Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI HEWAN
KERJA JANTUNG
Kelompok Praktikum :
Nama A!""ota Kelompok : #$ %&i 'u!ar A()ar
*$ E+a) Ku,-ai+a)
.$ Ri(a Fa)le/i
0$ 1o!i Sa2ila
3$ 'a,mi!
JURUSAN 4IOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA %AN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNI5ERSITAS NEGERI JAKARTA
*6#0
TINJAUAN PUSTAKA
Denyut ritmis jantung pada Pisces, Amphibia dan Reptilia di mulai dari sinus
venosus, sedang pada Aves dan Mammalia denyut jantung di mulai dari nodus
sinoatrial. Sinus venosus dan nodus sinoatrial inilah yang berfungsi sebagai pace
maker (pemacu denyut jantung. Denyut jantung terdiri dari sistol (!ontra!si dia"ali
dari atrium !e ventri!el dan diastol (secara bersama rela!sasi dari atrium !e
ventri!el.
#agian$bagian yang tampa! berdenyut adalah sinus venosus, atrium !anan dan
!iri serta ventri!el. Setelah diastol, jantung a!an beristirahat sesaat (refrakter
sebelum mela!u!an sistol beri!utnya. %i!a rangsangan diberi!an pada "a!tu jantung
refrakter dan sistol, ma!a ritme jantung tida! terganggu. &etapi bila rangsang
diberi!an pada saat diastol, a!an menghasil!an e!stra sistole yang disusul dengan
refrakter sebelum mela!u!an sistol beri!utnya yang lama atau compensatory pause.
%aringan otot jantung terdiri atas sinsisium serabut$serabut otot yang satu dengan
yang lain tida! terpisah!an. Setiap impuls yang timbul di jantung a!an disebar !e
seluruh otot jantung, dengan demi!ian !ontra!sinya a!an selalu bersifat 'all or
none(. Disamping itu, !uat !ontra!sinya otot sangat ditentu!an oleh panjang a"al
dari serabut$serabutnya. Satu sifat utama otot jantung adalah !emampuannya untu!
membang!it!an sendiri impuls irama denyut jantung (otomasi jantung.
%antung yang di!eluar!an dari tubuh mampu tetap ber!ontra!si ritmis. Pada
amfibia dan reptilia, irama ditentu!an oleh sinus venosus. )tot jantung pe!a terhadap
perubahan$perubahan metaboliti!, !imia dan suhu. *enai!an suhu mening!at!an
metabolis dan fre!uensi denyut jantung.
Si!lus jantung dimulai dari potensial a!si spontan di SA node yang dijalar!an !e
!edua atrium !emudian le"at A+ node !e ventri!el. *arena adanya pengaturan
!husus sistem !ondu!si dari atrium !e ventri!el, terjadi !eterlambatan penghantaran
impuls dari atrium !e ventri!el, sehingga atrium selalu lebih dulu ber!ontra!si
daripada ventri!el. Proses !ontra!si dan rela!sasi (systole dan diastole dari atrium
maupun ventri!el pada !eadaan normal a!an terjadi terus$menerus. Dalam !eadaan
normal !ontra!si ventri!el lebih besar daripada !ontra!si yang terjadi di atrium
jantung atau hampir tida! terlihat !ontra!si atriumnya.
Denyut jantung berasal dari system !ondu!si jantung dan menyebar !e seluruh
bagian myocardium. Stru!tur yang membentu! system !ondu!si adalah nodus
sinoatrial, lintasan interoda atrium, nodus atrio ventrikuler. Dalam !eadaan normal
nodus mengeluar!an impuls paling cepat sehingga merupa!an pemacu jantung.
(,anong, -../.
Menurut Sta!iu, dalam percobaannya, sebuah tali dii!at!an pada siniosatrial,
ternyata atrium dan ventri!el berhenti sedang!an sinus venosus tetap berdenyut.
Sinus venosus adalah tempat dari sumber jantung. (Du!es,-.//.
Denyut jantung bermula di dalam nodus ini, atrialis desebut dengan 'pacema!er(
jantung. 0ni merupa!an !umpulan dari sel$sel jantung yang bersifat !husus yang
terleta! pada pertautan vena cava dan atrium!anan, impuls yang berasal dari
pertautan 1AD SA memencar pada seluruh arteri, sehingga menyebab!an !ontra!si.
(2randson, -.34.
Pe!"aru) Su)u ter)a7ap %e!-ut Ja!tu!"
Pening!atan suhu tubuh, seperti terjadi pada seseorang yang menderita demam,
a!an sangat mening!at!an fre!uensi denyut jantung, !adang$!adang dua !ali lebih
cepat dari fre!uensi denyut normal. Penurunan suhu sangat berpengaruh pada
penurunan fre!uensi denyut jantung, sehingga turun sampai serendah beberapa
denyut per menit seperti terjadi pada seseorang yang mende!ati !ematian
a!ibat hipotermia (suhu tubuh dalam !isaran 45$65 derajat 2ahrenheit (-/,/$7-,7
derajat 8elsius.
Penyebab Pengaruh ini !emung!inan !arena panas mening!at!an permeabilitas
membran otot jantung terhadap ion yang mengatur fre!uensi denyut jantung
menghasil!an pening!atan proses perangsangan sendiri.
Kekuatan kontraksi jantung sering dipercepat secara temporer melalui suatu
pening!atan suhu yang sedang, seperti saat tubur sedang berolahraga, tetapi
pening!atan suhu yang lama a!an melemah!an sistem metaboli! jantung dan
a!hirnya menyebab!an !elemahan. 2ungsi optimal jantung sangat bergantung pada
pengaturan suhu tubuh oleh me!anisme pengaturan suhu.
Per8o2aa! Sta!iu,
%antung !ata! dibiar!an berdenyut normal, !emudian dila!u!an stanning9
-. Stanius (:igatur 0 9 %antung dii!at pada batas antara sinus venosus tetapi
atrium tampa! bah"a sinus venosus tetap berdenyut dengan fre!uensi
normalnya sedang!an !edua bili! berhenti berdenyut.
7. Stanius (:igatur 00 9 %antung dii!at pada batas antara atrium dan ventricle,
tampa! bah"a atrium dan ventricle, tampa! bah"a sinus atrium venosus dan
ventricle berdenyut dengan fre!uensi masing$masing.
Stanius (:igatur 000 9 %antung dii!at pada pertengahan ventricle. #asis ventricle a!an
tetap berdenyut sedang ape;nya tetap. darah merupa!an saluran bagi sir!ulsi darah
Automa,i Ja!tu!"
%antung !ata! berbeda dengan jantung manusia. %antung !ata! maupun mamalia
mempunya centrum automasi sendiri artinya tetap berdenyut mes!ipun telah
diputus!an hubungannya dengan susunan syaraf atau di !eluar!an dari tubuh. Secara
anatomis jantung !ata! terbagi menjadi tiga ruang yaitu sinus venosus, dua atrium
dan satu ventri!el. Sinus venosus adalah ruangan se!itar jantung. Melalui
pengamatan darah mengalir melalui sinus venosus !emudian darah mengalir !e
atrium dan mengisi ruang ventri!el sebelum darah dipompa !embali oleh otot$ otot di
ventri!el !eseluruh tubuh. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masu! !e sinus
venosus dan !emudian mengalir menuju !e atrium. Dari atrium, darah mengalir !e
ventri!el yang !emudian di pompa !eluar melalui arteri pulmonalis. Secara garis
besar peredaran darah !ata! sama seperti peredaran darah manusia namun saat darah
dialir!an !embali melalui vena darah terlebih dahulu mengisi sinus venosus. %antung
!ata! memili!i respon yang !urang lebih sama dengan jantung manusia, contohnya
denyut jantung a!an mening!at saat panas dan melambat saat dingin, !erjanya dapat
dipengaruhi oleh hormone, dan memili!i band moderator.
*ontra!si jantung terdiri dari !ontra!si atrium dan !ontra!si ventri!el. *edua
macam !ontra!si jantung menunju!!an bah"a si!lus jantung terdiri dari systole dan
diastole. Systole merupa!an periode !ontra!si ventri!el saat jantung memompa!an
darahnya dari ventri!el !e sir!ulasi pulmonal ( A pulmonalis dan !e sir!ulasi
sistemi! (aorta. Pada saat systole !atub$!atubatrioventri!ularis (mitralis dan
bi!uspidalis menutup sedang!an !atub$!atub semilunaris (!atub aorta dan !atub
pilmonal membu!a sehingga ventri!el yang ber!ontra!si (te!anannya mening!at
memompa!an darahnya !e aorta dan A pulmonalis. Sedang!an diastole menunju!!an
periode rela!sasi ventri!el (!ontra!si atrium saat ventri!el menerima darah dari
atrium yang sebelumnya telah menerima darah dari paru$paru (+ Pulmonalis dan
dari seluruh tubuh (vena cava. Pada saat distole !atub$!atub semilunaris(!atub aorta
dan !atub pulmonal menutup sedang!an !atub$!atub atrioventri!ularis (mitralis dan
bi!uspidalis membu!a sehingga atrium yang ber!ontra!si (te!anannya mening!at
memompa!an darahnya !e ventri!el.
*ontra!si atrium terjadi hampir bersamaan dengan rela!sasi ventri!el, "alaupun
pada saat ventri!el rela!sasi, atrium ber!ontra!si namun besarnya te!anan !edua
ruangan ini hampir sama. Sedang!an pada saat atrium rela!sasi juga ta! tampa!
!arena tertutup oleh besarnya te!anan pada ventri!el yang sedang ber!ontra!si,
dimana proses ber!ontra!si dan rela!sasi (systole dan diastole dari atrium maupun
ventri!el pada !eadaan normal a!an terjadi terus menerus. *ontra!si jantung tida!
semata$mata tergantung dari impuls yang di hantar!an oleh syaraf. %antung
mempunyai !emampuan untu! self excitation sehingga dapat ber!ontra!si secara
otomatis "alaupun telah di lepas dari tubuh dan semua syaraf menuju jantung telah di
potong.
Menurut Supripto (-..3 bah"a mes!ipun jantung ber!ontra!si dengan
sendirinya, namun !uat !ontra!si, fre!uensi denyut jantung, dan perambatan impuls
pada jantung dipengaruhi oleh saraf otonom, yaitu saraf simpati! dan saraf
parasimpati!. Pasangan !edua saraf ini !erjanya adalah saling berla"anan yaitu9
$ Saraf simpati! be!erja mening!at!an bai! !uat !ontra!si maupun fre!uensi
denyut jantung dan mempercepat perambatan impuls pada jantung, sedang!an
$ Saraf parasimpati! be!erja menurun!an nai! !uat !ontra!si maupun fre!uensi
denyut jantung dan melambat!an perambatan impuls pada jantung.
Automasi artinya jantung ini masih dapat mela!u!an fungsinya tanpa dipengaruhi
saraf. Dibu!ti!an dengan cara merusa! ota! atau sumsum punggung. %antung tetap
normal mela!u!an fungsinya untu! beberapa saat. %antung !ata! maupun mamalia
mempunya centrum automasi sendiri artinya tetap berdenyut mes!ipun telah
diputus!an hubungannya dengan susunan syaraf atau di !eluar!an dari tubuh. Pada
!ata! fre!uensi jantung diatur oleh salah satu dari !etiga pasang ganglionnya.
Peranan centrum automasi pada !ata! itu menyebab!an jantung tetap berdenyut
setelah seluruh persarafannya dipotong. #ah!an bila jantung dipotong$potong, setiap
potongan jaringan jantung masih berdenyut. <al ini diseba!an oleh adanya jaringan
!husus pemicu di jantung yang mampu mencetus!an potensial a!si berulang$ulang.
%aringan picu jantung membentu! sistem hantaran yang dalam !eadaan normal
menyebar!an impuls !e seluruh jantung.
%antung mengandung serat$serat jantung yang termodifi!asi yang berfungsi untu!
meng!oordinasi!an deta! jantung dengan mengatur "a!tu!ontra!si dari atrium dan
ventri!el, secara normal bera"al pada nodus sinoatrium(SA yang berlo!asi
dalam atrium !anan pada pintu masu! vena !ava superior. #era"al dari
nodus sino atrium sampai nodus antrio ventri!ulum, terleta! di bagian bela!ang
septum inter ventri!ulum dan mulai dari titi! ini, seber!as sel$selotot jantung
yang termodifi!asi (serat$serat pur!inje bercabang dua dan cabangyang terpisah
berjalan melalui jaringan subendo!ardial dari ventri!el !anan dan!iri. Sel$sel dalam
dua daerah nodus itu berbentu! spul, sel$sel yang sangat bercabang yang dipisah!an
satu sama lain oleh sedi!it jaringan penyambung(,uyton,-../.
Pe!"aru) 4er2a"ai Io! pa7a Fu!",i Ja!tu!"
&iga !ation !husus, yaitu !alium, !alsium, dan natrium mempengaruhi
penyebaran potensial a!si. 0on !alsium juga sangat berperan penting dalam
menimbul!an proses !ontra!si otot. oleh !arena itu, diharap!an bah"a !onsentrasi
!etiga ion tersebut dalam cairan e!strasel juga a!an mempunyai efe! penting atas
fungsi jantung.
a Pengaruh ion !alium
*elebihan ion !alium dalam cairan e!strasel menyebab!an jantung menjadi
sangat dilatasi dan lemas serta fre!uensi jantung lambat. *alium dalam jumlah yang
sangat besar juga dapat menghambat hantaran impuls jantung dari atrium !e ventri!el
melalui ber!as A$+. Pening!atan !onsentrasi !alium hanya 3$-7 m=>?liter @ dua
sampai tiga !ali normal @ biasanya a!an menyebab!an !elemahan jantungf
sedemi!ian rupa sehingga a!an menyebab!an !ematian.
Semua pengaruh !elebihan !alium ini dianggap disebab!an oleh pengurangan
negativitas potensial membran istirahat a!ibat !onsentrasi !alium yang tinggi dalam
cairan e!strasel. Aa!tu potensial membran menurun, intensitas potensial a!si juga
ber!urang, yang membuat !ontra!si jantung secara progresif ma!in lemah, !arena
!e!uatan potensial a!si sangat menetu!an !e!uatan !ontra!si.
b Pengaruh ion !alsium
*elebihan ion !alsium menyebab!an efe! yang hampir berla"anan dengan efe!
ion !alium, menyebab!an jantung ber!ontra!si spasti!. <al ini mung!in disebab!an
oleh efe! langsung ion !alsium untu! merangsang proses !ontra!asi jantung.
Sebali!nya, defisiensi ion !alsium menyebab!an jantung lemas, sama dengan efe!
!alsium.
A!an tetapi, perubahan !onsentrasi ion !alsium selama !ehidupan yang cu!up
banya! untu! mengubah fungsi jantung, pengurangan !onsentrasi ion !alsium yang
besar biasanya a!an memati!an orang, !arena tetani yang timbul sebelumnya a!an
mempengaruhi jantung dengan berma!na, dan pening!atan !onsentrasi ion !alsium
sampai ting!at yang a!an mempengaruhi jantung dengan berma!na hampir tida!
pernah terjadi !arena ion !alsium diendap!an !e dalam tulang atau !adang$!adang di
sembarang tempat dalam jaringan tubuh sebagai garam !alsium yang tida! larut
sebelum ting!at tersebut dicapai.
c Pengaruh ion natrium
*elebihan ion natrium mene!an fungsi jantung, suatu efe! yang sama seperti ion
!alium, tetapi dengan alasan yang berbeda sama se!ali. 0on natrium bersaing dengan
ion !alsium pada beberapa tempat yang tida! di!etahui pada proses !ontra!si otot
sedemi!ian rupa sehingga ma!in besar !onsentrasi ion natrium dalam cairan e!strasel
ma!in !urang efe!tivitas ion ion !alsium menyebab!an !ontra!si bila terdapat
potensial a!si. A!an tetapi dipandang dari segi pra!tisnya, !onsentrasi ion natrium
dalam cairan e!strasel mung!in tida! pernah cu!up tinggi mes!ipun dalam !eadaan
patologis yang berat, untu! menyebab!an perubahan !e!uatan otot jantung yang
berma!na. A!an tetapi, !onsentrasi natrium yang sangat rendah, seperti yang terdapat
pada into!si!asi air, sering menyebab!an !ematian !arena fibrilasi jantung.
HASIL
#$ Korela,i 4erat Tu2u) 7a! Frekue!,i %e!-ut Ja!tu!"
Kelompok 4erat Katak Rata9Rata %e!-ut Ja!tu!"
- B7, B gr CC, C
7 76, B gr C6, C
B B6, C gr //, 3
C BC, . gr C-, 4
/ B., 7 gr /-
4 B/,. gr //
6 B4, 4 gr B3
3 B7 gr /C, 4
*$ Pe!"aru) Su)u ter)a7ap %e!-ut Ja!tu!"
Kelompok
: %e!-ut Ja!tu!"
%i!"i! Le7e!" Pa!a,
- C3 /7 /C
B C7 C- C5
/ -7 -. -6
6 B3 B7 73
.$ Per8o2aa! Sta!iu,$
<asil ini di dapat!an dari referensi, hal ini bertujuan untu! mengetahui bagian
mana dari jantung yang mula$mula menimbul!an denyut.
Sta!iu, Tempat tim2ul!-a 7e!-ut
Stanius 0 (Sinus venosus$
Atrium
Sinus venosus
Stanius 00 (Atrium$+entri!el Sinus atrium venosus dan ventricle
0$ Automa,i Ja!tu!"
Perlakua! Ja!tu!" Si,tol %ia,tol
&ega! Memende! Memanjang
Mendatar Memanjang Memende!
3$ Pe!"aru) Garam Or"a!ik Ter)a7ap %e!-ut Ja!tu!" Katak
*elompo! Denyut %antung
Ringer *8l 5,6D 1a8l 5,6D 8a8l
7
5,6D
7 /7 7C C. $
C C7 B4 /7 B5
4 63 4B 37 C4
3 74 74 CB 77
Rata$rata denyut
jantung
/5 B6 /6 7/
PEM4AHASAN
#$ Korela,i 4erat Tu2u) 7a! Frekue!,i %e!-ut Ja!tu!" Katak
Dari hasil perhitungan !orelasi berat tubuh dan fre!uensi denyut jantung !ata!
dengan mengguna!an *orelasi Pearson didapat!an probabilitas atau signifi!an E Sig.
(-$tailed F 5, 7B7G lebih !ecil dari Pearson 8orrelation ( 5, B5/ , ma!a hal ini
menunju!!an tola! <
5
dan terima <
-
( <
5
adalah tida! terdapat hubungan antara
berat badan dengan fre!uensi denyut jantung dan <
-
adalah terdapat hubungan antara
berat badan dengan fre!uensi denyut jantung atau dengan !ata lain terdapat
hubungan antara berat badan dengan fre!uensi denyut jantung. <al ini sesuai dengan
teori, bah"a ada hubungan antara berat badan dan fre!uensi deta! jantung yaitu
sema!in besar berat badan !ata! ma!a fre!uensi denyut jantung sema!in menurun,
dan sebali!nya. #erat badan yang berlebihan memberi!an tegangan atau beban
e!stra pada jantung dan pembuluh darah. &egangan atau beban pada jantung inilah
yang a!an menyebab!an fre!uensi denyut jantung sema!in menurun. #erat badan
yang besar a!an membuat beban pada otot jantung saat ber!ontra!si memompa
darah menuju atau dari jantung.
Selain itu u!uran tubuh mempengaruhi laju metabolismenya, jaringan tubuh
he"an yang lebih !ecil memerlu!an laju pengiriman o!sigen !e jaringan yang lebih
tinggi secara proporsional. Respons dari tubuh !ata! untu! menyebar!an panas yang
diterima !e dalam organ$organ yang lebih dingin. Pening!atan suhu menyebab!an
pening!atan fre!uensi jantung yang besar, sedang!an penurunan suhu sangat
mengurangi fre!uensi.
A!ibat !orelasi dengan laju metabolisme yang tinggi tersebut, laju denyut
jantung he"an tersebut a!an lebih tinggi. Selain itu, ji!a sema!in !ecil he"an ma!a
sema!in besar pula energi yang diperlu!an untu! mempertahan!an suhu tubuh yang
stabil. )leh !arena itu, !ata! yang lebih !ecil, denyut jantungnya lebih cepat, hal ini
di!arena!an untu! menyeimbang!an suhu panas yang hilang dan untu!
memperlancar pengiriman o!sigen !e jaringan dengan lancar.
*$ Pe!"aru) Su)u ter)a7ap %e!-ut Ja!tu!"
Dari hasil perhitungan !orelasi berat tubuh dan fre!uensi denyut jantung !ata!
dengan mengguna!an *orelasi Pearson didapat!an probabilitas atau signifi!an E Sig.
(-$tailed F 5, C53G lebih besar dari Pearson 8orrelation ($5,73/, ma!a hal ini
menunju!!an terima <
5
dan tola! <
-
( <
5
adalah tida! terdapat hubungan antara suhu
dengan fre!uensi denyut jantung dan <
-
adalah terdapat hubungan antara suhu
dengan fre!uensi denyut jantung atau dengan !ata lain terdapat hubungan antara
suhu dengan fre!uensi denyut jantung.
<al ini sesuai dengan hasil percobaan, ada beberapa !olom yang menunju!!an
!etida! sesuaian dengan teori bah"a sema!in tinggi suhu ma!a denyut jantung a!an
sema!in cepat dan sebali!nya bila suhu rendah ma!a denyut jantung juga a!an
melemah. <al tersebut dapat terlihat dari hasil percobaan !elompo! / dan !elompo!
6. Pada hasil yang diperoleh !elompo! /, di suhu air ledeng denyut jantung malah
sema!in !uat padahal air ledeng umumnya bersuhu sedang sehingga seharusnya
jantung tida! begitu !uat berdeta! dibanding!an di suhu tinggi. <al tersebut
!emung!inan dapat erjadi !arena pra!ti!an mengalami !esalahan dalam perhitungan
denyut jantung, sehingga hasil yang diperoleh mengalami !e!eliruan. *emudian dari
hasil yang diperoleh !elompo! 6 juga mengalami !e!eliruan !arena data denyut
jantung tercepat terjadi di suhu rendah dan denyut malah sema!in melemah di suhu
tinggi. <al tersebut juga dapat terjadi a!ibat !esalahan dalam perhitungan denyut
jantung oleh pra!ti!an.
Saat jantung !ata! ditetes dengan air dingin, pembuluh darah jantung
bervaso!onstri!si(menyempit sehingga jantung harus be!erja lebih !eras untu!
memompa darah !e seluruh tubuh dan otomatis, paso!an darah yang beredar dan
!embali !e jantung a!an mengalir lebih lambat dan menyebab!an jantung berdenyut
lebih lambat. *ondisi sebali!nya terjadi pada penetesan air bersuhu tinggi pada
jantung !ata!. Dengan mening!atnya suhu jantung, ma!a otot pembuluh a!an
berela!sasi dan pembuluh darah a!an bervasodilatasi(melebar sehingga aliran darah
!e seluruh tubuh sema!in lancar dan denyut jantung a!an menjadi sema!in cepat.
.$ Per8o2aa! Sta!iu,
%antung memain!an peranan yang sangat penting dalam menentu!an berapa
banya! darah yang a!an dipompa dalam satu periode tertentu. Pada "a!tu istirahat,
jantung berdenyut 65 !ali setiap menit. &ertanam dalam dinding atrium !anan,
terdapat suatu massa jaringan !husus jantung, yang disebut sino$atriol (SA. Simpul
SA sering disebut pemacu jantung, !arena simpul jantung tersebut menentu!an irama
dasar denyut jantung. (*imball,-.3B.
*erusa!an pada pemacu tida! menga!ibat!an gangguan jantung,mes!ipun tanpa
pemacu, ventri!el dapat memelihara denyut, mes!ipun sangat lambat a!an tetapi
berbahaya, !arena impuls yang timbul dalam ventri!el dapat ta! terorganisasi dan
aca!$aca!an. Dalam percobaan ini, !ami membuat i!atan stanius 0 dengan cara
mengi!at longgar dengan mengguna!an benang antara sinus venosus dan atrium
!emudian memperhati!an !ontra!sinya. Setelah itu !ita membuat i!atan stanius 00
dengan i!atan longgar antara atrium dan ventri!el lalu memperhati!an !ontra!sinya.
Selanjutnya membuat !embali i!atan seperti tadi dengan i!atan !eras.
Percobaan stanius dibagi menjadi dua bagianH bagian Stanius 0 untu! mengetahui
denyut jantung !ata! antara sinus venosus dan atrium denyut jantung pertama !ali
muncul pada bagian sinus venosus sedang!an pada bagian bili! berhenti berdenyut,
sedang!an pada bagian percobaan stanius 00 yaitu jantung antara atrium dan batas
ventri!el denyut muncul pada bagian sinus atrium venosus dan ventricle dengan
fre!uensi masing$masing.
Adapun hasil yang diperoleh dari percobaan !ami sesuai dengan percobaan yang
di la!u!an Stanius. Menurut Sta!iu, dalam percobaannya, sebuah tali dii!at!an pada
siniosatrial, ternyata atrium dan ventri!el berhenti sedang!an sinus venosus tetap
berdenyut. Sinus venosus adalah tempat dari sumber jantung. (Du!es,-.//.
Menurut Supripto (-..3 bah"a mes!ipun jantung ber!ontra!si dengan
sendirinya, namun !uat !ontra!si, fre!uensi denyut jantung, dan perambatan impuls
pada jantung dipengaruhi oleh saraf otonom, yaitu saraf simpati! dan saraf
parasimpati!.
0$ Automa,i Ja!tu!"
Percobaan automasi jantung adalah untu! melihat otomasi jantung diluar tubuh.
Percobaan dila!u!an mengguna!an jantung !ata!. %antung tetap berdenyut setelah
seluruh persarafannya dipotongH bah!an bila jantung dipotong$ potong, setiap
potongan jaringan jantung masih berdenyut. %antung memang memili!i otomasi
sendiri di otot jantung berupa serabut pur!inje dan serabut his. Pacema!er jantung
mamalia adalah 1odus *eith dan 2lac!e (1odus Sinoaricularis, sedang pada !ata!
fra!si jantung diatur oleh salah satu dari !etiga pasang ganglionnya Menurut teori
pada saat otomatisasi dimana jantung dilepas seluruhnya dari organ$organ lain,
jantung masih dapat berdenyut hal ini terjadi !arna pada otot %antung memang
memili!i otomasi sendiri di otot jantung berupa serabut pur!inje dan serabut his.
&erbu!ti tanpa adanya !oordinasi syaraf simpatis dan parasimpatis jantung tetap
dapat berdeta! diluar tubuh yaitu 7!ali?menit. &etapi !arena !ondisi diluar tubuh
tida! coco! dengan jantung ma!a jantung !erjanya menjadi sema!in melemah.
Secara garis besar peredaran darah !ata! sama seperti peredaran darah manusia
namun saat darah dialir!an !embali melalui vena darah terlebih dahulu mengisi sinus
venosus. Darah mengalir melalui sinus venosus !emudian darah mengalir !e atrium
dan mengisi ruang ventri!el sebelum darah dipompa !embali oleh otot$otot di
ventri!el !eseluruh tubuh. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masu! !esinus
venosus dan !emudian mengalir menuju !e atrium. Dari atrium darah mengalir !e
ventri!el yang !emudian dipompa !eluar melalui arteri pulmonalis untu! di ba"a !e
paru @ paru dan mengalami proses pertu!anaran udara di alveolus paru @ paru, dan
si!lus a!an berjalan terus dan ber!elanjutan. Dari aliran ini, ma!a dapat terlihat jelas
bah"a bagian @ bagian jantung ber!ontra!si bergantian. Di sini si!lus jantung a!an
terjadi 7 urutan peristi"a yang a!an terjadi selama satu denyut leng!ap. 7 peristi"a
itu terdiri atas systole dan diastole. #entu! !ontra!si otot jantung di sebut systole,
yang mana bagian ventri!el a!an memompa darah !e paru @ paru dan ventri!el !iri
!e aorta. *eadaan saat !ontra!si otot jantung atau systole di tandai oleh "arna pucat.
Sedang!an bentu! rela!sasi otot jantung di sebut diastole, yang mana darah dari
sir!ulasi sistemi! diba"a !embali !e atrium !anan, dan dari paru @ paru !e atrium
!iri.
Saat !ata! dileta!!an mendatar, pada "a!tu diastol ventri!el a!an memanjang
dan menipis serta "a!tu sistol a!an memende!. #ila ujung jantung diang!at ma!a
"a!tu diastol ventri!el a!an memende! dan jatuh tertumpu! serta "a!tu diastol a!an
memanjang.
3$ Pe!"aru) Garam A!or"a!ik Ter)a7ap %e!-ut Ja!tu!" Katak
Pada Percobaan pengaruh garam anorgani! terhadap deta! jantung. Pertama,
jantung !ata! dicelup!an !edalam larutan ringer untu! menetral!an denyut jantung
sang !ata!. :alu jantung !ata! tersebut dicelup!an !e dalam larutan *8: 5,6D dan
jantung !ata! melemah atau deta! jantungnya melambat dari sebelumnya. 0ni
disebab!an dengan bertambahnya ion *
I
pada jantung, menyebab!an terjadinya
repolarisasi pada membrane Paralisis atrium dan pemanjangan !omple! JRS terjadi
ji!a !adar *
I
bertambah. Setelah saluran *
I
terbu!a, mio!ardium terjadi infar!.
Dengan begitu, serat otot jantung a!an melemah dan tida! pe!a rangsang yang
menga!ibat!an menurunnya deta! jantung. &erjadinya e!sitasi pada otot jantung
berhubungan dengan pergera!an !alsium e!strasel melalui membrane sel !e dalam
sel miosit melalui saluran !alsium :$type dan pertu!aran 1a?8a.
*eti!a jantung dicelup!an !e dalam larutan 1a8l 5,6D, deta! jantung bertambah
cepat. <al ini mung!in disebab!an perbedaan jumlah !andungan ion sodium
e!straseluler dengan intraseluler sehingga membuat perbedaan potensial yang besar
dan membuat !erja jantung mening!at.
:arutan 1a8l berfungsi untu! memacu jantung untu! mela!u!an potensial a!si.
:alu ditambah!an larutan *8l dan denyut jantungnya sema!in melemah, bah!an
yang berdeta! hanya bagian atriumnya saja. Dan !emudian diberi!an larutan 8a8l
7
denyut jantung menjadi sangat lemah, dan hanya bagian atrium yang berdeta!.
*arena saat diberi!an larutan *8l dan 8a8l
7,
jantung sedang mengalami potensi
istirahat. :arutan Ringer merupa!an salah satu larutan laboratorium dari garam dalam
air yang diguna!an untu! memperpanjang "a!tu !elangsungan hidup jaringan yang
dipotong. :arutan ini a!an menetral!an atau mengembali!an denyut jantung !e
denyut a"al. :arutannya mengandung natrium !lorida, !alium !lorida, !alsium
!lorida, dan sodium bi!arbonat dengan !onsentrasi tertentu di mana mere!a terdapat
dalam cairan tubuh. %i!a natrium la!tat diguna!an sebagai pengganti natrium
bi!arbonat, campuran ini disebut solusila!tat Ringer (Spealman, -.C5.
Pada cara !erja pengaruh garam anorgani! terhadap denyut jantung ini larutan
1a8l berfungsi sebagai penetralisir. <al ini !arena Semua larutan
garamsementaramenghapus!ana!tivitasritmisjantung (#uridge, -.-7.
KESIMPULAN
1. Sema!in besar massa tubuh !ata! ma!a fre!uensi ritmis denyut jantung sema!in
menurun ? lambat.
2. Sema!in !ecil tubuh !ata! ma!a sema!in besar pula energi yang diperlu!an
untu! mempertahan!an suhu tubuh yang stabil, sehingga !ata! yang lebih !ecil
memili!i denyut jantung lebih cepat.
3. Sema!in tinggi laju metabolisme pada !ata!, ma!a laju denyut jantung he"an
tersebut a!an lebih tinggi ? cepat.
4. Suhu dapat mempengaruhi !ecepatan denyut jantung, !arena suhu rendah dapat
mempersempit pembuluh darah(bervaso!onstri!si dan menurun!an !ecepatan
denyut jantung.
5. Pada !ondisi suhu tinggi, pembuluh darah jantung a!an bervasodilatasi dan
melancar!an aliran darah sehingga denyut jantung menjadi lebih cepat.
6. *erja jantung diperngaruhi oleh bagian yang paling pe!a adalah bagian atrium,
!arena bagian ini mempunyai dinding relative tipis.
7. Denyutan jantung dimulai dari sinus venosus
8. %antung masih dapat berdenyut mes!i seluruh pensarafannya dicabut, hal ini
disebab!an !arna %antung memang memili!i otomasi sendiri di otot jantung
berupa serabut pur!inje dan serabut his. Serabut ini yang memung!in!an danyut
dapat berdenyut mes!i organnya telah dilepas dari tubuh.
9. :arutan Ringer bersifat menetral!an ? mengembali!an !e denyut a"al.
10. :arutan 1a8l menyebab!an fre!uensi rata$rata denyut jantung !ata! mening!at
sebab dapat memicu jantung mela!u!an potensial a!si.
11. Saat diberi!an larutan *8l, fre!uensi denyut jantung !ata! melemah dan hanya
bagian atrium yang berdeta! dan terjadi repolarisasi.
12. Saat diberi!an larutan 8a8l
7,
fre!uensi denyut jantung !ata! ma!in melemah dan
hanya bagian atrium yang berdeta!.
13. :arutan *8l dan 8a8l
7
membuat jantung !ata! berada dalam potensial istirahat.
%AFTAR PUSTAKA
#uridge. -.-7. Researches on the perfused <eart9 &he effect of 0norganic Salt.
Experimental Physiology (5)34737!"
8ampbell, 1. A., Reece, %. #., K Mitchell, :., %un>ueira, :uiL 8arlos and %osM
8arneiro. 7556. <istologi Dasar. %a!arta9 =,8.
Du!es, <. -.//. &he Physiology of #omestic $nimal. 8omstoc! Pub. Associated.
1e" Nor!.
2randson, R.-.34. $natomy and Physiology of %arm $nimals =disi 000. :ea and
2ebiger. Phyladelphia.
,anong. -../. %isiologi Kedokteran Edisi !4. =,8. %a!arta.
,uyton, A. 8. -../. #u!u Ajar 2isiologi *edo!teran. %a!arta9 Penerbit #u!u
*edo!teran =,8.
0snaeni, Ai"i. 7554. 2isiologi <e"an.Nogya!arta 9 *anisius
*imball, %ohn A. -.3B. &ilogi 'ilid ( Edisi ke ). =rlangga. %a!arta.
Rusdi, &armini, =lsa :isanti, dan Atin Supriyani. 75-5. Penuntun Praktikum
%isiologi *e+an. %a!arta9 :aboratorium #iologi 2M0PA Oniversitas 1egeri
%a!arta
Supripto. -..3. %isiologi *e+an. Penerbit 0&#. #andung
LAMPIRAN
;orrelatio!,
#erat#adan Deta!%antung
#erat#adan Pearson 8orrelation - .B5/
Sig. (-$tailed .7B7
1 3 3
Deta!%antung Pearson 8orrelation .B5/ -
Sig. (-$tailed .7B7
1 3 3
<
5
9 &ida! terdapat hubungan antara berat badan dengan fre!uensi denyut jantung
<
-
9 &erdapat hubungan antara berat badan dengan fre!uensi denyut jantung
%i!a Sig. (-$tailed P Pearson 8orrelation, ma!a terima <
5
dan tola! <
-
%i!a Sig. (-$tailed Q Pearson 8orrelation, ma!a tola! <
5
dan terima <
-
<
5
9 &ida! terdapat hubungan antara suhu dengan fre!uensi denyut jantung
<
-
9 &erdapat hubungan antara suhu dengan fre!uensi denyut jantung
%i!a Sig. (-$tailed P Pearson 8orrelation, ma!a terima <
5
dan tola! <
-
%i!a Sig. (-$tailed Q Pearson 8orrelation, ma!a tola! <
5
dan terima <
-
;orrelatio!,
Suhu Deta!%antung
Suhu Pearson 8orrelation - $.73/
Sig. (-$tailed .C53
1 B B
Deta!%antung Pearson 8orrelation $.73/ -
Sig. (-$tailed .C53
1 B B
,ambar -. %antung !ata! ,ambar 7. %antung !ata!

Anda mungkin juga menyukai