Anda di halaman 1dari 8

KONSEP TRANSFORMASI E-

GOVERMENT
Setidaknya secara evolusi ada 4 tahapan
dalam proses transformasi e-government
yaitu :
1. Tahap Presence
yang terjadi hanyalah sebuah komunikasi
pasif satu arah antara pemerintah dengan
masyarakat dan mereka yang
berkepentingan dengan menggunakan
teknologi internet semacam website.
Masyarakat yang ingin mendapatkan
informasi mengenai pemerintahan dapat
melakukannya sendiri melalui teknik
browsing di internet.
2. Tahap Interaction
mulai terjadi komunikasi langsung
dua arah antara pemerintah dengan
mereka yang berkepentingan dengan
menggunakan teknologi semacam
intranet dan fasilitas multimedia
(seperti melalui e-mail, tele-
conference, chatting dan
sebagainya). Pada lingkungan ini,
setiap individu dapat berhubungan
dengan siapa saja wakil di
pemerintahan secara one-on one,
namun tetap efektif dan efisien.
3. Tahap Transaction
terjadi sebuah transaksi yang merupakan
proses pertukaran barang dan jasa melalui dunia
maya, yang melibatkan sumber daya finansial
(uang), manusia, informasi dan lain sebagainya.
4. Tahap integration
dimana pemerintah sebagai sebuah entiti telah
menyediakan dirinya untuk dihubungkan atau
diintegrasikan dengan entiti-entiti lain semacam
perusahaan, perguruan tinggi, lembaga-lembaga
non-pemerintah, organisasi politik, pemerintah
negara lain, institusi international dan lain
sebaginya.
Yang dimaksud integrasi disini tidak
hanya terbatas pada dibukanya jalur-
jalur komunikasi digital antara
pemerintah dengan lembaga-
lembaga tersebut, namun lebih jauh
lagi terjadinya proses transformasi
tersulit dilakukan, karena dibutuhkan
adanya perubahan-perubahan
paradigma dan pola pikir pada
seluruh jajaran birokrat disuatu
negara.
KE 4 Tahapan evolusi di atas pada dasarnya
merupakan tahapan transformasi yang terdiri
dari 5 aspek utama yaitu :
1. Bagaimana e-government dapat merubah
prinsip service to citizens menjadi service
by citizens.
pada awalnya teknolog informasi untuk
memperbaiki kinerja dan kualitas
pelayanannya kepada masyarakat >>> pada
akhir transformasi diharapkan masyarakat
melalui sistem e-government yang ada dapat
melayani dirinya sendiri ( madani)
dari pengatur >>> fasilitator
2. Mencoba untuk mengubah fenomena
citizens in line menjadi citizens on line.
3. Mencoba untuk mengatasi permasalahan
digital divide (kesenjangan digital) dan
terciptanya digital democracy
(demokrasi digital). Dalam demokrasi
digital diharapkan terjadi sebuah
lingkungan dari,oleh dan untuk
masyarakat yang berinteraksi secara
digital dalam arti kata terdapat
pemerataan di dalam pengembangan dan
pemanfaatan teknologi informasi.
4. Dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pemerintah dengan menggantikan
proses-proses yang paper-based (manual,
berbasis dokumen/kertas) dengan
mengimplementasikan secara utuh konsep
Government online
5. Mencoba untuk menggunakan didgital
knowledge sebagai pengganti physical
knowledge. Yang dimaksud digital knowledge
disini adalah bagaimana hasil pengolahan data
dan informasi yang mengalir di dalam
infrastruktur e-government dapat dimanfaatkan
dan dijadikan sumber pengetahuan berharga bagi
siapa yang membutuhkan. (homepage,
newsgroups, mailing list dll)

Anda mungkin juga menyukai