NIM : 18610054
TUGAS UAS FIQIH
SUMBER : http://hanafiyesss.blogspot.com/2012/10/sejarah-perkembangan-
ilmu-fiqh.html
2. Jelaskan perbedaan fiqih mazhab Sunni dengan Syi’i!
Ada beberapa macam perbedaan dari fiqih mazhab sunni dan syi’ah, yaitu :
1. RUKUN ISLAM
Rukun Islam Sunni (Ahlussunah waljamaah) ada 5 yaitu :
Mengerjakan Shalat
Mengerjakan Puasa
Menunaikan Zakat
Menunaikan haji
Al Wilayah
2. RUKUN IMAN
Rukun Iman Sunni (Ahlussunnah) ada enam:
1. At-Tauhid
2. An Nubuwwah (kenabian)
3. Al Imamah
4. Al Adlu
5. Al Ma’ad (Kiamat)
3. SYAHADAT
Syiah meyakini ada dua belas imam-imam mereka, dan termasuk rukun iman. Karena
itu orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam mereka (seperti orang-
orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah orang tersebut kafir dan akan masuk neraka.
5. KHULAFAURRASYIDIN
Ahlussunnah mengakui kepemimpinan khulafaurrosyidin adalah sah. Mereka adalah:
Abu Bakar as shidiq, Umar bin khatab, Utsman bin affan, dan Ali radhiallahu anhum
Syiah tidak mengakui kepemimpinan tiga Khalifah pertama (Abu Bakar, Umar, Utsman),
karena dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (padahal Imam Ali sendiri
membai’at dan mengakui kekhalifahan mereka). Merekapun meyakini bahwa Abu bakar,
Umar dan Ustman sudah murtad dan keluar dari islam sesudah wafatnya Rasulullah.
7. PARA SAHABAT
Sunni (Ahlussunnah) menghormati para sahabat seperti Abu bakar, Umar dan Ustman
dan melarang mencaci-maki beliau. Sedangkan Syiah mengangggap bahwa mencaci-maki
dan melaknat para sahabat tidak apa-apa, bahkan berkeyakinan, bahwa para sahabat
tersebut telah murtad setelah wafatnya Rasulullah SAW dan tinggal beberapa orang saja.
Alasannya karena para sahabat membai’at Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah.
8. SAYYIDAH AISYAH
Sayyidah Aisyah istri Rasulullah sangat dihormati dan dicintai oleh Ahlussunnah.
Beliau adalah termasuk ummahatul Mu’minin. Sebaliknya Syiah melaknat dan mencaci
maki Sayyidah Aisyah, memfitnah bahkan mengkafirkan beliau.
10. AL-QUR’AN
Menurut Sunni ( Ahlussunnah) kitab Al-Qur’an yang ada sekarang tetap orisinil dan
tidak pernah berubah atau diubah. Sedangkan syiah menganggap bahwa Al-Quran yang ada
sekarang ini tidak orisinil. Sudah dirubah oleh para sahabat (dikurangi dan ditambah).
11. SYURGA
Menurut Sunni Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul
Nya. dan Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak taat kepada Allah dan Rasul
Nya. Menurut Syiah, surga hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang cinta kepada Imam
Ali, walaupun orang tersebut tidak taat kepada Rasulullah. Dan neraka diperuntukkan bagi
orang-orang yang memusuhi Imam Ali, walaupun orang tersebut taat kepada Rasulullah.
12. RAJ’AH
Aqidah raj’ah tidak ada dalam ajaran Sunni ( Ahlussunnah.) Raj’ah ialah besok di akhir
zaman sebelum kiamat, manusia akan hidup kembali. Dimana saat itu Ahlul Bait akan balas
dendam kepada musuh-musuhnya.
Raj’ah adalah salah satu aqidah Syiah, dimana diceritakan bahwa nanti diakhir zaman,
Imam Mahdi akan keluar dari persembunyiannya. Kemudian dia pergi ke Madinah untuk
membangunkan Rasulullah, Imam Ali, Siti Fatimah serta Ahlul Bait yang lain. Setelah mereka
semuanya bai’at kepadanya, diapun selanjutnya membangunkan Abu Bakar, Umar, Aisyah.
Kemudian ketiga orang tersebut disiksa dan disalib, sampai mati seterusnya diulang-ulang
sampai ribuan kali, sebagai balasan atas perbuatan jahat mereka kepada Ahlul Bait.
Orang Syiah mempunyai Imam Mahdi sendiri, yang berlainan dengan Imam Mahdi yang
diyakini oleh Ahlussunnah, yang akan membawa keadilan dan kedamaian.
14. KHAMAR
Khamer (arak) najis menurut Ahlussunnah. Menurut Syiah, khamer itu suci.
18. TAQOIYAH
Menurut Sunni Taqiyah mengucapkan sesuatu yang berbeda dengan isi hati termasuk
perbuatan dusta dan munafik. Menurut Syiah mengucapkan sesuatu yang berbeda dengan
isi hati (dusta) , untuk melindungi diri dari musuh dan lawan itu merupakan ibadah .
Taqiyah adalah satu rukun dari rukun-rukun Syiah , seperti halnya shalat. Ibnu Babawaih
mengatakan:“Keyakinan kami tentang taqiyah itu adalah dia itu wajib. Barangsiapa
meninggalkannya maka sama dengan meninggalkan shalat.”[Al-I’tiqadat, hal.114].
Muhammad Al-Kulaini berkata: “Bertaqwalah kalian kepada Allah ‘Azza wa Jalla dalam
agama kalian dan lindungilah agama kalian dengan taqiyah, maka sesungguhnya tidaklah
mempunyai keimanan orang yang tidak bertaqiyah. Dia juga mengatakan “Siapa yang
menyebarkan rahasia berarti ia ragu dan siapa yang mengatakan kepada selain
keluarganya berarti kafir.” .”[Al-KafiS 2/371,372 & 218].
SUMBER : http://www.fadhilza.com/2015/07/islam/perbedaan-mendasar-antara-
islam-sunni-dan-syiah.html
3. Seorang suami meninggal dunia dengan meninggalkan harta waris setelah dipotong untuk
mengurus jenazah sebesar 4000 dollar, dan ahli warisnya adalah;
3 istri
2 anak perempuan
2 keponakan laki laki dari jalur suami
1 paman
1 bibi
Berapakah pembagiannya dan siapa saja yang berhak mendapat serta siapa saja yang tidak
berhak?
Definisi riba menurut istilah fuqaha’ (ahli fiqih) ialah memberi tambahan pada hal-hal yang
khusus.
Dalam kamus Lisaanul ‘Arab, kata riba diambil dari kata ر َبا. َ Jika seseorang berkata
ئ يَ ْرب ُْو َرب ًْوا َو َربًا َّ َربَا الartinya sesuatu itu bertambah dan tumbuh. Jika orang menyatakan
ُ ش ْي
ُُ أ َ ْربَيـْتهartinya aku telah menambahnya dan menumbuhkannya.
Dalam kitab Mughnil Muhtaaj disebutkan bahwa riba adalah akad pertukaran barang
tertentu dengan tidak diketahui (bahwa kedua barang yang ditukar) itu sama dalam pandangan
syari’at, baik dilakukan saat akad ataupun dengan menangguhkan (mengakhirkan) dua barang
yang ditukarkan atau salah satunya.
SUMBER : https://almanhaj.or.id/4044-riba-pengertian-dan-macam-macamnya.html
5. Berikan pandangan anda tentang perlukah syariat Islam dijadikan sebagai hukum positif
sebuah negara?
Syari’at (hukum Islam) pantas menjadi sumber pembentukan hukum nasional,karena dinilai
mampu mendasari dan mengarahkan dinamika masyarakat Indonesia dalam mencapai cita-
citanya, ia mengandung dimensi yang berakar pada nas qat’i yang bersifat universal dan
berlaku sepanjang masa, di samping itu mengandung pula dimensi yang berakar pada nas
zanni yang merupakan wilayah ijtihad dan adaptif terhadap perkembangan zaman..
Secara garis besar, ragam produk pembaharuan hukum Islam di Indonesia terdapat empat
macam, yaitu: fiqih, fatwa, produk pengadilan, serta peraturan perundang-undangan.
Adapun tema besar dari wacana pembaharuan pemikiran hukum Islam adalah berangkat
dari term ijtihad, yang dalam kontek Indonesia, gerakan ijtihad yang berjalan menunjukkan
adanya metode dan kecenderungan yang beragam.
Melakukan formalisasi hukum Islam di Indonesia menemui kendala, diantaranya: kondisi
obyektif bangsa Indonesia yang pluralistik, jika tidak dicermati dapat menimbulkan kontra
produktif bagi umat Islam sendiri. Kendala lain adalah sulitnya rriemformulasi konsepsi,
strategi dan metode hukum Islam yang tidak bertentangan dengan kesadaran hukum
masyarakat dan karakteristik hukum nasional.
Kendatipun belum terlalu menggembirakan, upaya untuk mewujudkan hukum Islam menjadi
hukum positif di Indonesia telah menunjukkan hasilnya dengan disyahkannya beberapa
undang-undang, seperti: UU Perkawinan, UU Peradilan Agama, UU.Penyelenggaraan Ibadah
Haji, UU Pengelolaan Zakat, UU Perwakafan, UU Perbankan yang akomodatif terhadap
aktifitas mu’amalah Islam, dan Iain-lain.
M. sularno.2006. Syariat islam dan upaya pembentukan hukum positif di Indonesia.hlm 218