YOGYAKARTA
Jumlah penduduk yang bekerja di D.I. Yogyakarta pada Februari 2015 mencapai 2,013 juta orang,
mengalami peningkatan sebanyak 1,19 persen dibanding keadaan pada Februari 2014 sebanyak 1,989
juta orang atau bertambah 23,714 ribu orang.
Jumlah angkatan kerja di D.I. Yogyakarta pada Februari 2015 mencapai 2,098 juta orang, mengalami
pertumbuhan sebanyak 3,69 persen dibanding angkatan kerja Februari 2014 sebanyak 2,033 juta orang
atau bertambah sebanyak 75 ribu orang.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di D.I. Yogyakarta pada Februari 2015 sebesar 73,10 persen,
mengalami peningkatan 1,26 poin jika dibandingkan keadaan Februari 2014 sebesar 71,84 persen.
Sektor-sektor yang mengalami peningkatan jumlah penduduk yang bekerja selama Februari 2014-
Februari 2015 adalah Sektor Konstruksi (3,31 persen), Sektor Industri (2,79 persen) dan Sektor
Lainnya/Pertambangan,Listrik, Gas dan Air Minum (0,36 persen). Sedangkan sektor-sektor yang
mengalami penurunan adalah Perdagangan (2,3 persen), ), Sektor Jasa-jasa (2,04 persen), Sektor
Transportasi (1,4 persen), Sektor Keuangan (0,39 persen), dan Sektor Pertanian (0,32 persen).
Sekitar 54,13 persen penduduk yang bekerja pada Februari 2015 berada pada kegiatan informal.
Persentase pekerja informal turun 0,04 poin jika dibandingkan pada Februari 2014 sebesar 54,09 persen.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di D.I. Yogyakarta dari Februari 2013 - Februari 2015 berada dalam
kisaran 2,0 - 4,5 persen dan fluktuatif. Pada Februari 2015 TPT D.I. Yogyakarta mencapai 4,07 persen,
mengalami peningkatan 1,91 poin dibanding TPT Februari 2014 sebesar 2,16 persen. Angka ini lebih
rendah dibanding TPT Nasional sebesar 5,81 persen pada Februari 2015.
Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 3,34 2,87 3,37 3,75 2,98
Berusaha dibantu art/buruh tak tetap 20,15 19,83 19,97 16,59 15,01
setengah
pengangguran 22,09 26,37 19,17 28,54 23,34
Feb 2013 Agustus 2013 Feb 2014 Agustus 2014 Feb 2015
Hasil Sakernas D.I. Yogyakarta Februari 2013 - Februari 2015 menunjukan TPT daerah
perkotaan lebih besar dari daerah pedesaan. TPT perkotaan D.I. Yogyakarta Februari 2015 sebesar 5,3
persen , jika dibandingkan pada Februari 2014 sebesar 2,68 persen mengalami penurunan 2,62 poin hal
ini dipengaruhi oleh beragamnya lapangan pekerjaan dan meningkatnya pusat perekonomian
sehingga angkatan kerja baru cenderung mencari pekerjaan, pindah atau mondok di perkotaan
sehingga pengangguran lebih nampak kuantitatifnya. TPT D.I. Yogyakarta Februari 2015 di pedesaan
sebesar 0,95 persen, jika dibandingkan pada Agustus 2014 sebesar 2,17 persen mengalami penurunan
1,22 poin atau 0,29 poin jika dibandingkan pada Februari 2014 sebesar 1,24 persen. Hal ini
kemungkinan disebabkan penduduk pedesaan biasanya tidak terlalu selektif memilih lapangan
pekerjaan, sehingga akan melakukan kegiatan apa saja walau hanya sebagai pekerja keluarga, pekerja
bebas pertanian dan sebagian masih bertahan di pedesaan dengan berusaha mencari pekerjaan dengan
cara melaju (nglajo/commute/pulang-pergi/ulang-alik) ke perkotaan, apalagi dengan kemudahan
kepemilikan kendaraan bermotor dan semakin baiknya kondisi infrastruktur fasilitas jalan raya. TPT
D.I. Yogyakarta Februari 2015 menurut jenis kelamin laki-laki sebesar 5,23 persen masih lebih tinggi
dibanding perempuan sebesar 2,59 persen, karena laki-laki sebagai kepala keluarga khususnya di usia
angkatan kerja lebih reaktif dalam upaya untuk bisa mendapat status bekerja.