Anda di halaman 1dari 12

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI GORONTALO

No. 60/11/75/Th. XVII, 6 November 2023

Keadaan Ketenagakerjaan
Provinsi Gorontalo
Agustus 2023
„„Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Gorontalo pada Agustus
2023 sebesar 3,06 persen
„„Jumlah angkatan kerja Provinsi Gorontalo pada Agustus 2023 sebanyak
651.425 orang, naik 20.891 orang dibandingkan kondisi Agustus 2022.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat 1,88 persen poin
menjadi 70,79 persen;
„„TPT Agustus 2023 sebesar 3,06 persen atau mengalami peningkatan 0,48
persen poin dibandingkan Agustus 2022 dan mengalami peningkatan 0,05
persen poin jika dibandingkan Agustus 2021;
„„Penduduk yang bekerja sebanyak 631.521 orang, bertambah 17.271 orang dari
Agustus 2022. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase
penduduk yang bekerja terutama pada perdagangan, transportasi, akomodasi
makan dan minum (2,32 persen poin); industri pengolahan, pertambangan,
pengadaan listrik dan gas, pengadaan air (1,11 persen poin); jasa lainnya
(0,35 persen poin); informasi dan komunikasi, jasa keuangan, real estat, jasa
perusahaan (0,05 persen poin;
„„Sebanyak 36,27 persen penduduk bekerja pada kegiatan formal dan sisanya
63,73 persen bekerja pada kegiatan informal. Dibandingkan kondisi setahun
lalu, persentase pekerja formal meningkat 1,24 persen poin.

2 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Gorontalo Agustus 2023


BRS No. 60/11/75/Th. XVII, 6 November 2023
1. Perubahan Estimasi Data
Sampai dengan rilis Sakernas Agustus 2022, penghitungan indikator masih menggunakan
penimbang dari proyeksi hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015. Penimbang
adalah faktor pengali sampel suatu survei untuk menghasilkan estimasi populasi penduduk.
Pada tahun 2020, Badan Pusat Statistik melaksanakan Sensus Penduduk (SP). Hasil SP2020
digunakan untuk menghitung proyeksi penduduk level provinsi sampai dengan 2050 dan
mengoreksi hasil proyeksi SUPAS 2015. Dengan adanya koreksi tersebut, mulai Sakernas
Agustus 2023, penghitungan indikator menggunakan proyeksi hasil SP2020. Data yang
disajikan saat ini adalah data tiga titik periode tahunan, yaitu Agustus 2021, Agustus 2022
dan Agustus 2023.

2. Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja, dan Pengangguran


Penduduk usia kerja merupakan orang yang berumur 15 tahun ke atas. Pada usia ini, mereka
memiliki potensi untuk masuk ke dalam pasar kerja. Penduduk usia kerja mengalami tren yang
cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Provinsi Gorontalo.
Penduduk usia kerja pada Agustus 2023 sebanyak 920.273 orang, meningkat sebanyak
5.322 orang dibandingkan Agustus 2022. Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan
angkatan kerja, yaitu 70,79 persen atau 651.425 orang, sisanya merupakan bukan angkatan
kerja (sekolah, mengurus rumah tangga, dan kegiatan lainnya).

Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama


Provinsi Gorontalo, Agustus 2021, Agustus 2022, dan Agustus 2023
Perubahan 2 Perubahan 1
Tahun Tahun
Status Keadaan Ketenagakerjaan Agustus Agustus Agustus
2021 2022 2023 Agst 21- Agst 22-
Agst 23 Agst 23
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Penduduk Usia Kerja (AK+BAK, orang) 905.361 914.951 920.273 14.912 5.322
Angkatan Kerja (AK, orang) 596.968 630.534 651.425 54.457 20.891
Bekerja 579.009 614.250 631.521 52.512 17.271
Pengangguran 17.959 16.284 19.904 1.945 3.620
Bukan Angkatan Kerja (BAK, orang) 308.393 284.417 268.848 -39.545 -15.569
Sekolah 64.609 61.506 62.447 -2.162 941
Mengurus Rumah Tangga 200.250 180.088 169.968 -30.282 -10.120
Lainnya 43.534 42.823 36.433 -7.101 -6.390
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT, 3,01 2,58 3,06 0,05 0,48
persen)
Perkotaan 4,34 3,52 4,13 -0,21 0,61
Perdesaan 2,01 1,86 2,14 0,13 0,28

