DISTURBANCE
LEVEL KOMPETENSI 2
Sleep-wake cycle disturbance (gangguan jadwal tidur) gangguan dimana
DEFINISI penderita tidak dapat tidur dan bangun pada waktu yang dikehendaki,
walaupun jumlah tidurnya tetap. Gangguan ini sangat berhubungan dengan
irama tidur sirkadian normal.
Dipengaruhi faktor eksternal (dalam 24 jam):
1. Siklus gelap-terang (siklus sirkadian),
2. Rutinitas sehari-hari (akibat pensiun),
3. Periode makan,
4. Perubahan lingkungan sosial,
ETIOLOGI 5. Penggunaan obat-obatan yang meningkat,
6. Penyakit-penyakit degeneratif, dll.
PATOGENESIS
Tipe Circadian Rhythm Sleep-Wake Disorders lainnya, terutama Jet Lag type dan
DIAGNOSIS Shift Work type
Narkolepsi
BANDING
Insomnia kronis
Mood disorder (Psikosis)
Menggali riwayat tidur
a. Ciri-ciri tidur
1) Waktu yang diperlukan untuk masuk tidur
ANAMNESIS 2) Waktu : tidur dan bangun
3) Jumlah jam tidur
4) Jumlah dan lamanya bangun malam
5) Kualitas tidur
6) Taraf kewaspadaan pada siang hari (Hipersomnolensia)
7) Pola tidur sekejap (nap)
8) Perubahan baru terjadi pada pola tidur
9) Riwayat, masalah dan pengalaman tidur masa lalu
10) Riwayat mengorok, napas periodik
b. Singkirkan faktor-faktor potensial eksternal
1) Penggunaan obat, alkhohol, kafein
2) Diet
3) Taraf kegiatan, pola latihan
4) Adanya gejala disfungsi sistem organ
5) Bukti adanya stres situasional
c. Evaluasi dampak masalah
1) Lamanya gangguan tidur
2) Derajat hendaya fungsional oleh gejala-gejala
Lakukan observasi pada pasien selama tidur dan meminta pasien untuk
membuat buku harian tidur dan/atau dengan aktigrafi setidaknya selama
7 hari dan menunjukkan setidaknya tiga interval tidak teratur pada
periode tidur dan bangun dalam 24 jam.
Menilai kualitas tidur dengan :
1) Aktigrafi (ACG)
PEMERIKSAAN 2) Polisomnograf (PSG), dengan merekam aktivitas gelombang otak, kadar
PENUNJANG oksigen dalam darah, detak jantung dan pernapasan, serta pergerakan mata
dan kaki selama pasien tidur.
3) Penelitian monitor yang lain
Non – Farmakologi
a. Fototerapi (bright-light exposure). Bright-light memberikan efek anti-
depresan dan untuk menginduksi ataupun menunda tidur. Paparan
diberikan 2 jam di pagi hari selama 4 minggu, sedangkan pada sore dan
TATALAKSANA malam hari, pasien harus dihindari dari cahaya yang sangat terang.
b. Aktivitas fisik dan sosial terstruktur pada siang hari.
c. CBT (Cognitive Behavioral Therapy) yang teratur satu kali
pertemuan/minggu selama 6-8 minggu.
Farmakologi
a. Melatonin (2-20 mg) diberi sebelum tidur. Melatonin dapat memperpendek
sleep onset latency (periode waktu antara persiapan untuk tidur dan awal
tidur yang sebenarnya) dan meningkatkan durasi tidur.
b. Untuk Insomnia Kronik :Diawali dengan Barbiturat, lalu dengan
Benzodiazepine atau dengan Klorpromazine.
Penulisan Resep
R/ Caps Melatonin 3 mg No VII
S 1dd tab 1 on
R/ Tab Fenobarbital 100 mg No VII
S 1 dd tab 1 on
R/ Tab Diaepam 5 mg No VII
S 1 dd tab 1 on
Kelelahan
Delirium
KOMPLIKASI Dementia
Mood disorders
Cardiovascular disorders
Promosi Latihan Higiene Tidur
Bangun pada waktu yang sama setiap hari
Batasi waktu di tempat tidur setiap hari pada jumlah yang sama sebelum
terjadinya gangguan tidur
Hentikan obat yang bekerja pada susunan saraf pusat (kafein, nikotin,
alkhohol, stimulan)
Hindari tidur dalam waktu singkat pada siang hari
Meningkatkan aktivitas fisik dengan program olah raga
PENCEGAHAN Hindari stimulasi malam hari, gantikan dengan program olah raga
Berendam dalam air panas menjelang waktu tidur selama 20 menit untuk
meningkatkan temperatur tubuh.
Makan pada waktu yang teratur setiap hari, hindari makan banyak
sebelum tidur
Lakukan relaksasi rutin setiap malam, seperti relaksasi otot progresif atau
meditasi
Pertahankan kondisi tidur yang menyenangkan
Meminimalisir pencahayaan malam hari terhadap cahaya biru yang
dihasilkan oleh layar komputer dan TV