Anda di halaman 1dari 14

Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah Februari 2021

No.29/05/72/Th. XXIV, 05 Mei 2021

BERITA
RESMI
STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI SULAWESI TENGAH

Keadaan Ketenagakerjaan
Sulawesi Tengah Februari 2021
A. KEADAAN KETENAGAKERJAAN
• Penduduk Usia Kerja pada Februari 2021 sebanyak 2,28 juta orang,
sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja
Februari 2021: yaitu sebanyak 1,58 juta orang. sedangkan sisanya merupakan
bukan angkatan kerja.
Tingkat Partisipasi
• Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Februari 2021
Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 68,93 persen, lebih rendah 0,51 persen poin dibandingkan
dengan TPAK Agustus 2020.
sebesar 68,93 persen • Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2021 sebesar 3,73
persen, lebih rendah 0,04 persen poin dibanding TPT Agustus 2020.
• Pada Februari 2021, sebanyak 973,27 ribu orang (64,17 persen)
Tingkat Pengangguran penduduk bekerja pada sektor informal, dan persentasenya
Terbuka (TPT) sebesar menurun 3,20 persen poin dibanding Agustus 2020.
• Selama setahun terakhir, terdapat empat sektor terbesar yang
3,73 mengalami penurunan persentase penduduk bekerja adalah
Pertanian (-4,29 persen poin), Administrasi Pemerintahan (-0,60
persen persen poin), Konstruksi (-0,60 persen poin) dan Jasa Lainnya (-0,25
persen poin).
• Pada Februari 2021, persentase tertinggi adalah pekerja penuh
(jam kerja minimal 35 jam per minggu) sebesar 61,88 persen.
Sedangkan penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35
jam seminggu) sebesar 38,12 persen mencakup 8,3 persen setengah
penganggur dan 29,82 persen pekerja paruh waktu.
• Pada Februari 2021, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan
SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebanyak 566,62 ribu
orang (37,36 persen). Sedangkan terendah adalah pekerja dengan
pendidikan Diploma I/II/III yaitu sebesar 40,39 ribu orang (2,66
persen)

Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah Februari 2021 1


1. Perubahan Estimasi Data
Sampai dengan rilis Sakernas Februari 2020, penghitungan indikator masih menggunakan
penimbang dari proyeksi hasil Sensus Penduduk 2010 (SP2010). Penimbang adalah faktor pengali
sampel suatu survei untuk menghasilkan estimasi populasi penduduk. Pada tahun 2015, Badan
Pusat Statistik melaksanakan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS 2015). Hasil SUPAS 2015
digunakan untuk menghitung proyeksi penduduk sampai dengan tahun 2045 dan mengoreksi
proyeksi hasil SP2010. Dengan adanya koreksi tersebut, maka sejak Sakernas Agustus 2020
dan selanjutnya, penghitungan indikator akan menggunakan proyeksi hasil SUPAS 2015. Untuk
menjaga keterbandingan, penyajian series data (tahun 2020-2021) akan menggunakan penimbang
dari proyeksi penduduk hasil SUPAS 2015. Berbeda dengan sebelumnya yang disajikan secara
tahunan, data yang disajikan saat ini adalah adalah tiga titik periode semesteran yaitu Februari
2020, Agustus 2020, dan Februari 2021. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan perubahan dari
dampak pandemi Covid-19 pada ketenagakerjaan.

2. Penduduk Usia Kerja dan Angkatan Kerja


Penduduk usia kerja merupakan semua orang yang berumur 15 tahun ke atas. Penduduk
usia kerja mengalami tren yang cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk
di Sulawesi Tengah. Penduduk usia kerja pada Februari 2021 sebanyak 2.285,46 ribu orang, naik
sebanyak 35,44 ribu orang dibanding Februari 2020 dan naik sebanyak 16,32 ribu orang jika
dibanding Agustus 2020. Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja yaitu
68,93 persen (1.575,39 ribu orang), sisanya termasuk bukan angkatan kerja.

Tabel 1
Penduduk Usia Kerja dan Angkatan Kerja, Februari 2020–Februari 2021

Status Keadaan Februari Agustus Februari Perubahan Perubahan


Ketenagakerjaan  2020 2020 2021 Feb 2020–Feb 2021 Ags 2020–Feb 2021

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


ribu orang ribu orang ribu orang ribu orang persen ribu orang persen
Penduduk Usia Kerja 2 250,02 2 269,14 2 285,46 35,44 1,58 16,32 0,72
Angkatan Kerja 1 603,78 1 575,73 1 575,39 -28,39 -1,77 -0,34 -0,02
Bekerja 1 556,80 1 516,35 1 516,66 -40,13 -2,58 0,31 0,02
Pengangguran 46,98 59,38 58,73 11,75 25,01 -0,65 -1,10
Bukan Angkatan Kerja 646,24 693,41 710,07 63,83 9,88 16,66 2,40
persen persen persen persen persen
Tingkat Pengangguran Terbuka
2,93 3,77 3,73 0,80 -0,04
(TPT)
Perkotaan 4,70 6,33 5,82 1,12 -0,51
Perdesaan 2,17 2,66 2,83 0,66 0,17
Tingkat Partisipasi Angkatan
71,28 69,44 68,93 -2,35 -0,51
Kerja (TPAK)
Laki-Laki 85,12 85,82 83,90 -1,22 -1,92
Perempuan 56,93 52,50 53,46 -3,47 0,96
Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

2 Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah Februari 2021


Komposisi angkatan kerja pada Februari 2021 terdiri atas 1.516,35 ribu orang penduduk
yang bekerja dan 58,73 ribu orang pengangguran. Apabila dibandingkan Februari 2020 yaitu
kondisi dimana belum terjadi pandemi Covid-19 di Sulawesi Tengah, terjadi penurunan jumlah
angkatan kerja sebanyak 28,39 ribu orang. Penduduk bekerja mengalami penurunan sebanyak
40,13 ribu orang dan pengangguran meningkat sebanyak 11,75 ribu orang. Sementara itu apabila
dibandingkan kondisi Agustus 2020 (kondisi pandemi Covid-19) jumlah angkatan kerja menurun
sebanyak 340 orang. Penduduk bekerja naik sebanyak 310 orang dan pengangguran turun
sebanyak 650 orang.
Sejalan dengan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga
mempunyai pola yang serupa. TPAK adalah persentase banyaknya angkatan kerja terhadap
banyaknya penduduk usia kerja. TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia
kerja yang aktif secara ekonomi disuatu negara/wilayah. TPAK pada Februari 2021 sebesar 68,93
persen, yaitu turun 2,35 persen poin dibanding Februari 2020 dan turun sebesar 0,51 persen
poin dibanding Agustus 2020. Berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki sebesar 83,90 persen
lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang sebesar 53,46 persen.
Tingkat Pengangguran Terbuka pada bulan Februari 2021 sebesar 3,73 persen. Angka ini
meningkat sebesar 0,80 persen poin jika dibandingkan dengan Februari 2020, namun menurun
sebesar 0,04 persen poin jika dibandingkan dengan Agustus 2020.

3. Karakteristik Penduduk yang Bekerja


Bekerja merupakan kegiatan seseorang untuk memperoleh atau membantu memperoleh
pendapatan, keuntungan, maupun upah/gaji yang dilakukan paling sedikit satu jam dalam
seminggu terakhir. Untuk melihat struktur penduduk bekerja maka perlu diperhatikan
karakteristiknya. Karakteristik penduduk bekerja akan disajikan berdasarkan lapangan pekerjaan
utama, status pekerjaan utama, pendidikan tertinggi yang ditamatkan, dan jumlah jam kerja
selama seminggu yang lalu.

3.1. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama


Komposisi penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan utama dapat menggambarkan
penyerapan masing-masing sektor dari seluruh penduduk yang bekerja di pasar kerja Sulawesi
Tengah. Berdasarkan hasil Sakernas Februari 2021, tiga lapangan pekerjaan yang memiliki
distribusi tenaga kerja paling banyak adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 38,82
persen; Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 15,51 persen; dan Administrasi Pemerintahan
sebesar 7,60 persen. Dominasi lapangan pekerjaan ini tidak berubah selama periode Februari
2020 hingga Februari 2021.
Tiga kategori lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan kontribusi terbesar jika
dibandingkan dengan Februari 2020 adalah Jasa Perusahaan (0,85 persen poin); Pertambangan
(0,84 persen poin); dan Transportasi (0,78 persen poin). Sementara tiga lapangan pekerjaan yang
mengalami penurunan terbesar adalah Industri Pengolahan (1,25 persen poin); Administrasi
Pemerintahan (1,06 persen poin); dan Pertanian (1,03 persen poin).

Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah Februari 2021 3


Apabila dibandingkan dengan Agustus 2020, tiga kategori lapangan pekerjaan yang
mengalami peningkatan kontribusi adalah Pertambangan (1,09 persen poin); Transportasi (0,73
persen poin); dan Jasa Perusahaan (0,62 persen poin). Sementara tiga lapangan pekerjaan yang
mengalami penurunan terbesar adalah Pertanian (4,29 persen poin); Administrasi Pemerintahan
(0,60 persen poin); Konstruksi (0,58 persen poin).

Gambar 1
Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama,
Februari 2020–Februari 2021

A. Pertanian 39.85 43.11 38.82


G. Perdagangan 15.56 15.17 15.51
O. Administrasi Pemerintahan 8.66 8.20 7.60
C. Industri Pengolahan 8.19 6.75 6.94
P. Jasa Pendidikan 5.86 5.43 5.68
F. Konstruksi 5.53 6.09 5.51
I. Akomodasi dan Makan Minum 4.11 3.66 4.48
H. Transportasi 2.63 2.68 3.41
R,S,T,U. Jasa Lainnya 2.28 2.81 2.57
Q. Jasa Kesehatan 2.61 1.92 2.47
B. Pertambangan 1.59 1.34 2.43
M, N. Jasa Perusahaan 0.67 0.90 1.52
K. Jasa Keuangan 1.33 0.84 1.31
J. Informasi dan Komunikasi 0.40 0.41 0.68
D. Pengadaan Listrik dan Gas 0.35 0.48 0.49
E. Pengadaan Air 0.40 0.16 0.40
L. Real Estate 0.00 0.05 0.19
Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021
Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015
feb ags feb
Februari 2020
Agustus 2020
Februari 2021
agt-feb feb-feb 2020 2020 2021
L. Real Estate 0.00 0.05 0.19 0.14 0.19 L. Real Estate 0.00 0.05 0.19
3.2. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama
E. Pengadaan Air 0.40 0.16 0.40 0.24 -0.01 E. Pengadaan Air 0.40 0.16 0.40
D. Pengadaan Listrik dan Gas 0.35 0.48 0.49 0.01 0.14 D. Pengadaan Listrik dan Gas 0.35 0.48 0.49
J. Informasi danPada Februari 2021,
Komunikasi 0.40 penduduk
0.41 0.68 bekerja
0.27 0.28paling banyak berstatus buruh/karyawan/pegawai
J. Informasi dan Komunikasi 0.40 0.41 0.68
K.sebesar
Jasa Keuangan 33,07 persen, 1.33 sementara
0.84 1.31 yang 0.47 paling
-0.02 sedikit berusaha dibantu buruh tetap sebesar
K. Jasa Keuangan 1.33 0.84 1.31
M, N. Jasa Perusahaan 0.67 0.90 1.52 0.62 0.85 M, N. Jasa Perusahaan 0.67 0.90 1.52
2,76 persen. Dibandingkan Februari 2020, status pekerjaan yang mengalami penurunan yaitu
B. Pertambangan 1.59 1.34 2.43 1.09 0.85 B. Pertambangan 1.59 1.34 2.43
Q.berusaha
Jasa Kesehatan dibantu buruh 2.61 tetap
1.92 (1,35
2.47 persen
0.55 -0.13 poin), pekerja keluarga
Q. Jasa(0,91
Kesehatan persen poin),2.61dan 1.92 2.47
berusaha
R,S,T,U. Jasa Lainnya dibantu buruh 2.28 tidak 2.81 tetap
2.57 (2,13 0.29
-0.25 persen poin). Apabila dibandingkan
R,S,T,U. Jasa Lainnya Agustus 2020,2.28 2.81 2.57
H. Transportasi 2.63 2.68 3.41 0.73 0.79 H. Transportasi 2.63 2.68 3.41
penurunan terjadi pada status berusaha sendiri, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di
I. Akomodasi dan Makan Minum 4.11 3.66 4.48 0.82 0.38 I. Akomodasi dan Makan Minum 4.11 3.66 4.48
F.non pertanian, dan pekerja
Konstruksi 5.53 keluarga
6.09 5.51 masing-masing
-0.59 -0.03 sebesar 0,56 persen poin, 0,53 persen 5.53
F. Konstruksi poin, 6.09 5.51
P.016 persen poin dan 2,23
Jasa Pendidikan 5.86 persen5.43 poin.0.25 -0.18
5.68 P. Jasa Pendidikan 5.86 5.43 5.68
C. Industri Pengolahan 8.19 6.75 6.94 0.19 -1.25 C. Industri Pengolahan 8.19 6.75 6.94
O. Administrasi Berdasarkan
Pemerintahan status
8.66 pekerjaan
8.20 7.60 utama
-0.59 -1.06tersebut, penduduk bekerja
O. Administrasidapat
Pemerintahandikategorikan
8.66 8.20 7.60
G.menjadi
Perdagangan kegiatan formal 15.56 dan 15.17 informal.
15.51 0.35 Penduduk
-0.04 yang bekerja di G.kegiatan
Perdagangan formal mencakup 15.56 15.17 15.51
A. Pertanian 39.85 43.11 38.82 -4.29 -1.03 A. Pertanian 39.85 43.11 38.82
mereka
Jumlah
yang berusaha dengan dibantu
100.00 100.00 100.00 0.00
buruh
0.00
tetap dan buruh/karyawan/pegawai,
Jumlah
sedangkan
100.00 100.00 100.00
sisanya dikategorikan sebagai kegiatan informal (berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak
tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja keluarga/tak dibayar).
Pada Februari 2021, penduduk yang bekerja di kegiatan informal sebanyak 973,27 ribu
orang (64,17 persen), sedangkan yang bekerja di kegiatan formal sebanyak 543,39 ribu orang
(35,83 persen). Penduduk bekerja di kegiatan informal pada Februari 2021 naik sebesar 0,90
persen poin jika dibandingkan Februari 2020, tetapi apabila dibandingkan Agustus 2020 pekerja
informal turun sebesar 3,20 persen poin.

4 Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah Februari 2021


Gambar 2
Persentase Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama dan
Kegiatan Formal/Informal, Februari 2020–Februari 2021

STATUS PEKERJAAN UTAMA

Buruh/Karyawan/Pegawai 32.62 29.90 33.07

Berusaha Sendiri 18.09 21.58 21.01 Formal


Berusaha dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Informal
Tidak Dibayar 20.80 18.39 18.67

Pekerja Keluarga 16.76 18.09 15.85

Pekerja Bebas di Pertanian 3.83 5.27 4.75

Pekerja Bebas di Non Pertanian 3.78 4.05 3.89

Berusaha dibantu Buruh Tetap 4.11 2.72 2.76

Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021

KEGIATAN FORMAL/INFORMAL

63.27 67.37 64.17


36.73 32.63 35.83

Formal Informal Formal Informal Formal Informal

Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021

Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

3.3. Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan


Tingkat pendidikan dapat mengindikasikan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Pada
Februari 2021, penduduk bekerja masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke
bawah yaitu sebanyak 37,36 persen. Sedangkan tenaga kerja yang berpendidikan tinggi yaitu
Diploma sebesar 2,66 persen menjadi yang paling sedikit. Kontribusi penduduk bekerja menurut
pendidikan masih menunjukkan pola yang sama pada Februari 2020 hingga Februari 2021.

Gambar 3
Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan,
Februari 2020-Februari 2021

SD ke Bawah 41.23 40.24 37.36

Sekolah Menengah Atas 20.16 21.06 22.58

Sekolah Menengah Pertama 16.33 17.68 17.36

Universitas 12.26 11.49 12.51

Sekolah Menengah Kejuruan 7.27 7.20 7.52

Diploma I/II/III 2.75 2.33 2.66

Februari
0.00 10.00 202030.00 40.00 50.00 0.00 10.00
20.00 Agustus
20.002020
30.00 40.00 50.00 0.00 Februari
10.00 2021 30.00 40.00
20.00

Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

5
Setelah diurutkan
feb agst feb
2020 2020
Keadaan Ketenagakerjaan2021
Sulawesi Tengah Februari 2021
Diploma I/II/III 2.746469 2.330469 2.662951
Sekolah Menengah 7.273964
Kejuruan
7.195319 7.524018
Dibandingkan dengan Februari 2020, kontribusi pendidikan pada penduduk bekerja
mengalami penurunan pada pendidikan SD ke bawah (3,87 persen poin) dan Diploma I/II/
III (0,09 persen poin). Sementara apabila dibandingkan Agustus 2020 kontribusi pendidikan
pada penduduk bekerja turun pada pendidikan SD ke bawah (2,88 persen poin) dan SMP (0,32
persen poin). Sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan Diploma I/II/III dan Universitas
mengalami peningkatan kontribusi masing-masing sebesar 0,33 persen poin dan 1,02 persen
poin.

3.4. Penduduk Bekerja Menurut Jam Kerja


Di Indonesia, sebagian besar tenaga kerja bekerja sebagai pekerja penuh (jam kerja
minimal 35 jam per minggu) sebesar 61,88 persen pada Februari 2021. Sedangkan 38,12 persen
merupakan pekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam per minggu). Pekerja tidak
penuh dikelompokkan dalam dua kategori yaitu setengah pengangguran dan pekerja paruh
waktu, masing-masing sebesar 8,30 persen dan 29,82 persen. Pekerja tidak penuh mengalami
peningkatan sebesar 3,32 persen poin jika dibandingkan Februari 2020, tetapi mengalami
penurunan sebesar 1,91 persen poin dibandingkan Agustus 2020.

Gambar 4
Persentase Penduduk Bekerja Menurut Jam Kerja,
Februari 2020–Februari 2021
Pekerja Paruh Waktu
Pekerja Setengah Penganggur
Pekerja Penuh

65.21 59.97 61.88

10.53 8.30 Pekerja Paruh Waktu


7.28
Pekerja Setengah Penganggur
27.52 29.50 29.82 Pekerja Penuh

Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021

Pekerja Paruh Waktu Pekerja Setengah Penganggur Pekerja Penuh


Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

3.4.1. Setengah Pengangguran Menurut Jenis Kelamin


Setengah pengangguran adalah mereka yang jam kerjanya dibawah jam kerja normal
(kurang dari 35 jam per minggu), dan masih mencari atau menerima pekerjaan lain. Tingkat
setengah pengangguran pada Februari 2021 adalah sebanyak 8,30 persen. Hal ini berarti dari
100 penduduk bekerja terdapat sekitar delapan orang yang termasuk setengah penganggur.
Dibandingkan Februari 2020, tingkat setengah pengangguran mengalami peningkatan sebesar
1,02 persen poin namun mengalami penurunan sebesar 2,23 persen poin dibandingkan dengan
Agustus 2020.
Pada Februari 2021, tingkat setengah pengangguran laki-laki sebesar 8,49 persen,
sedangkan tingkat setengah pengangguran perempuan sebesar 8,01 persen. Dibandingkan
Februari 2020, tingkat setengah pengangguran laki-laki mengalami peningkatan sebesar 1,82

6 Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah Februari 2021


persen poin sedangkan perempuan mengalami penurunan sebesar 0,22 persen poin. Namun jika
dibandingkan Agustus 2020, tingkat setengah pengangguran laki-laki dan perempuan mengalami
penurunan masing-masing sebesar 2,25 persen poin dan 2,18 persen poin.

Gambar 5
Tren Tingkat Setengah Pengangguran Menurut Jenis Kelamin (persen),
Februari 2020–Februari 2021

10.53 12.00
18.00
16.00

TPT Menurut Pendidikan


10.00
8.30
TPT Menurut Pendidikan

14.00
7.28 8.00
12.00 10.74 10.19
10.00 8.23 8.49 8.01 6.00
8.00 6.67
6.00 4.00
4.00
2.00
2.00
0.00 0.00
Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021
Laki-Laki Perempuan Total
Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

3.4.2. Pekerja Paruh Waktu MenurutLkJenis Kelamin


2020 2020 2021 2020 2020 2021
guran (juta orang)
113309
Pekerja paruh waktu adalah
159733
mereka yang bekerja kurang
125944 Setengah Pengangguran63,169
dari 35 jam
(juta orang)
per minggu,79232
102183
tetapi
428372tidak mencari pekerjaan
tu (juta orang) 447253 atau tidak bersedia
452255 menerima
Pekerja Paruh pekerjaan
orang) lain. Tingkat
184,106
Waktu (juta 214767 pekerja paruh
204611
1556799waktu di Sulawesi1516347
Tengah pada 1516663
FebruariBekerja
2021 sebesar 29,82 persen, yang berarti
947,562 951427 dari 100 orang
933207
ngguran terhadap 7.28
Bekerja
penduduk bekerja terdapat sekitar 30 orang pekerja paruh waktu. Dibandingkan Februari 8.49
10.53 8.30 % Setengah Pengangguran terhadap
6.67 Bekerja10.74
2020
aktu terhadap27.52
Bekerja 29.50 29.82 % Pekerja Paruh Waktu terhadap
19.43 Bekerja 22.57 21.93
7.28dan Agustus 2020, tingkat
10.53 pekerja paruh
8.30 waktu mengalami peningkatan 6.67 masing-masing
10.74 sebesar
8.49
1.032,30 persen poin dan-2.23
0,32 persen poin. 1.82 -2.25
2.30 0.32 2.50 -0.65
Pada Februari 2021, tingkat pekerja paruh waktu perempuan (42,44 persen) lebih tinggi
dibanding pekerja paruh waktu laki-laki (21,93 persen). Tingkat pekerja paruh waktu perempuan
mengalami peningkatan baik dibandingkan Februari 2020 maupun Agustus 2020. Sedangkan
untuk tingkat pekerja paruh waktu laki-laki pada Februari 2021 mengalami peningkatan sebesar
2,50 persen poin dibandingkan Februari 2020 dan mengalami penurunan 0,65 persen poin
dibandingkan Agustus 2020.
Gambar 6
Tren Tingkat Pekerja Paruh Waktu Menurut Jenis Kelamin (persen),
Februari 2020–Februari 2021

29.50 29.82
80.00 30.00

27.52
TPT Menurut Pendidikan

28.00
TPT Menurut Pendidikan

60.00
26.00

40.00 24.00

40.09 41.15 42.44


22.57 21.93 22.00
20.00 19.43
20.00

0.00 18.00
Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021

Laki-Laki Perempuan Total

AL feb Keterangan:
agstPenghitungan dengan menggunakan
feb penimbang hasil
Lk proyeksi SUPAS 2015
feb agst feb Pr
2020 2020 2021 2020 2020 2021
engah Pengangguran
113309
(juta orang) 159733 125944 Setengah Pengangguran63,169
(juta orang) 102183 79232 Setengah Pengan
184,106

7
erja Paruh Waktu428372
(juta orang) 447253 452255 Pekerja Paruh Waktu (juta orang) 214767 204611 Pekerja Paruh W
erja 1556799 1516347 1516663 Bekerja 947,562 951427 933207 Bekerja
etengah Pengangguran
7.28terhadap Bekerja 10.19
Keadaan
8.30 % Setengah Pengangguran terhadap
Ketenagakerjaan
6.67
Sulawesi Tengah Februari
Bekerja10.77
2021
8.49 % Setengah Peng
ekerja Paruh Waktu27.52
terhadap Bekerja 29.50 29.82 % Pekerja Paruh Waktu terhadap
19.43 Bekerja 22.57 21.93 % Pekerja Paruh
4. Karakteristik Penganggur
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur
tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya
pasokan tenaga kerja. TPT hasil Sakernas Februari 2021 sebesar 3,73 persen. Hal ini berarti
dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 4 orang penganggur. Pada Februari 2021, TPT
mengalami peningkatan sebesar 0,80 persen poin dibandingkan Februari 2020 namun mengalami
penurunan sebesar 0,04 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2020.

4.1. TPT Menurut Jenis Kelamin


Pada Februari 2021, TPT laki-laki sebesar 4,23 persen, lebih tinggi dibanding TPT perempuan
yang sebesar 2,91 persen. TPT laki-laki mengalami peningkatan baik dibandingkan dengan Februari
2020 maupun Agustus 2020 yakni sebesar 1,43 persen poin dan 0,32 persen poin. Sedangkan TPT
perempuan mengalami penurunan baik dibandingkan dengan Februari 2020 maupun Agustus
2020 yakni sebesar 0,23 persen poin dan 0,62 persen poin.

Gambar 8
Tren Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Jenis Kelamin (persen),
Februari 2020–Februari 2021

20.00 3.77 3.73 4.00


TPT Menurut Pendidikan

TPT Menurut Pendidikan


15.00 3.50
2.93
10.00 3.00

3.14 3.91 3.53 4.23


5.00 2.80 2.91 2.50

0.00 2.00
Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021

Laki-Laki Perempuan Total

Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

4.2. TPT Menurut Daerah Tempat Tinggal


Pada Februari 2021, TPT perkotaan sebesar 5,82 persen lebih tinggi hampir dua kali TPT
di daerah perdesaan (2,83 persen). Dibandingkan Februari 2020, TPT perkotaan dan perdesaan
naik sebesar 1,12 persen poin dan 0,66 persen poin. Namun jika dibandingkan Agustus 2020,
TPT perkotaan mengalami penurunan sebesar 0,51 persen poin, sedangkan TPT perdesaan tetap
meningkat sebesar 0,17 persen poin.

8 Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah Februari 2021


Gambar 9
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Daerah Tempat Tinggal (persen),
Februari 2020–Februari 2021

3.77 3.73
TPT Menurut Pendidikan

20.00 4.00

TPT Menurut Pendidikan


2.93
15.00 3.00

10.00 2.00
6.33 5.82
4.70
5.00 2.17 2.66 2.83 1.00

0.00 0.00
Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021

Perkotaan Perdesaan Total


Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

4.3. TPT Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan


TPT menurut kategori pendidikan tertinggi terdapat pada tamatan SMK yakni sebesar 11,04
persen. Sedangkan TPT terendah pada tamatan SD kebawah sebesar 1,53 persen. Untuk tingkat
pendidikan lainnya TPT bervariasi mulai tamatan SMP sebesar 1,97 persen, tamatan Diploma
3,64 persen, tamatan Universitas 3,52 persen, dan tamatan SMA sebesar 6,04 persen
Dibandingkan Februari 2020, TPT hampir semua kategori pendidikan mengalami
peningkatan kecuali untuk tamatan SMP dan Universitas yang masing-masing turun sebesar 0,68
Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021
persen poin dan 0,87 persen poin. Jika dibandingkan
SD ke bawah 0.74
dengan
1.82
Agustus
1.53
2020, TPT untuk
0.79 -0.29
tingkat
SD ke bawah
pendidikan SMK danSMPDiploma masih meningkat 2.65 yakni sebesar
2.54 3,73 persen
1.97 poin
-0.68 dan 0,89
-0.57 persen
SMP
poin SMA 5.32 6.60 6.04 0.72 -0.56 SMA
SMK 6.82 7.31 11.04 4.22 3.73 SMK
Diploma I/II/III 1.39
Gambar 10 2.75 3.64 2.25 0.89 Diploma I/II/III
Tingkat Universitas
Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Universitas
4.39 4.85 3.52 -0.87 -1.33
(persen), Februari 2020–Februari 2021

11.04 SD ke bawah
SMP
SMA
7.31
6.60
6.04
6.82 SMK
5.32
4.85 Diploma I/II/III
4.39
3.64 3.52 Universitas
2.65 2.54 2.75
1.82 1.53 1.97
1.39
0.74

SD ke bawah SMP SMA SMK Diploma I/II/III Universitas


Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021

Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah Februari 2021 9


5. Pandemi Covid-19 dan Ketenagakerjaan di Indonesia
Penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 dikelompokkan menjadi empat komponen
yaitu: a) Pengangguran Karena Covid-19; b) Bukan Angkatan Kerja (BAK) Karena Covid-19; c)
Sementara Tidak Bekerja Karena Covid-19; dan d) Penduduk Bekerja yang Mengalami Pengurangan
Jam Kerja Karena Covid-19. Kondisi a) dan b) merupakan dampak pandemi Covid-19 pada mereka
yang berhenti bekerja, sedangkan kondisi c) dan d) merupakan dampak pandemi Covid-19 yang
dirasakan oleh mereka yang saat ini masih bekerja.

Tabel 2
Dampak Covid-19 terhadap Penduduk Usia Kerja, Agustus 2020–Februari 2021
Agustus Februari Perubahan
Komponen
2020 2021 Ags 2020-Feb 2021
(1) (2) (3) (4) (5)
ribu orang ribu orang ribu orang persen
a. Pengangguran2 Karena Covid-19 9,12 5,46 -3,66 -40,13
b. Bukan Angkatan Kerja (BAK) Karena Covid-19
3
5,45 0,28 -5,17 -94,86
c. Sementara Tidak Bekerja4 Karena Covid-19 11,42 5,45 -5,98 -52,36
d. Penduduk Bekerja yang Mengalami
202,92 122,69 -80,23 -39,54
Pengurangan Jam Kerja Karena Covid-19
Total 228,91 133,88 -95,03 -41,51
Penduduk Usia Kerja (PUK) 2 269,14 2 285,46 16,32 0,7
Persentase terhadap PUK 10,09 5,86 -4,23 -41,92
Keterangan:
1. Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015
2. Pengangguran Karena Covid-19 adalah penganggur yang pernah berhenti bekerja karena Covid-19 dari Februari 2020
3. Bukan Angkatan Kerja (BAK) Karena Covid-19 adalah penduduk usia kerja yang termasuk dalam kategori bukan angkatan kerja dan pernah
berhenti bekerja karena Covid-19 dari Februari 2020
4. Sementara Tidak Bekerja Karena Covid-19 adalah penduduk bekerja namun karena Covid-19 menjadi sementara tidak bekerja

Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa penduduk usia kerja yang terdampak Covid- 19 pada
Februari 2021 sebanyak 133,88 ribu orang, mengalami penurunan sebanyak 95,03 ribu orang
atau sebesar 41,51 persen dibandingkan dengan Agustus 2020. Komposisi penduduk usia kerja
yang terdampak Covid-19 terdiri dari 5,46 ribu orang pengangguran karena Covid-19; 280 orang
Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19; 5,45 ribu orang sementara tidak bekerja karena
Covid-19; dan 122,69 ribu orang penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja
karena Covid-19. Keempat komponen tersebut mengalami penurunan dibandingkan Agustus
2020. Penurunan terbesar adalah komponen penduduk bekerja yang mengalami pengurangan
jam kerja karena Covid-19 sebanyak 80,23 ribu orang.
Berdasarkan jenis kelamin pada Februari 2021, penduduk usia kerja terdampak Covid-19
terdiri dari laki-laki sebanyak 62,86 ribu orang dan perempuan sebanyak 71,02 ribu orang.
Kontribusi perempuan mencapai 100 persen untuk menjadi Bukan Angkatan Kerja karena
Covid-19, sedangkan kontribusi laki-laki tidak ada pada Februari 2021. Sedangkan kontribusi
terbesar untuk laki-laki adalah menjadi sementara tidak bekerja karena Covid-19 yakni sebesar
78,30 persen.

10 Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah Februari 2021


Agustus 2020 Februari 2021
Laki-laki PerempuanLaki-laki Perempuan
Pengangguran Karena Covid-19
50.73 49.27 50.52 49.48
BAK Karena Covid-19 29.96 70.04 0.00 100.00
Sementara Tidak Bekerja Karena Gambar 11
Covid-19
Dampak Covid-19 terhadap
38.59 Penduduk
61.41 Usia Kerja 21.70
78.30 Menurut Jenis Kelamin,
Pengurangan Jam Kerja Karena
Covid-19
Agustus 43.31
56.69 2020–Februari
45.51 202154.49

Februari 2021
Agustus 2020

21.70

49.27 43.31 49.48


61.41 54.49
70.04
100.00
78.30

50.73 56.69 50.52 45.51


38.59
29.96
0.00
Pengangguran BAK Karena Sementara Tidak Pengurangan Jam Pengangguran BAK Karena Sementara Tidak Pengurangan Jam
Karena Covid-19 Covid-19 Bekerja Karena Kerja Karena Karena Covid-19 Covid-19 Bekerja Karena Kerja Karena
Covid-19 Covid-19 Covid-19 Covid-19
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

Apabila dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, penduduk usia kerja terdampak Covid-19
terdiri dari penduduk perkotaan sebanyak 64,10 ribu orang dan penduduk perdesaan sebanyak
69,78 ribu orang pada Februari 2021. Pada komponen pengurangan jam kerja dan pengangguran
akibat Covid-19 penduduk perdesaan mendominasi sebesar 52,55 dan 75,45 persen. Sedangkan
pada komponen sementara tidak bekerja dan2020
Agustus bukan angkatan
Februari kerja
2021 karena Covid-19, penduduk Ag
perkotaan mendominasi sebesar 78,30 dan 100 persen.
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkota
Pengangguran Karena Covid-19 Pengangguran Karen
52.46 47.54 24.55 75.45 4
BAK Karena Covid-19 42.80 Gambar
57.20 12
100.00 0.00 BAK Karena Covid-192
Dampak
Sementara Covid-19
Tidak Bekerja terhadap
Karena Penduduk Usia Kerja Menurut Daerah Tempat Tinggal,
Sementara Tidak Beke
Covid-19 Agustus
64.20 2020–Februari
35.80 78.30202121.70 7
Pengurangan Jam Kerja Karena
47.97 52.03 47.45 52.55 Pengurangan Jam Kerj
97
Covid-19

Februari 2021
Agustus 2020
0.00
21.70
35.80
47.54 52.03 52.55
57.20
75.45
100.00
78.30
64.20
52.46 47.97 47.45
42.80
24.55

Pengangguran BAK Karena Sementara Tidak Pengurangan Jam Pengangguran BAK Karena Sementara Tidak Pengurangan Jam
Karena Covid-19 Covid-19 Bekerja Karena Kerja Karena Karena Covid-19 Covid-19 Bekerja Karena Kerja Karena
Covid-19 Covid-19 Covid-19 Covid-19
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan

Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah Februari 2021 11


Lampiran 1
Karakteristik Penduduk Bekerja, Februari 2020–Februari 2021

Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021 Perubahan Perubahan


Karakteristik Penduduk
Feb 2020–Feb 2021 Ags 2020–Feb 2021
Bekerja
ribu persen ribu persen ribu persen ribu persen ribu persen
orang (%) orang (%) orang (%) orang poin orang poin
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
SD ke Bawah 641,89 41,23 610,24 40,24 566,62 37,36 -75,27 -3,87 -43,62 -2,88
Sekolah Menengah Pertama 254,15 16,32 268,07 17,68 263,33 17,36 9,18 1,04 -4,74 -0,32
Sekolah Menengah Atas 313,93 20,16 319,33 21,06 342,45 22,58 28,52 2,42 23,12 1,52
Sekolah Menengah Kejuruan 113,24 7,27 109,12 7,20 114,11 7,52 0,87 0,25 4,99 0,32
Diploma I/II/III 42,76 2,74 35,33 2,33 40,39 2,66 -2,37 -0,09 5,05 0,33
Universitas 190,83 12,26 174,26 11,49 189,76 12,51 -1,07 0,25 15,50 1,02
Jumlah 1 556,80 100,00 1 516,35 100,00 1 516,66 100,00 -40,14 - 0,31 -
Lapangan Pekerjaan Utama
A. Pertanian, Kehutanan,
620,38 39,85 635,63 43,11 588,75 38,82 -31,64 -1,03 -64,88 -4,29
Perikanan
B. Pertambangan dan Penggalian 24,69 1,59 20,32 1,34 36,88 2,43 12,19 0,84 16,56 1,09
C. Industri Pengolahan 127,52 8,19 102,37 6,75 105,21 6,94 -22,31 -1,25 2,84 0,19
D. Pengadaan Listrik dan Gas 5,40 0,35 7,23 0,48 7,37 0,49 1,96 0,14 0,14 0,01
E. Pengadaan Air 6,26 0,40 2,35 0,16 6,01 0,40 -0,25 0,00 3,66 0,24
F. Konstruksi 86,16 5,53 92,41 6,09 83,55 5,51 -2,61 -0,02 -8,86 -0,60
G. Perdagangan Besar dan Eceran 242,20 15,56 229,97 15,17 235,28 15,51 -6,92 -0,05 5,31 0,34
H. Transportasi dan Pergudangan 40,88 2,63 40,71 2,68 51,77 3,41 10,89 0,78 11,06 0,73
I. Akomodasi dan Makan Minum 63,92 4,11 55,56 3,66 67,97 4,48 4.06 0,37 12,41 0,82
J. Informasi dan Komunikasi 6,22 0,40 6,20 0,41 10,28 0,68 4,06 0,28 4,08 0,27
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 20,66 1,33 12,72 0,84 19,82 1,31 -0,84 -0,02 7,10 0,47
L. Real Estat 0,00 0,00 0,77 0,05 2,89 0,19 2,89 0,19 2,12 0,14
M, N. Jasa Perusahaan 10,44 0,67 13,63 0,90 23,01 1,52 12,57 0,85 9,38 0,62
O. Administrasi Pemerintahan 134,81 8,66 124,29 8,20 115,32 7,60 -19,49 -1,06 -8,97 -0,60
P. Jasa Pendidikan 91,23 5,86 82,35 5,43 86,11 5,68 -5,12 -0,18 3,77 0,25
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan
40,59 2,61 29,17 1,92 37,50 2,47 -3,09 -0,14 8,33 0,55
Sosial
R,S,T,U. Jasa Lainnya 35,43 2,28 42,67 2,81 38,94 2,57 3,51 0,29 -3,73 -0,25
Jumlah 1 556,80 100,00 1 516,35 100,00 1 516,66 100,00 -40,14 - 0,31 -
Status Pekerjaan Utama
Berusaha sendiri 281,69 18,09 327,16 21,58 318,71 21,01 37,02 2,92 -8,45 -0,57
Berusaha dibantu buruh tidak
323,85 20,80 278,78 18,39 283,13 18,67 -40,72 -2,13 4,35 0,28
tetap
Berusaha dibantu buruh tetap 63,95 4,11 41,30 2,72 41,84 2,76 -22,1 -1,44 0,54 0,04
Buruh/karyawan/pegawai 507,84 32,62 453,44 29,9 501,55 33,07 -6,29 0,45 48,11 3,17
Pekerja bebas di pertanian 59,67 3,83 79,96 5,27 72,00 4,75 12,33 0,92 -7,96 -0,52
Pekerja bebas di nonpertanian 58,90 3,78 61,44 4,05 58,99 3,89 0,09 0,11 -2,45 -0,16
Pekerja keluarga/tak dibayar 260,90 16,76 274,28 18,09 240,44 15,85 -20,46 -0,91 -33,84 -2,24
Jumlah 1 556,80 100,00 1 516,35 100,00 1 516,66 100,00 -40,14 - 0,31 -
Status Pekerjaan Formal/Informal
Formal 577,78 37,11 494,74 32,63 543,39 35,83 -34,39 -1,28 48,65 3,2
Informal 985,02 63,27 1 021,61 67,37 973,27 64,17 -11,75 0,90 -48,34 -3,2
Jumlah 1 556,80 100,00 1 516,35 100,00 1 516,66 100,00 -40,14 - 0,31 -
Pekerja Penuh/Tidak Penuh
Pekerja Penuh (≥ 35 jam*)) 1 015,12 65,21 909,36 59,97 938,46 61,88 -76,66 -3,33 29,10 1,91
Pekerja Tidak Penuh (1-34 jam) 541,68 34,79 606,99 40,03 578,20 38,12 36,52 3,33 -28,79 -1,91
- Setengah Penganggur 113,31 7,28 159,73 10,53 125,94 8,3 12,63 1,02 -33,79 -2,23
- Pekerja Paruh Waktu 428,37 27,52 447,25 29,50 452,26 29,82 23,89 2,3 5,01 0,32
Jumlah 1 566,80 100,00 1 516,35 100,00 1 516,66 100,00 -40,14 - 0,31 -
Keterangan:
Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015
*) termasuk sementara tidak bekerja
Sumber: Diolah dari data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2020, Agustus 2020, dan Februari 2021

12 Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah Februari 2021


Lampiran 2
Dampak Covid-19 terhadap Penduduk Usia Kerja,
Agustus 2020–Februari 2021

Jenis Kelamin Daerah Tempat Tinggal


Total
Komponen Laki-laki Perempuan Perkotaan Perdesaan
Ags 2020 Feb Ags Feb 2021 Ags Feb Ags Feb 2021 Ags 2020 Feb
2021 2020 2020 2021 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
ribu ribu ribu ribu ribu ribu ribu ribu ribu ribu
orang orang orang orang orang orang orang orang orang orang
a. Pengangguran Karena Covid-19 4,63 2,76 4,50 2,70 4,79 1,34 4,34 4,12 9,12 5,46
b. Bukan Angkatan Kerja (BAK) Karena 1,63 0,00 3,82 0,28 2,33 0,28 3,12 0,00 5,45 0,28
Covid-19
c. Sementara Tidak Bekerja Karena 4,41 4,26 7,01 1,18 7,33 4,26 4,09 1,18 11,42 5,45
Covid-19
d. Penduduk Bekerja yang Mengalami 115,03 55,84 87,89 66,85 97,33 58,21 105,59 64,48 202,92 122,69
Pengurangan Jam Kerja Karena Covid-19
Total 125,70 62,86 103,21 71,02 111,78 64,10 117,13 69,78 228,91 133,88
Penduduk Usia Kerja (PUK) 1 153,75 1 161,42 1 115,40 1 124,05 709,61 720,38 1 559,53 1 565,09 2 269,14 2 285,46
Persentase terhadap PUK 10,90 5,41 9,25 6,32 15,75 8,90 7,51 4,46 10,09 5,86

Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah Februari 2021 13


Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-
Provinsi Sulawesi Tengah
Jl. Moh. Yamin No.48 Palu-94114 Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat
Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan,
Mohamad Fadlian Syah SST, M.Si mengomunikasikan, dan/atau menggandakan
Kepala Bidang Statistik Sosial sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan
Telepon: (0451) 483610, 483611, 483613
komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.
E-mail: mfadli@bps.go.id
Website : www.sulteng.bps.go.id

14 Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Tengah Februari 2021

Anda mungkin juga menyukai