Laki-laki 3,05 2,28 2,79 -0,26 0,51


Perempuan 2,94 3,07 3,46 0,52 0,39
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 65,94 68,91 70,79 4,85 1,88
(TPAK, persen)
Perkotaan 64,42 67,11 70,71 6,29 3,60
Perdesaan 67,12 70,37 70,85 3,73 0,48
Laki-laki 81,60 85,30 85,34 3,74 0,04
Perempuan 50,41 52,64 56,07 5,66 3,43

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Gorontalo Agustus 2023


BRS No. 60/11/75/Th. XVII, 6 November 2023 3
Komposisi angkatan kerja pada Agustus 2023 terdiri atas 631.521 orang penduduk yang
bekerja dan 19.904 orang pengangguran. Apabila dibandingkan Agustus 2022 Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami peningkatan dari 68,91 persen menjadi 70,79
persen. TPAK laki-laki pada tahun 2023 sebesar 85,34 persen sedangkan TPAK perempuan
sebesar 56,07 persen. Perbedaan nilai TPAK perempuan dan laki-laki terpaut cukup jauh
menunjukan kesenjangan partisipasi angkatan kerja perempuan dan laki-laki masih sangat
besar. Kesenjangan ini kerap dikaitkan dengan perbedaan peranan antara laki-laki dan
perempuan di dalam rumah tangga di mana laki-laki diposisikan sebagai pencari nafkah
utama sedangkan perempuan lebih diposisikan untuk mengurus urusan domestik rumah
tangga. Pada tahun 2023, baik TPAK laki-laki maupun perempuan mengalami peningkatan
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 0,04 persen poin pada laki-laki dan 3,43 persen
poin pada perempuan.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang digunakan untuk mengukur
tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja.
TPT pada Agustus 2022 sebesar 2,58 persen, kemudian meningkat menjadi 3,06 persen
pada Agustus 2023. Pendorong utama peningkatan ini adalah terjadinya peningkatan TPT di
wilayah perkotaan dari 3,52 persen pada Agustus 2022 menjadi 4,13 persen pada Agustus
2023. Adapun TPT perdesaan juga mengalami peningkatan dari 1,86 persen pada Agustus
2022 menjadi 2,14 persen pada Agustus 2023. Berdasarkan jenis kelamin, TPT laki-laki dan
perempuan sama-sama mengalami peningkatan dibandingkan Agustus 2022. TPT laki-laki
pada Agustus 2022 sebesar 2,28 persen meningkat menjadi 2,79 persen pada Agustus 2023
sedangkan TPT perempuan pada Agustus 2022 sebesar 3,07 persen meningkat menjadi 3,46
persen pada Agustus 2023. Selengkapnya tersaji pada Tabel 1.
Gambar 1 menunjukan nilai TPT menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan. Pola TPT
berdasarkan tingkat pendidikan masih sejalan dengan pola-pola pada tahun sebelumnya
dimana TPT pada pendidikan SMA sederajat jauh lebih tinggi dibandingkan TPT pada
pendidikan SMP kebawah. Pada Agustus 2023 TPT tertinggi ada pada jenjang pendidikan
SMK yaitu sebesar 8,61 persen. Selanjutnya pada jenjang pendidikan SMA sederajat yaitu
sebesar 6,30 persen, dan jenjang SMP sederajat sebesar 2,95 persen, TPT perguruan tinggi
sebesar 2,42 persen, dan yang terendah pada jenjang pendidikan SD kebawah yaitu sebesar
1,15 persen. Pola TPT yang demikian menunjukan mereka yang berpendidikan lebih rendah
cenderung mau menerima pekerjaan apa saja. Sedangkan mereka yang berpendidikan lebih
tinggi cenderung memilih pekerjaan yang lebih sesuai.
Jika dibandingkan dengan kondisi satu tahun lalu (Agustus 2022), nilai TPT pada Agustus
2023 menurun pada jenjang pendidikan SMK. TPT jenjang SMK menurun dari 8.75 persen
pada Agustus 2022 menjadi 8,61 persen pada Agustus 2023. dan TPT pada jenjang Perguruan
Tinggi yang menurun dari 3,98 persen menjadi 2,42 persen. Sedangkan TPT pada pendidikan
SMA kebawah menunjukan peningkatan. Nilai TPT pada pendidikan SMA sederajat meningkat
dari 5,07 persen pada Agustus 2022 menjadi 6,30 persen pada Agustus 2023. Nilai TPT pada
jenjang SMP sederajat meningkat dari 0,40 persen pada Agustus 2022 menjadi 2,95 persen
pada Agustus 2023. dan TPT jenjang SD dan tidak bersekolah meningkat dari 0,92 persen
menjadi 1,15 persen.

4 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Gorontalo Agustus 2023


BRS No. 60/11/75/Th. XVII, 6 November 2023
8,75 8,61

7,66

6,30

5,40 5,34
5,07

3,98

2,95
2,42
1,70
1,04 0,92 1,15
0,40

<= SD SMP SMA SMK Perguruan Tinggi

Agustus 2021 Agustus 2022 Agustus 2023

Gambar 1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Tingkat Pendidikan yang


Ditamatkan, Provinsi Gorontalo, Agustus 2021, Agustus 2022 dan Agustus
2023

3. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama


Komposisi penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan utama dapat menggambarkan
penyerapan masing-masing sektor dari seluruh penduduk yang bekerja di pasar kerja Provinsi
Gorontalo. Tujuh belas kategori lapangan pekerjaan utama dipadatkan menjadi hanya tujuh
kelompok saja dengan pertimbangan nilai Relative Standard Error (RSE). Struktur lapangan
pekerjaan utama di Provinsi Gorontalo mengelompok pada kategori Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan (A) serta kelompok Perdagangan Besar-Eceran, Transportasi, Penyimpanan,
Akomodasi dan Layananan Makanan (G, H, dan I). Jumlah penduduk bekerja pada kedua
kelompok kategori ini sebesar 387.821 jiwa atau mencapai 59,97 persen. Dua kelompok besar
lainnya adalah kelompok kategori Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan, Pendidikan,
Kesehatan, dan Kegiatan Sosial lainnya (O, P, dan Q) sebesar 15,22 persen dan kelompok
kategori Industri Pengolahan, Pertambangan-Penggalian, dan Kegiatan Industri Lainnya (B, C,
D, dan E) sebesar 13,32 persen. Sisanya, bekerja pada lapangan pekerjaan lain (11,49 persen).
Gambar 2 menunjukan persentase penduduk bekerja menurut lapangan usaha utama selama
tiga tahun terakhir. Terdapat sedikit perbedaan pola sebaran penduduk bekerja menurut
lapangan pekerjaan utama antara kondisi Agustus 2023 dengan tahun-tahun sebelumnya.
Penyerapan tenaga kerja paling besar pada sektor Perdagangan Besar-Eceran, Transportasi,
Penyimpanan, Akomodasi dan Layananan Makanan (G, H, dan I) mencapai 30,18 persen dan
selanjutnya sektor pertanian (A) sebesar 29,79 persen. Hal ini berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya dimana sektor pertanian yang menyerap tenaga kerja paling banyak.

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Gorontalo Agustus 2023


BRS No. 60/11/75/Th. XVII, 6 November 2023 5
Agustus 2023 29,79 13,32 4,94 30,18 2,68 15,22 3,87

Agustus 2022 33,26 12,21 4,96 27,86 2,63 15,55 3,52

Agustus 2021 30,04 11,09 5,14 29,86 2,76 17,05 4,06

Pertanian (A) Jasa Lainnya (R, S, T, U)


Pertambanga; industri pengolahan; Informasi dan komunikasi; Jasa Keuangan; Real
Pengadaan listrik dan gas; Pengadaan air estat; Jasa Perusahaan (J, K, L, M, N)
(B,C,D, E)
Konstruksi (F) Administrasi pemerintahan; Jasa Pendidikan;
Perdagangan; Transportasi; Akomodasi Jasa Kesehatan (O, P, Q)
makan dan minum (G, H, I)
Gambar 2 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Provinsi
Gorontalo, Agustus 2021, Agustus 2022, dan Agustus 2023

4. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama


Dari seluruh penduduk berkerja pada Agustus 2023, status pekerjaan utama yang terbanyak
adalah sebagai buruh/karyawan/pegawai, yaitu sebesar 33,88 persen, diikuti status berusaha
sendiri (28,15 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar (15,37
persen), pekerja keluarga (11,91 persen). Keempatnya mencapai total 89,31 persen dari
penduduk bekerja di Provinsi Gorontalo. Sisanya menyebar sebagai pekerja bebas pertanian
(4,57 persen), pekerja bebas nonpertanian (3,73 persen), dan berusaha dibantu buruh tetap/
dibayar (2,39 persen).
Persentase status pekerjaan utama pada Agustus 2023 dibandingkan dengan Agustus 2022,
pekerja yang berstatus berusaha sendiri; buruh/karyawan/pegawai mengalami peningkatan
sedangkan yang lain menurun baik secara jumlah maupun persentasenya. Status berusaha
sendiri meningkat dari 24,67 persen menjadi 28,15 persen. Status buruh/karyawan /pegawai
meningkat dari 31,94 persen menjadi 33,88 persen. Adapun yang mengalami penurunan
tenaga kerja terjadi pada status berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak
dibayar; Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar, Pekerja bebas; dan Pekerja keluarga/tidak
dibayar. Pada status berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar
terjadi penurunan dari 17,77 persen pada Agustus 2022 menjadi 15,37 persen pada Agustus
2023. Demikian juga pada pekerja dengan status Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar
terjadi penurunan dari 3,10 persen menjadi 2,39 persen. Sedangkan pada status pekerja
bebas (pertanian dan non pertanian) terjadi penurunan dari 9,80 persen menjadi 8,30 persen.
Pekerja dengan status pekerja keluarga/tidak dibayar menurun dari 12,73 persen menjadi
11,91 persen.

6 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Gorontalo Agustus 2023


BRS No. 60/11/75/Th. XVII, 6 November 2023
11,91
Pekerja keluarga/tidak dibayar 12,73
11,50

3,73
Pekerja bebas di nonpertanian 4,68
4,50

4,57
Pekerja bebas di pertanian 5,12
4,75

33,88
Buruh/karyawan/pegawai 31,94
34,59

2,39
Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar 3,10
3,02

Berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja 15,37


17,77
keluarga/tidak 16,91

28,15
Berusaha sendiri 24,67
24,74

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00

Agustus 2023 Agustus 2022 Agustus 2021

Gambar 3 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Provinsi


Gorontalo, Agustus 2021, Agustus 2022, dan Agustus 2023

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk bekerja dapat diidentifikasi
berdasarkan status pekerjaan. Penduduk yang bekerja di kegiatan formal mencakup mereka
yang berusaha dengan dibantu buruh tetap dan mereka yang berstatus sebagai buruh/
karyawan/pegawai, sedangkan sisanya dikategorikan sebagai kegiatan informal (berusaha
sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar, pekerja bebas pertanian dan
nonpertanian, serta pekerja keluarga/tak dibayar).
Persentase pekerja formal dan informal dapat menjadi proksi dalam mengetahui kesejahteraan
pekerja. Secara umum, pekerja formal lebih sejahtera dibandingkan informal karena pekerjaan
formal seperti pada kelompok buruh/karyawan/pegawai biasanya memiliki kepastian
pekerjaan, upah minimum, dan perlindungan sosial.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, penduduk bekerja di Provinsi Gorontalo masih
didominasi oleh kegiatan informal. Pada Agustus 2023 sebanyak 402.467 pekerja atau 63,73
persen penduduk bekerja pada kegiatan informal. Persentase penduduk bekerja yang bekerja
pada sektor informal menurun 1,24 persen poin dibandingkan keadaan Agustus 2022 (64,97
persen). Sedangkan sebanyak 36,27 persen pekerja pada Agustus 2023 bekerja pada kegiatan
formal. Hal ini menunjukan perbaikan pada kesejahteraan pekerja. Tren kegiatan formal dalam
tiga tahun terakhir berfluktuasi, persentase pekerja formal pada tahun 2021 sebesar 37,61
persen menurun menjadi 35,03 persen pada tahun 2022 dan kembali meningkat menjadi
36,27 persen pada Agustus 2023. Perkembangan selengkapnya tersaji pada Gambar 4.

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Gorontalo Agustus 2023


BRS No. 60/11/75/Th. XVII, 6 November 2023 7
Agustus 2023 36,27 63,73

Agustus 2022 35,03 64,97

Agustus 2021 37,61 62,39

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Formal Informal

Gambar 4 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kegiatan Formal/Informal, Provinsi


Gorontalo, Agustus 2021, Agustus 2022 dan Agustus 2023

5. Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan


Tingkat pendidikan dapat mengindikasikan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Dimana
semakin tinggi pendidikan seseorang maka ia akan mampu menghasilkan pekerjaan yang
lebih baik atau lebih produktif. Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2023 didominasi oleh
penduduk bekerja berpendidikan SMP ke bawah sebanyak 61,47 persen (49,02 persen pekerja
berpendidikan SD atau belum/tidak tamat sekolah; 12,45 persen pekerja berpendidikan
SMP sederajat). Kondisi seperti ini juga terjadi pada periode-periode sebelumnya di mana
penduduk bekerja di Provinsi Gorontalo mayoritas mengenyam pendidikan SMP ke bawah.
Namun demikian, persentase pekerja berpendidikan SMP kebawah menunjukan tren yang
menurun menunjukan perbaikan kualitas pekerja di Gorontalo. Hal ini diikuti oleh peningkatan
pekerja berpendidikan diatasnya. Serapan tenaga kerja pada jenjang pendidikan SMA dan
SMK sebesar 16,91 persen dan 7,64 persen, dan 13,98 persen pekerja sudah menamatkan
pendidikan jenjang diploma dan perguruan tinggi.

