Anda di halaman 1dari 10

Keadaan Ketenagakerjaan DKI Jakarta Agustus 2019

No. 52/11/31/Th. XXI, 05 Nov 2019

Pengangguran Jakarta Turun


• Pada Agustus 2019, angkatan kerja di DKI Jakarta
tercatat sebanyak 5,16 juta orang dimana 4,84
juta orang merupakan penduduk bekerja.
• Selama periode Agustus 2018-Agustus 2019,
tingkat pengangguran terbuka (TPT) di DKI
Tingkat Jakarta menurun sebanyak 0,02 persen poin.
• Sebagian besar penduduk DKI Jakarta pada
Agustus 2019 bekerja di sektor perdagangan
Terbuka (TPT) di sebanyak 1,17 juta orang (24,12%).

DKI Jakarta turun • Pada Agustus 2019, sebesar 68,45 persen


penduduk bekerja pada kegiatan formal, dan
sebesar 0,02 persentase pekerja formal turun 1,37 persen poin
dibanding Agustus 2018.
persen poin dari • Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2019
6,24 persen masih didominasi oleh penduduk yang
berpendidikan SMA sederajat, yaitu sebanyak
menjadi 6,22 2,24 juta orang (46,33%).
persen. • TPT tertinggi terdapat di Kota Jakarta Pusat
sebesar 7,51 persen sedangkan TPAK tertinggi
terdapat di Kota Jakarta Utara sebesar 67,92
persen.

Keadaan Ketenagakerjaan DKI Jakarta Agustus 2019 1


1. Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran

Struktur ketenagakerjaan di Provinsi DKI Jakarta selama periode Agustus 2018-Agustus 2019
digambarkan pada Tabel 1. Selama periode tersebut, jumlah angkatan kerja naik sebesar 2,31
persen (116,26 ribu orang) sementara jumlah bukan angkatan kerja turun sebesar 1,47 persen
(41,84 ribu orang). Kenaikan jumlah angkatan kerja ini terutama disebabkan naiknya jumlah
penduduk bekerja. Penduduk bekerja laki-laki mengalami kenaikan sebanyak 121,64 ribu orang.
Sementara itu, penduduk bekerja perempuan berkurang sebanyak 11,44 ribu orang.

Selama Agustus 2018-Agustus 2019, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mengalami
peningkatan sebesar 0,86 persen poin. Peningkatan TPAK tersebut disebabkan oleh peningkatan
TPAK laki-laki sebesar 2,22 persen poin dan penurunan TPAK perempuan sebesar 0,45 persen poin.

Tabel 1.
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama,
2018–2019

Agustus Agustus Selisih


Status Keadaan 2018 2019
Ketenagakerjaan Agt 2019 - Agt 2018
(Ribu Orang) (%) (Ribu Orang) (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
Penduduk Usia Kerja 7.884,02 7.958,44 74,42 0,94

Angkatan Kerja (AK) 5.041,62 5.157,88 116,26 2,31


Bekerja 4.726,78 4.836,98 110,2 2,33
Pengangguran 314,84 320,9 6,06 1,92

Bukan Angkatan Kerja (BAK) 2.842,40 2.800,56 -41,84 -1,47

Sekolah 696,36 669,46 -26,9 -3,86

Mengurus Rumah Tangga 1.723,01 1.768,48 45,47 2,64

Lainnya 423,03 362,62 -60,41 -14,28


Persen Persen Persen poin
Tingkat Pengangguran
6,24 6,22 -0,02
Terbuka
Tingkat Partisipasi Angkatan
63,95 64,81 0,86
Kerja

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur
tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. Selama
Agustus 2018-Agustus 2019, tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami sedikit penurunan

2 Keadaan Ketenagakerjaan DKI Jakarta Agustus 2019


yaitu sebesar 0,02 persen poin. Menurut jenis kelamin, TPT laki-laki turun sebesar 0,45 persen poin,
sedangkan TPT perempuan naik sebesar 0,68 persen poin.

Gambar 1. Gambar 2.
Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
(TPAK) menurut Jenis Kelamin, 2018–2019 (%) menurut Jenis Kelamin, Agustus 2018–2019

6,65
79,57 81,79
6,24
63,95 64,81 6,20 6,22 6,26

48,47
48,02

5,58

Agustus 2018 Agustus 2019


Agustus 2018 Agustus 2019

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Total


Total

Selama Agustus 2018-Agustus 2019, TPT pada sebagian besar kategori pendidikan
mengalami penurunan kecuali pada pekerja berpendidikan SD ke bawah dan diploma I/II/III.
Penurunan TPT yang tertinggi terjadi pada pengangguran berpendidikan SMA umum
(SMA/MA/SMU/SLTA) yaitu sebesar 0,65 persen poin. TPT tertinggi menurut kategori pendidikan
tertinggi yang ditamatkan masih diduduki oleh lulusan sekolah menengah atas kejuruan
(SMK/MAK/SMEA/STM/kejuruan lainnya). Meski demikian, TPT pada lulusan SMA kejuruan
menunjukkan trend menurun sejak Agustus 2016 hingga Agustus 2019 (12,13% menjadi 9,56%). Jika
dibandingkan Agustus 2018, jumlah pekerja berpendidikan SMA kejuruan pada Agustus 2019 turun
sekitar 838,30 ribu orang sedangkan penganggur berpendidikan SMA kejuruan berkurang sekitar
69,62 orang, sehingga TPT mengalami penurunan.

TPT terendah terdapat pada pengangguran berpendidikan SD ke bawah. Hal ini sangat wajar
terjadi karena mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja
sehingga TPT relatif rendah.

Keadaan Ketenagakerjaan DKI Jakarta Agustus 2019 3


Gambar 3.
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
menurut Jenis Kelamin, 2018–2019

9,65
9,56

8,09
7,44

5,39
5,01
4,81 4,81
4,80 4,30

3,22
2,75

≤ SD SMP SMA SMK Diploma Universitas


I/II/III

Agustus 2018 Agustus 2019

2. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Kondisi ketenagakerjaan baik menyangkut tingkat pengangguran dan penduduk yang


bekerja tidak terlepas dari kinerja sektor-sektor perekonomian yang ada. Jumlah penduduk yang
bekerja pada tiap sektor menunjukkan kemampuan sektor tersebut dalam menyerap tenaga kerja.
Pada Agustus 2019, penduduk DKI Jakarta paling banyak bekerja pada sektor perdagangan besar
dan eceran serta reparasi dan perawatan mobil yaitu sebanyak 1,17 juta orang. Kondisi seperti ini
juga terjadi pada Agustus 2018 dan Agustus 2017. Sementara itu, sektor yang paling sedikit
menyerap tenaga kerja pada Agustus 2019 adalah sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, dan
daur ulang yaitu hanya sebanyak 14,03 ribu orang.
Jika dibandingkan dengan Agustus 2018, sektor yang mengalami peningkatan jumlah pekerja
pada Agustus 2019 adalah sektor akomodasi dan makan minum, sektor transportasi dan
pergudangan, sektor jasa perusahaan, sektor administrasi pemerintah, sektor konstruksi, sektor
pertanian, sektor pengadaan listrik dan gas, serta sektor informasi dan komunikasi. Jika dilihat dari
proporsi penduduk yang bekerja menurut sektor, sektor yang mengalami peningkatan persentase
pekerja terbesar adalah sektor akomodasi dan makan minum yaitu meningkat 2,21 persen poin.
Sedangkan sektor yang mengalami penurunan persentase pekerja terbesar adalah sektor jasa
lainnya dan real estate yaitu menurun sebesar 0,97 persen poin.

4 Keadaan Ketenagakerjaan DKI Jakarta Agustus 2019


Gambar 4.
Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2018–2019

Perdagangan 24,75 24,12


Jasa lainnya & Real Estate 14,22 13,25
Industri Pengolahan 13,04 12,30
Akomodasi & Makan Minum 10,07 11,66
Transportasi & Pergudangan 10,67 11,55
Administrasi Pemerintahan 4,33 4,89
Jasa Perusahaan 4,13 4,71
Jasa Pendidikan 4,64 4,07
Konstruksi 3,41 3,96
Jasa Keuangan & Asuransi 4,19 3,65
Informasi & Komunikasi 2,44 2,42
Jasa Kesehatan & Sosial 2,39 2,03
Pertanian 0,33 0,47
Pertambangan 0,56 0,34
Listrik & Gas 0,25 0,29
Air, Sampah, & Limbah 0,58 0,29

