Di pertengahan abad ke 18 M,
timbullah reformasi dan
melepaskan diri dari taqlid dalam
tubuh umat Islam. Adapun
gerakan-gerakan pembaruan
dalam Islam :
Di Hijaz dalam abad ke 13 H / 18
M, timbul gerakan Wahabi yang
dipelopori oleh Muhammad bin
Abdul Wahab.
Di Libya, Muhammad bin Sanusi, yang
juga pernah melawat ke Afrika dalam
usahanya menyeru masyarakat untuk
membersihkan agama dari usaha-
usaha musuh Islam yang menyisipkan
ajaran-ajaran yang menyesatkan dan
mengajak untuk kembali kepada Al-
Quran dan Sunnah.
Di Syria timbul usaha perbaikan yang
bersendi agama yang dibangunkan
oleh Al-Mahdi dan mengajak kembali
kepada hukum Tuhan dan Rasul.
Di Mesir pada permualaan abad
ke 20 M, akhir abad ke 19 M,
bangunlah tokoh Jamaluddin al-
Afghani. Ulama-ulama Mesir yang
ingin memerdekakan diri dari para
penjajahan mengadakan
hubungan rapat dengan beliau itu.
Diantar yang sangat rapat
hubungan dengan beliau adalah
Muhammad Abduh yang
mengadakan dawah mengajak
masyarakat kembali kepada
mazhab Salaf dan kepada sumber-
Bangkitnya kembali fiqh Islam pada periode ini
dapat kita lihat dengan fakta yang ada
diantaranya:
Sudah adanya pendidikan karang
mengarang.
Usaha menyusun hukum-hukum fiqh
secara system undang-undang tanpa
membatasi diri dengan sesuatu mazhab
tertentu.
Fiqh sudah dipelajari secara ilmiyah
dilembaga-lembaga pendidikan resmi.
Adanya fiqh muqaran antar mazhab
Munculnya Ushul Fiqh(tabir-tabir),
dan karya ilmiah.
1. Periode Pembentukan
. Kaedah fiqih pertama adalah berasal dari Abu
Yusuf Salah Satu Kaedahnya yang berasal dari
kita Al-Akhraj sususnan Abu Yusuf yang
berbunyi :
Artinya :
Tidak ada kewenangan bagi imam untuk
mengambil suatu dari sesorang kecuali dengan
dasar dasar hukum yang berlaku ( terenal
Masa pertumbuhan dan pembentukan
berlangsung selama 3 abad lebih dari
zaman kerasulan hingga abad ketiga
hijrah, periode ini dari segi fase sejarah
hukum Islam,
1. Zaman Nabi Muhammad SAW yang
berlangsung selama 22 tahun lebih
(610 632 Masehi / 12 SH 10 H),
2. Zaman Sahabat selama 90 tahun
(633-723 M / 11-100 H),
3. Zaman Tabi'in serta Tabi'ut Tabi'in
yang berlangsung selama 250 tahun
(724 974 M / 100 351 H).
Allah memberikan karunia kepada
Seperti, hadis yang berbunyi :
Tidak boleh berbuat dharar terhadap
diri sendiri dan orang lain
(hak menerima hasil karena harus
menanggung kerugian)
kerusakan yang dibuat oleh kehendak
binatang sendiri tidak dikenakan ganti rugi)
Beberapa Kaedah fiqih Zaman Sahabat :
Pernyataan Umar bin Khatab ra (w.23 H) yang
diriwayatkan oleh al-Bukhari (w. 256 H) dalam
kitabnya Shahih al-Bukhari:
penerimaan hak berdasarkan kepada
syarat-syarat
Dasar Formil
1. Al-Quran Surat Al-Bayinah ayat 5
Artinya :
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan
yang demikian itulah agama yang lurus.
(QS: Al-Bayyinah Ayat: 5)
Hadis Nabi :
2. Dasar Materil
Kemadlaratan itu harus dihilangkan
)
.
.
.
Kitab Qawaid fiqiyah yang
disusun para Ulama
diantaranya :
Imam Muhammad Izzuddin Ibn
Abdis Salam, seorang fiqih yang
hidup pada abad ke-7 H (wafat
660H) disusun dalam kitabnya
Qawaid al-ahkam fi Mashalihi
Anam diantara kaedahnya
adalah :
Metodologi Penyusunan Qawaid Fiqhiyah