PENYUSUN
Tim K3 PuskesmasMentikan
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
pertolongan-Nya, penyusun dapat menyelesaikan pedoman Kesehatan dan
Keselamatn Kerja (K3) Puskesmas Mentikan Kota Mojokerto. Penyusun
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
sehingga kritik dan saran sangat kami harapkan.
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada Kepala
Puskesmas, serta rekan – rekan karyawan puskesmas Mentikan, yang telah
banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan pedoman ini.
Besar harapan kami laporan ini dapat bermanfaat dan kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak
yang sudah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis
2
1. Sistematika Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM FKTP
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN FKTP
BAB IV
STRUKTUR ORGANISI FKTP
BAB V
STRUTUR UNIT KERJA K3
BAB VI
URAIAN JABATAN
BAB VII
TAT HUBUNGAN KERJA
VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONAL
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT
3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
STADAR KETENAGAAN
BAB III
STANDAR FASILITAS
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/ PROGRAM
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX
PENUTUP
3. Sitematikan Panduan
BAB I
DEFINISI
BAB II
RUANG LINGKUP
BAB III
TATA LAKSANA
BAB IV
DOKUMENTASI
4. Sistematika KAK
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LATAR BELAKANG
BAB III
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
BAB V
CARA MELAKSANKAN KEGIATAN
BAB VI
4
SASARAN
BAB VII
JADUAL KEGIATAN
BAB VIII
EVALUASI PELANSAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan salah satu institusi kesehatanlinipertama yang
komprehensif, mencakup kegiatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Dalam kegiatannya Puskesmas melibatkan banyak layanan
umum, anak, gigi, gizi, KB, lansia, laboratorium, gawat darurat dan lain -
lain. Tiap layanan Puskesmas ini melibatkan banyak tenaga kesehatan di
dalamnya sebagai pekerja kesehatan untuk melayani pasien yang berasal
masyarakat sekitar. Masing-masing layanan juga terdapat proses kerja
yang berbeda antara satu dengan yang lain sehingga potensi bahaya di
masing-masing tempat kerja bias berbeda - beda.
Petugas kesehatan di Puskesmas dapat menderita penyakit yang
disebabkan oleh paparan di tempat kerja sehingga dapat merugikan
pekerja itu sendiri, memberikan beban terhadap keluarga, tempat kerja
maupun pemerintah. Petugas kesehatan yang sakit akibat pekerjaannya
dapat menyebabkan angka tidak masuk kerja menjadi tinggi,
menghabiskan biaya untuk berobat, menderita depresi karena
penyakitnya sehingga menjadi tidak produktif.
Untuk mengatasi masalah ini paling baik dilakukan pencegahan
supaya jangan sampai terjadi penyakit akibat kerja maupun yang terkait
pekerjaan. Pencegahan dapat dilakukan apabila kita mengetahui bahaya
potensial yang berisiko terhadap kesehatan untuk dapat dikendalikan.
Health risk assessment (HRA) merupakan kegiatan penentuan risiko
bahaya potensial di tempat kerja dan penentuan seberapa besar risiko
yang bias didapat oleh pekerja. Dengan demikian perlu sekali untuk
dilakukan HRA di Puskesmas Mentikan. Pada Laporan ini Tim K3
bermaksud untuk mendeskripsikan proses kerja di puskesmas membuat
daftar risiko yang ada, lalu membuatrisk rating berdasarkan perhitungan
yang dilakukan.
B. Permasalahan
5
Pekerja di puskesmas rentan untuk terpajan factor risiko yang ada di
tempat kerja. Kurangnya fasilitas yang didapat dan rendahnya kesadaran
baik dari pekerja maupun dari manajemen dapat membuat risiko semakin
besar. Oleh karena itu perlu untuk dilakukan penilaian risiko pada
Puskesmas Mentikan.
C. Tujuan
1. TujuanUmum
Mengetahui tingkat risiko kesehatan yang ada di Puskesmas
Mentikan.
2. TujuanKhusus
a. Mengetahui tingkat risiko di masing-masing tempat kerja
b. Mengetahui tingkat (Health Rating) factor resiko kesehatan di
Puskesmas Mentikan
c. Mengetahui prioritas risiko yang paling tinggi yang ada di
Puskesmas Mentikan.
d. Sebagai dasar melakukan program kesehatan kerja di
Puskesmas Mentikan.
D. Manfaat
1. Bagi pekerja / karyawan puskesmas
Dapat bekerja secara aman dan menghindari risiko yang dapat
mengganggu kesehatan.
2. Bagi pihak Puskesmas
Mengetahui risiko-risiko yang ada di berbagai tempat kerja dan
melakukan usaha pengendalian risiko untuk mengurangi besarnya
risiko tersebut.