Agustus 2018 Agustus 2019

3. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Selama periode Agustus 2018-Agustus 2019, komposisi penduduk DKI Jakarta yang bekerja
menurut status pada pekerjaan utama tidak mengalami perubahan. Penduduk DKI Jakarta paling
banyak bekerja sebagai buruh/karyawan yaitu sebanyak 3,13 juta orang pada Agustus 2019,
sedangkan yang paling sedikit adalah sebagai pekerja bebas pertanian yaitu hanya sekitar 338 orang.
Jumlah penduduk DKI Jakarta yang berstatus buruh/karyawan mengalami peningkatan sebanyak
24,09 ribu orang, sedangkan yang berstatus berusaha sendiri meningkat lebih tinggi sebanyak
113,80 ribu orang. Meskipun secara total buruh/karyawan mengalami peningkatan, namun jumlah
buruh/karyawan perempuan mengalami penurunan sebanyak 12,72 ribu orang, sedangkan
buruh/karyawan laki-laki meningkat 36,80 ribu orang.

Penduduk berstatus pekerja tidak dibayar/pekerja keluarga mengalami penurunan jumlah


sebanyak 17,72 ribu orang. Penurunan tersebut terjadi pada pekerja laki-laki (-10,70 ribu orang)
maupun perempuan (-7,02 ribu orang). Sementara itu, pekerja berstatus berusaha dibantu buruh
tetap/buruh dibayar juga mengalami penurunan jumlah sebanyak 13,25 ribu orang. Namun
bedanya, penurunan ini hanya terjadi pada pekerja laki-laki yaitu berkurang sebanyak 13,78 ribu
orang, sedangkan pekerja perempuan meningkat sebanyak 527 orang.

Keadaan Ketenagakerjaan DKI Jakarta Agustus 2019 5


Gambar 5.
Persentase Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2018–2019

Buruh/karyawan 65,66 64,66

Berusaha sendiri
19,69 21,60

Berusaha dibantu buruh tidak


4,66 4,45
tetap/tidak dibayar
Berusaha dibantu buruh tetap/buruh
4,16 3,79
dibayar
Pekerja tak dibayar
3,91 3,45
Pekerja bebas non pertanian
1,87 2,04
Pekerja bebas pertanian
0,05 0,01

Agustus 2018 Agustus 2019

Dalam setahun terakhir (Agustus 2018–Agustus 2019), proporsi buruh/karyawan turun


sebesar 1,00 persen poin. Sedangkan pada status berusaha sendiri terjadi peningkatan proporsi
pekerja sebesar 1,91 persen poin.

Gambar 6.
Jumlah dan Persentase Penduduk Bekerja
menurut Kegiatan Formal/Informal, 2018–2019

1.426,68 1.526,04
(30,18%) (31,55%)

3.300,10 3.310,94
(69,82%) (68,45%)

Agustus 2018 Agustus 2019

Pekerja Formal Pekerja Informal

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk bekerja dapat diidentifikasi
berdasarkan status pekerjaan. Pekerja formal mencakup status berusaha dengan dibantu buruh
tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Setidaknya sejak Agustus 2010,
sebagian besar penduduk bekerja DKI Jakarta merupakan pekerja formal (sekitar tiga perempat dari
total pekerja). Namun dalam tiga tahun terakhir (Agustus 2017-Agustus 2019), proporsi pekerja

6 Keadaan Ketenagakerjaan DKI Jakarta Agustus 2019


formal memiliki trend menurun yaitu dari 71,55 persen menjadi 68,45 persen. Selama Agustus 2018-
Agustus 2019, jumlah pekerja formal meningkat 10,84 ribu orang (0,33%), sedangkan pekerja
informal meningkat lebih tinggi sebanyak 99,36 ribu orang (6,96%). Menurut jenis kelamin, pekerja
formal laki-laki meningkat sebanyak 23,03 ribu orang (1,11%) sedangkan pekerja formal perempuan
berkurang sebanyak 12,19 ribu orang (0,99%). Sementara itu, pekerja informal laki-laki meningkat
98,61 ribu orang (11,74%) begitu pula dengan pekerja informal perempuan mengalami peningkatan
747 orang (0,13%).

4. Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2019 masih didominasi oleh pekerja yang
berpendidikan menengah (SMA sederajat), yaitu sebanyak 2,24 juta orang. Pekerja berpendidikan
rendah (SMP ke bawah) sebanyak 1,56 juta orang sedangkan pekerja berpendidikan tinggi (Diploma
I ke atas) ada sebanyak 1,04 juta orang terdiri dari 237,48 ribu orang berpendidikan Diploma I/II/III dan
798,42 ribu orang berpendidikan S1 ke atas.

Gambar 7.
Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan, 2018–2019

46,33
42,29

32,13 32,25

25,58
21,42

Agustus 2018 Agustus 2019

Pendidikan Rendah Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi

Dalam setahun terakhir, persentase pekerja berpendidikan menengah (SMA sederajat)


meningkat sebesar 4,04 persen poin, sedangkan persentase pekerja berpendidikan rendah
meningkat sebesar 0,12 persen poin. Sementara itu, persentase pekerja berpendidikan tinggi turun
4,16 persen poin.

Keadaan Ketenagakerjaan DKI Jakarta Agustus 2019 7


5. Penduduk Bekerja menurut Jumlah Jam kerja

Secara umum, komposisi jumlah pekerja menurut jumlah jam kerja per minggu pada
keadaan Agustus 2018 dan Agustus 2019 tidak mengalami perubahan berarti (Tabel 2). Pekerja yang
bekerja kurang dari 8 jam per minggu meningkat sebanyak 11,19 ribu orang (meningkat 22,44%).
Begitu pula pekerja yang bekerja 35 jam atau lebih per minggu (fulltime worker) meningkat
sebanyak 159,52 ribu orang (meningkat 3,87%). Jika dilihat menurut jenis kelamin, terlihat pekerja
perempuan yang bekerja di bawah jam kerja normal (1-34 jam selama seminggu) lebih tinggi
dibandingkan pekerja laki-laki. Pada Agustus 2019, pekerja perempuan yang bekerja dibawah jam
kerja normal sebanyak 316,87 ribu orang sedangkan pekerja laki-laki sebesar 240,79 ribu orang.

Tabel 2.
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja
menurut Jumlah Jam Kerja Seminggu, 2018–2019

Jumlah Jam Agustus 2018 Agustus 2019


Kerja Satuan
Seminggu L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (9) (10) (11)
1-7 Ribu orang 22,51 27,33 49,84 31,13 29,90 61,03
(%) 0,77 1,51 1,05 1,03 1,66 1,26
8-14 Ribu orang 37,83 54,02 91,85 34,42 56,63 91,05
(%) 1,30 2,98 1,94 1,13 3,14 1,88
15-24 Ribu orang 77,17 131,56 208,73 66,37 115,22 181,59
(%) 2,65 7,26 4,42 2,19 6,40 3,75
25-34 Ribu orang 119,25 137,31 256,56 108,87 115,12 223,99
(%) 4,09 7,58 5,43 3,59 6,39 4,63
35+ *) Ribu orang 2.657,59 1.462,21 4.119,80 2.795,20 1.484,11 4.279,32
(%) 91,19 80,68 87,16 92,07 82,41 88,47
Jumlah Ribu orang 2.914,35 1.812,43 4.726,78 3.035,99 1.800,98 4.836,98
(%) 100,00 100,00 100,00 100,000 100,00 100,00

*) Termasuk sementara tidak bekerja

6. Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran menurut Kabupaten/Kota

Gambaran struktur ketenagakerjaan keadaan Agustus 2019 di DKI Jakarta menurut


kabupaten/kota cukup bervariasi. Struktur ketenagakerjaan yang dimaksud adalah penduduk usia
kerja 15 tahun ke atas, angkatan kerja, penduduk bekerja, pengangguran, tingkat partisipasi
angkatan kerja (TPAK) dan tingkat pengangguran terbuka (TPT). Pada Agustus 2019, angkatan kerja
dan penduduk bekerja terbanyak terdapat di Kota Jakarta Timur, disusul Kota Jakarta Barat dan Kota
Jakarta Selatan. Sementara jumlah angkatan kerja yang terendah terdapat di Kabupaten Kepulauan
Seribu.

