Anda di halaman 1dari 9

Pedoman Pelaksanaan

Skrining Kesehatan
Olahraga Pada Masyarakat
Benedictus
Gozy
Febry
Skerining
Skrining atau penapisan adalah penggunaan
tes atau metode diagnosis lain untuk
mengetahui apakah seseorang memiliki
penyakit atau kondisi tertentu sebelum
menyebabkan gejala apapun. Untuk banyak
penyakit (misalnya, kanker) pengobatan dini
mengarahkan hasil yang lebih baik. Tujuan
skrining adalah menemukan penyakit ini
sehingga pengobatan dapat dimulai sedini
mungkin.
(Kamus Kesehatan)
Macam-macam skrining

1.Mass scrining
Merupakan penyaringan yang dilakukan pada seluruh
penduduk
2.Selectif scrining
Penyaringan yang dilakukan terhadap kelompok penduduk
tertentu
3.Single disease scrining
Merupakan penyaringan yang hanya ditunjukan pada suatu
jenis penyakit misalnya penyaringan untuk mengetahui
penyakit tbc
4.Multiphase scrining
Merupakan penyaringan untuk mengetahui kemungkinan
adanya beberapa penyakit pada individu, misalnya
penyaringan kesehatan pada pegawai sebelum bekerja.
Syarat penyaringan
Penyakit yang akan discrining merupakan masalah
kesehatan pada masyarakat yang sangat penting.
Harus ada cara pengobatan untuk penderita yang
ditemukan melalui penyaringan
Fasilitas untuk diagnosis dan pengobatan harus ada
Harus diketahui stadium simptomatik dini dan masa laten
Harus ada cara pemeriksaan yang tepat
Pemeriksaan yang dilakukan tidak berbahaya dan dapat
diterima oleh masyarakat
Sebaiknya diketahui tentang riwayat alamiah suatu
penyakit
Biaya penemuan kasus dapat ekonomis
Tahapan
Secara garis besar dibedakan tiga tahapan
utama dalam pelaksanaan skrining yaitu:
1. Pre analisis : Sebelum tes laboratorium,

diperlukan sosialisasi, advokasi dan edukasi


termasuk pelatihan
2. Analisis : Proses uji saring, bagaimana

prosedur yang benar sensitivitas dan


spesifisitas, validitas, kontrol kualitas
(eksternal/internal)
3. Post analisis: Tindak lanjut hasil tes
Proses skrining
1. Persiapan Memotivasi keluarga. Penjelasan
kepada masyarakat tentang skrining dan
keuntungan skrining ini bagi masyarakat untuk mau
melakukan skrining.
Persetujuan (informed consent) Persetujuan (informed
consent) tidak perlu tertulis khusus, tetapi dicantumkan
bersama-sama dengan persetujuan tindakan medis lain
pada masyarakat.
Penolakan (dissent consent/refusal consent) Bila tindakan
pemeriksaan ditolak, maka orangtua harus menandatangani
formulir penolakan. Hal ini dilakukan agar jika di kemudian
hari didapati masyarakat yang bersangkutan menderita
penyakit yang di skrining, orangtua / masyaraat tidak
menuntut atau menyalahkan.
Proses skrining
2. Pengambilan data
Waktu (timing).
Waktu pengetesan atau pengambilan data
Data identitas.
Tata cara dan pelaksanaan pengisian data dengan
lengkap dan benar.
Metode dan Tempat
Pencatatan dan Pelaporan
Proses skrining
3. DIAGNOSIS DAN PENANGANAN
Diagnosis : Penegakan diagnosis dilakukan
dengan pemeriksaan, hasil yang diperoleh
diinformasikan.
Tindakan Setelah Diagnosis : Re-anamnesis
(penilaian ulang dan mencoba mencari latar
belakang penyebab), Pemeriksaan penunjang
(rujukan ke rumah sakit jika kesehatan jauh
dibawah standart)
Penanganan : Penanganan dilakukan sesuai
kebutuhan
Pemantauan : pemantauan pada saat
penanganan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai