Kasus 5
Kasus 5
Femuris Dextra
S
Skenario 5
S Inspeksi
S Deformitas (+), pemendekan dan eksternalrotasi (+)
S Palpasi
S Nyeri tekan ( + ), Nadi ( + )
S Movement
S Limited range of movement
Pemeriksaan Penunjang
S Rontgen
S Lokasi fraktur dan jenis fraktur.
S MRI
S Sensitif pada trauma kartilago, otot, ligamen dan tendo.
S CT scan
S Evaluasi fraktur tertentu untuk fiksasi internal.
Working Diagnosis
S Sering pada pasien usia muda dengan kasus kecelakaan lalu lintas
S Ketika patah tulang, akan terjadi kerusakan di korteks, pembuluh darah, sumsum tulang
dan jaringan lunak.
S Keadaan ini menimbulkan hematom pada kanalis medullaris antara tepi tulang dibawah
periostium dengan jaringan tulang yang mengatasi fraktur.
S Terjadinya respon inflamasi akibat sirkulasi jaringan nekrotik yang ditandai dengan
vasodilatasi dari plasma dan leukosit.
S Hematom menyebabkan
S peningkatan tekanan dalam sumsum tulang yang kemudian merangsang pembebasan
lemak
S dilatasi kapiler di otot - meningkatkan tekanan kapiler - stimulasi histamin pada otot yang
iskemia - protein plasma hilang dan masuk ke interstitial. Hal ini menyebabkan terjadinya
edema. Edema yang terbentuk akan menekan ujung saraf, dan jika berlangsung lama bisa
menyebabkan Compartment Syndrome.
S Tulang yang mengalami fraktur, jaringan lunak di
sekitarnya mengalami kerusakan dan terjadi pendarahan
dan membentuk bekuan darah sehingga terbentuk jaringan
granulasi, sel osteogenik berdiferensiasi menjadi kondroblas
dan osteoblas.
S Prognosis tergantung pada jenis dan lokasi fraktur femur, usia dan
status kesehatan individu serta adanya cedera secara bersamaan.