Anda di halaman 1dari 42

PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS

LESUNG BATU

DINAS KESEHATAN KABUPATEN EMPAT LAWANG


TAHUN 2022

0
Visi
Terwujudnya masyarakat Lintang Kanan yang sehat dan madani pada tahun
2024.

MISI
1. Memberikan motivasi masyarakat lintangkanan untuk pola hidup sehat
2. Memberikan pelayanan dengan 5S(senyum, salam, sapa, sentuh, sembuh)
3. Motivasi meningkatkan kesehatan individu,keluarga, masyarakat dan
lingkungan

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sehingga Buku Profil Kesehatan
Adapun data yang digunakan untuk penyusunan profil ini menggunakandata-data kegiatan
pmbangunan kesehatan padatahun sebelumnya.dari tiap-tiap pengelola program di Puskesmas
Lesung Batu dalam setiap bulan nya.Dengan tersusunnya buku profil kesehatan Puskesmas
Lesung Batu Kab. Empat Lawang tahun 2022 dapat di selesaikan tepat waktu yakni tiap awal
tahun anggaran sebagai informasi terhadap Puskesmas Lesung Batu tahun2022diharapkan
dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya wilayahPuskesmas Lesung Batu,Kec.Lintang
Kanan sehingga mampu menemukan masalah serta mencari pemecahan dari masalah
tersebut.
Profil ini disusun sebagai bentuk indicator keberhasilan untuk mencapai Empat
Lawang ang sehat dan untuk penyempurnaan dimasa yang akan datang dibutuhkan saran dan
kritik agar Buku Profil KesehatanPuskesmas Lesung Batu tahun 2022 akan lebih baik dan
berkualitas. Diharapkandengan terbitnya buku profil kesehatan ini, akan dapat memberikan
informasisekaligus bahan evaluasi terhadap program-program kesehatan yang
telahdilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya dan yang tak kalah pentingnya adalahuntuk
bahan perencanaan pada tahun-tahun berikutnya.

Lintang Kanan, Januari 2022


Kepala UPTD Puskesmas Lesung Batu

NURUL HUDA, SKM


Penata (III.c)
NIP.197706082007012005

2
BAB I
PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dalam upaya untuk mencapai Visi


Kabupaten Empat Lawang :”Mewujujudkan Empat Lawang MADANI”.Untuk mencapai visi
tersebut, Dinas Kesehtan Kabupaten Empat Lawang sebagai salah satu OPD yang
bertanggung jawab dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Empat Lawang telah
menetapkan VisiDinas Kesehatan yaitu : ”Mewujudkan Empat Lawang Sehat”.Masyarakat
Empat Lawang Sehat adalah masyarakat yang hak kesehatanya terpenuhi yaitu dengan
pelayanan kesehatan yang meningkat, fasilitas kesehatan yang memadai, manajemen
kesehatan dan SDM kesehatan yang baik untuk pelayanan, serta masyarakat yang mendapat
pendidikan kesehahatan yang memadai lewat promosi kesehatan.
Sebagai penjabaran dari visi Dinas Kesehatan, maka PuskesmasLesung
BatuKecamatan Lintang Kananmelakukan program-program kesehatan baik program wajib
maupun program pilihan. Tentunya program yang dijalankan Puskesmas Lesung Batu
merupakan program yang mendukung dari kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Empat Lawang.
Dalam rangka merekam seluruh program dan kegiatan yang dilakukan Puskesmas
Lesung Batu maka dikembangkan di tingkat Puskesmas di seluruh Kabupaten Empat Lawang
dikembangkan sistem informasi yang terangkum dalam Profil Kesehatan dalam hal ini Profil
Kesehatan Puskesmas Lesung Batu yang terus dikembangkan sehingga diharapkan dapat
memberikan dukungan dalam pelaksanaan fungsi manajemen kesehatan. Profil Kesehatan
yang baik akan dapatmemberikan informasi yang akurat dan up to date untuk proses
pengambilankeputusan di semua tingkat administrasi pelayanan kesehatan.
Tujuan penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Lesung Batu adalahmemberikan
informasi tentang hasil pencapaian program pembangunan kesehatan di wilayah Puskesmas
LesungBatu Kab. Empat Lawang sehingga indicator keberhasilan untuk mencapai Empat
Lawang MADANI 2022terealisasikan.
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Puskesmas Lesung Batu adalahsebagai berikut:
Bab-1 : Pendahuluan.
Bab ini menyajikan tentang latar belakang dan tujuanditerbitkannya Profil
Kesehatan Puskesmas Lesung batu Tahun2022sertasistematika penyajiannya.

Bab-2 : Gambaran Umum.


3
Bab ini menyajikan tentang gambaran umumKecamatan/wilayah kerja. Selain
uraian tentang letak geografis, administratif dan informasiumum lainnya, bab ini
juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadapkesehatan dan faktor-faktor
lainnya misal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosialbudaya dan lingkungan.

Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan.


Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenaiangka kematian, angka kesakitan,
dan angka status gizi masyarakat.

Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan.


Bab ini menguraikan tentang pelayanankesehatan dasar, pelayanan kesehatan
rujukan dan penunjang, pemberantasanpenyakit menular, pembinaan kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizimasyarakat, pelayanan kefarmasian
dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalamsituasi bencana. Upaya pelayanan
kesehatan yang diuraikan dalam bab ini jugamengakomodir indikator kinerja
Standar Pelayanan Minimal (SPM) BidangKesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan olehKabupaten/Kota.

Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan.


Bab ini menguraikan tentang saranakesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan dan sumber daya kesehatanlainnya.

Bab-6 : Kesimpulan.
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perludisimak dan ditelaah
lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di tahun yang bersangkutan.
Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, profil Kesehatan Puskesmas
Lesung Batu juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam
rangka penyelenggaraanpembangunan kesehatan.

Lampiran.
Pada lampiran ini berisi resume/angka pencapaian Kab/Kota dan 36 tabeldata yang
merupakan gabungan Tabel Indikator Kabupaten sehat dan Indikatorpencapaian
kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM
Pada bab ini akan diuraikan gambaran umum wilayah Puskesmas Lesung Batu
Kecamatan Lintang Kanan dan perilaku penduduk pada tahun 2022 yang meliputi: keadaan
penduduk, letak geografis dan luas wilayah, keadaan pemerintahan, keadaan pendidikan, dan
keadaan ekonomi.

2.1. KEADAAN PENDUDUK


Jumlah penduduk Kecamatan Lintang Kanan pada tahun 2022 berdasarkanData
Konsolidasi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Empat Lawang
berjumlah 35.158 jiwa, dengan rasiojenis kelamin laki-laki 18.330 dan 16.828
perempuan.
Desa dengan kepadatan penduduk terkecil di antara 16desa lainnya adalah
Desa/Kelurahan Rantau Kasai 1.021 yaitu sekitar 111perkilometer persegi. Sedangkan
desa/kelurahan yang paling padat penduduknya adalah Desa/Kelurahan Babatan
8.220dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai sekitar 123 per kilometer persegi.

Tabel 2.1 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
KelaminPuskesmasLesung Batu,Kecamatan Lintang Kanan tahun2022

4804
5000
4500 4135
3765
4000
3428
3500
3000
2500 Jumlah
2000
1500 998 1080
882
1000 707 653
500
0
0-4 0-5 1-5 6-11 12-18 19-44 45-59 60-69 70+

5
9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
Jumlah
1000
Laki-laki
0
6 4 64

56
5

74
T 0
1

4
20

En g L 6 P 4 033

T 6
8

T 8

8
T 0

pa L 7 16 T 1 4
0 75 8 6

22
Perempuan

2 40
ib par 85 594 102

M o ati 82 26 75

2 94 39
Ta Cik 15 95 50

Lu r a L 1 21 72 07
6 0

5
nj ja 52 87 17

11
Ka Lu as 60 74 82

Pa g L 8 8 8 7 1 1
tu din 6 0 50 12

k na 1 2 5 1 1 1
91 2
76 40 T 3

11
58 1
1

59 6 T 3
1

5 T3
au 41 P 1 2 T

15 T
T

P T
T

T
1

2
8
2

6
8
Ra an 949 12

55
5

P
P

P
P

m L8 P

ua jati L 5 P
L P
P

P
Ra uka ih L , P

P
P
4
4
r a bu ai 5
1

6
n 0
Ba tu 24

56
5

m gj 5
4

bu a 7
5
L
Ba L 1

Ba n L
K L

L
1

Ta u
un ti
i

lo
m
ba L

L
ng am

al

da
nt r a

ng k

Ta ar
un

d
l

A
au
Le g A

g
nt
S

N
un

U
su
nj
Ta

Tabel 2.1.1Jumlah Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Lesung Batu Tahun 2022
2.2. LETAK GEOGRAFIS DAN LUAS WILAYAH
Secara geografis, Kecamatan Lintang Kanan berbatasan dengan Pendopo di sebelah
Utara, Tanjung Saktidi sebelah selatan, Muara Pinang di sebelah timur, dan Pendopo Baratdi
sebelah barat. Dilihat dari topografi wilayahnya, seluruh desa di Kecamatan Lintang Kanan
merupakan daerah dataran. Sementara ketinggian wilayah Kecamatan Lintang Kanan berkisar
450 meter di atas permukaanlaut (dpl).
Desa/Kelurahan Umo Jati merupakan desa dengan jarak terjauh dari Desa babatan
yang merupakan ibukota kecamatan, yaitu mencapai sekitar Dua Belas kilometer melalui
darat.Sedangkan desa terdekat dengan ibukota kecamatan adalah Desa Lesung batu yaitu
hanya berjarak sekitar O,5 kilometer.
PERSENTASETERHADAPLUAS
KECAMATAN

6%

6% 3%
3% 7%
4% TanjungAlam

4% 9% Lesung
BatuBaba
PagarJati
Tanjung tan
26% JatiUmojatiM Rantaualih
uara
Sukarami
DanauLubuk
5% 4% TapangEndalo RantauKasai
LubukCik
5% KarangTandi
ng
4% BatuAmpar
4% 7% Nibung
3%

Sumber: BPS,PendataanSurveiPodes

KEADAANGEOGRAFI
6
Tabel2.2.1 LuasDaerahMenurutDesadiKecamatan,2022

Des Luas Persentase Terhadap


a (km2) LuasKecamata
n
(1) (2) (3)
TanjungAlam 17,53 6,93
LesungBatu 22,52 8,91
Babatan 66,69 26,38
Rantaualih 17,53 6,93
Sukarami 8,71 3,45
RantauKasai 9,2 3,64
LubukCik 9,69 3,83
KarangTanding 11,52 4,56
BatuAmpar 10,58 4,19
Nibung 11,41 4,51
PagarJati 10,68 4,22
TanjungJati 15,18 6,00
Umojati 16,07 6,36
MuaraDanau 9,20 3,64
LubukTapang 8,46 3,35
Endalo 7,82 3,09
LintangKanan 252,79 100,00
Sumber: BPS,PendataanSurveiPodes

Tabel2.2.2 TinggiWilayahMenurutDesadiKecamatan,2022

Tinggi
Des
DPL(meter)
a

(1) (2)
TanjungAlam 450
LesungBatu 450
Babatan 450
Rantaualih 450
Sukarami 450
RantauKasai 450
LubukCik 450
KarangTanding 450
BatuAmpar 450
Nibung 450
PagarJati 450
TanjungJati 450
Umojati 450
MuaraDanau 450
LubukTapang 450
Endalo 450
LintangKanan
Sumber: BadanPusatStatistikKabupatenEmpatLawang

7
2.2.3Jarak TempuhDesaMenggunakanSarana
TransportasidanWaktuTempuhdariKantorKepalaDesa/LurahkeKantorCamat(
Km),2022

JarakTempuhkeIbukotaKec Waktu
Des
amatan(km2) Tempuh(jam
a
:menit)
(1) (2) (3)
TanjungAlam 2 00:10
LesungBatu 1 00:20
Babatan 1 00:20
Rantaualih 2 00:06
Sukarami 5 00:13
RantauKasai 7 00:13
LubukCik 4 00:13
KarangTanding 4 00:10
BatuAmpar 7 00:15
Nibung 8 00:20
PagarJati 6 00:20
TanjungJati 5 00:30
Umojati 11 00:21
MuaraDanau 4 00:10
LubukTapang 4 00:09
Endalo 4 00:10

Sumber: BPS,PendataanSurveiPodes

Tabel2.2.4 Jarak TempuhDesaMenggunakanSarana


TransportasidanWaktuTempuhdariKantorKepalaDesa/Lurahk
eKantorCamat(Km),2022

JarakTempuhkeIbukotaKa WaktuTempuh(jam:me
Des
bupaten(km) nit)
a

(1) (2) (3)


TanjungAlam 53 01:3
0
LesungBatu 47 01:2
2
Babatan 44 01:1
9
Rantaualih 46 01:2
2
Sukarami 48 01:2
7
RantauKasai 45 01:1
8
LubukCik 42 01:1
8
KarangTanding 42 01:1
5
BatuAmpar 45 01:2
0
Nibung 41 01:1
8
8
PagarJati 35 02:0
0
TanjungJati 30 02:0
0
Umojati 38 01:1
1
MuaraDanau 43 01:1
4
LubukTapang 41 01:1
1
Endalo 32 02:0
0
LintangKanan

Sumber: BPS,PendataanSurveiPodes

Tabel 1.1.5 BatasWilayahAdministrasiKecamatan,2022

Arah Perbatasa
n

(1) (2)
Utara KECPENDOPO

Selatan KEC.TANJUNGSAKTIDUMIDANTANJUNGSAKTIPUMU(LAHAT)

Timur KEC.MUARAPINANG
Barat KEC.PENDOPODANKAB.SELUMA(PROV.BENGKU)
LintangKanan

Sumber: BadanPusatStatistikKabupatenEmpatLawang

Tabel1.1.6 Sungai YangMengalirdiDesadiKecamatan,2022

Des NamaSungai Jumla


a h

(1) (2) (3)


TanjungAlam SungaiAirLintang 1
LesungBatu SungaiAirLintang 1
Babatan SungaiAirLintang 1
Rantaualih SungaiAirLintang 1
Sukarami SungaiAirLintang 1
RantauKasai SungaiAirLintang 1
LubukCik SungaiAirLintang 1
KarangTanding SungaiAirLintang 1
BatuAmpar SungaiAirLintang,SungaiNib 2
ung
Nibung SungaiNibung 1
PagarJati SungaiAirLintang 1
TanjungJati Sungainibung 1
Umojati SungaiAirLintang 1
MuaraDanau SungziAirLintang,SungaiBa 2
yau
9
LubukTapang SungaiAirLintang 1
Endalo SungaiAirLintang 1
LintangKanan 18
Sumber: Masing-MasingDesa

2.3. KEADAAN PEMERINTAHAN


Wilayah administrasi Kecamatan Lintang Kanan terdiri dari 16 desa, dan 50 dusun.
Seluruh desa tersebut berstatus definitif. Desayang memiliki jumlah dusun terbanyak adalah
Desa/Kelurahan Babatan, yaitu sebanyak 10 dusun.

2.4. PENDIDIKAN
Dalam proses pembangunan, peranan pendidikan amatlah strategis terutama dalam
pemberdayaan sumber daya manusia. Pendidikan merupakan kata kunci untuk memajukan
peradaban suatu bangsa dan negara. Pentingnya pendidikan teramanatkan melalui UUD
1945,yang menegaskan bahwa pendidikan merupakan hak setiap warga negara. Untuk
membentuk pendidikan yang berkualitas, diperlukan partisipasi yang tinggi dari semua
penyelenggara pendidikan.
Pada tahun ajaran 2021/2022, jumlah sarana pendidikan di Kecamatan Lintang Kanan
Secara rinci, jumlah sekolah yang terdapat di Kecamatan Lintang Kanan terdiri dari 11
PAUD, 20 Sekolah Dasar (SD) Negeri, ditambah 1 unit Madrasah Ibtidaiyah (MI), 3 Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri, dan 2Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri.
Adapun jumlah murid yang bersekolah di seluruh sarana pendidikan tersebut, antara
lain PAUD sebanyak 356 orang, SD Negeri sebanyak 2.688 orang, dan MI 119 siswa didik,
SMP Negeri sebanyak orang dan SMA siswa didik sebanyak 353 orang. Sementara rasio
murid guru pada tahun ajaran 2021/2022, sebagai berikut : pada jenjang TK satu orang guru
mengawasi 10 sampai 11 orang siswa, jenjang SD satu orang guru mengawasi 9 sampai 10
orang siswa, jenjang SMP satu orang guru mengawasi 10 sampai 11 orang siswa, dan pada
jenjang SMA seorang guru mengawasi 10 sampai 11 orang siswa. Dari data tersebut
menunjukkan bahwa jumlah guru cukup memadai untuk tiap jenjang pendidikan di
kecamatan Lintang Kanan.

2.4.1 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru menurut Tingkat Sekolah

10
di Kecamatan Lintang Kanan, Tahun 2022

3000

2500

2000

1500 Sekolah
Siswa

1000

500

0
TK/PAUD Sekolah SD Sekolah 21, SMP Sekolah 3, SMA Sekolah 2,
11, Siswa 356 Siswa 2741 Siswa 945 siswa 353

2.5. EKONOMI
Dari luas wilayah 252,79 KM2hektar luas lahan yang ada di Kecamatan Lintang
Kanan, sekitar 26 % merupakan lahan perkebunan atau sebesar 6566 hektar. Sedangkan
lahan sawah hanya 13 % dariseluruh lahan atau seluas 3348 hektar. Sisanya merupakan lahan
yang tidak digunakan untuk kegiatan pertanian.

Tabel 2.5.Persentase Luas Kecamatan Lintang kanan Menurut


Penggunaan Lahan Tahun 2022

13%

Lahan Sawah
26% Lahan Pekebunan
Lahan Non Pertanian
61%

```````````````````````````````

2.6 AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN


2.6.1 Tabel Cakupan Kunjungan Rawat Jalan
11
600

500

400

300
Laki-laki
Perempuan
200

100

r
ri

us

er
i

et

be

be

be
l

ei

ni
ar

li
ri
ua

Ju

ob
st
M
ar

Ap

Ju
nu

em

em
br

gu
M

kt

pe
Ja

pt
Fe

es
A

No
Se

D
Pasien yang berobat kepuskesmas Lesung Batu terdiri dari pasien BPJS dan Pasien
Umum. Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat jumlah kunjungan rawat jalan ke puskesmas
lesung batu terbanyak terdapat pada bulan Agustus tahun 2022 yaitu: Laki-laki 572 dan
Perempuan 333 orang.

2.6.2 Angka Kematian Kasar


Menurunnya angka kematian dan meningkatnya angka harapan hidup
mengindikasikan meningkatnya derajat kesehatan penduduk. Berdasarkan Laporan bulanan
yang di berikan oleh pengelolah program setiap poli puskesmas lesung batu, Pada Tahun
2022 tidak ada kematian pasien yang berobat kepuskesmas lesung batu.

2.6.2 Angka Kematian Murni


Menurunnya angka kematian dan meningkatnya angka harapan hidup
mengindikasikan meningkatnya derajat kesehatan penduduk. Berdasarkan Laporan bulanan
yang di berikan oleh pengelolah program setiap poli puskesmas lesung batuS, Pada Tahun
2022 tidak ada kematian pasien yang berobat kepuskesmas lesung batu.

2.6.3 Puskesmas Dengan Kesediaan Obat Vaksin dan essensial

2.6.3 Tabel Kesediaan Obat Vaksin dan essensial pada Puskesmas Lesung Batu
Tahun 2022

12
200
180
160
140
120 HBO
BCG
100
DPT Hb -Hib
80 IVP
MR
60
TD
40 DT

20
0

r
ri

us

er
i

et

be

be

be
l

ni
ei
ar

li
ri
ua

Ju

ob
st
ar

Ju
Ap
nu

em

em

em
br

gu
M

kt
Ja

pt
Fe

op

es
A

O
Se

D
N
Vaksin merupakan antigen(mikroorganisma) yang diinaktivasi atau dilemahkan yang
bila diberikan kepada orang yang sehat untuk menimbulkan antibody spesifik terhadap
mikroorganisma tersebut, sehingga bila kemudian terpapar, akan kebal dan tidak terserang
penyakit. Bahan dasar membuat vaksin tertentu memerlukan mikroorganisma, baik virus
maupun bakteri. Menumbuhkan mikroorganisma memerlukan media tumbuh yang disimpan
pada suhu tertentu mikroorganisma yang tumbuh kemudian akan dipanen, diinaktivasi,
dimurnikan, diformulasi dan kemudian dikemas. Rangkaian proses pembuatan vaksin berada
dibawah regulasi cara pembuatan obat yang baik (CPOB) yang juga dikenal sebagai Good
Manufacturing Practice (GMP) sehingga produk akan terjaga dalam kualitas yang baik.
Setiap lot yang diproduksi harus lulus pengujian mutu (Quality Control), dan jaminan mutu
(quality Assurance). Setiap lot produk yang dihasilkan akan dilaporkan pada Bahan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk kemudian diperiksa dan bila sudah lulus.
BPOM akan mengeluarkan sertifikat lulus uji untuk setiap lot vaksin. Dengan demikian dapat
dapat dilihat bagaimana setiap lot yang dihasilkan sangat terjaga kualitasnya.
Dapat dilihat dari table diatas kesediaan vaksin terbanyak puskesmas lesung batu tahun 2022
terdapat pada bulan Mei HBO 42, BCG 18, Polio 26, DPT Hb-Hib 30, IVP 10, MR 186, TD
9 DT 0 dan Juni HBO 52, BCG 9, Polio 22, DPT Hb-Hib 29, IVP 10, MR 146, TD 9 DT 0.

BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
13
Gambaran derajat kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator sepertimortalitas,
morbiditas, dan angka status gizi masyarakat. Berikut ini diuraikantentang indikator-indikator
tersebut.

3.1. MORTALITAS
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat darikejadian
kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping kejadiankematian dapat juga
digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilanpelayanan kesehatan dan program
pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematianpada umumnya dapat dihitung dengan
melakukan survei dan penelitian.Perkembangan tingkat kematian dan penyakit-penyakit
penyebab utama kematianyang terjadi pada periode terakhir akan diuraikan dibawah ini.

3.1.1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Menurunnya angka kematian bayi dan meningkatnya angka harapan hidup


mengindikasikan meningkatnya derajat kesehatan penduduk. Berdasarkan Laporan bulanan
yang di berikan oleh pengelolah program KIA, selama tahun 2022 ini tidak
ditemukankematian pada bayi.

3.1.2. Angka Kematian Balita (AKABA)


Berdasarkan Laporan Bulanan tiap bulan nya yang di berikan oleh pengelolah
program data KIA selama tahun 2022 ini tidak di temukan kematian pada balita.

3.1.3. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)


Sampai dengan saat ini informasi tentang AKI masih berpedoman pada hasilSurvei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT). Menurut SKRT, AKI Nasional menurundari 450 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 menjadi 425 per 100.000kelahiran hidup pada
tahun 1992, kemudian menurun lagi menjadi 373 per 100.000kelahiran hidup pada tahun
1995. Pada SKRT 2001 tidak dilakukan survei mengenaiAKI. Kemudian pada tahun 2002-
2003, AKI menjadi 307 per 100.000 kelahiranhidup berdasarkan hasil Survei Demografi dan
Kependudukan Indonesia (SDKI)2003. AKI Provinsi Sumatera Selatan masih berpedoman
pada hasil SUSENAS 2005yaitu 262 per 1000 kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan bahwa
AKI cenderungmengalami penurunan. Target yang ingin dicapai secara nasional pada tahun
2010,yaitu sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan Laporan Bulanan tiap bulan nya yang di berikan oleh pengelolah
program data KIA selama tahun 2022 initidak di temukan kematian pada Ibu.
14
3.1.4. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (UHH)
Sejalan dengan menurunnya estimasi angka kematian bayi, maka estimasiangka
harapan hidup mengalami kenaikan. Menurut hasil SP 1990, estimasi angkaharapan hidup
Sumatera Selatan adalah 59,83 tahun, sepuluh tahun kemudianmengalami kenaikan sebesar 7
persen, menjadi 64,02 tahun menurut SP 2000.Sedangkan menurut hasil Supas 2005 besarnya
angka harapan hidup pendudukSumatera Selatan adalah sebesar 69,5 tahun. Kondisi ini
menunjukan bahwa anakyang baru lahir diperkirakan akan hidup rata-rata sampai umur 69
tahun.

3.2. ANGKA KESAKITAN


Data angka kesakitan penduduk yang berasal dari masyarakat (communitybased data)
yang diperoleh melalui studi morbiditas, dan hasil pengumpulan data daridata pengelola
program serta dari sarana pelayanan kesehatan (facilitybased data) yang diperoleh melalui
sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di Puskesmas Lesung Batu

3.2.1. Penyakit Menular


Penyakit menular yang disajikan dalam bagian ini antara lain penyakitMalaria, TB Paru,
HIV/AIDS, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Kusta,Penyakit Menular yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I).

3.2.1.1. Malaria
Di wilayah kerja Puskesmas Lesung Batu Kec. Lintang Kanan pada tahun2022tidak
ditemukan penyakit Malaria.

3.2.1.2. TB Paru
Penanggulangan tuberkulosis menerapkan strategi DOTS yang dilaksanakansecara
Nasional di seluruh UPK terutama puskesmas yang di integrasikan dalampelayanan
kesehatan dasar. Hasil survey Prevalensi TB di Indonesia tahun 2004bahwa prevalensi TB
BTA positif secara Nasional 110 per 100.000 penduduk,secara regionaldi Indonesia
dikelompokkan dalam 3 wilayah. Sumatera masuk dalamwilayah 1 dengan prevalensi TB
adalah 160 per 100.000 penduduk.Tujuan dari Program Pemberantasan TB Paru adalah
menurunkan angkakesakitan dan angka kematian TB, memutuskan mata rantai penularan
sertamencegah terjadinya MDR TB. Targetnya adalah tercapainya penemuan pasien baruTB
BTA positif paling sedikit 70% dari perkiraan dan menyembuhkan 85% darisemua pasien
tersebut serta mempertahankannya. Target ini diharapkan dapatmenurunkan tingkat
15
prevalensi dan kematian akibat TB hingga separuhnya padatahun 2010 dibanding tahun 1990,
dan mencapi tujuan millenium development goals(MDGs) pada tahun 2015. Prevalensi TB
Paru di provinsi Sumatera Selatan padatahun 2012 adalah 77, menurun dibandingkan tahun
2011 yaitu 99. Kematian akibatTB paru pada tahun 2012 adalah 77 kasus, meningkat
dibandingkan tahun 2011yaitu 33 kasus.
Adapun di wilayah Puskesmas Lesung Batu Kecamatan Lintang Kanan tahun 2022
jumlah penderita Kasus TB yang di temukan sebanyak 22 kasus BTA (+) serta ditemukan10
orang Rontgen dan tidak ada kematian akibat menderita TB paru. Pasien Berobat rutin 20
orang.

Angka Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif (CDR) Di Puskesmas Lesung Batu Kec. Lintang
Kanan Tahun 2022
3.5

2.5

1.5
laki-laki
1 perempuan

0.5

0
1

P0
1

P1
1
1

P
P

P
P
P

li

L3

L1
3,
1,

3,
2,
Ju
1,

2,

1,

3,
2,

r
L

r
L
iL

be

be
L

r
L
ri

us

er
et

be
ar

ni
il

ei
ua

em

em
ob
st
pr
ar

Ju
nu

em
M
br

gu
M

kt

op

es
Ja

pt
Fe

D
N
Se

Angka kesembuhan (Cure Rate) merupakan angka pasien baru TB BTApositif yang
sembuh setelah masa pengobatan. Angka Kesuksesan (Success Rate)merupakan angka
kesembuhan yang disertai dengan cakupan pengobatan lengkap.

3.2.1.3. Pneumonia
Pneumonia adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan adanya infeksidari satu
atau kedua paru-paru, yang biasanya disebabkan oleh bakteri dan virus,menimbulkan gejala
yang menyerupai gejala pilek yang dimulai dengan demam danbatuk, diikuti oleh gejala lain,
seperti pernafasan yang pendek, berkeringat, nyeridada, rusty sputum (dahak seperti berkarat)
dan menggigil.Penderita pneumonia di wilayah Puskesmas Lesung Batu Kecamatan Lintang
Kanan Tahun 2022tidak di temukan.

3.2.1.4. Pengidap HIV dan Penderita AIDS

16
Infeksi HIV dan AIDS dalam 10 tahun terakhir semakin nyata menjadimasalah
kesehatan masyarakat di Indonesia yang dibuktikan dengan terus meningkatnya kasus yang
ditemukan melalui kinik VCT dan laporan surveilans AIDSdari RS. Infeksi HIV dan AIDS
sudah menyebar hampir di seluruh Kabupaten/Kotadi wilayah Sumatera Selatan, dan di
Indonesia sendiri telah mengalami perubahandari epidemi rendah menjadi epidemi
terkonsentrasi, hal ini karena hasil survei padasub populasi tertentu menunjukkan prevalensi
HIV di beberapa provinsi telahmelebihi 5 % secara konsisten, tetapi di Sumatera Selatan
masih pada epidemi rendah karena prevalensi HIV 0,6 %, dan di Wilayah kerja Puskesmas
Lesung Batu saat ini tidak ditemukan kasus HIV dan AIDS.

3.2.1.5. Kusta
Provinsi Sumatera Selatan termasuk daerah ”Low Endemik” Kusta, denganPrevalensi
Rate (PR) < 1/ 10.000 penduduk dan Case Detection Rate (CDR) < 5 /100.000 penduduk.
Dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2010 terjadi statis dalampenemuan kasus kusta (CDR),
ada fluktuasi penemuan kasus baru tetapi tidakberselisih jauh tiap tahun, dan belum ada
tanda-tanda ke arah penurunan kasus. Cacattingkat II juga masih tinggi sejak tahun 1997 s.d
2010, yaitu masih di atas 5%.Di Kabupaten Empat Lawang, yang termasuk wilayah Provinsi
Sumatera Selatan termasuk “Low Endemik”, deteksi dini yang masih kurang menyebabkan
angka kecacatan yang masihtinggi yaitu di atas 5%. Selain itu ini disebabkan karena adanya
kurangnya kesadarandan stigma masyarakat akan penyakit kusta sehingga penderita
ditemukan dalamkeadaan sudah cacat.
Tujuan dari program kusta adalah menurunkan transmisipenyakit kusta pada tingkat
tertentu sehingga kusta tidak menjadi masalah kesehatanmasyarakat, mencegah kecacatan
pada semua penderita baru yang ditemukan melaluipengobatan dan perawatan yang benar,
menghilangkan stigma sosial dalammasyarakat dengan mengubah paham masyarakat
terhadap penyakit kusta melaluipenyuluhan secara intensif.
Kebijakan yang ditempuh meliputi pelaksanaan program pengendaliankusta diintegrasikan
pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, pengobatan penderitakusta dengan MDT sesuai
dengan rekomendasi WHO di berikan cuma-cuma,penderita tidak boleh diisolasi, dan
memperkuat sistem rujukan.
Case Detection Rate (CDR)
Penemuan kasus baru penderita kusta (case detection rate/ CDR) di Puskesmas
Lesung Batu Kecamatan Lintang Kanan tahun 2022tidak di temukan, hal ini sama dengan
hasil penderita kusta tahun lalu.Target SPM untuk CDR kusta adalah <5/100.000,

17
inimenunjukkan bahwa P2 Kusta telah memenuhi atau mencapai target SPM untuk tahun
2015.

3.2.2. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)


Program imunisasi sampai dengan tahun 2022 ini masih merupakan salahsatu program
prioritas, terutama dalam upaya penanggulangan Penyakit-penyakit yang Dapat dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I).

3.2.3. AFP Rate (Non Polio) < 15 Tahun


Acute Flacid Paralysis (AFP) adalah kelumpuhan pada anak berusia kurang dari
15tahun yang bersifat layuh (Flaccid) terjadi secara akut, mendadak dan bukandisebabkan
ruda paksa. AFP Rate dihitung per 100.000 penduduk berusia kurang dari15 tahun di wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu. AFP Rate prov sumsel tahun2012 adalah 3.9 per 100.000
penduduk berusia kurang dari 15 tahun.Jumlah Kasus AFP (Non Polio)< 15 tahun di wilayah
puskesmas Lesung Batu Kecamatan Lintang kanan Tahun 2022 tidak di temukan.

3.2.4. Campak
Seorang anak dikatakan mendapat imunisasi lengkap bila telah menerimaimunisasi
Hb-0, BCG, DPT/HB1-2-3, Polio1-2-3-4 dan Campak. Angka drop out(DO) dinilai dari
selisih dari anak yang mendapat imunisasi DPT/HB1 dan imunisasiCampak sebagai
imunisasi terakhir. Angka yang ditolerir pada indikator DO iniadalah < 10 %. Artinya makin
tinggi angka DO artinya makin banyak anak yang tidak mendapat imunisasi lengkap. Angka
DO provinsi Sumatera selatan tahun 2012adalah 7,9. Dan Anga DO UPTD puskesmas
Lesung Batu Oktober 2022 adalah -1.

3.2.5. Penyakit Potensial KLB / Wabah


Jumlah KLB yang terjadi pada tahun 2022, tidak ditemukan KLB.

3.2.5.1. Demam Berdarah Dengue


DBD yang ada di wilayah Puskesmas Lesung Batu untuk sampai tahun 2022 belum
terjadi kasus. Salah satu penyebabnya adalah ketiadaan peralatan laboratorium dan tenaga
analis kesehatan di seluruh puskesmas.Jumlah kasus DBD di wilayah kecamatan Lintang
Kanan tahun 2022 terdeteksi adanya 5 orang penderita DBD.

Tabel 3.2.5.1. Penderita Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Lesung Batu


18
Penderita
2.5

1.5
Penderita
1

0.5

er

er

er
i

er
i

et
ar
ar

u
i
ei

li

b
ri

b
n

b
st
Ju
ar
ru

em

em
M
u

Ju

o
gu
n

A
M

te

kt
b
Ja

es
Fe

p
A

o
Se

D
N
3.2.5.2. Diare
Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam golongan 6 besaryaitu:
infeksi, malabsorpsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi dan sebab-sebablain.Tetapi yang
sering ditemukan di lapangan ataupun klinis adalah diare yangdisebabkan kebanyakan infeksi
dan keracunan. Tahun 2022 terdapat 56 orang yang berobat ke Puskesmas Lesung Batu
karena Diare.

Tabel 3.2.5.2 Kasus Diare Di wilayah Puskesmas Lesung Batu


Kecamatan Lintang Kanan Tahun 2022

laki-laki
2 perempuan

0
P2
3

4
3
0

Ap , P 0

2
2

P5

P1
0

5,
,P
,P

,P
P

P
,P

rL
0
1,

5
0
1,

3,
L0

L1
L2
L0
L0

rL
rL
li L

be
iL

sL

rL

be
be
Ju
ei
et

ni
ril
ar

ri

em

be
tu
M
ua

m
m
Ju
ar
nu

us

pt

to

se
pe
M
br
Ja

Se
Ag

Ok

De
No
Fe

3.3. STATUS GIZI MASYARAKAT


19
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator, antara lainbayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Status Gizi Balita, Status GiziWanita Usia
Subur, Kurang Energi Kronik (KEK), dan Gangguan AkibatKekurangan Yodium (GAKY).

3.3.1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

BBLR (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yangberpengaruh
terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2kategori yaitu : BBLR
karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atauBBLR karena intrauterine
growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukupbulan tetap berat badannya kurang.
Di negara berkembang banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, Anemia,
Malaria, dan menderita PenyakitMenular Seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat
hamil.
Adapun Penderita BBLR di wilayah Puskesmas Lesung Batu Kecamatan Lintang
Kanan Tahun 2022 tidak ditemukan, hal ini di karenakan faktor ekonomi, kurang
pengetahuan ibu dan bisa jadi ada lebih banyak lagi kasus BBLR namun tidak terdeteksi
secara signifikan.

3.3.2. Gizi Balita


Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkantingkat kesejahteraan
masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalahdengan anthropometri yang
menggunakan indeks Berat Badan Umur (BB/U).Kategori yang digunakan adalah : gizi lebih
(z-score > + 2 SD); gizi baik (z-score – 2SD sampai + 2 SD); gizi kurang (z-score < - 2 SD
sampai – 3 SD); gizi buruk (zscore< - 3 SD).

BAB IV

20
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Sesuai dengan tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan yaitu


untukmeningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agarterwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai
tujuanpembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan
secaramenyeluruh, berjenjang dan terpadu. Berikut ini akan diuraikan beberapa upaya
pelayanan kesehatan selama tahun 2022.

4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR


Pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) merupakan langkah awalyang sangat
penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan pemberianpelayanan kesehatan
dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalahkesehatan masyarakat telah
dapat diatasi. Pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakanoleh fasilitas pelayanan kesehatan
terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu :

4.1.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi.


Pelayanan kesehatan ibu meliputi pelayanan antenatal, pertolongan persalinanoleh tenaga
kesehatan dengan kompetensi kebidanan, pelayanan terhadap ibu hamilrisiko tinggi yang
dirujuk, kunjungan neonatus, dan kunjungan bayi.

4.1.1.1. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)

Pelayanan kesehatan antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukanoleh


tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokterumum, bidan
dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai denganpedoman pelayanan
antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif danpreventif. Hasil pelayanan
antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan
gambaranbesaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas
pelayanankesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah
gambaranbesaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai standar
sertapaling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester
pertama,sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini
dapatdimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.

21
Gambarancakupan K1 dan K4 Puskesmas Lesung Batu Kecamatan Lintang Kanan dalam 12
Bulan terakhir dapat dilihatpada gambar berikut ini :

Grafik Pencapaian K1 Ibu Hamil di Puskesmas Lesung Batu


Kecamatan Lintang Kanan tahun 2022
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
%

5%
%

%
%

7%

4%
%

2%

5%

%
42
27

42

,4
,6

,4

00
li 7

9,
s7

r8

r9
i6

54
13

r1
et

ei
ril

r8
be

be
tu
Ju
M
ar

ni
ri

ar

Ap

be
be
us

em

m
ua
nu

Ju
M

m
pe
Ag

to
br
Ja

pt

se
Ok

No
Fe

Se

De
GrafikPencapaian K4 Ibu Hamil di Puskesmas Lesung Batu
Kecamatan Lintang Kanan tahun 2022
600

500

400

300

200

100

0
%

6%
6%
4%

%
9%

8%
2%

2%
4%

1%

5%
27
26

li 4
2
7,

8,
s4

r5

r6

r6
i
ar

ni
et

ei
ril

r5
ri

tu

be
be

be
Ju
M

Ju
nu

ar

p
ua

be
us

m
'A

em

m
M
Ja

br

Ag

pe

se
to
pt
Fe

De
Ok

No
Se

22
Dari gambar tersebut dapat dilihat selisih antara K1 dan K4, yang naik turun dari
bulan ke bulan, menunjukkan bahwa masih ada banyak ibu hamil yangbelum melakukan
kunjungan pertama pelayanan antenatal diteruskan hingga kunjungankeempat pada trimester
3 sehingga kehamilannya dapat terus dipantau oleh petugaskesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan. Selain mengupayakan peningkatancakupan K4, harus diupayakan
pula peningkatan kualitas K4 yang sesuai standar. Salahsatu pelayanan yang diberikan saat
pelayanan antenatal yang menjadi standar kualitasadalah imunisasi TT (TT2) dan pemberian
zat besi (Fe) 90 tablet (Fe3).

Jumlah Cakupan Fe1 dan Fe3 pada Ibu Hamil di Puskesmas Lesung BatuKecamatan
Lintang Kanan Tahun 2022

1400

1200

1000

800

600

400

200

...
...

...
...

...
...
...

...
..

..
...

..
3.

3.

0%
3.

%
%

Fe
Fe

Fe

%
%
Fe

Fe

Fe

84
,4

95
,2
77

10
%
7%

%
13

89
%

%
26

1
42

e1
e1

Fe

e1
42

55

75
1

rF
1
Fe

Fe

e1

Fe

rF
r
Fe

be

be
lF

Fe

Fe

Fe

tu
i

ri

be
ar

er
et

em

m
ua

ri

us
nu

em
ei

ni

ob
li
ar

pe
Ap

Ju
br

Ag
M

pt
Ju
M
Ja

kt

es
No
Fe

Se

4.1.1.2. Pertolongan Persalinan oleh Nakes dengan Kompetensi Kebidanan


Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadipada
masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidakdilakukan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan. Cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan dari bulan Januari-Desember Tahun 2022dapat dilihat pada gambar berikut ini :

23
Persentase Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Puskesmas Lesung Batu Kecamatan
Lintang Kanan tahun 2022

700

600 597
579
558
533
500 502
451
400
368
300 281 281

200
