Anda di halaman 1dari 39

REFERAT

ULKUS KORNEA

Oleh : Chintya Puspa Harani


71 2016 022

Pembimbing : dr. Ratna Juwita, Sp.M


Latar Belakang

Kornea lapisan depan bola mata, transparan,


tidak memiliki pembuluh darah (avaskular).

Peradangan kornea jika tidak didiagnosis secara


dini serta tidak ditangani dengan cepat dan
tepat dapat menimbulkan kerusakan pada
kornea sampai dapat berlanjut menjadi ulkus.

Ulkus kornea yang sembuh akan menimbulkan


jaringan parut kornea dan merupakan
penyebab kebutaan nomor dua di Indonesia.
KORNEA
Mata berkembang
dari tiga lapisan
embrional primitif,
yaitu ektoderm,
neuroektoderm dan
mesoderm. Kornea
dibentuk dari lapisan
nureal crest cell yang
merupakan derivat
dari ektoderm.
KORNEA
tebal 550 m dipusatnya
(terdapat variasi menurut
ras);
diameter horizontalnya
sekitar 11.75 mm dan
vertikalnya 10.6 mm.
Dari anterior ke posterior,
kornea mempunyai lima
lapisan yang berbeda-beda:
lapisan epitel (yang
berbatasan dengan lapisan
epitel konjungtia bulbaris),
lapisan bowman, stroma,
membrane descemet, dan
lapisan endotel
HISTOLOGI
PERSARAFAN & PERDARAHAN
nutrisi dari pembuluh-pembuluh darah limbus, humor
aqueous, dan air mata.

Kornea superfisial juga mendapatkan sebagian


besar oksigen dari atmosfer.

Saraf-saraf sensorik kornea didapat dari cabang


pertama (ophthalmichus) dan nervus kranialis
trigeminus.
FISIOLOGI
Kornea membran pelindung dan jendela yang
dilalui berkas cahaya menuju retina.
Kerusakan sel-sel endotel edema kornea dan
hilangnya sifat transparan. Sebaliknya, kerusakan
pada epitel hanya menyebabkan edema stroma
kornea lokal sesaat yang akan meghilang bila sel-sel
epitel telah beregenerasi
Penguapan air dari lapisan air mata prekorneal
menghasilkan hipertonisitas ringan pada lapisan air
mata menarik air dari stroma kornea superfisial dan
membantu mempertahankan keadaan dehidrasi.
ULKUS KORNEA

hilangnya sebagian
permukaan kornea akibat
kematian jaringan kornea
EPIDEMIOLOGI

Insidensi ulkus kornea tahun 1993 adalah 5,3 per


100.000 penduduk di Indonesia, sedangkan
predisposisi terjadinya ulkus kornea antara lain
terjadi karena trauma, pemakaian lensa kontak,
dan kadang-kadang tidak di ketahui
penyebabnya.
ETIOLOGI

Terbentuknya ulkus pada kornea mungkin


banyak ditemukan oleh adanya
kolegenase yang dibentuk oleh sel epitel
baru dan sel radang. Penyebab ulkus
kornea adalah bakteri, jamur, virus, dan
non infeksi.
PATOLOGI ULKUS TERLOKALISIR
STADIUM INFILTRASI
PROGRESIF
infiltrasi dari
polimorfonuklear
dan/atau limfosit ke
epitelium dari
suplementasi sirkulasi
perifer melalui stroma
STADIUM ULKUS AKTIF
hasil dari nekrosis dan
pelepasan epitelium.
Lapisan Bowman dan
stroma. Dinding dari
ulkus aktif membengkak
pada lamella dengan
menginhibisi cairan dan
sel-sel leukosit yang ada
diantara lapisan
bowman dan stroma
STADIUM REGRESI
Dipicu oleh daya tahan
tubuh natural (produksi
antibodi dan immun
selular)
Garis demarkasi
terbentuk disekeliling
ulkus, yang terdiri dari
leukosit yang
menetralisir dan
phagosit yang
menghambat organisme
dan debris sel nekrotik.
STADIUM SIKRATIK

proses penyembuhan
berlanjut dengan
semakin progresifnya
epithelisasi yang
membentuk lapisan
terluar secara
permanen
PERFORASI
terjadi bila proses ulkus lebih
dalam dan mencapai
membrana descement
keluar sebagai
descemetocele.

Pada stadium ini, tekanan


yang meningkat pada pasien
secara tiba-tiba seperti
batuk, bersin, mengejan, dan
lain-lain akan menyebabkan
perforasi, kebocoran humor
aqueous, tekanan intraokuler
yang menurun dan diafragma
iris-lensa akan bergerak
depan.
ULKUS KORNEA INFEKSI
BAKTERIAL, JAMUR & VIRUS
Streptococcus Pneumoniae
(Pneumokokkus)
ulkus berbatas tegas warna
kelabu yang cenderung
menyebar secara tak teratur
dari tempat infeksi ke sentral
kornea.

Lapisan superfisial kornea


adalah yang pertama
terlihat, kemudian parenkim
bagian dalam.

Kornea sekitar ulkus sering


bening. Biasanya ada
hipopion.
Pseudomonasa Aeruginosa
Ulkus ini terlihat gambaran
infiltrat kelabu atau kuning pada
epitel kornea.

Ulkus kornea sentral ini dapat


menyebar ke samping dan ke
dalam kornea karena pengaruh
enzim proteolitik yang dihasilkan
organisme ini.

terdapat hipopion besar yang


cenderung membesar dengan
berkembangnya ulkus. Infiltrat
dan eksudat mungkin berwana
hijau kebiruan
Moraxella Liquefaciens
mengenai kornea
bagian bawah dan
meluas ke bagian dalam
stroma selang beberapa
hari.

Biasanya tidak ada


hipopion atau bila ada,
hanya sedikit dan
kornea sekitarnya
umumnya bening.
JAMUR
Ulkus jamur indolen,
dengan infiltrat kelabu,
sering dengan hipopion,
peradangan nyata
pada bola mata,
ulserasi superfisial, dan
lesi-lesi satelit (umumnya
menginfiltrasi tempat-
tempat yang jauh dari
daerah ulserasi utama).
VIRUS HERPES SIMPLEX
VARICELLA-ZOSTER
mengenai stroma dan
uvea anterior sejak
awal terjadinya. Lesi
epitelnya amorf dan
bebercak, sesekali
terdapat
pseudodendrit linear
yang agak mirip
dendrit-sejati pada
keratitis HSV.
ACHANTAMOEBA
ulkus kornea indolen,
cincin stroma, dan
infiltrat perineural,
tetapi seringkali hanya
ditemukan perubahan-
perubahan hanya
terbatas pada epitel
kornea.
ULKUS NON-INFEKSI
MARGINAL, MOOREN, RING ULCER
Diagnosis

Anamnesis :

Riwayat trauma, benda asing, abrasi, adanya riwayat penyakit

kornea yang bermanfaat, misalnya keratitis akibat infeksi virus

herpes simplek yang sering kambuh, riwayat pemakaian obat

topikal oleh pasien seperti kortikosteroid yang merupakan

predisposisi bagi penyakit bakteri, fungi, virus terutama keratitis

herpes simplek.
ULKUS MARGINAL
Ulkus marginal
merupakan peradangan
kornea bagian perifer
berbentuk khas yang
biasanya terdapat
daerah jernih antara
limbus kornea dengan
tempat kelainannya.

Sumbu memanjang
daerah peradangan
biasanya sejajar
dengan limbus kornea.
ULKUS MOOREN
ulkus menahun superfisial
yang dimulai dari tepi
kornea dengan
bagian tepinya
tergaung dan berjalan
progresif tanpa
kecenderungan
perforasi atau
hipopion.
RING ULCER
Terlihat injeksi
perikorneal sekitar
limbus.

