Anda di halaman 1dari 10

Berita Resmi Statistik Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Bali

No. 69/11/51/Th. XIV, 5 November 2020

BADAN PUSAT STATISTIK


PROVINSI BALI

Keadaan Ketenagakerjaan
Provinsi Bali Agustus 2020
 Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2020 tercatat sebanyak
2,57 juta orang, bertambah 59,63 ribu orang dibanding
Agustus 2019. Sejalan dengan bertambahnya jumlah angkatan
kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga tercatat
meningkat sebesar 0,55 persen poin.
Agustus 2020,  Pada Agustus 2020, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
tercatat sebesar 5,63 persen, meningkat 4,06 persen poin
Tingkat dibandingkan TPT Agustus 2019 yang tercatat sebesar 1,57
Pengangguran persen, ditandai dengan bertambahnya 105,21 ribu orang
penganggur. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk
Terbuka (TPT) di Diploma I/II/III masih tertinggi di antara tingkat pendidikan
lain, yaitu sebesar 13,15 persen.
Bali tercatat  Pada periode Agustus 2019-Agustus 2020, lapangan pekerjaan
sebesar 5,63 yang mengalami peningkatan serapan tenaga kerja, terutama
ada pada Kategori A (Pertanian) sebesar 3,76 persen poin;
persen, naik 4,06 Kategori G, (Perdagangan) sebesar 0,98 persen poin; Kategori
persen poin dari C (Industri Pengolahan) sebesar 0,81 persen poin; dan Kategori
P (Jasa Pendidikan) sebesar 0,22 persen poin; serta Kategori J
posisi Agustus (Informasi dan komunikasi) sebesar 0,07 persen poin.
Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan
2019. serapan utamanya ada pada Kategori I (Akomodasi dan makan
minum) -3,51 persen poin; Kategori H (Transportasi) sebesar -
0,68 persen poin; dan Kategori M,N (Jasa Perusahaan) sebesar
-0,60 persen poin.
 Pekerja formal tercatat sebanyak 1,05 juta orang (43,31
persen) sedangkan yang bekerja pada kegiatan informal
tercatat sebanyak 1,37 juta orang (56,69 persen). Selama
setahun terakhir (Agustus 2019–Agustus 2020), pekerja formal
turun sebesar -7,23 persen poin.

Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 69/11/51/Th. XIV, 5 November 2020 1
1. Perubahan Estimasi Data
Sampai dengan rilis Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2020, penghitungan
indikator masih menggunakan penimbang dari proyeksi hasil Sensus Penduduk 2010 (SP2010).
Penimbang merupakan faktor pengali sampel suatu survei untuk menghasilkan estimasi populasi
penduduk. Pada tahun 2015, Badan Pusat Statistik (BPS) melaksanakan Survei Penduduk Antar Sensus
(SUPAS 2015). Hasil SUPAS 2015 salah satunya digunakan untuk menghitung proyeksi penduduk
sampai dengan tahun 2045 dan mengoreksi proyeksi penduduk hasil SP2010. Dengan adanya koreksi
tersebut, mulai Sakernas Agustus 2020 dan selanjutnya, penghitungan indikator akan menggunakan
proyeksi hasil SUPAS 2015. Untuk menjaga keterbandingan, penyajian data series akan menggunakan
estimasi dengan penimbang dari proyeksi penduduk hasil SUPAS 2015.

