BAB I
PENDAHULUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3. Manfaat
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. KEADAAN UMUM
1. Letak Geografis
UPTD Puskesmas Tawaeli merupakan salah satu pusat
pelayanan kesehatan masyarakat yang berada di wilayah kecamatan
Tawaeli dan kecamatan Palu Utara dengan batas-batas sebagai
berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Pantoloan.
- Sebelah Timur berbatasan dengan gunung.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Taipa.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Laut.
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Tawaeli terletak pada belahan
Utara kota Palu, dengan wilayah seluas ± 20 km 2 yang seluruhnya
dapat dilalui dengan kendaraan roda empat.
2. Keadaan Suhu dan Kelembaban Udara
Secara umum suhu dan kelembaban rata-rata di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Tawaeli secara umum berkisar antara 20 – 30 oC
untuk dataran tinggi dan 26 – 32 oC untuk daratan rendah, dengan
kelembaban udara berkisar antara 68% – 81%.
3. Pemerintahan
UPTD Puskesmas Tawaeli Tahun 2020 memiliki luas wilayah
kerja sebesar ±18.72 km2 yang secara administrasi pemerintahan
terbagi atas 4 kelurahan yaitu kelurahan Lambara, Panau, Ky.Ngapa,
Ky.Pajeko. dengan jumlah penduduk sebanyak 15448 jiwa. secara
administratif pemerintahan beserta luas wilayahnya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
Tabel II.1
Distribusi Kelurahan Dirinci Menurut Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
No Kelurahan Luas Wilayah (km2) RT RW
1. Lambara 6.82 12 4
2. Panau 2.08 14 7
3. Ky.Ngapa 7.43 14 4
4. KY.pajeko 2.39 9 3
Total 18.72 49 21
B. Kependudukan
a) Pertumbuhan Penduduk
Di Tahun 2020 Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tawaeli mencapai 16610 jiwa atau mengalami penurunan
sekitar - 1.65% dibanding Tahun 2019 yang mencapai 15163 jiwa.
Kecenderungan penurunan ini dimungkinkan oleh kondisi bencana di
Kota Palu yang masuk dalam kategori ekonomi kreatif maka dilaklukan
pemerataan penduduk.
Grafik II.1 di bawah ini memperlihatkan jumlah penduduk
selama tahun 2016 sampai tahun 2020 di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tawaeli.
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
Tabel II.3
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
bawah 15 tahun cukup tinggi yaitu berada di golongan umur 5-9 Tahun
(2.77%), dibandingkan jumlah penduduk yang lanjut usia (>65 tahun)
yang sangat rendah yaitu berada di golongan umur 75+Tahun
(0.57%). Selain itu penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tawaeli yang terbesar tergolong dalam usia produktif berada pada
golongan umur 25-29 Tahun sebanyak 2.35%.
Distribusi penduduk menurut jenis kelamin di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Tawaeli tahun 2019 yaitu 7745 jiwa penduduk laki-
laki
(51,07%) dan 7418 jiwa penduduk perempuan atau 48,92%, yang
berarti jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibanding jumlah
penduduk perempuan.
Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah
penduduk perempuan di suatu daerah pada waktu tertentu yang
disebut ”sex rasio” adalah merupakan indikator untuk mengetahui
komposisi penduduk menurut jenis kalamin. Komposisi ini sangat
besar kaitannya dengan masalah fertilitas semakin tinggi.
Rasio jenis kelamin perempuan di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tawaeli tahun 2019 sebesar 7418 dari 15163 jiwa yang
berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 327 penduduk laki-
laki atau jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada penduduk
perempuan.
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
Grafik II.4 Komposisi Penduduk Menurut dari thn 2016 s/d 2020 di
Wilayah Kerja Puskesmas Tawaeli
c) Kepadatan Penduduk
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka tingkat
kepadatan penduduk juga mengalami peningkatan. Kepadatan
penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tawaeli tahun 2020
tercatat 8.872 jiwa/km2 dan tahun 2019 tercatat 4.923 jiwa/km2 dengan
luas wilayah 18.72 km2, ini menunjukkan adanya kenaikan
dibandingkan tahun 2019. Untuk melihat kepadatan penduduk per
kelurahan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
Tabel II.5
Kepadatan Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Tahun 2020
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
morbidity (angka kesakitan) dan beberapa indikator tambahan,
diantaranya status gizi, umur harapan hidup, dan upaya kesehatan lainnya.
kesehatan ibu selama masa kehamilan serta ketersediaan dan penggunaan
fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan perinatal dan obstetric.
Pada tahun 2020 tidak ada kematian ibu hamil. Tahun 2019 tidak ada
kematian ibu melahirkan. Tahun 2018 tidak ada kematian ibu hamil. Tahun
2017 tidak ada kematian ibu bersalin.
Tabel III.1
Pola Penyakit Untuk Semua Golongan Umur di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
No Nama Penyakit Jumlah %
1. ISPA 1578 35.6
2. GASTRITIS 476 27.8
3. PENY.PULPA DAN JRNGN PKL 371 16.3
4. DIARE 170 6.7
5. TB KLINIS 135 3.8
6. HIPERTENSI 128 3.5
7. HIPERURICEMIA 62 1.9
8. KONJUNGRIVITIS 58 1.6
9. DIABETES MILITUS 22 1.3
10. INFEKSI SALURAN KEMIH 10 0.9
b. TB Paru
Tuberculosis merupakan suatu penyakit menular bersifat
menahun yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculosis. Penyakit ini biasanya menyerang sebagian besar
kelompok usia kerja produktif, kelompok ekonomi lemah dan
berpendidikan rendah sehingga merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat dan merupakan program prioritas termasuk
pada tingkat dunia. Walaupun penyakit ini berbahaya namun dapat
disembuhkan apabila pasien dapat tekun dan teratur minum obat.
Pada tahun 2020 jumlah suspek TB sebanyak 74 kasus dan
BTA(+) sebanyak 17 kasus (Tabel 8). Tahun 2019 jumlah suspek
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
c. Pneumonia
Rata-rata setiap bayi dan anak mengalami sakit infeksi saluran
pernafasan akut (ISPA) sebanyak 3-6 kali setahun. ISPA ringan
hanyalah berupa batuk pilek biasa. Namun sebagian anak dengan
ISPA akan menderita radang paru-paru (pneumonia).
Penyakit pneumonia merupakan salah satu penyakit utama
penyebab kematian pada bayi dan balita disebabkan oleh ISPA
yang sebagian besar radang paru-paru (pnuemonia). Bila infeksi ini
tidak diobati dengan segera, maka dapat mengakibatkan kematian.
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
d. Diare
Grafik III.4. Jumlah Penderita Diare di Wilaya h Kerja
UPTD Puskesmas Tawaeli Tahun 2016-2020
Grafik III.5. Jumlah Kasus Diare Per Kelurahan Menurut Jenis Kelamin
di UPTD Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
e. Kusta
Penanganan kusta melalui program Multi Drugs Treatment (MDT)
dengan kegiatan penemuan penderita aktif dan pasif, pengobatan,
pengendalian pengobatan, dan pencegahan kecacatan. Di masyarakat,
besarnya masalah penyakit kusta lebih diperberat oleh adanya stigma
bahwa penyakit kusta adalah penyakit kutukan, akibatnya penderita sulit
ditemukan tetapi dengan adanya penyuluhan kepada masyarakat
tentang penyakit kusta maka stigma di masyarakat sudah mulai
menurun.
Jumlah penderita kusta yang diobati di UPTD Puskesmas Tawaeli
pada tahun 2020 sebanyak 4 kasus MB(tabel 16). Tahun 2019
sebanyak 4 kasus dan MB 0 kasus PB 6, Tahun 2018 sebanyak 4 kasus
yang terdiri dari Kusta PB 4 kasus dan MB 3 kasus . Tahun 2017
sebanyak 7 kasus baru yang terdiri dari Kusta PB sebanyak 4 kasus
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
f. Filariasis
Penyakit Filariasis di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tawaeli
tidak ada kasus, pada umumnya di kota Palu tidak ada kasus
karena penyakit ini bukan penyakit endemis di kota palu.
g. Penyakit Manular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Tawaeli tidak ada kasus.
B. STATUS GIZI
Peningkatan status gizi merupakan suatu upaya yang
berdampak cukup penting bagi peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tawaeli sejak tahun 2016
sampai sekarang, upaya peningkatan status gizi dilakukan secara
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
b. Cakupan Fe 1 dan Fe 3
Kebutuhan zat besi sangat dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah, pada ibu hamil keperluan akan zat
besi sangat meningkat. Pemberian zat besi dimaksudkan
untuk menanggulangi defisiensi gizi utamanya pada
kelompok rawan seperti ibu hamil, balita, anak pra sekolah,
WUS (Wanita Usia Subur) dan lain-lain.
Pada tahun 2020 dari 317 sasaran ibu hamil yang
mendapat Fe1 sebanyak 328 (102.50%) dan Fe3 sebanyak
316 (98.75%). Tahun 2019 dari 317 sasaran ibu hamil yang
mendapat Fe1 sebanyak 328 (102.50%) dan Fe3 sebanyak
316 ibu hamil (98.75%). Tahun 2018 dari 301 sasaran ibu
hamil yang mendapat Fe1 sebanyak 282 ibu hamil (94.63%)
dan Fe3 sebanyak 255 ibu hamil (85.57%). Tahun 2017 dari
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
301 sasaran ibu hamil yang mendapat Fe1 sebanyak 282 ibu
hamil (94.63%) dan Fe3 sebanyak 255 ibu hamil (85.57%).
Tahun 2016 dari 319 sasaran ibu hamil yang mendapat Fe1
sebanyak 310 ibu hamil (104.3%) dan Fe3 sebanyak 302 ibu
hamil (100.67 %).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini
Grafik IV.2.Cakupan Fe1 dan Fe3 di wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Tawaeli Tahun 2016-2020
c. Cakupan TT 1 sampai TT 5
Imunisasi tetanus toksoid (TT) pada wanita usia subur
(WUS) diberikan sebanyak 5 kali dengan sasaran adalah
wanita usia subur termasuk siswi kelas III SLTP dan SLTA
kelas I, kelas II, dan kelas III. Pada tahun 2020 dari 306 ibu
hamil yang mendapat TT1 sebanyak 180 ibu hamil (58.8%),
TT2 sebanyak 161 ibu hamil (52.6%), TT3 sebanyak 146 ibu
hamil (47.7%), TT4 sebanyak 428 ibu hamil (42.8%) dan TT5
sebanyak 68 ibu hamil (68.3%). Tahun 2019 dari 306 ibu
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
2. Cakupan Persalinan
Pada tahun 2020 dari sasaran ibu bersalin sebanyak
1.029 yang bersalin sebanyak 1.090 ibu bersalin (105.9%).
Tahun 2018 dari sasaran ibu bersalin sebanyak 1.078 yang
bersalin sebnayak 1.123 ibu bersalin (104.2%). Tahun 2018 dari
sasaran ibu bersalin sebanyak 1.078 sebanyak 1.123 ibu
bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan (104.2%). Tahun
2017 dari sasaran ibu bersalin sebanyak 1.028 ibu bersalin
yang di tolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 1.051 ibu
bersalin (102.0%). Tahun 2016 dari sasaran 1.091 ibu bersalin
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
4. Cakupan Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi yang sangat
diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata,
agar dapat melihat dengan baik dan untuk meningkatkan daya
tahan tubuh untuk melawan penyakit.
Anak yang kekurangan vitamin A untuk jangka waktu
lama akan mengakibatkan terjadinya gangguan mata dan bila
tidak cepat mendapat vitamin A akan mengakibatkan kebutaan.
Selain itu anak yang kekurangan vitamin A bila terserang
campak, diare atau penyakit infeksi lainnya akan lebih parah
dan dapat mengakibatkan kematian.
Vitamin A dapat diperoleh dari ASI (Air Susu Ibu) atau
makanan yang berasal dari hewan (susu, daging, hati, telur)
atau dari sayuran hijau serta buah berwarna merah atau kuning
(mangga dan pepaya).
Kapsul vitamin A berwarna biru dengan dosis 100.000 IU
diberikan pada bayi berusia 6 – 11 bulan, sedangkan vitamin A
berwarna merah dengan dosis 200.000 IU untuk anak balita
usia 12 – 59 bulan.
Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tawaeli tahun 2020
cakupan vitamin A pada bayi sebanyak 123 bayi (16.91%) dari
727 sasaran bayi dan cakupan Vitamin A pada balita sebanyak
1483 balita (94.88%) dari 1563 sasaran balita. Tahun 2018
cakupan vitamin A pada bayi sebanyak (50.56%) bayi dan
cakupan vitamin A pada balita sebanyak (86.11%) balita. Tahun
2017 cakupan vitamin A pada bayi sebanyak 172 bayi (59.31%).
Dan cakupan vitamin A pada balita sebanyak 1406 balita
(92.25%). Tahun 2017 cakupan vitamin A pada bayi sebanyak
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
B. KELUARGA BERENCANA
Tujuan pembangunan nasional adalah pembangunan manusia
Indonesia yang sehat fisik, mental dan sosial, sehingga tercapai
kesejahteraan masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-
undang Dasar 1945. Perkembangan penduduk yang tinggi dapat
menghambat percepatan pelaksanaan pembangunan, terlebih lagi
situasi krisis multi dimensi saat ini sebagai lanjutan dari krisis ekonomi
berkepanjangan yang masih terus terasa akibatnya. Oleh karena itu
pengendalian jumlah pertumbuhan penduduk melalui program KB.
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
C. KESEHATAN USILA
Keberhasilan pembangunan telah memberikan dampak
diberbagai bidang, khususnya dibidang kesehatan yaitu meningkatnya
mutu kesehatan penduduk, meningkatnya angka harapan hidup yang
mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk lanjut usia.
Pertambahan jumlah penduduk lanjut usia akan disertai oleh
berbagai masalah dan mempengaruhi aspek kehidupan lanjut usia
baik terhadap individu maupun bagi keluarga dan masyarakat lain
meliputi fisik, biologis, mental maupun sosial ekonomi. Mengingat
lanjut usia merupakan salah satu kelompok rawan dalam keluarga,
pembinaan lanjut usia sangat memerlukan perhatian khusus sesuai
dengan keberadaannya.
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
E. PERILAKU SEHAT
Menurut Leavell dan Clark, ada 5 tingkat pencegahan penyakit yaitu :
1) Health promotion, 2) Early diagnosis and prompt treatment, 3) Spesific
protection, 4) Disability limitation, 5) Rehabilitation. Health promotion dan
Early diagnosis and prompt treatment merupakan usaha-usaha
pencegahan sebelum sakit, sedangkan Specific protection, Disability
limitation, dan Rehabilitation merupakan usaha-usaha pencegahan pada
masa sakit.