Di kornea terdapat
ulkus yang berbentuk
melingkar dipinggir
kornea, di dalam limbus,
bisa dangkal atau
dalam, kadang-kadang
timbul perforasi.
GEJALA KLINIS
nyeri yang ekstrim Fotofobia akibat
paparan terhadap kontraksi iris beradang
nervus, oleh karena yang sakit
kornea memiliki banyak
serabut nyeri

Rasa sakit ini


diperhebat oleh
gesekan palpebra
(terutama palpebra
superior) pada kornea
dan menetap sampai
sembuh
DIAGNOSIS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIS

Riwayat cedera Pemakaian slit lamp


mata merah ringan hingga
berat, fotofobia, penglihatan
menurun disertai sekret. Harus diperhatikan
Perlu juga ditanyakan riwayat perjalanan pantulan
pemakaian obat topikal cahaya saat
karena kortikosteroid mungkin menggerakan cahaya di
telah dipakai dan dapat atas kornea. Dengan
menjadi predisposisi bagi cara ini terlihat daerah
penyakit bakteri, jamur, atau
virus. kasar yang menandakan
adanya defek epitel
PEMERIKSAAN PENUNJANG

TES FLUORESIN PEWARNAAN GRAM - KOH

Ulkus kornea akan Biasanya kokus gram positif,


stafilokokkus aureus dan
memberikan kekeruhan streptokok pneumoniakan
memberikan gambaran ulkus
berwarna putih pada yang terbatas, berbentuk
kornea dengan defek bulat atau lonjong, berwarna
putih abu-abu pada anak
epitel yang bila diberi ulkus yang supuratif.
pewarnaan fluoresein Pemeriksaan jamur dilakukan
akan berwarna hijau dengan sediaan hapus
dengan menggunakan larutan
ditengahnya. KOH.
KULTUR

Kultur bakteri biasanya


dilakukan pada semua
kasus pada saat
kunjungan pertama. Kultur
untuk jamur,
acanthamoeba, atau virus
dapat dikerjakan bila
gambaran klinis nya khas
atau bila tidak ada
respon terhadap terapi
infeksi bakteri.
PENATALAKSANAAN

PENATALAKSANAAN MEDIS PENGOBATAN LOKAL

Pada ulkus-ulkus yang Sulfas atropine


disebabkan kuman yang
virulen, yang tidak sebagai salap atau
sembuh dengan larutan,
pengobatan biasa,
dapat diberikan vaksin Analgetik
tifoid 0,1 cc atau 10 cc Anti jamur
susu steril yang
disuntikkan intravena Antibiotik
dan hasilnya cukup baik. Antiviral
MENGHINDARI PENJALARAN ULKUS

Kauterisasi
Pengerokan epitel
Keratoplasti
KOMPLIKASI
Iridosiklitis toksik ulkus kornea yang purulen
karena terjadinya absorbs toksin dari segmen
anterior.
Glaukoma sekunder timbul karena adanya blok
dari eksudat yang fibrinous pada sudut segmen
anterior (inflamatori glaukoma).
Descemetocele Beberapa ulkus disebabkan oleh
agen virulen yang menembus kornea dengan cepat
menuju membran descemet, yang dapat
menimbulkan resistensi yang hebat, tetapi karena
terdapat tekanan intraokuler, maka terjadi herniasi
sebagai vesikel yang transparan yang disebut
dengan descemetocele.
Perforasi ulkus kornea tekanan tiba-tiba seperti
batuk, bersin atau spasme otot orbikularis dapat
membuat perforasi yang mengancam menjadi
perforasi yang sebenarnya. Pada saat terjadi
perforasi, nyeri berkurang dan pasien merasakan
adanya cairan hangat (aqueous) yang keluar dari
mata.
PROGNOSIS

Prognosis ulkus kornea tergantung pada tingkat keparahan


dan cepat lambatnya mendapat pertolongan, jenis
mikroorganisme penyebabnya dan ada tidaknya komplikasi
yang timbul.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai