Anda di halaman 1dari 23

Fraktur Tertutup

Femuris Dextra

S
Skenario 5

Seorang wanita berusia 60 tahun, dibawa ke UGD RS dengan


keluhan sangat nyeri pada panggul kanan setelah jatuh di
kamar mandi 2 jam yang lalu. Pasien tersebut terpeleset
sehingga terjatuh menyamping ke kanan dan pangkal paha
kanannya membentur lantai. Setelah terjatuh, pasien tidak
dapat bangun untuk berdiri atau berjalan.
Rumusan Masalah

Wanita 60 tahun nyeri pada panggul kanan setelah terjatuh.


Analisis Masalah
Hipotesis

Pasien mengalami fraktur tertutup femur dextra.


Anamnesis

S Riwayat penyebab trauma, jatuh dan riwayat penyakit dahulu.

S Kapan terjadi trauma.

S Dimana letak trauma.

S Berat / ringan trauma.

S Lokasi yang dirasa nyeri.

S Anamnesa lengkap boleh dilakukan pada keluarga / waris pasien.


Pemeriksaan Fisik

S Tanda tanda vital : Normal

S Inspeksi
S Deformitas (+), pemendekan dan eksternalrotasi (+)

S Palpasi
S Nyeri tekan ( + ), Nadi ( + )

S Movement
S Limited range of movement
Pemeriksaan Penunjang

S Rontgen
S Lokasi fraktur dan jenis fraktur.

S MRI
S Sensitif pada trauma kartilago, otot, ligamen dan tendo.

S CT scan
S Evaluasi fraktur tertentu untuk fiksasi internal.
Working Diagnosis

S Fraktur tertutup femuris dextra.

S Fraktur adalah patah tulang, putusnya kontinuitas dari tulang,


tulang rawan sendi atau tulang rawan epifisis.
S Pasien datang dengan keluhan nyeri pada tungkai atas kanan dan
setelah pemeriksaan fisik dilakukan, didapatkan status lokalis
pada pasien di regio femur dextra nyeri, ada deformitas, ada
pemendekan, ada eksternalrotasi, gerakan tungkai yang terbatas,
nadi teraba dan sensoris normal.
S Fraktur ini dikatakan sebagai tertutup karena kulit di atasnya
utuh.
Differential Diagnosis
Etiologi

S Penyebab fraktur umumnya karena trauma.

S Fraktur ini terjadi karena adanya gaya yang cukup melebihi


daya tahan tulang.

S Trauma yang menyebabkan fraktur dapat berupa trauma


langsung dan dapat berupa trauma tidak langsung.
Low Energi Trauma

S Sering terjadi pada pasien lanjut usia.

S Kasus tersering adalah tergelincir dan jatuh dengan posisi fleksi


tungkai sehingga dapat menimbulkan fraktur femur.

S Setelah fraktur, deformitas pemendekan femur selalunya terjadi di


samping angulasi posterior dan displacement posterior pada
fragmen distal utamanya disebabkan oleh ketidakstabilan
penarikan otot. (muscle pull)

S Pada golongan usia lanjut juga, ekstrim osteoporosis


High Energi Trauma

S Sering pada pasien usia muda dengan kasus kecelakaan lalu lintas

S Direct trauma terhadap sendi lutut

S Sering comminuted metaphyseal dan displaced intraarticular fracture

S Bentuk fraktur tergantung dari beratnya dan arah gaya tabrakan.

S Complex knee ligament injuries sering terjadi akibat dari meluasnya


kerusakan pada tulang rawan.
Pathogenesis

S Ketika patah tulang, akan terjadi kerusakan di korteks, pembuluh darah, sumsum tulang
dan jaringan lunak.

S Keadaan ini menimbulkan hematom pada kanalis medullaris antara tepi tulang dibawah
periostium dengan jaringan tulang yang mengatasi fraktur.

S Terjadinya respon inflamasi akibat sirkulasi jaringan nekrotik yang ditandai dengan
vasodilatasi dari plasma dan leukosit.

S Hematom menyebabkan
S peningkatan tekanan dalam sumsum tulang yang kemudian merangsang pembebasan
lemak
S dilatasi kapiler di otot - meningkatkan tekanan kapiler - stimulasi histamin pada otot yang
iskemia - protein plasma hilang dan masuk ke interstitial. Hal ini menyebabkan terjadinya
edema. Edema yang terbentuk akan menekan ujung saraf, dan jika berlangsung lama bisa
menyebabkan Compartment Syndrome.
S Tulang yang mengalami fraktur, jaringan lunak di
sekitarnya mengalami kerusakan dan terjadi pendarahan
dan membentuk bekuan darah sehingga terbentuk jaringan
granulasi, sel osteogenik berdiferensiasi menjadi kondroblas
dan osteoblas.

S Terjadi pembentukan kalus di sekitar lokasi fraktur dan


kembali membentuk tulang yang intak.
Tatalaksana

S Prinsip umum penanganan fraktur terdiri dari 4R:


S Recognition : Membuat diagnosis yang benar
S Reposition : Mengembalikan tulang yang patah ke
arah/alignment yang benar
S Retaining : Tindakan mempertahankan kedudukan
hasil reposisi
S Rehabilitation : Mengembalikan fungsi alat atau anggota
gerak karena penyambungan fraktur butuh waktu yang lama.
Operatif

S Kebanyakan fraktur ditangani dengan intramedullary rod


dengan cara open atau blind nailing.

S Jika fraktur adalah jenis cominutiva, interlocking nails


diguna untuk mempertahankan panjang tulang dengan
meningkatkan fiksasi proksimal dan distal.

S Fixator externa digunakan sementara waktu untuk


imobilisasi pada fraktur terbuka.
Non - operatif

S Penanganan tergantung usia dan status lokalis pasien.


Terapi non-operatif jarang dipakai pada orang dewasa.

S Traksi merupakan terapi paling efektif namun memerlukan


waktu 2-3 bulan untuk penyembuhan.

S Pada fraktur proximal femur,terapi yang lebih sesuai ialah


cast-brace. Selepas 6 minggu traksi,pasien dipakaikan cast-
brace untuk pergerakan dan weighbearing secara progresif.
Komplikasi

S Syok karena perdarahan ataupun oleh karena nyeri,


koagulopati diffus dan gangguan fungsi pernafasan.
S Nonunion - kegagalan fraktur untuk sembuh.

S Malunion - penyembuhan patah tulang pada posisi yang


terdistorsi
S Avascular necrosis supply darah terganggu

S Osteomieletis infeksi selepas operasi


Prognosis

S Prognosis tergantung pada jenis dan lokasi fraktur femur, usia dan
status kesehatan individu serta adanya cedera secara bersamaan.

S Pemulihan umumnya memang sudah dijangka, namun, individu-


individu di atas usia 60 dengan fraktur femur tertutup memiliki
tingkat kematian 17%.

S Masalah permanen dengan gaya berjalan mungkin terjadi, dan


kecacatan/defromitas dapat diakibatkan dari cedera lain yang
berkelanjutan pada saat fraktur.
Pencegahan

S Makanlah makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin D


bagi meningkatkan kekuatan tulang dan mengelak tulang
menjadi keropos atau mudah patah apabila diberi tekanan.

S Kurangkan aktivitas berat dan senantiasa berhati hati


dalam beraktivitas.
Kesimpulan

S Fraktur adalah patah tulang yang biasanya disebabkan oleh


trauma atau tenaga fisik.

S Fraktur tertutup atau simple adalah fraktur dengan kulit yang


tidak mengalami perforasi sehingga lokasi fraktur tidak terkontak
dengan lingkungan luar sedangkan fraktur terbuka atau fraktur
gabungan adalah fraktur dengan kulit yang tertembus pada
ekstremitas yang terkena.

S Penanganan yang baik menghasilkan penyembuhan dan prognosis


yang membaik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai