Anda di halaman 1dari 8

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

No. 33/05/35/Th.XIV, 4 Mei 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,14 PERSEN

 Penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur tercatat sebesar 30,02 juta orang. Angkatan kerja
mencapai 20,50 juta orang, berkurang sebanyak 194 ribu orang dalam kurun waktu setahun
dibanding angkatan kerja Februari 2015.
 Dari penduduk angkatan kerja tersebut yang bekerja mencapai 19,65 juta orang, selebihnya masih
menganggur. Penduduk yang bekerja tersebut berkurang 152 ribu orang dibanding keadaan
Februari 2015 sebesar 19,80 juta orang.
 Pekerja tidak penuh (Pekerja Paruh Waktu dan Pekerja Setengah Penganggur), yaitu pekerja
dengan jam kerja kurang dari 35 jam per minggu juga berkurang sebanyak 137 ribu orang menjadi
6,28 juta orang selama setahun dibanding Februari 2015 sebesar 6,41 juta orang
 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun sebesar 0,17 point persen menjadi 4,14 persen
dibanding Februari 2015, yaitu 4,31 persen.
 Penduduk yang bekerja pada 9 (sembilan) sektor Lapangan Usaha mengalami perubahan, ada
yang bertambah dan ada yang berkurang. Beberapa sektor yang mengalami penurunan antara
lain, Sektor Pertanian, berkurang sebanyak 205 ribu orang (2,84 persen), Pertambangan dan
Penggalian lebih dari 7 ribu orang (5,52 persen), Sektor Konstruksi 98 ribu orang (6,82 persen),
Sektor Keuangan, Real estate, Usaha Persewaan & Jasa Perusahaan sebanyak 192 ribu orang
(38,66 persen) dan Sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan secara absolut
sebanyak 294 ribu orang (9,99 persen), menjadi yang terbesar pengurangannya.
 Lapangan usaha yang mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja antara lain, sektor industri
Pengolahan bertambah lebih dari 167 ribu orang (6,02 persen), listrik, gas dan air minum 2 ribu
orang lebih (7,62 persen), sektor perdagangan dan transportasi masing-masing sebesar 7,61
persen dan 26,49 persen.
 Penduduk yang bekerja di kegiatan Formal sebanyak 7,23 juta orang (36,95 persen) berkurang
sebesar lebih dari 3 ribu orang (0,05 persen) setahun lalu. Sedang pada kegiatan Informal sebanyak
12,39 juta orang (63,03 persen) juga berkurang sebanyak lebih dari 148 ribu orang (1,18 persen)
selama setahun ini.
 Kegiatan Formal, yaitu pekerja dengan Status pekerjaan utamanya adalah berusaha dibantu buruh
tetap/dibayar 616 ribu orang (3,14 persen) berkurang sebanyak 180 ribu orang (22,65 persen) dan
sebagai buruh/karyawan mencapai 6,64 juta orang (33,81 persen) bertambah sebanyak 177 ribu
orang (2,74 persen). Kegiatan Informal, antara lain pekerja yang berusaha sendiri sebesar 2,91
juta orang (14,80 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 3,84 juta orang (19,57
persen), pekerja bebas di pertanian dan non pertanian sebesar 2,72 juta orang (13,85 persen) dan
pekerja keluarga atau pekerja tidak dibayar mencapai 2,92 juta orang (14,84 persen).
 Pendidikan sebagian besar pekerja masih rendah (SD ke bawah), yaitu 9,78 juta orang (49,78
persen), sedangkan pekerja dengan pendidikan tinggi Diploma ke atas hanya sekitar 1,69 juta
orang (8,63 persen), selebihnya adalah pendidikan menengah.

Berita Resmi Statistik No. 33/05/35/Th. XIV, 4 Mei 2016 1


1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran
Keadaan ketenagakerjaan di Jawa Timur pada keadaan Februari 2016 menunjukkan adanya
perbaikan dibandingkan keadaan Agustus 2015. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah
angkatan kerja dan penurunan jumlah pengangguran. Jumlah angkatan kerja di Jawa Timur pada Februari
2016 bertambah sebanyak 223 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2015. Peningkatan jumlah angkatan
kerja berpengaruh terhadap peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 0,43 poin
dari 67,84 persen pada Agustus 2015 menjadi 68,27 persen pada Februari 2016.
Indikator utama ketenagakerjaan yang sering digunakan sebagai indikasi keberhasilan dalam
menangani masalah pengangguran adalah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), yang merupakan
perbandingan antara jumlah penganggur terhadap jumlah angkatan kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) di Jawa Timur pada Februari 2016 sebesar 4,14 persen atau mengalami penurunan sekitar 0,33
poin dibandingkan Agustus 2015 (4,47 persen). Penurunan angka TPT pada Februari 2016 relatif lebih
tinggi dibandingkan periode Februari 2015 yang hanya sebesar 0,17 poin. Penurunan TPT yang kontinyu
ini diharapkan dapat mencapai target yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 3,0
persen.

Tabel 1
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2014–2016

2014 2015 2016


Jenis Kegiatan Utama Satuan
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Angkatan Kerja ribu orang 20 717,77 20 149,99 20 692,41 20 274,68 20 497,99
Bekerja ribu orang 19 885,39 19 306,51 19 800,39 19 367,78 19 648,66
Penganggur ribu orang 832,38 843,49 892,02 906,90 849,33
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 70,52 68,12 69,58 67,84 68,27
3. Tingkat Pengangguran Terbuka % 4,02 4,19 4,31 4,47 4,14
4. Pekerja tidak penuh ribu orang 6 632,65 6 481,52 6 412,70 6 244,39 6 275,33
Setengah penganggur ribu orang 1 864,78 1 674,50 1 633,58 1 628,96 1 613,74
Paruh waktu ribu orang 4 767,87 4 807,02 4 779,11 4 615,43 4 661,59

Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)


Keterangan : Estimasi ketenagakerjaan menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk

2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama


Struktur lapangan pekerjaan Jawa Timur hingga Februari 2016 tidak mengalami perubahan.
Sektor Pertanian, Sektor Perdagangan, Sektor Industri Pengolahan, dan Sektor Jasa Kemasyarakatan
masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Jawa Timur. Pada Februari 2016, Sektor
Pertanian menyerap tenaga kerja sebanyak 35,66 persen, Sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa
Akomodasi menyerap sebanyak 22,72 persen, sedangkan untuk Sektor Industri Pengolahan dan Sektor
Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan masing-masing sebanyak 15,00 persen dan 13,52 persen.
Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2015, jumlah penduduk yang bekerja meningkat
terutama di Sektor Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi sebanyak 160 ribu orang (atau naik
sebesar 36,49 persen), sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi sebanyak 316 ribu orang
(atau naik sebesar 7,61 persen) dan Sektor Industri Pengolahan sebanyak 168 ribu orang (atau naik
sebesar 6,02 persen), sementara sektor lainnya mengalami penurunan.

Berita Resmi Statistik No. 33/05/35/Th. XIV, 4 Mei 2016 2


Tabel 2
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2014–2016
(ribu orang)

2014 2015 2016


Lapangan Pekerjaan Utama
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pertanian 7 330,70 7 261,37 7 212,12 7 083,25 7 007,07

Industri 2 844,34 2 776,55 2 780,68 2 699,68 2 948,20

Konstruksi 1 219,17 1 259,44 1 440,05 1 510,09 1 341,86

Perdagangan 4 332,28 4 026,67 4 148,73 4 121,31 4 464,45

Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 695,00 686,97 605,67 636,15 766,12

Keuangan 423,44 421,79 496,80 410,91 304,75

Jasa Kemasyarakatan 2 832,27 2 694,53 2 950,86 2 751,36 2 656,12

Lainnya ***) 208,20 179,19 165,49 155,03 160,08

Jumlah 19 885,39 19 306,51 19 800,39 19 367,78 19 648,66


Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)
Keterangan : Estimasi ketenagakerjaan menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk

3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama


Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi
berdasarkan status pekerjaan. Dari enam kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup
kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya dikategorikan
sebagai pekerja pada pekerjaan informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka di Jawa Timur pada Februari
2016 ada sebanyak 7,26 juta orang (36,95 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 12,39 juta orang
(63,05 persen) bekerja pada kegiatan informal.
Pekerja sektor formal turun sebesar 3,59 ribu orang selama setahun terakhir, demikian juga
pekerja di sektor informal berkurang sebesar 148,14 ribu orang. Pada sektor formal, pekerja berstatus
berusaha dibantu buruh tetap turun sebanyak 180,56 ribu orang (22,65 persen) dibanding Agustus 2015
sedangkan pekerja berstatus buruh/karyawan naik sebanyak 176,97 ribu orang (2,74 persen). Di sisi lain,
tenaga kerja yang berada di sektor informal, pekerja yang berstatus berusaha sendiri dan pekerja
keluarga/tak dibayar mengalami penurunan sedangkan pekerja yang berstatus berusaha dibantu buruh
tidak tetap dan pekerja bebas mengalami peningkatan.
Secara umum dalam kurun waktu tiga tahun, jumlah pekerja di sektor informal cenderung
semakin menurun dan beralih ke sektor formal. Hal ini dapat menjadi indikasi semakin membaiknya
perekonomian di Jawa Timur karena pangsa pasar kerja Sektor Formal mengalami kenaikan.

Berita Resmi Statistik No. 33/05/35/Th. XIV, 4 Mei 2016 3


Tabel 3
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Status Pekerjaan Utama, 2014–2016
(ribu orang)

2014 2015 2016


Status Pekerjaan Utama
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kegiatan Formal: 6 817,97 6 741,16 7 263,01 7 129,58 7 259,42
- Berusaha dibantu buruh
704,42 758,74 797,15 750,37 616,59
tetap
- Buruh/Karyawan 6 113,55 5 982,42 6 465,86 6 379,21 6 642,83
Kegiatan Informal: 13 067,42 12 565,34 12 537,38 12 238,20 12 389,24
- Berusaha sendiri 3 027,84 3 036,267 3 143,32 2 885,63 2 907,41
- Berusaha dibantu buruh
3 773,51 3 837,91 3 509,12 3 657,15 3 844,64
tidak tetap
- Pekerja bebas 2 527,54 2 514,73 2 592,27 2 659,22 2 720,94
- Pekerja keluarga/tak
3 738,54 3 176,44 3 292,68 3 036,20 2 916,26
dibayar

Jumlah 19 885,39 19 306 51 19 800,39 19 367,78 19 648,67

Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)


Keterangan : Estimasi ketenagakerjaan menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk

4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja


Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja per minggu tidak
mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh
waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas per minggu. Pada
Februari 2015 jumlah penduduk yang dikategorikan sebagai pekerja penuh waktu (full time worker)
mencapai 13,39 juta orang dan pada Februari 2016 jumlahnya turun menjadi 13,37 juta orang. Sementara
itu, dalam setahun terakhir pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu)
berkurang sebanyak 137 ribu orang (2,14 persen), yaitu dari 6,41 juta orang pada Februari 2015 menjadi
sebanyak 6,28 juta orang pada Februari 2016. Gambaran tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2014–2016
(ribu orang)

2014 2015 2016


Jumlah Jam Kerja per Minggu
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1–7 322,96 264,76 360,13 259,27 433,10
8–14 1 129,59 1 055,16 1 073,40 1 045,50 1 116,13

15–24 2 362,49 2 407,32 2 308,86 2 365,85 2 331,03

25–34 2 827,62 2 754,29 2 670,30 2 573,77 2 395,06

1–34 6 632,66 6 481,52 6 412,70 6 244,39 6 275,32

≥ 35+ *) 13 252,73 12 824,98 13 387,70 13 123,39 13 373,34

Jumlah 19 885,39 19 306,51 19 800,29 19 367,78 19 648,66

- Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)


- Estimasi ketenagakerjaan menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
- *) Termasuk sementara tidak bekerja

Berita Resmi Statistik No. 33/05/35/Th. XIV, 4 Mei 2016 4


Grafik 1
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja
Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2014 – 2016

1,000

,9000
033% 034% 032% 032% 034%
,8000

,7000

,6000

,5000

,4000
067% 066% 068% 068% 066%
,3000

,2000

,1000

-
Februari Agustus Februari Agustus Februari
2014 2015 2016

35 + Jam < 35 Jam

5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan


Dilihat dari tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh penduduk Jawa Timur yang
bekerja pada Februari 2016, terlihat bahwa proporsi penduduk relatif sama dari tahun ke tahun.
Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2016 masih didominasi oleh pekerja berpendidikan rendah,
yaitu SD ke bawah. Pada Februari 2016, jumlah penduduk yang bekerja dengan tingkat pendudukan SD
ke bawah tercatat sebanyak 49,78 persen atau sebanyak 9,78 juta jiwa. Kemudian diikuti dengan
penduduk berpendidikan SMP (17,06 persen), SMA umum (14,21 persen), SMA Kejuruan (10,32
persen), Universitas (7,10 persen), dan Diploma (1,52 persen).
Perbaikan kualitas pekerja terlihat dengan menurunnya pekerja berpendidikan rendah (SMP
kebawah) dan meningkatnya pekerja berpendidikan menengah dan tinggi. Dalam setahun terakhir,
penduduk bekerja berpendidikan rendah turun sebesar 1,87 persen, dari 13,38 juta orang pada Februari
2015 menjadi 13,13 juta orang pada Februari 2016. Sementara penduduk bekerja berpendidikan
menengah atas dan kejuruan meningkat dari 4,67 juta orang pada Februari 2015 menjadi 4,82 juta orang
pada Februari 2016. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.

Berita Resmi Statistik No. 33/05/35/Th. XIV, 4 Mei 2016 5


Tabel 5
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2014–2016
(ribu orang)

2014 2015 2016


Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

SD Kebawah 10 338,17 10 291,57 9 969,19 9 533,05 9 781,68

Sekolah Menengah Pertama 3 477,58 3 283,78 3 415,28 3 565,78 3 352,37

Sekolah Menengah Atas 2 544,44 2 541,40 2 740,32 2 807,09 2 791,38

Sekolah Menengah Kejuruan 1 682,88 1 721,67 1 933,14 1 816,37 2 028,19


Diploma I/II/III 357,07 293,66 308,29 300,02 296,61

Universitas 1 485,24 1 174,43 1 434,17 1 345,47 1 395,46

Jumlah 19 885,39 19 306,51 19 800,39 19 367,78 19 648,67

Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)


Keterangan : Estimasi ketenagakerjaan menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk

Grafik 2
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Keadaan Februari 2016

Sekolah Menengah
Pertama
017%
SD Kebawah
050%

Sekolah Menengah
Atas
014%

Sekolah Menengah
Kejuruan
010%
Universitas Diploma I/II/III
007% 002%

Berita Resmi Statistik No. 33/05/35/Th. XIV, 4 Mei 2016 6


6. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan
Jumlah pengangguran pada Februari 2016 mencapai 849 ribu orang, dengan Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) cenderung menurun, dimana TPT Februari 2015 sebesar 4,31 persen turun menjadi 4,12
pada Februari 2016.
Pada Februari 2016, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan menempati posisi
tertinggi yaitu sebesar 7,09 persen, disusul oleh TPT Sekolah Menengah Atas sebesar 6,55 persen,
sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD kebawah yaitu sebesar 2,39 persen. Jika
dibandingkan dengan keadaan Februari 2015, TPT pada hampir sebagian besar tingkat pendidikan
mengalami penurunan kecuali pada tingkat pendidikan SD ke bawah, diploma dan
universitassebagaimana pada Tabel 6.

Tabel 6
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2014–2016
(persen)

2014 2015 2016


PendidikanTertinggi yang Ditamatkan
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
SD Kebawah 2,45 1,71 2,14 1,39 2,39

Sekolah Menengah Pertama 5,06 5,73 6,00 4,43 4,12

Sekolah Menengah Atas 8,22 7,46 6,59 8,73 6,55

Sekolah Menengah Kejuruan 6,55 10,53 8,47 11,74 7,09

Diploma I/II/III 3,73 4,27 6,17 8,11 6,49

Universitas 1,85 3,61 4,23 4,99 6,36

Jumlah 4,02 4,19 4,31 4,47 4,14

Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)


Keterangan : Estimasi ketenagakerjaan menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk

Berita Resmi Statistik No. 33/05/35/Th. XIV, 4 Mei 2016 7


BPS PROVINSI JAWA TIMUR

Informasi lebih
Informasi lanjut
lanjut, hubungi:
hubungi:
BIDANG STATISTIK
DJAMAL, SOSIAL
SE, M.Sc
KepalaTelepon
BPS Provinsi
: 031-8439343 Timur
Jawa
E-mail : bps3500@bps.go.id
Telopon: 031-8438873
E-mail: bps3500@surabaya.wasantara.net.id

Berita Resmi Statistik No. 33/05/35/Th. XIV, 4 Mei 2016 8

Anda mungkin juga menyukai