Pada Agustus 2019, TPT tertinggi terdapat di Kota Jakarta Pusat. Selama setahun terakhir,
wilayah yang mengalami penurunan TPT adalah Kota Jakarta Timur dan Jakarta Utara. TPT Kota

8 Keadaan Ketenagakerjaan DKI Jakarta Agustus 2019


Jakarta Timur turun sebesar 0,52 persen poin sedangkan TPT Kota Jakarta Utara turun lebih banyak
sebesar 0,69 persen poin. Sementara itu wilayah lainnya mengalami peningkatan TPT dan
peningkatan TPT tertinggi terjadi di Kota Jakarta Pusat yaitu naik sebesar 0,87 persen poin.

Pada Agustus 2019, TPAK tertinggi terdapat di Kota Jakarta Utara, melebihi TPAK DKI Jakarta.
Selama Agustus 2018-Agustus 2019, terdapat dua wilayah yang TPAK-nya turun yaitu Kabupaten
Kepulauan Seribu turun sebesar 2,60 persen poin dan Kota Jakarta Selatan turun sebesar 2,13
persen poin. Sedangkan Kota Jakarta Timur mengalami peningkatan TPAK tertinggi sebesar 3,10
persen poin.

Tabel 3.
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Jenis Kegiatan Utama
dan Kabupaten/Kota, Agustus 2019

Penduduk Angkatan
Bekerja Pengangguran TPAK TPT
Usia 15 Kerja
Kabupaten/Kota (ribu orang) (ribu orang) (%) (%)
Tahun Ke Atas (ribu orang)
(ribu orang)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kepulauan Seribu 16,38 9,60 9,08 0,52 58,61 5,44

Jakarta Selatan 1.718,17 1.095,34 1.020,44 74,90 63,75 6,84

Jakarta Timur 2.185,46 1.417,83 1.330,67 87,16 64,88 6,15

Jakarta Pusat 715,60 466,54 431,48 35,06 65,20 7,51

Jakarta Barat 1.958,39 1.241,81 1.177,10 64,71 63,41 5,21

Jakarta Utara 1.364,43 926,76 868,21 58,55 67,92 6,32

DKI Jakarta 7.958,44 5.157,88 4.836,98 320,90 64,81 6,22

Keadaan Ketenagakerjaan DKI Jakarta Agustus 2019 9


Konsep dan Definisi:

1. Penduduk Usia Kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun baik yang termasuk angkatan kerja (AK) maupun bukan
angkatan kerja (BAK).
2. Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja, atau sementara tidak bekerja dan pengangguran.
3. Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang selama seminggu yang lalu hanya bersekolah, mengurus
rumah tangga atau lainnya, serta tidak melakukan suatu kegiatan yang dapat dimasukkan ke dlaam kategori bekerja,
sementara tidak bekerja, atau mencari pekerjaan.
4. Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan
atau keuntungan paling sedikit selama satu jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Termasuk ke dalam konsep
bekerja adalah orang yang sementara tidak bekerja yaitu mereka yang mempunyai pekerjaan/usaha tetapi selama
seminggu yang lalu tidak bekerja karena sesuatu sebab seperti sakit, cuti, atau menunggu panen.
5. Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan, atau mempersiapkan suatu
usaha, atau merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan (putus asa), atau sudah diterima bekerja tetapi belum mulai
bekerja atau sudah mempunyai usaha tapi belum memulainya.
6. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.
7. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah persentase jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja.
8. Pekerja Formal adalah pekerja yang status pekerjaannya adalah berusaha dengan dibantu buruh tetap dan
buruh/karyawan.
9. Pekerja informal adalah pekerja yang status pekerjaannya adalah berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak
tetap/tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja tidak dibayar.

BPS Provinsi DKI Jakarta Suryana, SST, M.Si.


Jl Salemba Tengah No. 36-38 Kepala Bidang Statistik Sosial
Jakarta Pusat 10440 Telp: 021-37928493, Pesawat
300
Homepage:
http://jakarta.bps.go.id Email: bps3100@bps.go.id

10 Keadaan Ketenagakerjaan DKI Jakarta Agustus 2019

Anda mungkin juga menyukai