisten Manager Keamanan
3. Tahun 1994 – 2007 : Asisten Manager K3LH
4. Tahun 2007 – Sekarang : Manager Pemeliharaan & K3LH
A. KEAHLIAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
1. Kependudukan dan Lingkungan Hidup1992 ITS
2. Pengendalian Pencemaran Udara 1993 ITS
3. AMDAL A 1993 ITS
4. AMDAL B (Penyusun) 1993 ITS
5. AMDAL C (Penilai) 1993 ITS
6. Audit Lingkungan 1995 ITS
7. ECO Labeling 1995 DISPERINDAG
8. ISO 14000 1997 BAPEDAL
9. Standarisasi Produk Ramah Lingkungan 1997 BAPEDAL – ITB

B. KEAHLIAN BIDANG K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA)
1. Pelatihan Dasar - dasar K3 1993 BPIS
2. Ergonomi 1993 Univ. Udayana
3. Training of Trainers on Occupational 1994 DK3N
Safety And Health
4. Statistik Kesehatan Kerja 1994 Unair
5. Ahli K3 Umum 1997 DEPNAKER
6. Penyusunan dan Pengujian Materi SMK3 1997 BPIS –Depnaker
7. Auditor 5R 1997 BPIS
B. KEAHLIAN BIDANG K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA)

8. Auditor SMK3 1999 DK3N


9. Occupational Health and Physical Agent 1999 JISHA – TOKYO
Held JAPAN
10. Teknik Sosialisasi SMK3 2000 Depnaker

C. KEAHLIAN MANAGERIAL
1. Fasilitator GKM 1994 INKA
2. Hubungan Industrial 1995 Depnaker
3. Teknik berfikir kreatif dan Brainstroming 1996 ITB
4. Auditor 5R 1997 BPIS
5. Mark Plus 2000 1997 BPIS
6. Out Bond Management 1999 BIMU
7. Workshop Penyusunan KKB 2000 FSP BUMN
8. Managemen Keuangan 2000 INKA
9. ISO 9001/ CO.2.2000 dan ISO Guide 25 2000 INKA
10. Perumusan Strategi, Kebijakan dan 2001 ASTRA
Sistem Penggajian
SEJARAH
TOKSIKOLOGI

- Toksikologi berawal sebagai bagian dari kedokteran


forensik
- Berkembang menjadi sub bagian dari farmakologi
- Selanjutnya ilmu toksikologi menjadi disiplin ilmu
tersendiri
TOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGI KERACUNAN
KERACUNAN

ilmu mengenai racun termasuk mendeteksi,


mengisolasi, memisahkan dan menganalisis secara
kualitatif dan kuantitatif, cara kerja racun dalam
tubuh dan bahan yang digunakan utk menetralkan.

6
Perbedaan Obat dan Racun

terpisah melalui dosis dan cara


pemberian

Obat :
Adalah bahan atau campuran bahan yang
berasal dari hewan atau zat kimia yang
dapat digunakan untuk mencegah,
menghilangkan, mengobati, mendiagnosa
ataupun menyembuhkan penyakit atau
gejala penyakit dan juga untuk
mempercantik badan.
7
Racun
Racun
Adalah zat
Adalah zat atau
atau bahan
bahan yang
yang bila
bila
masuk ke
masuk ke dalam
dalam tubuh
tubuh melalui
melalui mulut,
mulut,
hidung (( inhalasi),
hidung inhalasi), suntikan
suntikan dan
dan absorbsi
absorbsi
melalui kulit,
melalui kulit, atau
atau digunakan
digunakan terhadap
terhadap
organisme hidup
organisme hidup dengan
dengan dosis
dosis relatif
relatif
besar akan
besar akan merusak
merusak kehidupan
kehidupan atau
atau
mengganggu dengan
mengganggu dengan serius
serius satu
satu atau
atau
lebih organ
lebih organ atau
atau jaringan
jaringan
RUANG LINGKUP TOKSIKOLOGI

Ruang lingkup toksikologi meliputi:


1.Terdapatnya zat kimia di alam
2.Penggunaan dan kemanfaatan zat kimia tersebut
3.Sifat fisis dan kimiawi zat kimia
4.Masuknya zat beracun ke dalam dan berada dalam tubuh
5. Metabolisme zat tersebut dalam tubuh yang meliputi absorpsi,
distribusi, biotransformasi, retensi dan ekskresi
6. Efek toksis zat kimia terhadap manisua dan makhluk hidup
lainnya yang dihubungkan dengan tingkat (dosis) dan lama
masuknya dosis tersebut.
7.Pencegahan efek toksis
8.Diagnosis, pengobatan dan manajemen kasus keracunan
Cabang Keilmuan
Cabang Keilmuan Toksikologi
Toksikologi ::


 Toksikologi Deskriptif
Toksikologi Deskriptif

 Toksikologi Mekanistik
Toksikologi Mekanistik

 Toksikologi Regulatif
Toksikologi Regulatif

 Toksikologi Forensik
Toksikologi Forensik

 Toksikologi Klinik
Toksikologi Klinik

 Toksikologi Kerja/
Toksikologi Kerja/ Industri
Industri

 Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Lingkungan

 Ekotoksikologi
Ekotoksikologi
10
Toksikologi Deskriptif
Toksikologi Deskriptif

Melakukan uji
Melakukan uji toksisitas
toksisitas untuk
untuk mendapat
mendapat informasi
informasi
yang digunakan
yang digunakan untuk
untuk mengevaluasi
mengevaluasi resiko
resiko yang
yang timbul
timbul
oleh bahan
oleh bahan kimia
kimia terhadap
terhadap manusia
manusia dan
dan lingkungan
lingkungan

Toksikologi Mekanistik
Toksikologi Mekanistik

Menentukan bagaimana
Menentukan bagaimana zat
zat kimia
kimia menimbulkan
menimbulkan
efek yang
efek yang merugikan
merugikan pada
pada organisme
organisme hidup
hidup

11
Toksikologi Regulatif
Toksikologi Regulatif

Menentukan apakah
Menentukan apakah suatu
suatu obat
obat mempunyai
mempunyai resiko
resiko
yang rendah
yang rendah untuk
untuk dipakai
dipakai sebagai
sebagai tujuan
tujuan terapi
terapi

Toksikologi Forensik
Toksikologi Forensik

Mempelajari aspek
Mempelajari aspek hukum
hukum kedokteran
kedokteran akibat
akibat
penggunaan bahan
penggunaan bahan kimia
kimia berbahaya
berbahaya dan
dan membantu
membantu
menegakkan diagnosa
menegakkan diagnosa pada
pada pemeriksaan
pemeriksaan
postmortem
postmortem

12
Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Lingkungan

Mempelajari dampak
Mempelajari dampak zat
zat kimia
kimia yang
yang berpotensi
berpotensi
merugikan sebagai
merugikan sebagai polutan
polutan lingkungan
lingkungan

Ekotoksikologi
Ekotoksikologi

Mempelajari efek
Mempelajari efek toksik
toksik zat
zat kimia
kimia terhadap
terhadap
populasi masyarakat
populasi masyarakat

13
Toksikologi Klinik
Toksikologi Klinik

Mempelajari gangguan
Mempelajari gangguan yang
yang disebabkan
disebabkan
substansi toksik,
substansi toksik, merawat
merawat penderita
penderita yang
yang
keracunan dan
keracunan dan menemukan
menemukan cara
cara baru
baru dalam
dalam
penanggulangannya
penanggulangannya

Toksikologi Ekperimental :
Pemakaian obat secara kronik (anti hipertensi, obat TBC,
kontrasepsi), harus disertai data karsinogenik dan
teratogenik dari obat tersebut

Pemakaian obat dalam waktu pendek (obat cacing), harus


memenuhi sarat toksisitas akut

14
Toksikologi Ekperimental :

Pemakaian obat secara kronik (anti


hipertensi, obat TBC, kontrasepsi), harus
disertai data karsinogenik dan teratogenik
dari obat tersebut

Pemakaian obat dalam waktu pendek (obat


cacing), harus memenuhi sarat toksisitas
akut

15
Toksikologi Industri
PENGERTIAN TOKSIKOLOGI INDUSTRI
merupakan ilmu yang mempelajari pengaruh merugikan suatu
zat/bahan kimia pada tenaga kerja atau ilmu tentang racun pada
tempat kerja yang membahayakan pekerja dalam proses
pembuatan, transportasi, penyimpanan maupun penggunaannya

TUJUAN MEMPELAJARI TOKSIKOLOGI INDUSTRI


Untuk melindungi tenaga kerja dari faktor lingkungan kerja
khususnya zat kimia beracun
BAHAN TOKSIK

Bahan toksik atau racun adalah bahan kimia yang dalam jumlah
relatif sedikit, berbahaya bagi kesehatan atau jiwa manusia.
KLASIFIKASI BAHAN TOKSIK FISIK

Berdasarkan sifat fisik, pengaruh terhadap tubuh,


lama terjadinya pemajanan atau pada tingkat efek
racunnya.