Agustus 2023 49,02 12,45 16,91 7,64 13,98

Agustus 2022 51,29 11,43 16,43 7,16 13,68

Agustus 2021 50,04 11,55 16,48 7,52 14,41

<=SD SMP SMA SMK Perguruan Tinggi

Gambar 5 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan


Provinsi Gorontalo, Agustus 2021, Agustus 2022, dan Agustus 2023

8 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Gorontalo Agustus 2023


BRS No. 60/11/75/Th. XVII, 6 November 2023
6. Penduduk Bekerja Menurut Jam Kerja
Indikator lain yang lebih mendalam menyangkut penduduk bekerja adalah pekerja penuh
dan pekerja tidak penuh. Indikator ini mampu menjelaskan bahwa seseorang yang bekerja
ternyata tidak semua memiliki produktivitas yang tinggi, di mana hal ini diindikasikan dari
jam kerja yang rendah. Pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua kelompok yaitu pekerja
setengah penganggur dan pekerja paruh waktu. Kedua jenis pekerja ini sama-sama bekerja
selama kurang dari jam kerja normal (35 jam per minggu). Adapun yang membedakan di
antara keduanya adalah apakah para pekerja tidak penuh ini masih ingin menambah jam kerja
atau tidak. Pada pekerja setengah penganggur, mereka sebenarnya masih ingin menambah
jam kerja namun tidak memungkinkan. Sedangkan pada pekerja paruh waktu, mereka tidak
berkeinginan menambah jam kerja lagi.
Mayoritas penduduk bekerja merupakan pekerja penuh waktu. Sepanjang periode Agustus
2021 sampai Agustus 2023 jumlah pekerja penuh waktu mengalami penurunan. Jumlah
pekerja penuh pada Agustus 2021 mencapai 391.626 orang (67,64 persen), kemudian
meningkat menjadi 434.882 orang (70,80 persen) pada Agustus 2022, dan kembali meningkat
menjadi 434.970 orang (68.88 persen) pada Agustus 2023.
Adapun jumlah setengah penganggur juga mengalami peningkatan dari 35.199 orang (6,08
persen) pada Agustus 2021, menjadi 37.481 orang (6,10 persen) pada Agustus 2022, dan
meningkat kembali menjadi 52.564 orang (8.32 persen) pada Agustus 2023. Jumlah pekerja
setengah pengangur kerap dikaitkan dengan isu kesejahteraan sehingga peningkatannya
merupakan sinyal yang negatif bagi Provinsi Gorontalo. Selengkapnya tersaji pada Gambar 6.
Secara lebih spesifik, pada Agustus 2023 pekerja tidak penuh mayoritas bekerja selama 15-
34 jam dalam seminggu, yaitu sebesar 66,67 persen (33,15 persen bekerja selama 15-24
jam per minggu dan 33,52 persen bekerja selama 25-34 jam per minggu). Adapun mereka
yang bekerja kurang dari 15 jam dalam seminggu biasanya bekerja pada kegiatan informal.
Selengkapnya tersaji pada Gambar 7.

6,08 6,10 8,32

26,28 23,10 22,80

67,64 70,80 68,88

Agustus 2021 Agustus 2022 Agustus 2023

Pekerja penuh waktu Pekerja paruh waktu Setengah penganggur


Gambar 6 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pekerja Penuh/Tidak, Provinsi
Gorontalo, Agustus 2021, Agustus 2022, Agustus 2023

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Gorontalo Agustus 2023


BRS No. 60/11/75/Th. XVII, 6 November 2023 9
12,82

33,52

20,51

33,15

1-7 8-14 15-24 25-34


Gambar 7 Persentase Pekerja Tidak Penuh Menurut Jam Kerja Provinsi Gorontalo
Agustus 2023

10 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Gorontalo Agustus 2023


BRS No. 60/11/75/Th. XVII, 6 November 2023
Gambar 8 Infografis Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Gorontalo, Agustus 2023

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Gorontalo Agustus 2023


BRS No. 60/11/75/Th. XVII, 6 November 2023 11
Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi: Konten Berita Resmi Statistik
dilindungi oleh Undang-Undang,
hak cipta melekat pada Badan
Mukhamad Mukhanif Pusat Statistik. Dilarang
Kepala Badan Pusat Statistik mengumumkan, mendistribusikan,
Provinsi Gorontalo mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau
(0435) 834596 seluruh isi tulisan ini untuk tujuan
muhanief@bps.go.id komersial tanpa izin tertulis dari
Badan Pusat Statistik.
Untuk layanan perpustakaan, penjualan data mikro, publikasi
elektronik, publikasi cetakan, dan peta digital wilayah kerja statistik
sesuai peraturan yang berlaku maupun konsultasi statistik dapat
menghubungi Pelayanan Statistik Terpadu (PST) di pst.bps.go.id

BADAN PUSAT STATISTIK


PROVINSI GORONTALO
Jl. Prof. Dr. Aloei Saboe No. 117, Kota Gorontalo, 96122, Telp : (0435) 834596
Homepage : http://gorontalo.bps.go.id
E-mail : gorontalo@bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai