Anda di halaman 1dari 39

PENGECORAN LOGAM

SOLIDIFIKASI PART 2

Jurusan Teknik Metalurgi


Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2016
By : TT

JURUSAN TEKNIK METALURGI UNTIRTA - 2016


PEMBEKUAN PADUAN

Biasanya logam yang dicor selalu dalam keadaan paduan,


bukan logam murni.
Pada dasarnya, dari segi pengintian, landasan teori yang
sama dengan logam murni, yang membedakan adalah:
1. Pembekuan paduan biasanya berlangsung dalam selang
waktu tertentu.
2. Komposisi padatan yang terbentuk pada awal pembekuan
berbeda dengan padatan yang terakhir membeku.
3. Mungkin terbentuk lebih dari satu fasa padat yang
terpisah dari cairan.

JURUSAN TEKNIK METALURGI UNTIRTA - 2016


PEMBEKUAN PADUAN

Co
T1

Mushy
Zone

T2

JURUSAN TEKNIK METALURGI UNTIRTA - 2016


PEMBEKUAN PADUAN

Panjang dari mushy zone akan ditentukan oleh:


1. Selang pembekuan (freezing range), yaitu
perbedaan temperatur antara liquidus dan
solidus
2. Gradien temperatur

JURUSAN TEKNIK METALURGI UNTIRTA - 2016


PEMBEKUAN PADUAN

Padatan Cairan 1

Padatan Cairan 2

Padatan Cairan 3

JURUSAN TEKNIK METALURGI UNTIRTA - 2016


PEMBEKUAN PADUAN

Gambar:
1. Logam murni, paduan eutektik, dan paduan
peritektik, seperti tembaga, besi cor 4.3% C.E,
dan paduan Al 11.7% Si.
2. Paduan dengan selang pembekuan pendek,
seperti baja dengan komposisi dekat dengan
komposisi eutectoid (0.8% C)
3. Paduan dengan selang pembekuan panjang,
seperti paduan Cu-Sn dan Cu-Pb
JURUSAN TEKNIK METALURGI UNTIRTA - 2016
PEMBEKUAN PADUAN

JURUSAN TEKNIK METALURGI UNTIRTA - 2016


PEMBEKUAN PADUAN

Bila kemiringan kurva likuidus lebih tajam


dibandingkan kemiringan kurva gradien
temperatur, maka cairannya dikatakan dalam
keadaan constitutionally supercooled (CS).
Bila CS kecil maka di beberapa tempat antarmuka
akan tumbuh lebih cepat membentuk tonjolan
(spikes) yang menjorok ke dalam cairan.
Struktur disebut honeycomb atau cored structure.

JURUSAN TEKNIK METALURGI UNTIRTA - 2016


PEMBEKUAN PADUAN

JURUSAN TEKNIK METALURGI UNTIRTA - 2016


PEMBEKUAN PADUAN

Bila supercooling lebih besar lagi, maka


tonjolan akan membentuk cabang sehingga
terbentuk struktur dendritik.

JURUSAN TEKNIK METALURGI UNTIRTA - 2016


PEMBEKUAN PADUAN

Bila supercool sangat besar, perbedaan temperatur mencapai


maksimum, sehingga cukup besar untuk menyebabkan
pengintian homogen, yaitu pengintian tanpa bantuan dinding
cetakan.
Dalam keadaan seperti ini akan diperoleh struktur butiran yang
seragam berorientasi acak (equiaxed).
Struktur butiran ini muncul semakin ke tengah bagian benda cor.
Semakin tajam kemiringan gradien temperatur makansemakin
besar kecenderungan pertumbuhan kolumnar, mencegah
pembentukan dendrit dan equiaxed, sehingga semakin
memudahkan pengisian logam cair ke rongga susut oleh riser

JURUSAN TEKNIK METALURGI UNTIRTA - 2016


PEMBEKUAN PADUAN

JURUSAN TEKNIK METALURGI UNTIRTA - 2016


KONTROL UKURAN BUTIRAN

Karena sifat mekanis dari benda cor sangat


dipengaruhi oleh ukuran butiran, maka kontrol
terhadap ukuran butiran dalam praktek
pengecoran sangatlah penting.
Pengecilan ukuran butiran mensyaratkan
pembekuan kristal dimulai dari jumlah inti
yang banyak, sedangkan pertumbuhan
kristalnya melambat.

JURUSAN TEKNIK METALURGI UNTIRTA - 2016


PEMBEKUAN PROGRESIF DAN
TERARAH
Dalam menghasilkan coran yang bebas cacat harus selalu
memperhatikan keberadaan penyusutan.
Ketika logam mulai membeku pada dinding cetakan dan
berkembang menuju pusat dari benda corannya maka disebut
sebagai pembekuan progresif
Bila pembekuan dimulai dari titik di dalam cetakan yang jauh dari
sumber cairan logam baru (riser) dan pembekuannya berkembang
secara seragam ke arah sumber riser tersebut, maka pembekuan
disebut sebagai pembekuan terarah.
Umumnya dalam praktek pengecoran pembekuannya merupakan
gabungan antara pembekuan progresif dan terarah dengan
didominasi oleh pembekuan terarah.

JURUSAN TEKNIK METALURGI UNTIRTA - 2016


PEMBEKUAN PROGRESIF DAN
TERARAH

JURUSAN TEKNIK METALURGI UNTIRTA - 2016


Makrostruktur
(i) chill zone
-Lapis Batas, Bersentuhan dengan dinding, Kristal kecil2 dengan
pertumbuhan kesegala arah, orientasi pertumbuhan acak;
(ii) the columnar zone
- Kumpulan kristal yang memanjang berjajar searah heat flow.
iii) the equiaxed zone
- Daerah pusat coran yang mempunyai kristal seragam.
- Mempunyai sifat relatif isotrop dengan ukuran butir kecil
tetapi lebih besar daripada chill zone.

The Columnar
Zone
Chill Zone
The
Equiaxe
d Zone

16
Isotropy
Anisotropy

17
Struktur2 tersebut dikontrol dengan mengubah
parameter antarlain :
- Komposisi Kimia Alloy
- Pouring Temperatur
- Laju Pendinginan

Menjadi :
-Butiran equiaxed
-Butiran Columnar

18
The Chill
Zone

19
chill zone
Kristal2 chill akan menginti didekat
dinding cetakan

Hasil pengintian heterogen yg


berlimpah yang terjadi pada daerah
thermal undercooling

Tingkat nukleasi sebagian besar Jumlah kristal pada chill zone


ditentukan oleh : bergantung pada:

- kondisi thermal dinding cetakan, - Temperatur superheat liquid


dan - Temperatur mould
- efisiensidinding cetakan sebagai - Thermal properties logam dan
substrat untuk nukleasi heterogen mould.
serta
- adanya keberadaannucleants
yang efektif.
20
Columnar
Zone

21
KristalkolumnarberkembangdariChill
zonedanmenunjukkanorientasi
kristalografike arah
pertumbuhandendritik.
Arah pertumbuhan
kristalbiasanyasejajardenganarah
aliranpanas.

22
Sumbu kristal columnar pertumbuhannya paralel
terhadap arah aliran panas.

Pertumbuhan kristal pada zona kolumnar


sebagian besar berasal dari chill zone.

Pertumbuhan kristal menunjukan kearah


pertumbuhan dendrit.

Substruktur pada columnar zone menunjukan


semua tahapan pertumbuhan dari planar, cellular
dan cellular dendritik.

23
Semakin Tinggi T
pouring maka :
- Daerah pembentukan
dendritik columnar
semakin luas.
- Dimensi Struktur
denritik juga semkin
panjang

How about
alloy
content?

