ANNISA AKALILY
105060400111059
Pembimbing : Penguji :
Dr. Ir. Widandi Soetopo M. Eng. Dr. Ir. Pitojo Tri Juwono, MT.
Dr. Ir. Lily Montarcih Limantara Dr. Ir. Rispiningtati, M.Eng.
M.Sc.
LATAR BELAKAN
G
Hujan Evaporasi
f 1.2
f 1.2 q1.2
q1.2
q1.2 Aliran di Permukaan h1.2
He1 h1.2 f 1.1
He1 f 1.1 q1.1
q1.1
h1.1
qb.1 q1.1 Aliran di bawah Permukaan b1 h1.1
b1
q b.1
qb.1 f 2.1
f 2.1 q 2.1
q 2.1 Aliran antara q 2.1
(intermediate flow) He2
h2.1
He2
h2.1
b2
qb.2 b2 q b.2
qb.2 f 3.1
q 3.1 q 3.1
f 3.1
Sub-base flow q 3.1
He3
h3.1
He3
h3.1
b3
q b.3
qb.3 b3
qb.3
He4 f 4.1
q 4.1
channel flow q 4.1
He4 h4.1
base flow
b4 f 4.1
q b.4 q 4.1
Per debit yang keluar dari masing-masing outlet adalah:
Tangki 1 :
q1.2(t) = f1.2 x (He1(t-1) + R(t) Et0(t) h1.2)
q1.1(t) = f1.1 x (He1(t-1) + R(t) Et0(t) h1.1)
qb1(t) = b1 x (He1(t-1) + R(t) Et0(t))
He1(t) = (He1(t-1) + R(t) Et0(t)) q1.2(t) q1.1(t) qb1(t)
Tangki 2 :
q2.1(t) = f2.1 x (He2(t-1) + qb1(t) h2.1)
qb2(t) = b2 x (He2(t-1) + qb1(t))
He2(t) = (He2(t-1) + qb1(t)) q2.1(t) qb2(t)
Tangki 3 :
q3.1(t) = f3.1 x (He3(t-1) + qb2(t) h3.1)
qb3(t) = b3 x (He3(t-1) + qb3(t))
He3(t) = (He3(t-1) + qb2(t)) q3.1(t) qb3(t)
Tangki 4 :
q4.1(t) = f4.1 x (He4(t-1) + qb3(t))
qb4(t) = b3 x (He4(t-1) + qb4(t))
He4(t) = (He4(t-1) + qb3(t)) q4.1(t)
agram Alir Optimasi Parameter Model Tangki
klik
Diagram Alir Studi
Klik
ANALISA DAN PEMAHAS
AN
Analisa Data Hujan
2100
1500
1200
Komulatif CH
900
600
300
0
0 300 600 900 1200 1500 1800 2100
2100
1200
Komulatif CH
900
600
300
0
0 300 600 900 1200 1500 1800 2100
2100
1500
1200
Komulatif CH
900
600
300
0
0 300 600 900 1200 1500 1800 2100
Untuk F2(=1,37) :
Didapatkan nilai masing-masing Fcr dari beragam nilai (%)
sebagai berikut:
(10%) = 1,63 F2 < Fcr
(5%) = 1,87 F2 < Fcr
(2,5%) = 2,12 F2 < Fcr
(2,5%) = 2,48 F2 < Fcr
Hasil uji homogenitas antar tahun menunjukkan bahwa F 2 < Fcr
b) Curah Hujan Rerata Daerah
K.D.PU.AIR (A1) = 10,48
km2
Boyolangu (A2) = 18,89
km2
Perhitungan dilakukan
Ngantru (A3) = 14,03 km2
dengan menggunakan
persamaan sebagai
berikut:
R=
Hasil perhitungan
disajikan di lampiran
RMSE = 325,53.
Korelasi = 0,0857.
b) Untuk jenis model tangki dengan coba banding 25 hari (28 Nov
2010 22 Des 2010)
RMSE = 0,5852.
korelasinya = 0,4152.
c) Untuk jenis model tangki dengan coba banding 28 hari (10 Des 2005
6 Jan 2006)
RMSE = 1,1027.
korelasi = 0,661.
d) Untuk jenis model tangki dengan coba banding 28 hari (11 Jan 2009 7
Feb 2009)
RMSE = 0,8348.
korelasi = 0,4386.
e) Untuk jenis model tangki dengan coba banding 34 hari (20 Feb 2008
24 Mar 2008)
RMSE = 2,1276.
korelasi = -0,03.
f) Untuk jenis model tangki dengan coba banding 30 hari (2 Des 2012
31 Des 2012 )
RMSE = 0,7515.
korelasi = -0,053.
g) Untuk jenis model tangki dengan coba banding 22 hari ( 23 Jan 2004
13 Feb 2004 )
RMSE = 0,9854.
Korelasi = 0,6484.
Optimasi Parameter Model Tanngki
dengan Metode AG
Proses Inisialisasi
Dari Tabel Rekap Hasil Iterasi Optimasi Metode AG dapat dilihat bahwa
kondisi populasi yang seragam atau homogen akhirnya tercapai pada
iterasi yang ke-20.
Optimasi ini dilakukan sebanyak 6 kali dimana masing-masingnya
menggunakan input berbeda (Eto, CH, dan QAWLR). Hasil optimasinya
lalu dibandingkan satu sama lain seperti yang ditampilkan pada tabel
berikut ini:
Selanjutnya dilakukan simulasi perhitungan debit model dari tahun 2003-
2012 dengan menggunakan input parameter-parameter model tangki
yang telah dihitung sebelumnya menggunakan metode AG