163
100 89
41
0

%
3%
9%

%
%

3%
2%
%

5%
%

2%

07

10
17
i8

,1
52

3,
r9
0,

s9
3,
5

r1
68

r1
ar

10
ri

r il

be
ei

tu
ua
nu

be

be
et

ni

li
Ap

er
em
us
Ju
ar
br

Ju

m
Ja

m
ob
Ag
M

pt

pe
Fe

se
kt
Se

De
No
O
Jumlah Ibu Hamil Komplikasi Kebidanan Ditangani oleh Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Lesung Batu Kecamatan Lintang KananTahun 2022

Jumlah
16
14
12
10
8 Jumlah
6
4
2
0
ei

li
et

ni
ril
i

s
ri

r
r

r
ar

r
be
tu

be

be
Ju
M
ua

be
Ju
ar

Ap
nu

us

em

m
to
M

m
br
Ja

Ag

se
Ok

pe
Fe

pt

De
No
Se

24
4.1.1.3. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6
jamsampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini
komplikasipada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas
denganmelakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan waktu: 1). Kunjungan
nifaspertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 7 hari; 2). Kunjungan nifas
kedua(KF2) dilakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan; dan 3). Kunjungan nifas
ketiga(KF3) dilakukan minggu ke-6 setelah persalinan.Pelayanan yang diberikan meliputi:
1).Pemeriksaan tekanan darah, nadi,respirasi dan suhu; 2).Pemeriksaan tinggi fundus uteri;
3).Pemeriksaan lokhia dan pervaginam lainnya; 4).Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI
eksklusif 6 bulan, 5).Pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak 2x (2x24 jam), dan
6). Pelayanan KBpasca persalinan.

Persentase Pelayanan Nifas di Puskesmas Lesung Batu Kecamatan Lintang Kanan Tahun 2022

600

500

400

300

Jumlah
200
Persentase

100

0
7%
9%

3%

%
3%
2%

8%

%
%

10
30

,1

,1
17

52

3,

10
r9
s9
i5

ri

68

49

r1
10
et
ua

ril

ei

be
ar

tu

be
M
ar

ni

li

be
Ap
nu

br

us

er
em
Ju
Ju
M

m
m
Fe

ob
Ag
Ja

pt

se
pe
kt
Se

De
No
O

25
Jumlah Pelayanan Ibu Nifas Mendapat Vitamin A di Puskesmas Lesung batu Kecamatan
Lintang KananTahun 2022

700

600

500

400

300

200

100

3%
3%

1%
%
%
%

8%

0%

1%
7%

2%

99
93
52

,1

10
3,

11
3

9,
1
ri

68

10
r
us
i

be
ua

et

r
il

r
ar

ei

be

be
pr

st
ni
ar

li

er
em
nu

br

Ju

em

em
gu
A

Ju
M

ob
Fe
Ja

pt
A

op

es
kt
Se

D
O

N
4.1.1.4. Kunjungan Neonatal
Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko
gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untukmengurangi risiko
tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan olehtenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan pada neonatus (0 – 28 hari) minimal dua kali,satu kali pada umur 0 – 7
hari dan satu kali pada umur 8 – 28 hari. Dalam melaksanakanpelayanan neonatus, petugas
kesehatan di samping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi kepada ibu.

4.1.1.5. Kunjungan Bayi


Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi berumur 29 harisampai 11
bulan di sarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu, puskesmas, dan rumahsakit) maupun di
rumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan, dan sebagainyamelalui kunjungan
petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimalempat kali yaitu satu kali pada
umur 29 hari sampai 3 bulan, satu kali pada umur tigasampai enam bulan, satu kali pada
umur enam sampai sembilan bulan, dan satu kalipada umur sembilan sampai sebelas bulan.
Pelayanan kesehatan tersebut meliputipemberian imunisasi dasar, stimulasi deteksi intervensi
dini tumbuh kembang bayi danpenyuluhan perawatan kesehatan bayi. Penyuluhan perawatan
kesehatan bayi meliputikonseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI sejak
usia 6 bulan,perawatan dan tanda bahaya bayi sakit, pemantauan pertumbuhan dan
pemberianvitamin A kapsul biru pada usia enam sampai sebelas bulan.

26
Cakupan Bayi Mendapat Vitamin A di Puskesmas Lesung Batu Kec. Lintang Kanan Tahun
2022

2500

2000

1500
Laki-Laki
Perempuan
1000

500

0
Bayi (6 - 11 bulan ) Bayi (11 - 59 bln )

4.1.2. Pelayanan Imunisasi


UCI Desa merupakan indikator penting dalam program imunisasi. SesuaiKepmenkes
RI nomor 482 tahun 2010, target UCI Desa tahun 2010 adalah >80 %,artinya target UCI
tercapai bila minimal 80 % desa/kelurahan di kabupaten/kota telahmemenuhi target imunisasi
campak sebagai imunisasi rutin terakhir. Desa/kelurahanUCI adalah desa/kelurahan dimana
lebih besar atau sama dengan 80% dari jumlah bayiyang ada di desa tersebut sudah mendapat
imunisasi dasar lengkap dalam waktu satutahun. Cakupan desa/kelurahan UCI di Puskesmas
Lesung Batu adalah sebagai berikut :

Cakupan Desa/Kelurahan UCI di Puskesmas Lesung Batu Tahun 2022


16

15.5

15

14.5

14

13.5

13
Maret 14 Juni 15 Desa September Desember 15
Desa 16 Desa Desa

27
4.2 PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG
Jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar merupakan suatu cara
penyelenggaraanpemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan asas usaha bersama dan
kekeluargaan,berkesinambungan, dengan mutu yang terjamin dan biaya yangterkendali.
Pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin adalah jumlahkunjungan pasien rawat
jalan masyarakat miskin dan hampir miskin di sarana kesehatanstrata pertama di suatu
wilayah kerja tertentu pada waktu tertentu. Sarana kesehatanstrata pertama merupakan tempat
pelayanan kesehatan yang meliputi antara lain,puskesmas, balai pengobatan pemerintah dan
swasta, praktek bersama dan perorangan.
Pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin merupakan jumlah
kunjunganpasien rawat jalan masyarakat miskin dan hampir miskin di sarana kesehatan strata
duadan strata tiga di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu. Saranakesehatan
strata dua dan strata tiga terdiri dari, balai kesehatan mata masyarakat, balaipengobatan
penyakit paru, balai kesehatan indera masyarakat, balai besar kesehatanparu masyarakat,
rumah sakit baik milik pemerintah maupun milik swasta.

4.3. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR


Faktor lingkungan mempunyai peran yang sangat besar dalam proses
timbulnyagangguan kesehatan baik secara individual maupun masyarakat umum.
Upayapembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar pada prinsipnya dimaksudkan
untukmemperkecil atau meniadakan faktor risiko terjadinya penyakit atau gangguankesehatan
akibat dari lingkungan yang kurang sehat. Bentuk upaya yang dilakukandalam peningkatan
kualitas lingkungan, antara lain melakukan pembinaan kesehatanlingkungan pada masyarakat
dan institusi, surveilans vektor dan pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)

4.3.1. Pembinaan Kesehatan Lingkungan


Upaya pembinaan kesehatan lingkungan diarahkan pada masyarakat daninstitusi yang
memiliki potensi pengancam kesehatan masyarakat yang dilakukansecara berkala. Kegiatan
pembinaan dimaksud mencakup upaya pemantauanpenyuluhan dan pemberian rekomendasi
terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasidasar (air bersih dan jamban), pengelolaan
sampah, sirkulasi udara, pencahayaan, dan lain-lain.

28
4.3.1.1. Pengawasan Sarana Air Bersih
Cakupan Penduduk Menurut Jenis Sarana Air Bersih yang Digunakan di Puskesmas
Lesung BatuKecamatan Lintang kanan Tahun 2022
18000
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
pa

an
i

gi
pa
ng

ir

n
un
m

aa
A

uj
m
u

po

rh
al
nd

ip
d
po

lin
in

rp
rli

ai
an

rm
r

er

Pe
bo
te

an
ng

rt
Te
li

ng
ur
de

ai
ga

pu
a
li
ur

at
Su
ga

m
m

na
ur
Su

Pe
m
Su

4.3.1.2 Penyehatan Perumahan


Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan
yaiturumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah,sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian
rumahyang sesuai, dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah (Kepmenkes
Nomor829/MENKES/SK/VII/1999 tentang persyaratan kesehatan perumahan

Persentase Rumah Sehat di wilayah Puskesmas Lesung Batu


Kecamatan Lintang Kanan Tahun 2022
5000

4500

4000

3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

0
Triwulan I 35,8% Triwulan II 49,2% Triwulan III 61% Triwulan IV 63%

29
4.3.2. Pengawasan Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan
Pengawasan terhadap Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat PengelolaanMakanan
(TUPM) dilakukan untuk meminimalkan faktor risiko sumber penularan bagimasyarakat
yang memanfaatkan TTU dan TUPM. Bentuk kegiatan yang dilakukanantara lain meliputi
pengawasan kualitas lingkungan TTU dan TUPM secara berkala,bimbingan, penyuluhan dan
saran perbaikan dalam pengelolaan lingkungan yang sehat,hingga pemberian rekomendasi
untuk penerbitan izin usaha.

Cakupan Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat di Puskesmas


Lesung Batu Kecamatan Lintang Kanan Tahun 2022

25

20 20
20

15

TTU yang ada


TTU di Bina
10

5
3 3
2 2
1 1
0 0
0
SD SMP SMA Puskesmas Hotel

4.3.3. Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungan


Institusi yang dibina merupakan unit kerja yang dalam memberikan
pelayan/jasapotensial menimbulkan resiko/dampak kesehatan mencakup rumah sakit,
sekolah,instalasi pengolahan air minum, perkantoran, industri rumah tangga, dan industri
kecilserta tempat penampungan pengungsi.

30
Jumlah Tempat Pengelolaan Makanan yang di bina di Lingkungan di wilayah
Puskesmas Lesung Batu Kecamatan Lintang Kanan Tahun 2022

TPM Yang ada TPM Yang Dibina


5 5

4.4. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untukmenangani
permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yangtelah dilakukan
ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai padakelompok masyarakat
adalah kekurangan Kalori Protein, kekurangan vitamin A,Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium, dan anemia gizi besi.

4.4.1. Pemberian Kapsul Vitamin A


Upaya perbaikan gizi juga dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakanbanyak
mengalami kekurangan terhadap vitamin A, yang dilakukan melalui pemberiankapsul vitamin
A dosis tinggi pada bayi dan anak balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalamsatu tahun
(Februari dan Agustus) dan pada ibu nifas diberikan 1 kali. Cakupandistribusi kapsul Vitamin
A pada bayi dan anak balita tahun 2022 di wilayah lintang kanan adalah sebagai berikut.
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A pada Bayi di wilayah
Lintang Kanan Tahun 2022

69

32

Februari
Agustus
Bayi

31
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A pada Anak Balita di wilayah Puskesmas Lesung
batu Kecamatan Lintang Kanan tahun 2022

3000

2500

2000
Balita
1500 Column1
Column2

1000

500

0
Februari Agustus

Data Balita yang mandapat Kapsul Vitamin A pada balita dikecamatan Lintang Kanan
yaitu :Sebanyak 2593 Orang..

4.4.2. Pemberian Tablet Besi


Pelayanan pemberian tablet besi dimaksudkan untuk mengatasi kasus Anemiaserta
meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibuhamil.
Persentase pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe-1 dan Fe-3) pada tahun2022 dapat dilihat
pada Gambar berikut ini
Persentase Pemberian Tablet Besi Pada Ibu Hamil Fe1 di Puskesmas Lesung Batu
Kecamatan Lintang Kanan Tahun 2022
900

800

700

600

500

400

300

200

100

0
3

8
4

4
6
49
1

7
3

23
3
0

69
7

9
5

7
2

2
1

5
1
i

/3

i4
3

er

er
4

er
ar

r
et
ar

be
u
ei

li

b
/1

b
n
u

st
Ju
ar

m
ru

em

em
M

Ju
n

o
4

gu
M

te
Ja

kt
b

es
Fe

p
A

o
Se

D
N

32
GRAFIK DISTRIBUSI FE3 BUMILUPTD PUSKESMAS LESUNG BATU
TAHUN 2022
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0

20
0

00

0
29

07
56

72

53
19

40
40
20

23

li 2
2
1

s3

r4
r4

r4

r4
i

ri
ar

ei

ni
et

ril
ua

be
be

be
tu

be
Ju
nu

Ju
ar

Ap
br

us

em

m
to
M
Ja

Fe

Ag

se
pe
Ok
pt

De
No
Se

4.4.3. Bayi dengan ASI Eksklusif


ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayihingga
berusia enam bulan (ASI Ekslusif). Riset Medis mengatakan bahwa ASIEksklusif
membuat bayi berkembang dengan baik pada 6 bulan pertama bahkan padausia lebih dari
6 bulan. Cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi di wilayah Lintang kanan tahun
2022 dapat dilihat padagambar berikut ini:

Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi di wilayah Lintang Kanan


Tahun 2022
800

700

600

500

400

300

200

100

0
%

7%
8%

7%
%
%
%

%
1%

%
0%

2%

,9

,8
43
36

11
,5

10
,4

10
89

90
5

82

87
4,
ri
i

et

il

r
ei
ar

r
r
ua

be

be
er
8
pr

be
ni
ar

us
nu

li

ob

em
br

em
Ju
M

em
Ju

st
Ja

Fe

kt
gu

op

es
pt

O
A

D
Se

33
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan menjadisarana


kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan dapat dilihat pada bab V sebagai
berikut :

5.1. SARANA KESEHATAN


Pada bab ini diuraikan tentang sarana kesehatan di antaranya puskesmas,rumah sakit,
sarana Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM), daninstitusi pendidikan
tenaga kesehatan.

5.1.1. Puskesmas
pustu dan polindes di wilayah Kecamatan Lintang Kanan Puskesmas Lesung Batu.

Jumlah Fasilitas pelayanan Kesehatan di wilayah Puskesmas Lesung BatuKecamatan Lintang


Kanan Tahun 2022

6 6

5
4

0
Pustu Polindes Poskesdes

5.1.2. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat


Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepadamasyarakat
berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di
masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat(UKBM) di antaranya adalah
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (PondokBersalin Desa), Toga (Tanaman Obat
Keluarga), POD (Pos Obat Desa) dansebagainya.

34
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal dimasyarakat.
Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitukesehatan ibu dan anak,
keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, danpenanggulangan Diare. Untukmemantau
perkembangannya, Posyandudikelompokkan ke dalam 4 strata, yaitu Posyandu
Pratama, Posyandu Madya,Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri.

Jumlah Posyandu di wilayah Lintang Kanan tahun 2022


20 19

18
16
14
12
10
8
6
4 3
2
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0
ng
m
ng

Ba u

Um ti
Su sai
u

au ih

Ni r

un ti
Ta k

ti
Lu mi
su an

Pa ng

h
ra lo

pa
na

Ja
nj Bat

ng k Ci

Ta r Ja

Ja

;a
Ra Ala

Ba ndi
pa

Ka
Ra u A

ra
Le bat

bu
Am

m
M End

Da

o
Ta

ka

ga
bu
ng

Ju
g

a
un

nt

tu

nj
k

nt
bu

ua

ra
Ta
Lu

Ka

Desa siaga adalah desa yang memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuanuntuk
mencegah dan mengatasi masalah/ancaman kesehatan (termasuk bencana dankegawat-
daruratan kesehatan) secara madiri dalam rangka mewujudkan desa sehat.Tujuan desa siaga
adalah untuk mewujudkan masyarakat desa yang sehat, peduli, dantanggap terhadap
permasalahan kesehatan di wilayahnya. Salah satu kriteria desasiaga adalah minimal
memiliki 1 (satu) Poskesdes (Pos Kesehatan Desa). Berikutadalah persentase Poskesdes
terhadap desa/kelurahan:

35
Cakupan Desa Siaga di wilayah Lintang Kanan Tahun 2022

18

16

14

12

10

0
Pratama 17 Madya 2 Purnama 0 Mandiri 0

5.2. TENAGA KESEHATAN


Data mengenai tenaga kesehatan di Provinsi Sumatera Selatan baik yangbekerja di sektor
pemerintah maupun swasta masih sulit diperoleh. Pada tabel berikutdisajikan jumlah tenaga
kesehatan menurut golongan medis, paramedis dan tenagakesehatan lainnya.

5.2 Jumlah Tenaga kesehatan di wilayah Puskesmas Lesung Batu Kecamatan


Lintang Kanan Tahun 2022

Jumlah
35

30

25

20 Jumlah

15

10

0
Dokter 1 Perawat Bidan 31 SKM 8 Analis 1 Kesling 2 Gizi 3 Farmasi 2 Tenaga
13 Lainnya 6

36
5.3 PEMBIAYAAN KESEHATAAN

5.3.1 Jumlah Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Wilayah Kerja


Puskesmas Lesung Batu Tahun 2022.
25000

20000

15000

10000

5000

0
r

r
ri

op er
Fe ri

et

be

be

be
il

ni
ei

li

tu
ua
a

pr

Ju

ob
ar

Ju

em

em
nu

em
s
br

gu
M

kt
Ja

pt

es
A

O
Se

D
N

Dari data diatas dapat dilihat pasien yang berobat ke puskesmas lesung batu dengan
menggunakan jaminan kesehatan/BPJS terbanyak terdapat pada bulan September dan oktober
yaitu sebanyak 20.512 orang.

5.3.2 DESA YANG MEMANFATKAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN


KECAMATAN LINTANG KANAN TAHUN 2022

1400000000

1200000000

1000000000

800000000

600000000

400000000

200000000

0
ng

g
am

au
Ta ai

ti
tu

lih

un ti
Ka tau k
bu i

k ati
un an

an
pa
m

lo
Ja
Ci

ng as

a
Ba ndi

un
Ba

an
A

da
al

Ta r J
ra
t

j
M Tap
m
K

g
Ta ba

Lu mo
au

D
ib
ka
g

ga
ng

En
A
Ba

ra
nt

Su

Pa

U
tu

nj
su

Lu

bu

ua
n
nj

Ra
Le

Ra

ra

Secara geografis, Kecamatan Lintang Kanan berbatasan dengan Pendopo di sebelah


Utara, Tanjung Saktidi sebelah selatan, Muara Pinang di sebelah timur, dan Pendopo Baratdi
sebelah barat. Dilihat dari topografi wilayahnya, seluruh desa di Kecamatan Lintang Kanan

37
merupakan daerah dataran. Sementara ketinggian wilayah Kecamatan Lintang Kanan berkisar
450 meter di atas permukaanlaut (dpl). Kecamatan Lintang kanan Terdiri dari 16 Desa. Dari
16 desa semuanya telah menganggarkan Dana Desa Untuk Kegiatan di Bidang Kesehatan.
Dapat dilihat dari data diatas desa yang memanfaatkan dana desa untuk kesehatan terbanyak
yaitu: desa babatan dengan total anggaran Rp. 122.5264.000;

5.3.3 Total Anggaran Kesehatan Puskesmas Lesung Batu Tahun 2022

350000000

300000000

250000000

200000000 Anggaran
Column1
150000000 Column2

100000000

50000000

0
JKN 87.613.650 BOK 338096000

Puskesmas Lesung Batu dapat beroperasional / melakukan kegiatan baik didalam gedung
maupun luar gedung dengan menggunkan Anggran dari Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

5.3.4 APBD Kesehatan terhadap APBD kabupaten


Puskesmas Lesung Batu dalam melakukan kegiatan baik didalam gedung maupun luar
gedung tidak ada anggaran dari APBD Kabupaten Empat Lawang tapi dengan menggunkan Anggran
dari Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

5.3.5 Anggaran Kesehatan Perkapita Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas
Lesung Batu Tahun 2022

38
Anggaran

0
00
40000000

00
0
4.

00
00

6.
74
30000000

7. 0
1. 00

9
4.
00

.0

s).00

.0
31
60
0
20000000

090
.0

0.

tu2

t02
5.
6
48

el92
0
10000000

.a0
D 2.4

S)
.2

i
2

M4.

0k
D

r0a
41

ar

esf 1
0

I
r

y.a8
/A
i
as
ik ah
il

et ti

as1
IV
am

b k

3
Anggaran

ia u

(H

B)
M
an
u

d
H

aM
en ar

(Dr o

n
u

a
iB

SaT
Ib

ar P
d

ul
i

ulsia

aay
ay

en
n

eds
ta

en U

edr
ha

P
n

Man

it
a

(3b
a
se

at

ak

enm
si

t
akha
Ke

U
eh eh

ny

gPa
e
an
es
an

Pe

nn
s
d
it Ke

kau
at

i
K

T
an

igd
an
n

yaan
an

isn
k

at
es
an an

kLa
enan
ay

eh
K

vaon
ay lay

y
el

es
an

adt
P
l
e
P

taPe

, hA
P

n
an

ssie
an
an an

han
la

Koe
aa

n
la

el
lo

om
es l
e
o

ay
P

o
ge

el

el

el

Pr
n

ng

K
an g
Pe

P
la

n en

a
Pe Pe

an
o

ay
ya P
el

la

p
g

U
lo
n

la

ge

an
Pe

at
Pe
an

gk
la

in
lo

n
ge

Pe
n
Pe

BAB VI

KESIMPULAN

Berdasarkan data capaian program kerja yang telah dilaksankana oleh Puskesmas
Lesung Batu tahun 2022 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada angka Kematian Pasien Tb.Paru sebanyak 2 orang.


2. Pasien Tb yang tidak Berobat Kepuskesmas 27%.
3. Tidak ada Kematian Ibu dilaporkan.
4. Tidak ada kematian bayi dilaporkan.
5. Tidak ada Angka Kematian Neonatal yang dilaporkan
6. Tidak ada kematian balita dilaporkan.
7. Angka Kesakitan DBD sebanyak 7 orang.
8. Tidak ada Kasus Kusta ditemukan.
9. Tidak ada Kasus Gizi Buruk ditemukan.

Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di Kecamatan Lintang

39
Kanan, sudah dilakukan upaya-upaya kesehatan yang hasilnya sebagai berikut :

1. Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K1: 100%%, K4 : 65%, Persalinan


ditolong tenaga kesehatan :110%.
2. Pelayanan ibu Nifas : 111%
3. Persentase cakupan KB aktif sebesar 46%.
4. Persentase cakupan desa UCI sebesar 93,75%.
5. Persentase cakupan imunisasi campak bayi sebesar 91%.
6. Persentase ibu hamil mendapat Fe1 : 100% dan Fe3 : 65%.
7. Persentase Bayi Asi Ekslusif : 90,8%
8. Persentase RT Sehat : 63%
9. Persentase RT yag memiliki Jamban 54,3%
10. Persentase gizi kurang 0,6%.
11. Penderita ODGJ 101 orang yang dipasung 11 orang ( 11%).

Berbagai perbaikan untuk mencapai status kesehatan masyarakat telah


dilaksanakan, hal ini dapat dilihat dari hasil pencapaian yang terus meningkat dari tahun
ke tahun.Bagaimanapun pembangunan kesehatan harus tetap ditingkatkan untuk
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Profil kesehatan ini dilampiri dengan tabel - tabel sesuai pedoman penyusunan
profil Kabupaten Empat Lawang dan diterbitkan setiap tahun, sehingga diharapkan
dapat memberikan gambaran tentang seberapa jauh dinamika kondisi kesehatan yang
telah dicapai.
Semoga buku ini bermanfaat, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penyusun harapkan demi kesempurnaan penyusunan profil pada edisi yang akan datang.

40
BAB VII

PENUTUP

Demikian profil Puskesmas Lesung Batu ini kami sajikan untuk periode tahun 2022,
semoga profil yang sederhana ini dapat memberikan suatu gambaran yang cukup jelas
mengenai data situasi serta hasil pencapaian cakupan program Puskesmas Lesung Batu
Tahun 2022. Capaian program yang dilaksankana oleh Puskesmas Lesung Batu dalam kerja
tahun 2022terdapat dalam lampiran tabel profil dan pengisian data siknas online serta data
yang ada dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas pada bagian belakang merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari profil ini.

Semoga dengan tersajinya profil ini dapat dijadikan sebagai suatu acuan langkah ke
depan untuk kemajuan Puskesmas Lesung Batu khususnya dan pengembangan kesehatan
masyarakat Kabupaten Empat Lawang pada umumnya dalam Mewujudkan Empat Lawang
Sehat . Kami menyadari bahwa apa yang kami sajikan dalam profil ini masih banyak
kekurangan

serta masih jauh dari bentuk yang sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan tanggapan
dan saran untuk perbaikan dan kesempurnaan dari profil ini.

Lintang Kanan, Januari 2022


Kepala UPTD Puskesmas Lesung Batu

NURUL HUDA, SKM


PENATA III.C
NIP.197706082007012005

41

Anda mungkin juga menyukai