2. Usia Kerja dan Angkatan Kerja


Data ketenagakerjaan, seperti sebelumnya diperoleh dari Sakernas yang dilaksanakan secara
periodik dua kali dalam setahun (Februari dan Agustus). Dari pelaksanaan Sakernas Agustus 2020,
diperoleh catatan bahwa penduduk usia kerja yang merupakan penduduk yang berumur 15 tahun ke
atas, bertambah sebanyak 54,92 ribu orang dibandingkan tahun 2019 (naik 1,62 persen poin).
Penduduk usia kerja dikelompokan menjadi 2 komponen yaitu Angkatan kerja (AK) dan bukan
angkatan kerja (BAK). Komponen pembentuk angkatan kerja adalah penduduk berumur 15 tahun atau
lebih yang bekerja dan yang menganggur. Sementara komponen pembentuk bukan angkatan kerja
adalah penduduk yang melakukan sekolah, mengurus rumah tangga dan penduduk yang melakukan
kegiatan lainnya.
Angkatan kerja Bali pada Agustus 2020 tercatat sebanyak 2,57 juta orang, naik 59,63 ribu orang
dibanding Agustus 2019. Pada Agustus 2020, sebanyak 2,42 juta orang adalah penduduk yang tercatat
bekerja dan 144,5 ribu orang tercatat menganggur. Dibanding setahun yang lalu, jumlah penduduk
bekerja berkurang 45,59 ribu orang, sedangkan jumlah penganggur bertambah 105,21 ribu orang.

Tabel 1
Penduduk Bali Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin
Agustus 2018-Agustus 2020
Perubahan 1 Tahun
Status Keadaan Agustus 2018 Agustus 2019 Agustus 2020 (Agustus 2020 - Agustus 2019)
Ketenagakerjaan (ribu orang) (ribu orang) (ribu orang)
(ribu orang) (persen poin)
Penduduk Usia Kerja 3.345,90 3.400,21 3.455,13 54,92 1,62
Angkatan Kerja 2.561,52 2.508,29 2.567,92 59,63 2,38
Bekerja 2.525,71 2.469,01 2.423,42 -45,59 -1,85
Menganggur 35,81 39,29 144,50 105,21 267,80
Bukan Angkatan Kerja 784,38 891,91 887,21 -4,71 -0,53
persen persen persen persen poin
Tingkat Pengangguran
1,40 1,57 5,63 4,06
Terbuka (TPT)
Perkotaan 1,58 1,84 6,57 4,72
Perdesaan 1,04 0,99 3,61 2,62
Tingkat Partisifasi Angkatan
76,56 73,77 74,32 0,55
Kerja (TPAK)
Laki-laki 82,94 81,82 80,75 -1,08
Perempuan 70,14 65,67 67,86 2,19

Sejalan dengan naiknya jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga
tercatat meningkat. TPAK pada Agustus 2020 tercatat sebesar 74,32 persen, meningkat 0,55 persen
poin dibandingkan keadaan Agustus 2019. Peningkatan TPAK di antaranya memberikan indikasi
adanya potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja yang juga meningkat.

2 Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 69/11/51/Th. XIV, 5 November 2020
Dari hasil Sakernas Agustus 2020 di Bali, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan
perempuan. TPAK laki-laki tercatat sebesar 80,75 persen dan TPAK perempuan sebesar 67,86 persen.
Dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu, TPAK laki-laki menurun -1,80 persen poin sementara
TPAK perempuan meningkat sebesar 2,19 persen poin.

3. Penduduk Bekerja (Pekerja) Menurut Lapangan Pekerjaan Utama


Jumlah penduduk yang bekerja pada setiap kategori lapangan pekerjaan menunjukkan
kemampuan lapangan kerja dalam menyerap tenaga kerja. Struktur penduduk Bali yang bekerja
menurut kategori lapangan pekerjaan pada Agustus 2020 masih didominasi oleh tiga kategori
lapangan pekerjaan utama, yaitu: Kategori A (Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan) sebesar 22,51
persen; Kategori G (Perdagangan) sebesar 20,45 persen; dan Kategori C (Industri Pengolahan) sebesar
15,75 persen (Gambar 1).

Gambar 1
Persentase Penduduk Bali yang Bekerja Menurut
Lapangan Pekerjaan Utama, Agustus 2018–Agustus 2020
20,02
A Pertanian 18,75
22,51
20,23
G Perdagangan 19,47
20,45
14,63
C Industri Pengolahan 14,94
15,75
12,88
I Akomodasi dan Makan Minum 13,27
9,75
6,30
F Konstruksi 6,58
6,58
4,91
R,S,T,U Jasa Lainnya 5,48
5,40
5,51
O Administrasi Pemerintahan 5,08
4,71
4,67
P Jasa Pendidikan 4,05
4,27
2,45
K Jasa Keuangan 2,88
2,57
2,88
H Transportasi 3,13
2,46
2,02
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,22
2,12
2,35
M,N Jasa Perusahaan 2,37
1,77
0,31
J Informasi dan Komunikasi 0,52
0,59
0,24
B Pertambangan dan Penggalian 0,39
0,37
0,23
E Pengadaan Air 0,48
0,34
0,24
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,23
0,23
0,13
L Real Estat 0,17
0,13

Agustus 2018 Agustus 2019 Agustus 2020

Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 69/11/51/Th. XIV, 5 November 2020 3
Berdasarkan tren lapangan pekerjaan selama Agustus 2019–Agustus 2020, lapangan usaha yang
mengalami peningkatan serapan tenaga kerja terutama pada Kategori A (Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan) sebesar 3,76 persen poin, Kategori G (Perdagangan) sebesar 0,98 persen poin; C (Industri
Pengolahan) sebesar 0,81 persen poin persen; Kategori P (Jasa Pendidikan) sebesar 0,22 persen poin;
serta Kategori J (Informasi dan komunikasi) sebesar 0,07 persen poin. Sementara lapangan pekerjaan
yang mengalami penurunan serapan utamanya ada pada Kategori I (Akomodasi dan makan minum)
-3,51 persen poin; Kategori H (Transportasi) sebesar -0,68 persen poin persen; dan Kategori M,N (Jasa
Perusahaan) sebesar -0,60 persen poin.

4. Penduduk Bekerja (Pekerja) Menurut Status Pekerjaan Utama


Dari seluruh penduduk Bali yang bekerja (pekerja) pada Agustus 2020, status pekerjaan utama
yang terbanyak adalah mereka yang tercatat sebagai buruh/karyawan/pegawai (40,40 persen). Diikuti
status berusaha dibantu oleh buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar (17,47 persen), berusaha sendiri
(16,08 persen), dan pekerja keluarga (15,89 persen). Sementara pekerja dengan status pekerja bebas
pertanian memiliki persentase yang paling kecil di Bali, yaitu sebesar 2,86 persen.

Dalam setahun terakhir (Agustus 2019–Agustus 2020), peningkatan persentase pekerja di Bali
tertinggi tercatat pada status pekerja keluarga/tidak dibayar (4,82 persen poin). Sementara
penurunan tertinggi tercatat pada mereka yang berstatus buruh/karyawan/pegawai turun sebesar
-6,43 persen poin (Gambar 2).

Gambar 2
Persentase Penduduk Bali yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama,
Agustus 2018–Agustus 2020

46,26
Buruh/karyawan/pegawai 46,83
40,40

16,18
Berusaha dibantu buruh tidak tetap 14,92
17,47

13,98
Berusaha sendiri 16,51
16,08

11,76
Pekerja keluarga/tidak dibayar 11,07
15,89

4,45
Pekerja bebas di nonpertanian 4,42
4,41

4,36
Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar 3,71
2,91

3,00
Pekerja bebas di pertanian 2,54
2,86

- 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00

Agustus 2018 Agustus 2019 Agustus 2020

Pekerja formal dan informal dari penduduk bekerja pada umumnya dapat diidentifikasi
berdasarkan status pekerjaan. Pekerja formal mencakup mereka yang bekerja dengan status
berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan/pegawai, sisanya dikategorikan sebagai
pekerja informal (berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja

4 Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 69/11/51/Th. XIV, 5 November 2020
bebas, dan pekerja keluarga/tak dibayar). Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Agustus 2020 di Bali
sebanyak 1,05 juta orang (43,31 persen) penduduk tercatat sebagai pekerja formal dan sebanyak 1,37
juta orang (56,69 persen) tercatat sebagai pekerja informal. Selama setahun terakhir (Agustus 2019–
Agustus 2020), di Bali pekerja formal tercatat turun sebesar -7,23 persen poin (Gambar 3).

Gambar 3
Persentase Penduduk Bali yang Bekerja Menurut Kegiatan Formal/Informal,
Agustus 2018–Agustus 2020

60,00 56,69
50,62 49,38 50,54 49,46
50,00 43,31
40,00
30,00
20,00
10,00
-
Agustus 2018 Agustus 2019 Agustus 2020

Formal Informal

5. Penduduk Bekerja (Pekerja) Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan


Penyerapan tenaga kerja di Bali hingga Agustus 2020 masih tercatat didominasi oleh pekerja
berpendidikan SMP ke bawah sebanyak 1,15 juta orang (47,28 persen). Sementara pekerja
berpendidikan SMA Umum tercatat sebanyak 529,17 ribu orang (21,84 persen), dan SMA Kejuruan
tercatat sebanyak 336,98 ribu orang (13,91 persen). Sementara itu, pekerja berpendidikan tinggi dapat
dirinci, yaitu 304,85 ribu orang berpendidikan Universitas sebanyak 302,54 ribu orang (12,48 persen)
dan 108,93 ribu orang berpendidikan Diploma I/II/III (4,49 persen) seperti pada Gambar 4.

Dalam setahun terakhir (Agustus 2019 - Agustus 2020), persentase peningkatan pekerja tercatat pada
mereka yang berpendidikan SMA Kejuruan (0,66 persen poin), SMP ke bawah (0,17 persen poin) dan
universitas (0,01 persen poin). Sementara penurunan persentase terjadi pada pekerja SMA Umum turun
-0,44 persen poin dan Pekerja Diploma I/II/III turun sebesar -0,40 persen poin (Gambar 4).

Gambar 4
Persentase Penduduk Bali yang Bekerja Menurut Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan, Agustus 2018–Agustus 2020

47,37
SMP ke bawah 47,11
47,28
21,05
SMA Umum 22,28
21,84
14,31
SMA Kejuruan 13,25
13,91
12,49
Universitas 12,47
12,48
4,78
Diploma I/II/III 4,89
4,49

Agustus 2018 Agustus 2019 Agustus 2020

Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 69/11/51/Th. XIV, 5 November 2020 5
6. Penduduk Bekerja (Pekerja) Menurut Jam Kerja
Dilihat dari proporsi pekerja menurut jam kerja, persentase tertinggi pada Agustus 2020 di
Bali tercatat pada pekerja penuh waktu (yang jam kerjanya minimal 35 jam per minggu) yaitu sebesar
63,21 persen. Sedangkan pekerja dengan jam kerja 1–7 jam memiliki persentase yang paling kecil, yaitu
sebesar 3,00 persen. Pada Agustus 2020, persentase pekerja penuh waktu tercatat menurun -11,93
persen poin. Sementara pekerja yang bekerja selama 25-34 jam seminggu meningkat 2,44 persen
poin; bekerja 15-24 jam meningkat 4,67 persen poin; bekerja 8-14 jam meningkat 3,46 persen poin;
dan bekerja 1-7 jam meningkat 1,37 persen poin (gambar 5).

Gambar 5
Persentase Penduduk Bali yang Bekerja Menurut Jam Kerja,
Agustus 2018–Agustus 2020
76,54
> =35 75,14
63,21
9,93
25 - 34 10,44
12,88
7,53
15 - 24 8,16
12,83
4,57
8 - 14 4,62
8,08
1,43
1-7 1,63
3,00

Agustus 2018 Agustus 2019 Agustus 2020

Sementara itu, pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua, yaitu pekerja paruh waktu (28,17
persen) dan pekerja setengah penganggur (8,62 persen). Dalam setahun terakhir, persentase pekerja
setengah penganggur di Bali meningkat sebesar 6,69 persen poin, sedangkan persentase pekerja paruh
waktu meningkat sebesar 5,25 persen poin (Gambar 6). Dalam beberapa kesempatan pekerja paruh
waktu juga biasa disebut sebagai setengah penganggur sukarela. Sementara setengah penganggur,
juga sering disebut sebagai setengah penganggur terpaksa.

Gambar 6
Persentase Penduduk Bali yang Bekerja Penuh dan Tidak Penuh Waktu,
Agustus 2018–Agustus 2020

76,54 75,14 63,21

28,17
21,10 22,92
2,36 1,93 8,62

Agustus 2018 Agustus 2019 Agustus 2020

Setengah Penganggur Pekerja Paruh Waktu Penuh Waktu

6 Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 69/11/51/Th. XIV, 5 November 2020
7. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur
tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja. TPT di Bali pada Agustus 2019
tercatat sebesar 1,57 persen naik menjadi 5,63 persen pada Agustus 2020.

Berdasarkan klasifikasi wilayah, TPT di perkotaan Bali tercatat lebih tinggi dibanding TPT di
wilayah perdesaan. Pada Agustus 2020, TPT di wilayah perkotaan Bali tercatat sebesar 6,57 persen,
sedangkan TPT di wilayah perdesaan tercatat sebesar 3,61 persen. Dibandingkan setahun yang lalu,
TPT di perkotaan tercatat mengalami kenaikan sebesar 4,72 persen poin sedangkan TPT di perdesaan
tercatat naik sebesar 2,62 persen poin.

Dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan, hasil Sakernas Bali Agustus 2020 mendapati
bahwa TPT untuk Diploma I/II/III masih tercatat yang tertinggi di antara TPT pada tingkat pendidikan
lain, yaitu sebesar 13,15 persen. Hal ini berarti bahwa di antara angkatan kerja berpendidikan Diploma
I/II/III, tercatat sebesar 13,15 persen sebagai pengangguran. Selebihnya, 86,85 persen angkatan kerja
dari tingkat pendidikan Diploma I/II/III ini terserap pada pasar kerja. TPT tertinggi berikutnya berasal
dari tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) (10,12 persen); SMA Umum 7,79 persen; Universitas
5,26 persen; serta SMP ke bawah sebesar 2,43 persen. Diduga, mereka yang berpendidikan lebih
rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, sehingga dapat dilihat bahwa TPT dari yang
berpendidikan SMP ke bawah adalah yang paling kecil di antara TPT semua tingkat pendidikan yaitu
sebesar 2,43 persen. Apabila dibandingkan kondisi setahun yang lalu, di semua jenjang pendidikan
TPTnya mengalami kenaikan seperti pada gambar 7.

Gambar 7
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Bali Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan (persen), Agustus 2018–Agustus 2020

14,00 13,15

12,00
10,12
10,00
7,79
8,00

6,00 5,26
3,45 4,13
4,00 2,92
2,43 2,01 2,57 2,09
1,46 1,75
2,00 0,55
0,52
-
SMP ke SMA Umum SMA Kejuruan Diploma I/II/III Universitas
bawah

Agustus 2018 Agustus 2019 Agustus 2020

Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 69/11/51/Th. XIV, 5 November 2020 7
Dari sembilan Kabupetan/Kota se Bali, Sakernas Agustus 2020 mencatat TPT tertinggi terjadi di
Kota Denpasar sebesar 7,62 persen; diikuti oleh Kabupaten Gianyar sebesar 7,53 persen dan Badung
sebesar 6,92 persen. Sementara Kabupaten Bangli merupakan kabupaten dengan TPT terendah
sebesar 1,86 persen. TPT per Kabupaten/Kota dapat terlihat pada gambar 8.

Gambar 8
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Kabupaten/Kota, Agustus 2020
(persen)

Denpasar 7,62

Gianyar 7,53

Badung 6,92

Bali 5,63

Klungkung 5,42

Buleleng 5,19

Jembrana 4,52

Tabanan 4,21

Karangasem 2,42

Bangli 1,86

8. Pandemi Covid-19 dan Ketenagakerjaan di Bali


Mewabahnya Covid-19 di Indonesia khususnya di Bali tidak hanya masalah kesehatan yang
timbul, namun semua aspek dalam kehidupan ikut terdampak termasuk perekonomian.
Perekonomian mulai menurun sejak diberlakukannya pembatasan aktivitas. Penurunan tersebut juga
berdampak pada dinamika ketenagakerjaan di Bali. Tidak hanya pengangguran, penduduk usia kerja
lainnya juga turut terdampak dengan adanya pandemi Covid-19.

Penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 tersebut dikelompokkan menjadi empat
komponen yaitu a) Pengangguran; b) Bukan angkatan kerja yang pernah berhenti bekerja pada
Februari-Agustus 2020; c) Penduduk yang bekerja dengan status sementara tidak bekerja; dan d)
Penduduk yang bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja. Kondisi c dan d merupakan dampak
pandemi Covid-19 yang dirasakan oleh mereka yang saat ini masih bekerja, sedangkan kondisi a dan
b merupakan dampak pandemi Covid-19 bagi mereka yang berhenti bekerja.

Pada Agustus 2020 dari 3,46 juta orang penduduk usia kerja, terdapat 853,14 ribu penduduk
usia kerja terdampak Covid-19, laki-laki 471,27 ribu orang (27,20 persen) dan perempuan 381,87 ribu
orang (22,17 persen). Bila dilihat dari wilayahnya tercatat 668,23 ribu orang (29,80 persen) penduduk
usia kerja perkotaan terdampak Covid-19 dan 184,91 ribu orang (17,87 persen) penduduk usia kerja
perdesaan terdampak Covid-19.

8 Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 69/11/51/Th. XIV, 5 November 2020
Bila dilihat dari jam kerja, sebanyak 648,25 ribu pekerja yang bekerja mengalami pengurangan
jam kerja akibat dampak pandemi Covid-19. Di antara pekerja tersebut 341,58 ribu orang (52,69
persen) merupakan pekerja laki-laki dan 306,67 ribu orang (47,31 persen) merupakan perempuan.
Begitu juga jika dilihat menurut daerah tempat tinggal, penduduk usia kerja di daerah perkotaan lebih
banyak terdampak Covid-19 dibandingkan dengan di perdesaan (Tabel 2).

Tabel 2.
Dampak Covid-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin
dan Daerah Tempat Tinggal, Agustus 2020.

Jenis Kelamin Daerah Tempat Tinggal


Total
Komponen
Laki-laki Perempuan Perkotaan Perdesaan (ribu orang)
(ribu orang) (ribu orang) (ribu orang) (ribu orang)

Pengangguran Karena Covid-19 1) 65,17 33,01 79,61 18,57 98,18

BAK Karena Covid-19 2) 17,07 17,45 27,70 6,82 34,51


Sementara Tidak Bekerja Karena
47,45 24,74 59,47 12,72 72,19
Covid-19
Penduduk bekerja yang
mengalami pengurangan jam kerja 341,58 306,67 501,45 146,81 648,25
karena Covid-19
Total 471,27 381,87 668,23 184,91 853,14
Penduduk Usai Kerja (PUK) 1.732,37 1.722,76 2.242,45 1.034,68 3.455,13
Persentase Terhadap PUK 27,20% 22,17% 29,80% 17,87% 24,69%
Keterangan
1) Pengangguran karena Covid-19 merupakan pengangguran yang berhenti bekerja kerena Covid-19 selama bulan Februari–Agustus
2020.
2) Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 merupakan penduduk usia kerja yang termasuk dalam kategori bukan angkatan kerja
dan pernah berhenti bekerja karena Covid-19 selama bulan Februari-Agustus 2020.

Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 69/11/51/Th. XIV, 5 November 2020 9
10 Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 69/11/51/Th. XIV, 5 November 2020

Anda mungkin juga menyukai