6
BAB II
HASIL PENILAIAN
7
- Sebelah Selatan : Kel. Prajurit Kulon, Kec. Prajurit
Kulon
- Sebelah Barat : Ngingas Rembyong, Kec. Sooko
- Sebelah Timur : Kel. Purwotengah, Kec.
Magersari
Puskesmas Mentikan Memiliki Daerah Wilayah Kerja yang
Terdiri dari :
- 4 Kelurahan
- 15 Lingkungan
- 31 RW
- 132 RT
Tabel Jumlah Lingkungan, RW, RT, Per Kelurahan Wilayah Puskesmas
Mentikan Tahun 2020
No Kelurahan Jumlah Jumlah RW Jumlah RT
Lingkungan
1 Mentikan 3 9 33
2 Kauman 3 3 16
3 Pulorejo 5 8 38
4 Miji 4 11 49
4 kel 15 31 124
8
4
Data Demografi
Kelurahan Kelurahan
KelurahanMiji KelurahanPulorejo Total Wil Pusk
No Mentikan Kauman
URAIAN
.
L P Total L P Total L P Total L P Total L P Total
Perkiraan Penduduk
1.
tahun 2018 3,492 3,549 7,041 1,550 1,669 3,219 4,666 4,809 9,475 4,147 4,147 8,294 13,855 14,174 28,029
1,
3. Balita 1 sd 4 tahun 197 193 390 87 91 178 263 262 525 233 226 459 780 772 552
5
Tidak Produktif (65+
6. 1,
tahun) 174 230 404 77 108 185 233 312 544 207 269 476 691 918 610
2,
7. Usila (60+ tahun) 285 354 639 127 167 293 381 480 861 339 414 753 1,131 1,415 546
6
7
Sosial Ekonomi
- Mata pencaharian utama penduduk : Dagang / Wiraswasta
- Rata-rata pendidikan terakhir penduduk : SLTA
Data Lingkungan
Sarana Pendidikan / Jumlah Sekolah dan Jumlah Murid :
- Jumlah Paud : 8 Jumlah murid : 449
- Jumlah TK : 10 Jumlah murid : 767
- Jumlah SD / MI : 13 / 3 Jumlah murid : 3.278
- Jumlah SLTP / MTS : 2 Jumlah murid : 1.069
- Jumlah SLTA / SMK : 13 / 2 Jumlah murid : 717
- Jumlah Pompes : 13 / 3 Jumlah murid : 3278
7
8
VISI ORGANISASI
MISI ORGANISASI
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Paripurna, Bermutu, Manusiawi
serta Terjangkau oleh Seluruh Masyarakat.
2. Meningkatkatkan Profesionalisme Sumber Daya Manusia, dalam
melaksanakan Pelayanan Kesehatan sebagai bagian wujud Service City.
3. Meningkatkan Pembinaan Peranserta Masyarakat dalam bidang kesehatan
sehingga masyarakat Mandiri, Maju dan Sejahtera.
4. Menjadikan Puskesmas sebagai Pusat Pengembangan Pembangunan
Kesehatan Masyarakat.
5. Menjalin Kemitraan dengan semua pihak yang terkait dalam pelayanan dan
Pengembangan Kesehatan Masyarakat.
Falsafah dan tata nilai puskesmas Mentikan adalah Responsif Adil Mantap Aman
Harmonis yang biasa disingkat RAMAH
TUJUAN PUSKESMAS
8
9
B. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja puskesmas Mentikan merupakan sebuah bangunan yang terdiri
dari 2 lantai.
Lantai 1 terdiri dari:
- Ruang Layanan gawat darurat
- Ruang pelayanan pemeriksaan umum
- Ruang pelayanan gigi dan mulut
- Ruang pelayanan KIA KB dan imunisasi
- Ruang pelayanan lansia
- Ruang pendaftaran
- Ruang rekam medik
- Unit laboratorium
- Unit farmasi
- Unit pelayanangizi
- Unit pelayanan sanitasi
- Ruang PKPR
- Ruang pelayanan TBC
- Toilet
- Ruang Promosi Kesehatan
-
-
Lantai 2 terdiridari:
- Ruang kepala puskesmas
- Ruang tata usaha
- Ruang Pertemuan
- Gudang
- Sekretariat Akreditasi
- Musholla
- Toilet
9
10
STANDAR FASILITAS
A. DenahRuang
LantaibawahPuskesmasMentikan
LantaiatasPuskesmasMentikan
10
11
B. StandarFasilitas
1. Ruangan diperlukan untuk kegiatan pemantauan lingkungan fisik:
a. Ruang Penyimpanan Sementara Sampah Medis
b. Ruang Penyimpanan Bahan Berbahaya
c. Ruang Sterilisasi
d. Gudang Barang
e. Gudang AlatKesehatan
f. Ruang kerja Kesling untuk mengerjakan laporan, menyimpan
dokumen, arsip, laporan, dan hasil kegiatan dan peralatan kerja
2. Peralatan
Dalam kegiatan pemantauan lingkungan fisik diperlukan peralatan sebagai
berikut :
a. Termometer (Alat ukur suhu)
b. Higrometer (Alat ukur kelembaban)
c. Luxmeter (Alat ukur Cahaya)
d. Sound Level meter (Alat ukur kebisingan)
e. Sampling Kit (Pengambilan sampel air limbah)
f. Alat Kebersihan
g. APAR
h. Peralatan penunjang lainnya
3. Formulir Pencatatan dan Pelaporan
Untuk pencatatan dan pelaporan diperlukan :
a. Cheklis Kebersihan tiap ruangan
b. Cheklis Pemantauan bahan berbahaya
c. Cheklist Kebersihan Kamar mandi
d. Cheklist pemantauan suhu dan kelembaban
e. Cheklist sarana dan prasarana
f. Cheklist pemantauan IPAL
g. Cheklist Pemantauan Pengelolaan Sampah medis
h. Blanko Evaluasi
11
12
C. Proses kerja
Proses kerja di puskesmas Mentikan terbagi menjadi dua yaitu pelayanan dan
pekerjaan kantor. Pelayanan mulai dari bagian pendaftaran, poli umum dan gigi, poli
KIA, poli TB, instalasi gawat darurat, laboratorium dan Unit Farmasi yang
membentuk sebuah alur pelayanan di puskesmas dan seluruhnya berada di lantai 1.
Kegiatan kantor berada di lantai 2.
ALUR PELAYANAN
PASIEN DATANG
MENGAMBIL
NOMOR ANTRIAN
PENDAFTARAN
FARMASI
PASIEN PULANG
12
13
Unit Laboratorium
1. Menerimaspesimen.
2. Melakukan pemeriksaan dengan alat.
Unit Farmasi
1. Menerima resep dan memberikan obat.
2. Mengambilkan obat ata membuat racikan.
3. Melakukan pendataan obat masuk keluar (stock opname).
Lantai 1
1. Ruang Pendaftaran dan Rekam Medik
13
14
2. Poli Tb
14
15
3. Rekam Medis
15
16
16
17
5. RuangLayananGawatDarurat
17
18
18
19
6. Unit Farmasi
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
1. Gudang obat
25
26
Lantai2
1. Ruang tata usaha / aktivitas kantor
26
27
Untuk penilaian besarnya risiko, penulis mengacu pada matriks derajat risiko dari
ILO tahun 2013.
Likelihood
A. Low probability: where the risk of someone being harmed would be unlikely or
infrequent; harm is not likely to occur in the present circumstances.
B. Probable: where there is a strong possibility or likelihood of someone being
injured or made ill when working in the present circumstances.
C. Highly probable: work situations in which it is almost certain that someone will
suffer either injury or illness in the present circumstances.
Consequences
1. Slightly harmful: this may refer to injury or illness, which may need only minor
first aid treatment, or there could be some short process interruption. It does
not keep anyone off work for more than a couple of days, if at all.
2. Moderately harmful: in this scenario there is the potential for more serious
injuries or ill health that may cause temporary incapacity from which the person
can recover. The injury or illness keeps the victim off work and poorly for a
substantial period of time. The employer can make a claim for lost time injury or
illness, or process interruption may be for a couple of days.
27
28
3. Very harmful: potentially serious injury or illness or death and possible long-
term or permanent injury or illness, including death, amputations, and noise-
induced hearing loss. “Life-changing injuries” is a common term in this context.
Risks
1. Low risk: there may be a slight risk of minor injury or ill health occurring. The
probability of anything happening that may cause harm is low and the
consequences of it happening could vary from slight to moderate.
2. Medium risk: this can be assumed when the consequences or the severity of
injury or ill health are serious, even if the likelihood of a causal event is low. It
can also be assumed when the probability is raised, even when less serious
harm can be expected to result, or where more people are likely to be harmed.
In other words, the consequences could be slight, moderate or very harmful.
3. High risk: this scenario is valid when it is probable or highly probable that there
would be moderate or serious injury or illness or death.
28
29
edukasi
carakerja
yang aman.
Terjepit 3 A M Edukasi cara M
lemari kerja yang
aman
Unit Anamnesis, Tindakan 2 B M Melakukan L
Layanan pemeriksaan kekerasan pelayanan
Rawat fisik, tindakan, yang ramah,
Darurat penulisan resep melengkapi
dan edukasi keamanan
dengan
tenaga
sekuriti.
Tindakan Tertusuk 3 B H Edukasi cara M
jarum suntik kerja yang
aman.Hindari
re-capping
spuit.
Farmasi Mengambilkan Tertimpa 3 A M Menetapkan M
obat, membuat barang tinggi
racikan dan maksimum
stock opname tumpukan
barang,
edukasi cara
kerja yang
aman.
Tersandung 1 A L Melakukan L
barang tata kelola
ruang dan
cara kerja
yang aman.
Membersihkan Tertusuk 3 B H Edukasi cara M
alat jarum kerja yang
suntik/ alat aman.
tajam Hindari re-
capping
spuit.
Ruang KIA, Melakukan Tertusuk 3 B H Edukasi cara M
KB dan pemeriksan fisik jarum suntik kerja yang
imunisasi dan tindakan aman.
Hindari re-
capping
spuit.
Kesehatang Tindakan Tertusuk 3 A M Edukasi cara M
igi jarum suntik kerja yang
aman.
Hindari re-
capping
spuit.
Laboratoriu Mengambil Tertusuk 3 C H Edukasi M
m spesimen jarum suntik carakerja
yang
aman.Hindari
29
30
re-capping
spuit.
Melakukan Terkena 2 A L Edukasi cara L
pemeriksaan darah/ kerja yang
cairan aman.
tubuh
Gudang Menyusun Tertimpa 2 A L Menetapkan L
obat barang barang tinggi
maksimum
tumpukan
barang,
edukasi cara
kerja yang
aman.
Tersandung 2 B M Melakukan L
barang tata kelola
ruang dan
carakerja
yang aman.
Jatuh 1 A L Melakukan L
tata kelola
ruang dan
cara kerja
yang aman.
30
31
31
32
poligigi, labor,
UKM,
gudangobat,
KPLDH, TU
Spasme 1 C M - Edukasi carakerja aman. L Penerimaan
tungkai
Hipertensi 2 B M - Mengurangi volume L Pendaftaran,
pengerassuara. polilansia,
- Memasang peredam suara apotek, KIA,
pada dinding maupun lantai. IVA, KB,
lpoligigi
Iritabilitas 2 B M - Mengurangi volume L Pendaftaran,
pengerassuara. polilansia,
- Memasang peredam suara apotek, KIA,
pada dinding maupun lantai. IVA, KB, Poli
gigi
Iritasi saluran 1 B L - Edukasi mengenai cara L Pendaftaran,
napas handling dan menggunakan poli TB/ kusta,
bahan berbahaya. polilansia,
- Penggunaan APD masker UGD, apotek,
pelindung. KIA, IVA, KB,
laundry, dapur,
poliklinik,
poligigi, labor,
gudangobat
CTS 2 B M - Edukasi tentang bahaya CTS, L Pendaftaran,
penyebab dan pencegahannya. poli TB/ kusta,
- Edukasi cara kerja aman. polilansia,
UGD, apotek
laundry, dapur,
poliklinik, poli
gigi, labor,
gudangobat
CVS 1 C M - Penerangan ruangan yang baik. L Poli TB/ kusta,
- Edukasi penggunaan komputer polilansia,
dan sikap tubuh yang benar. UGD, apotek,
32
33
33
34
34
35
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
1. Puskesmas Mentikan merupakan pusat layanan kesehatan yang melibatkan
banyak tenaga kesehatan di dalamnya.
2. Bahaya potensial yang paling banyak dijumpai adalah bahaya biologi dan
ergonomi.
3. Gangguan kesehatan yang paling berisiko terhadap pekerja Puskesmas
Mentikan adalah penyakit infeksi, low back pain, dan kanker kulit.
4. Risiko kecelakaan kerja yang paling tinggi adalah luka tusukan jarum.
B. Saran
1. Perlu dilakukan pengendalian terhadap bahaya potensial di Puskesmas
Mentikan.
2. Pengendalian yang dapat dilakukan terhadap risiko penyakit infeksi dan
risiko tusukan jaruma dalah : edukasi cara kerja yang aman; menggunakan
APD yang sesuai seperti sarung tangan, masker, kacamata pelindung, apron
pelindung; hindarire-capping spuit ; pemeriksaan kesehatan pra kerja,
berkala dan khusus; vaksinasi bagi individu yang belum imun.
3. Pengendalian yang dapat dilakukan terhadap risiko LBP adalah : edukasi
tentang bahaya LBP, penyebab dan pencegahannya.
4. Pengendalian yang dapat dilakukan terhadap risiko kanker kulit adalah
pemasangan kanopi sebagai pelindung atau memindahkan meja penerimaan
lebih ke arah dalam ruangan agar terlindung dari sinar matahari ;
menggunakan payung atau topi atau memasang tenda ketika melakukan
kegiatan di lapangan ; dan penggunaan sunblock untuk melindungi kulit dari
paparan UV.
35
36
DAFTAR PUSTAKA
36