24
Semakin Banyak kandungan Alloy maka panjang
struktur collumnar menjadi pendek

Saat logam murni menjadi as-cast


keseluruhan strukturnya adalah
collumnar
Pertumbuhan struktur awal adalah planar
dan terdapat sedikit pertumbuhan dendrit

Hilangnya prefered orientitations


saat pertumbuhan dendrit

Ketahan kristal columnar


menyebabkan ketidakmampuan
pembentukan kristal equiaxed
25
Faktor pengontrol zona columnar adalah munculnya zona equiaxed.
Zona collumnar yang terlalu banyak memberikan kondisi yang tidak
diinginkan untuk pembentuk zona equiaxed

Sehingga

Untuk mengontrol pertumbuhan collumnar dilakukan dengan


mendesak pertembuhan kristal equiaxed

26
The Equiaxed
Zone

27
Ukuran kristal di daerah equiaxed umumnya
lebih besar dari pada di daerah chill serta
menpunyai kecendrungan arah pertumbuhan
random.
Pertumbuhan kristal equiaxed dipengaruhi oleh
temperatur pouring superheat dan kondungan
alloy.
Pengintian pada kristal equiaxed muncul dari
beberapa sumber :
proses pengintian yang terisolasi
Pertumbuhan zona collumnar

28
Pouring temperatur akan
Menurunkan kencendrungan
pertumbuhan butir equiaxed.

Selain itu,
Juga meningkatkan besar
butir equiaxed

29
Kontrol Struktur
Butir Pada Cast
Metal

30
Pendekatan untuk menekan
pertumbuhan kristal Collumnar

Mengontrol pengintian,
Mengatur kondisi pengecoran
Penambahan inokulan.

Physical Methode,
Stirring
Ultrasonic vibration,

31
Kontrol Perilaku proses pengintian

Pendekatan yang paling simple untuk


mendapatkan equiaxed fine grain kristal :
Melakukan pouring dekat dengan T liquidus.
Mempercepat pengintian heterogen.
Disadvantage :
Saat melakukan pengecoran benda 2 yang Komplek
Diperlukan fluiditas yang tinggi serta kondisi range
thermal yg luas.
Hal tsb berhubungan dengan derajat superheat
yang cukup tinggi

32
Selain itu tanpa adanya nucleating agent proses
pengintian hanya bergantung pada adanya
kesempatan muncul nuklei heterogen.
Perlu ditambahkan inokulan sebelum
proses casting.
Contoh Inokulan yang dapat di
tambahkan pada pengecoran Al
TiC, TiB2, ZrC, W2C, NbC
Efektivitas inokulan tergantung pada komposisi
kimia dan struktur inokulan tersebut
33
34
35
Penambahan inokulan efektif jika
dapat terdistribusi merata di lelehan
logam dan tidak menjadi
kontaminasi.

Selainitu penggunaan mould yang


telah mengandung nucleant agent
sehingga setiap bagian benda coran
mendapatkan akses ke nucleant
agent tersebut 36
Normal Coarse Grable Cast Structure
in 18% Cr & 12% Ni

Refined by inoculation

37
Physical Methode
Beberapa metode dikembangkan untuk
memecahkan pertumbuhan dendrit menjadi
sehingga memacu pertumbuhan kristal
equiaxed.
Dengan melakukan ganguan secara fisik saat
proses pengintian.
Mechanical Stirring
Vibration Oscillation dan rotation
Meningkatkan konveksi paksa
Magnetic dan electromagnetic stirring
Sonic dan ultrasonic vibrations
Aggitation dengan gelembung gas (bubble gas)

38
Prinsip untuk menghasilkan inti agar terbentuk kristal equiaxed
: melakukan remelting kristal dendrites

Phisycal disturbance Effect


Terjadinya fluktuasi thermal lokal akibat gerakan bolak balik lelehan logam
Disekitar pertumbuhan dendrit sehingga dendrit akan kembali meleleh

Keuntungan utama dari proses ini :


Dapat diaplikasikan pada benda coran yang relatif
rumit.

39

Anda mungkin juga menyukai