 Menurut sifat fisiknya dikenal :


a. gas uap : tidak berbentuk, mengisi ruangan pada
suhu dan tekanan normal, tidak terlihat,
tidak berbau pada konsentrasi rendah,
dan dapat berubah menjadi cair atau
padat dengan perubahan suhu dan
tekanan.
b. Uap : bentuk gas dari zat yang dalam
keadaan biasa berwujud cair atau
padat, tidak kelihatan dan berdifusi
keseluruh ruangan.

c. Debu : partikel zat padat yang terjadi oleh


karena kekuatan alami atau mekanis.

d. Kabut : titik cairan halus di udara yang


terjadi akibat kondensasi bentuk
uap atau dari tingkat pemecahan zat
cair atau menjadi tingkat dispersi,
melalui cara tertentu.
e. Fume : Partikel zat padat yang terjadi oleh
kondensasi bentuk gas ,biasanya
setelah penguapan benda padat
yang dipijarkan.

f. Asap : Partikel zat karbon yang berukuran


kurang dari 0,5 mikron, sebagai
akibat pembakaran tidak sempurna
bahan yang mengandung karbon.

g. Awan : Partikel cair sebagai hasil


kondensasi fase gas. Ukuran
partikelnya 0,1-1 mikron.
e. Fume : Partikel zat padat yang terjadi oleh
kondensasi bentuk gas ,biasanya
setelah penguapan benda padat
yang dipijarkan.

f. Asap : Partikel zat karbon yang berukuran


kurang dari 0,5 mikron, sebagai
akibat pembakaran tidak sempurna
bahan yang mengandung karbon.

g. Awan : Partikel cair sebagai hasil


kondensasi fase gas. Ukuran
partikelnya 0,1-1 mikron.
KLASIFIKASI BAHAN TOKSIK KIMIA

Zat kimia yang wujudnya partikel dan berada


di udara tempat kerja dapat digolongkan
menurut efeknya terhadap kesehatan sebagai
berikut:
a. Perangsang, misalnya debu kapas, debu
sabun, bubuk besar
b. Toksis misalnya partikel partikel Pb, as, Mn
dan lain – lain
c. Menyebabkan fibrosis jaringan paru, misal
debu kwarsa, asbes
d. Menyebabkan alergi misalnya tepung sari
e. Menyebabkan demam, misalnya fume, ZnO
f. Inert, misalnya aluminium, kapas
KLASIFIKASI BAHAN TOKSIK KIMIA

Zat kimia yang tidak berwujud partikel dan berada di


udara tempat kerja dapat digolongkan menurut efeknya
terhadap kesehatan sebagai berikut:

a. Asfiksian misalnya gas metan (CH4), CO2, helium


b. Perangsang misalnya amomoniak, HCl, H2S
c. Racun – racun anorganis atau organis misalnya AsH3,
TEL, nikel karbonil
d. Zat kimia yang mudah menguap menurut
pengaruhnya yaitu:
1. Berefek anestesi misalnya trikloretilin
2.yang merusak organ dalam tubuh misalnya CCl4
3. yang merusak susunan darah misalnya benzen
4. yang merusak susunan saraf misalnya paration
KLASIFIKASI BAHAN TOKSIK KIMIA

Sifat kimiawi dari zat kimia yang menyangkut:


1. Jenis persenyawaan
contoh : alkohol lain sifat kimianya dari benzen
2. Besar molekul
Contoh: molekul xilen lebih besar dari toluen, butanon
lebih besar dari aseton
3. Konsentrasi
Contoh : asam sulfat pekat lebih tinggi kadarnya dari
senyawa tersebut yang encer
4. Derajat larut dan jenis pelarut
Contoh:dieldrin larut dalam minyak tanah
Bahan toksik kaitannya dengan pekerjaan dan lingkungan
kerja dikelompokkan menjadi :

1. ZAT KIMIA INDUSTRI:


a. Persenyawaan nitrogen
b. Persenyawaan halogen hidrokarbon
c. Alkohol dan glikol
d. Ester, aldehid dan ester
e. Hidrokarbon
f. Zat korosif
g. Logam beracun
h. Sianida, sulfida dan karbon monoksida
i. Partikel dalam udara
2. ZAT KIMIA PERTANIAN
a. Pestisida halogen
b. Pestisida inhibitor kolineterase

3. RACUN HEWAN DAN TUMBUHAN


Meliputi: reptil, laba – laba, serangga,
binatang laut, serta tumbuhan beracun
JENIS KERACUNAN AKIBAT KERJA YANG DIATUR
SECARA KETENTUAN NORMATIF SBB :

