KAYU
Pertemuan ke-2
Ellysa, ST, MT
Tegangan Bahan Kayu
A. Definisi
Tegangan atau kekuatan : kemampuan bahan
untuk mendukung gaya luar atau beban yang
berusaha merubah ukuran dan bentuk bahan
(deformasi).
Jika tegangan yang bekerja kecil, maka
deformasi yang terjadi juga kecil.
Puncak garis kesebandingan antara kenaikan
tegangan dengan regangan disebut batas
sebanding.
Diluar batas sebanding, regangan akan
meningkat lebih besar dibanding tegangan.
Tegangan Bahan Kayu
A. Definisi
Jika tegangan yang didukung melebihi gaya
dukung serat maka serat-serat akan putus
(keruntuhan).
Gambar Kurva tegangan dan regangan bahan kayu dengan gaya aksial sejajar serat (Edlund,
1995)
Tegangan Bahan Kayu
A. Definisi
Fleksibilitas : Kemampuan benda untuk
merubah bentuk dan kembali pada bentuk
semula.
Kekakuan : Kemampuan benda untuk
menahan perubahan bentuk.
Modulus Elastisitas : Nilai yang mengukur
hubungan antara tegangan dengan regangan
pada batas sebanding.
Makin besar nilai Modus Elastisitas : kayu
lebih kaku dan sebaliknya.
Tegangan Bahan Kayu
A. Definisi
Keuletan : Kemampuan kayu untuk
menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar
atau tahan terhadap kejutan atau tegangan
yang berulang yang melampaui batas
sebanding serta mengakibatkan perubahan
bentuk yang permanen dan kerusakan.
Kekerasan : Kemampuan kayu untuk
menahan gaya yang membuat takik atau
lekukan atau kikisan.
Tegangan Bahan Kayu
B. Metode Pengujian
Ada 2 alternatif untuk menentukan kekuatan
kayu :
1) Pengujian Lapangan
2) Pengujian Laboratorium
Pengujian Lapangan Pengujian Laboratorium
Keuntungan Kerugian Keuntungan Kerugian
Kondisi mirip Waktu lama Menghasilkan Hanya
dengan Faktor luar sulit data yang menirukan saja
penggunaan dikendalikan cepat
Penyebaran
variabel
mebuat biaya
meningkat
Tegangan Bahan Kayu
C. Sistem Pemilahan (Grading)
Pemilahan kelas kuat kayu:
1) Observasi visual
2) Pengujian dengan grading machine
Observasi visual Grading machine
Berhubungan erat dengan kekuatan: Prinsip: pengujian lentur statik.
lebar cincin tahunan, kemiringan Dari data beban dan lendutan diperoleh
serat, mata kayu, keberadaan jamur, nilai Modulus Elastisitas Lentur (MOE).
serangga perusak, dan retak. Tegangan lain juga dapat diperoleh
berdasar persamaan empirik dari nilai
MOE.
Penggolongan kelas kuat pada
kandungan air standar 15% menurut
SNI-5 (2002) dapat dilihat pada Tabel 1.
Tegangan Bahan Kayu
C. Sistem Pemilahan (Grading)
Kod Modulu Kuat Kuat Kuat Ku Kuat Dimana:
e s Lent tarik tekan at tekan
mut Elastisi ur sejajar sejajar Ge Tegak Ew : Mod Elastisitas Lentur
u tas Fb serat serat ser lurus
Lentur Ft Fc Fv Serat Fb : Kuat Lentur
Ew Fc
Ft : Kuat tarik sejajar serat
E26 26000 71 65 54 6,9 24
E25 25000 67 63 53 6,8 23 Fc : Kuat tekan sejajar serat
E24 24000 64 60 52 6,7 22
E23 23000 61 57 50 6,5 21 Fv : Kuat geser
E22 22000 58 54 48 6,4 20
E21 21000 54 51 47 6,2 19 Fc : Kuat tekan tegak lurus serat
E20 20000 51 48 45 6,1 18
E19 19000 48 45 43 5,9 17
E18 18000 45 42 41 5,7 16
E17 17000 41 39 40 5,6 15 Nilai
E16 16000 38 36 39 5,4 14 NilaiEEww(MPa)
(MPa)dapat
dapatdiperkirakan
diperkirakan
E15 15000 35 33 36 5,3 13 dengan persamaan
dengan persamaan : :
E14 14000 32 30 35 5,1 12
E13 13000 29 27 33 5,0 11 EEw ==16.500G 0,7
16.500G0,7
w
E12 12000 25 24 31 4,8 11
E11 11000 22 21 29 4,7 10 Dengan
DenganGG: :BJ
BJkayu
kayupada
padak.a
k.a15%
15%
E10 10000 19 18 28 4,5 9
E9 9000 16 15 26 4,3 8
E8 8000 12 12 24 4,2 7
E7 7000 9 9 22 4,1 6
Tegangan Bahan Kayu
C. Sistem Pemilahan (Grading)
Jika nilai G yang diketahui bukan pada kadar air
15% tapi pada kadar air m% (m<30), maka
prosedur untuk menentukan BJ pada k.a 15%
(SNI-5 2002; ASTM D2395-02) sbb:
m
W g Wd
1. Menghitung k.a (m%); x100%
Wd
Dimana,
Wg = berat basah
Wd = berat kayu kering oven
Tegangan Bahan Kayu
C. Sistem Pemilahan (Grading)
2. Menghitung kerapatan kayu () dlm satuan
kg/m3
Wg
, dengan Vg volume kayu basah
Vg
2. Nilai kerapatan :
1,6.10 3 kg
800 kg/m 3
2.10 6 m3
3. BJ pada k.a m% :
800
Gm 0,65
1.0001 23 / 100
Tegangan Bahan Kayu
C. Sistem Pemilahan (Grading)
Penyelesaian :
4. BJ dasar :
30 23 0,65
a 0,233 , Gb 0,625
30 1 0,265 x0,233x0,65
5. BJ pada k.a 15% :
0,625
G 0,68
1 0,133x0,625
Dasar Perencanaan Kayu
Prinsip dasar DESAIN STRUKTUR
Ekonomis (finansial)
Keindahan
(surrounding)
dan sebagainya
Dasar Perencanaan Kayu
Analisis Dan Desain Pada Struktur
Pilihlah tipe struktur dan MATERIAL yang akan
digunakan.
Tentukan beban-beban luar yang MUNGKIN akan
bekerja pada struktur.
Hitung TEGANGAN dan DEFORMASI yang
dihasilkan oleh individual structure dari
pembebanan luar tersebut.
Tentukan ukuran dari masing masing elemen
struktur sehingga deformasi dan tegangan yang
ada dapat ditahan oleh elemen tersebut.
Dasar Perencanaan Kayu
Proses Desain Total
Tentukan bentuk struktur dan material
Lakukan pemodelan struktur
Tentukan pembebanan
Lakukan analisa struktur
Evaluasi kekuatan, kekakuan dan layan batas.
Lakukan iterasi untuk disain terbaik
Pertimbangkan fabrikasi, pelaksanaan,
pengawasan dan estetika.
Dasar Perencanaan Kayu
ASD dan LRFD
ASD = Allowable Stressed Design
Membandingkan tegangan yang dihitung secara
elastis dengan tegangan batas yang diizinkan
(peraturan kayu lama)
A 0.80
B 0.63
C 0.50
Dasar Perencanaan Kayu
Data Mekanis Elemen Kayu
c. Cacat kelas mutu kayu
Macam Cacat Kelas Mutu A Kelas Mutu B Kelas Mutu C
Mata kayu :
Terletak di muka lebar 1/6 lebar kayu 1/4 lebar kayu 1/2 lebar kayu
Terletak di muka sempit 1/8 lebar kayu 1/6 lebar kayu 1/4 lebar kayu
Retak 1/5 tebal kayu 1/6 tebal kayu 1/2 tebal kayu
Pinggul/wanvlak 1/10 tebal atau lebar 1/6 tebal atau lebar kayu 1/4 tebal atau lebar kayu
kayu
1:9 1:6
Arah serat 1 : 13
2/5 tebal kayu 1/2 tebal kayu
Saluran damar 1/5 tebal kayu eksudasi
tidak diperkenankan
Diperkenankan Diperkenankan
Gubal Diperkenankan
Diperkenankan asal Diperkenankan asal
Lubang serangga Diperkenankan asal tersebar dan ukuran tersebar dan ukuran
tersebar dan ukuran dibatasi dan tidak ada dibatasi dan tidak ada
dibatasi dan tidak ada tanda-tanda serangga tanda-tanda serangga
tanda-tanda serangga hidup hidup
hidup
Tidak diperkenankan Tidak diperkenankan
Cacat lain (lapuk, hati rapuh, Tidak diperkenankan
retak melintang)
Dasar Perencanaan Kayu
Data Mekanis Elemen Kayu
d. Kombinasi Pembebanan
Struktur harus direncanakan dengan menggunakan
kombinasi pembebanan sbb :
1. 1,4 D
2. 1,2 D 1,6 L 0,5 La atau H
3. 1,2 D 1,6 L La atau H 0,5 L atau 0,8W
4. 1,2 D 1,3W 0,5 L 0,5 La atau H
5. 1,2 D 1,0 E 0,5 L
6. 0,9 D 1,3W atau 1,0 E
Faktor beban untuk L = 1,0 untuk parkir, daerah dengan
fungsi untuk pertemuan umum, dan daerah dimana
beban hidup > 5 kPa
Dasar Perencanaan Kayu
Data Mekanis Elemen Kayu
e. Karakteristik Penampang
A = Luas penampang