Health promotion atau promosi kesehatan merupakan kegiatan yang
paling mudah dilaksanakan dan murah biayanya. Kegiatan promosi
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
ada BPJS Mandiri sebanyak 187 (1.23%). Dan untuk PBI yaitu
Jamkesmas sebanyak 42948 (283%) dan Tahun 2017 yaitu BPJS
sebanyak 7548 (47.3%), BPJS Mandiri sebanyak 3794 (23.7%),
Jamkesmas sebanyak 5789 (36.2%) dan Jamkesda tidak ada
Tahun 2016 yaitu BPJS sebanyak 6910, Jamsostek tidak ada,
BPJS Mandiri sebanyak 3304 Jamkesmas sebanyak 42168 dan
Jamkesda tidak ada. Tahun 2015 yaitu Askes sebanyak 7437
Jamkesmas sebanyak 41.572, Jamsostek tidak ada dan Jamkesda
tidak ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah
ini :
Grafik IV.10.Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan Prabayar di
UPTD Puskesmas Tawaeli Tahun 2019
J. PELAYANAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pada tahun 2019 jumlah kunjungan laboratorium UPTD
Puskesmas Tawaeli dan jenis pemeriksaan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel IV.17
Jumlah Pemeriksaan Laboratorium di UPTD Puskesmas Tawaeli Tahun 2019
No Jenis Pemeriksaan Jumlah
1. Spesimen darah yang diperiksa 1606
2. Spesimen air seni yang diperiksa 514
2120
2. Klinik Sanitasi
Klinik sanitasi adalah sarana untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ada di masyarakat dengan upaya terintegrasi
antara petugas kesehatan lingkungan untuk memberantas
penyakit dengan cara bimbingan, penyuluhan dan bantuan
teknis dari petugas puskesmas, lintas sektoral dan masyarakat
itu sendiri.
Klinik sanitasi menerima rujukan pasien yang menderita
penyakit berbasis lingkungan dari poli umum atau menerima
masyarakat umum yang ingin berkonsultasi tentang masalah
kesehatan lingkungan.
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
3. Poli MTBS/MTBM
MTBS/MTBM merupakan suatu pendekatan keterpaduan
dalam tatalaksana balita sakit yang datang berobat ke fasilitas
rawat jalan pelayanan kesehatan dasar yang meliputi upaya
kuratif terhadap penyakit pneumonia, diare, campak, malaria,
infeksi telinga, malnutrisi, serta upaya promotif dan preventif
yang meliputi imunisasi untuk menurunkan angka kematian bayi
dan balita.
Adapun kunjungan poli MTBS/MTBM selama tahun 2019
yaitu kunjungan bayi sebanyak 1.230 bayi dan kunjungan balita
sebanyak 3.763 balita. Tahun 2018 yaitu kunjungan bayi
sebanyak 1.064 dan balita sebanyak 5.534. Tahun 2017 yaitu
kunjungan bayi sebanyak 945 dan balita sebanyak 5.132.
Tahun 2016 kunjungan bayi sebanyak 2.528 dan balita
sebanyak 3.958. Tahun 2015 yaitu kunjungan bayi sebanyak
5.626 dan balita sebanyak 2.053.
4. Pojok Gizi
Pojok gizi (pozi) di Puskesmas merupakan upaya
mengoptimalkan pelayanan gizi baik kualitas maupun
kuantitasnya, pengembangan pozi seiring upaya jaminan mutu
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
L. PENULISAN RESEP
Pada tahun 2019 jumlah penulisan resep penyakit ISPA non
Pneumonia sebanyak 899 resep, resep Diare Non Spesifik sebanyak
414 resep dan persepena penyakit. Tahun 2018 jumlah penulisan
resep penyakit ISPA non Pneumonia sebanyak 215, Penyakit diare
non spesifik sebnayak 200 dan penyakit mialgia sebanyak 1.215.
Tahun 2017 jumlah penulisan resep penyakit ispa Non pneumonia
sebanyak 80. Tahun 2016 jumlah penulisan resep di UPTD
Puskesmas Tawaeli sebanyak 132 resep obat generik. Pada tahun
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
Upaya kesehatan dapat berdayaguna dan berhasil guna bila pemenuhan
sumber tenaga, biaya dan sarana kesehatan dapat memadai dan sesuai
dengan kebutuhan. Pemenuhan sumber daya kesehatan dapat diukur
dengan beberapa indicator cakupan sebagai berikut :
1. Tenaga Kesehatan
Pelaksanaan pembangunan kesehatan di wilayah kerja suatu
Puskesmas dapat berjalan baik ditentukan antara lain oleh adanya
kerja sama yang baik antara Kepala Puskesmas dan stafnya dan
Puskesmas dengan instansi lainnya serta masyarakat. Kepala
Puskesmas dalam menjalankan tugas manajerialnya memerlukan
tenaga kesehatan yang cukup untuk dapat mengembangkan program
pokok kesehatan di wilayah kerjanya.
Jumlah tenaga kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas
Tawaeli tahun 2019 sebanyak 58 orang yang tersebar pada berbagai
sarana kesehatan yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tawaeli baik yang PNS,PTT maupun tenaga honorer. Penyajian data
ketenagaan di UPTD Puskesmas Tawaeli dapat dilihat pada table
berikut :
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
Table V. 1
Jumlah Tenaga Kesehatan yang PNS/PTT di UPTD Puskesmas Tawaeli
Menurut Kelompok Pendidikan Tahun 2019
N0 Pendidikan Jumlah
1. Dokter Umum 3
2. Dokter Gigi 1
3. Perawat Gigi 1
4. Kesehatan Masyarakat 4
5. Gizi 1
6. Perawat 9
7. Bidan 12
8. Farmasi/apoteker 1
9. Sanitasi 5
10. Analis 1
11. Pekarya/SMA 3
12. Kontrak 5
13. Tenaga Honor 12
Jumlah 58
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020
Tabel V.2
Distribusi Tenaga Kesehatan di UPTD Puskesmas Tawaeli
Menurut Tempat Tugas Tahun 2019
No Tempat Tugas Jumlah
1. Puskesmas Induk 51
2. Pustu Ky.Ngapa 1
3. Pustu Ky.Pajeko 1
4. Poskesdes Liku 1
5. Poskesdes Talise 1
6. Poskesdes Baraqa 1
7. Poskesdes Kabeloata 1
8. Poskesdes Kita Pura 1
Jumlah 100
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Secara umum pola penyakit di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tawaeli tahun 2019 masih didominasi oleh Penyakit pada
Infeksi pada saluran bagian atas(ISPA) Selama tahun
2019,2018,2017,2016 dan 2015 di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tawaeli tidak ada Kasus Luar Biasa (KLB) AFP.
2. Cakupan pemberian ASI eksklusif pada tahun 2019 sebanyak
68%. Tahun 2018 sebanyak 57.9%. Tahun 2017 sebanyak
30.8%. Tahun 2016 sebanyak 56%. Tahun 2015 sebanyak
56%, tahun 2012 sebanyak 61,9%. Dan gizi buruk sebanyak 3
orang.
3. Secara umum pelayanan di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tawaeli tahun 2018 telah mencapai target seperti cakupan K1
sebesar 106.3% dan K4 sebesar 101.8%. Fe1 sebanyak
106.9% dan Fe3 sebanyak 101.2%. Vitamin A bayi sebnayak
1.173 dan balita sebanyak 10.540. Persalinan sebanyak
107.8% dan KN2 sebnayak 108.8%.
4. Pada tahun 2019 cakupan KB baru sebanyak 18.75 % dan alat
kontrasepsi yang paling banyak digunakan pada akseptor baru
yaitu MKJP IUD sebesar 20.87% dan non MKJP yaitu suntik
32.05%. Untuk cakupan KB aktif sebanyak 20.87% dan alat
kontrasepsi yang paling banyak digunakan yaitu MKJP berupa
IUD 6.94% dan Non MKJP 20.48 %.
5. Pencapaian kesehatan lingkungan di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tawaeli yaitu pemakaian air bersih yaitu berupa
Profil UPTD Urusan Puskesmas Tawaeli Tahun 2020