1. Keracunan yang disebabkan oleh


berilium atau persenyawaannya yang
beracun
2. Keracunan yang disebabkan oleh
kadmium atau persenyawaannya yang
beracun
3. Keracunan yang disebabkan oleh fosfor
atau persenyawaannya yang beracun
4. Keracunan yang disebabkan oleh krom
atau persenyawaannya yang beracun
JENIS KERACUNAN AKIBAT KERJA YANG DIATUR
SECARA KETENTUAN NORMATIF SBB :

5. Keracunan yang disebabkan oleh


mangaan atau persenyawaannya yang
beracun
6. Keracunan yang disebabkan oleh arsen
atau persenyawaannya yang beracun
7. Keracunan yang disebabkan oleh air
raksa atau persenyawaannya yang
beracun
8. Keracunan yang disebabkan oleh timah
hitam atau persenyawaannya yang
beracun
JENIS KERACUNAN AKIBAT KERJA YANG DIATUR
SECARA KETENTUAN NORMATIF SBB :

9. Keracunan yang disebabkan oleh flour


atau persenyawaannya yang beracun
10. Keracunan yang disebabkan karbon
disulfida
11. Keracunan yang disebabkan oleh
derivat halogen dari persenyawaan
hidrokarbon alifatis atau aromatis yang
beracun
12. Keracunan yang disebabkan benzen
atau homolognya yang beracun
JENIS KERACUNAN AKIBAT KERJA YANG DIATUR
SECARA KETENTUAN NORMATIF SBB :

13. Keracunan yang disebabkan oleh


derivat nitro dan amina dari benzen
atau homolognya yang beracun
14. Keracunan yang disebabkan oleh
nitrogliserin atau ester asam nitrat
lainnya
15. Keracunan yang disebabkan alkohol,
glikol atau keton
EFEK RACUN ZAT KIMIA PADA ORGAN SASARAN
ADALAH:

1. Pnemokoniosis disebabkan oleh debu


mineral pembentuk jaringan parut (silikosis,
antrakosilikosis, asbestosis) dan
silikotuberkulosis yang silikosisnys
merupakan faktor utama penyebab cacat
dan kematian.
2. Penyakit paru dan saluran pernafasan yang
disebabkan oleh debu logam keras
3. Penyakit paru dan saluran pernafasan yang
disebabkan oleh debu kapas
4. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh
penyebab sensitisasi
EFEK RACUN ZAT KIMIA PADA ORGAN SASARAN
ADALAH:

7. Penyakit kulit (dermatosis) yang


disebabkan oleh faktor kimiawi
8. Penyakit kulit epitelioma primer yang
disebabkan oleh ter, minyak mineral
9. Kanker paru atau mesotelioma yang
disebabkan oleh asbes
CONTOH KASUS TOKSIK
 Jenis bahaya yang bisa diakibatkan bahan toksik :
 Beracun, korosif, kaustik
 Radiasi
 Luka bakar
 Infeksi
 Organ yang sensitif terhadap toksik yang menyebabkan Penyakit
Akibat Kerja (PAK) :
 Kulit (Dermatosis)
 THT (Debu, Gas, Asap)
 Mata (Debu, Gas, Asap)
 Paru (Debu, Gas)

Sering tidak terdeteksi oleh medis, tahu – tahu sudah akut/ kronis
karena Ahli Okupasi (dokter spesialis penyakit akibat kerja sangat
sedikit/ dokter hyperkes)
Penyakit kulit akibat kerja biasanya berupa:
 Penyakit kulit (Dermatosis) diakibatkan oleh
faktor kimia, biologi dan fisik
 Kanker Kulit (Epitelioma) primer disebabkan oleh
terpentin, minyak esensial

Penyakit akibat kerja 25% akibat


 Penyakit kulit => 95 % akibat dermatitis
 Kontak karena alergi => alergen
 Kaontak karena iritasi => bahan iritan
No Macam Alergen Sumber
1 Cobalt Plastik, Vit B12, Prostese, Kain,
Perhiasan, Dental Plate
2 Chromium Bahan Penyamak Kulit
3 Nikel (Metal) Perhiasan, Logam
4 Dichromat Semen, Kulit, Korek Api
5 Karet Sepatu, Kain, Sarung Tangan, Plastik
6 Tanaman Essensial Oil, Terpentin, Resin

No Macam Iritan Sumber


1 Merusak Tanduk Kulit Sabun
2 Melarutkan Lemak Detergen
3 Yang memaseraikan Cairan Alkalis
4 Yang mengoksidasi Pemutih, Chlorin
5 Yang mengumpulkan Chrom, Arsenik, Garam Zinc
protein
6 Fotosintezer Pengering

Anda mungkin juga menyukai