Pendidikan Islam Integral Berbasis Moral

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 42

SISTEM PENDIDIKAN ISLAM

INTEGRAL BERBASIS MORAL


MENURUT PEMIKIRAN SAID NURSI
(1876-1960)
Oleh
Dr. MUHBIB ABDUL WAHAB, MA.
(Dosen FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Disampaikan dalam International Seminar


Reformulation of a New Paradigm of Islamic Education
in East Indonesia: The Model of Said Nursi
STAIN Ternate, 22-23 Oktober 2011
Prolog
Indonesia termasuk negara yang sangat unik
dan multi-sosial kurltural.
Permasalahan (problem, krisis, penyakit) yang
dihadapi bangsa ini sungguh kompleks, berat,
dan multidimensi.
Hasil penelitian Komnas PA: 97% remaja SMP
dan SMA sudah pernah menonton film porno;
93,7% SMP dan SMA pernah ciuman, genial
simulation, dan oral sex, 62,7% remaji SMP
tidak perawan lagi; 21, 2% remaja pernah
melakukan aborsi.
Lanjutan
Remaja yang mengaku pernah melakukan
hubungan seksual pranikah berusia 13-18
tahun; 60% tidak menggunakan alkon, dan 89%
dilakukan di rumah sendiri (PKBI, Suara
Merdeka, 24 Desember 2006).
Data Kementerian Kesehatan (2008): orang
Indonesia yang hidup dengan AIDS 15.136
kasus; 54.3% adalah remaja. Sedangkan
pengguna NAPZA di Indonesia sebesar 1,5%
dari penduduk (3.200.000), 78% adalah remaja.
Fenomena 5 M di INDONESIA
A. MALING (Korupsi) :
1. Korupsi di Indonesia tidak lagi kelas teri
atau kelas kakap melainkan kelas ikan
paus.

2. Hutang Indonesia sebesar USD. 1,74 milyar


yang baru dilunasi dalam waktu 25 tahun.

3. Setiap bayi yang baru lahir telah dibebani


hutang USD. 1.000.-
Lanjutan
Negera kita juga mengidap penyakit korupsi
nomor 3 di dunia.
Jumlah warganya yang menjadi perokok juga
rangking 3 di dunia. Rata-rata setiap hari ada
2.000 orang mati karena merokok.
Indonesia juga tercatat sebagai negara yang
paling cepat tingkat kerusakan hutan dan
lingkungan alamnya. Rata-rata 2,7juta ha
hutan kita digunduli setiap tahun.
4. Korupsi di Indonesia mencapai Rp. 444 trilyun.
terdiri dari :
a. pencurian ikan, pasir dan kayu = Rp. 90 trilyun.
b. pajak yang diselewengkan = Rp. 240 trilyun.
c. kebocoran APBN = Rp. 74 trilun.
d. subsidi perbankan yang tidak sehat mencapai
Rp. 40 trilyun.
e. Korupsi di era SBY belum terhitung banyaknya jika
diungkap dengan transparan, meliputi: kasus Century,
Kasus Kemenpora, Hambalang, Kemenakertrans, dst.
Indonesia menduduki peringkat nomor 1 di Asia
dan peringkat nomor 3 dunia dalam hal korupsi.
B. MADON (Seks bebas, pelacuran, pornografi /
Pornoaksi) :

1. Bisnis pelacuran di Indonesia Rp. 11 trilyun.


2. Penyebaran HIV/AIDS mencapai 2,5 juta orang.
3. Biaya yang dikeluarkan untuk HIV / AIDS men-
capai Rp.164 juta per orang yang akhirnya mati
juga.
4. Seluruhnya diperlukan biaya Rp. 33 trilyun
(sepertiga APBN).
5. Kondom tidak aman. MUI telah mengharamkan
pembukaan Gerai Kondom karena keberadaannya
sama dengan memfasilitasi perzinahan.
7
C. MAIN (Berjudi) :

1. Perjudian di Jakarta mencapai Rp. 50 milyar


per hari atau Rp. 18,25 trilyun per tahun.
2. Indonesia menganut ekonomi Kasino.
D. MINUM (Minuman keras / Alkohol):

1. Indonesia satu-satunya negara yang belum


mempunyai UU Alkohol.
2. Bisnis minuman keras Rp. 4 trilyun per tahun.
3. Contoh di AS :
a. 1/3 kecelakaan LL karena pengemudi di bawah
pengaruh miras.

8
b. Kecelakaan Lalin penyebab kematian 25.000 jiwa
setiap tahunnya.
c. 15.000 jiwa mati karena bunuh diri atau akibat
pembunuhan
d. 20.000 jiwa mati karena komplikasi medik
akibat miras.
e. 40.000 juta anak / suami / isteri menanggung
derita mental manakala salah satu anggota
keluarganya ketergantungan miras.
f. 5 juta penahanan polisi karena miras meru-
pakan 50% seluruh kasus-kasus tahanan
polisi.

9
E. MADAT (Narkoba/NAZA) :

1. Omset Rp. 400 milyar perhari atau Rp. 146 trilyun


per tahun.
2. Kematian 17,6% atau = 4 juta orang.
3. Rokok :
a. Remaja = 33%
b. Kematian 57.000 orang per tahun.
c. Kenaikan konsumsi rokok tertinggi di dunia
44%
d. Anehnya sebagian kyai dan ulama itu merokok
dan hanya memakruhkan rokok. Padahal madharat
rokok jauh lebih besar dan berat daripada
manfaatnya.
DAMPAK MO-LIMO (5M)

1. Merusak karakter bangsa


2. Secara medis menimbulkan berbagai
penyakit hingga kematian sia-sia.
3. Secara psikologis menimbulkan gangguan
mental dan perilaku.
4. Secara sosial / budaya merusak tatanan
kehidupan masyarakat dan bangsa.
5. Secara agama merusak akhlak (moral)
6. Membuat masa depan bangsa semakin
terpuruk dan krisis multidimensi.
Akar Persoalannya: Dekadensi Moral
Mewabahnya 5M (Mencuri, Minum, Madat, Main
judi, Madon/Main perempuan) atau penyakit
jahiliyah modern/global, menunjukkan bahwa moral,
akhlak, karakter bangsa ini tidak beres. Demoralisasi
terjadi di semua lini dan dimensi kehidupan.
Pendidikan dan pembangunan karakter (Character
building) bangsa belum berhasil, padahal hal ini telah
menjadi komitmen para pendiri bangsa (founding
fathers) dan telah diamanatkan dalam UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sisdiknas, terutama pasal 1 ayat
3 dan pasal 3.
Landasan Konsep Pendidikan Integral
Dalam al-Quran
Struktur
Konsep
akhlaq Struktur
Struktur
Konsep
Konsep
ilmu
Manusia

KONSEP TAUHID/
IMAN
Struktur Struktur
Konsep nilai Konsep
kehidupan

Struktur
Konsep
dunia
MEMBACA/BELAJAR

Al-Quran Alam Semesta


Kitab Tertulis Kitab tak Tertulis

ayat ayat

muhkamat mutasyabihat muhkamat mutasyabihat

Tafsir Tafsir / Tawil Tafsir Tafsir / Tawil


Hubungan Organik Iman dan Ilmu
Ilmu adalah hasil pelaksanaan perintah Tuhan untuk
memperhatikan dan memahami alam raya ciptaan Allah,
sebagai manifestasi atau penyingkapan tabir akan rahasia
ayat-ayat-Nya.
Iman dan ilmu tidak dapat dipisahkan, meskipun dapat
dibedakan. Iman mendorong agar manusia mencari dan
mengembangkan ilmu, selain juga membimbing ilmu
dalam bentuk pertimbangan moral dan etis dalam
penggunaanya.
Sedangkan ilmu yang dipahami dengan benar dapat
memperkuat iman, dan menjadikan Mukmin lebih
mantap dan khusyu dalam beribadah dan mendekatkan
diri kepada Allah Swt.
Orientasi Integratif Sistem
Pendidikan Islam

Allah sbg Khaliq

Alam Raya Manusia Masyarakat

Kehidupan
Dunia Akhirat
Orientasi Pendidikan Islam Integral
Melahirkan peserta didik yang memiliki 5 kesadaran:
ketuhanan, kemanusiaan, kealaman, keduniaan, dan
keakhiratan.
1. Relasi manusia & Tuhan = Ibadah (alaqah taabbudiyah),
taat dan tulus dalam beribadah = menjadi Abdullah
2. Relasi manusia & Sesama = Berlaku adil dan Berbuat baik
(alaqat al-adl wa al-ihsan)
3. Relasi manusia dengan alam = Taskhir dan Tamir
(menundukkan dan memakmurkan), bukan mengeksploitasi
dan merusak, melahirkan etos riset dan pengembangan
ilmu.
4. Relasi manusia dengan dunia = Ujian dan kompetisi (ibtila
wa munafasah), kompetitif dan berdaya saing tinggi.
5. Relasi manusia dengan akhirat = tanggungg jawab
(masuliyyah) di hadapan manusia maupun Tuhan;
akuntabel, sehingga menghendaki integritas moral dan
akhlak mulia dunia-akhirat.
INTEGRASI PROSES DAN
PUSAT PENDIDIKAN

INDIVIDU KELUARGA

MASYARAKAT PENDIDIKAN
NEGARA

INSAN INSAN
SHALH MUSLIH
RANAH PENDIDIKAN
INTEGRAL/HOLISTIK

OLAH PIKIR: OLAH HATI:

Cerdas Religius

Perilaku
Berkarakter

OLAH RASA
OLAH RAGA:
DAN KARSA:
Moderat
Mandiri
PENDIDIKAN
KARAKTER?

Upaya terencana untuk membantu orang untuk


memahami, peduli, dan bertindak atas nilai-nilai
etika/ moral.

Mengajarkan kebiasaan berpikir dan berbuat yang


membantu orang hidup dan bekerja bersama-sama
sebagai keluarga, teman, tetangga, masyarakat, dan
bangsa.
Pendidikan Karakter
Character education is the development of
knowledge, skills, and abilities that enable the
leaner to make informed and responsible
choise. Its involves a shared education
commitment that emhasizes the
responsibilities and rewards of productive
living in a global a diverse societiey.
Perkembangan hubungan
antara siswa, guru, dan
masyarakat
Kelas
demokrasi Masyarakat peserta
didik yang peduli

Kerjasama dan IMPLEMENTASI


Pembelajaran
kolaborasi PENDIDIKAN emosional dan sosial
KARAKTER

Keadilan, rasa hormat,


Fokus dalam
dan kejujuran
memecahkan
masalah
Kesempatan
mempraktekkan
prilaku moralnya
Memperhatik
-an keunikan
siswa

Menciptakan
lingkungan
belajar
menjadi model
Menerapkan metode
pembelajaran

Menjelaskan nilai
baik dan buruk

Melakukanpemahaman
Memberikan refleksi
PERAN
PENDIDIK Menjadi model bagi siswa

Terlibat dalam proses pembelajaran


PILAR-PILAR
PENGEMBANGAN KARAKTER

Nilai-nilai Luhur Lembaga


Pilar Peran Pendidik
Pendidikan
terlibat dalam proses pembelajaran

menjadi contoh tauladan kepada siswanya


dalam berprilaku dan bercakap
Religius Keluarga
Pendidikan mendorong siswa aktif dalam pembelajaran
formal dan melalui penggunaan metode pembelajaran
Pendidikan non yang variatif
formal mendorong dan membuat perubahan

membantu dan mengembangkan emosi dan


Cerdas kepekaan sosial siswa
Sekolah
menunjukkan rasa kecintaan kepada siswa

menunjukkan nilai-nilai moralitas bagi anak-


anaknya
Moderat memiliki kedekatan emosional kepada anak
Pendidikan dengan menunjukkan rasa kasih sayang
informal memberikan lingkungan yang kondusif bagi
Masyarakat pengembangan karakter anak
Mandiri
mengajak anak-anaknya untuk senantiasa
mendekatkan diri kepada Allah
Aktualisasi STAF dalam Pendidikan Karakter
1. Shidq (Kejujuran)

Nilai Etika Aktualisasi Nilai dalam Kehidupan


Kejujuran 1. Bersikap obyektif

2. Berpikir positif
(Jujur, benar, 3. Bertutur kata apa adanya
bersahabat, 4. Berbuat sesuai hati nurani
tidak 5. Bekerjasama demi kebaikan
mendustakan,
bersedekah) 6. Tekun, gigih dan sungguh2.
7. Anti berdusta (berbohong)
8. Anti manipulasi
9. Anti inefisiensi
2. Tabligh (Menyampaikan)
Nilai Etika Aktualisasi Nilai dalam Kehidupan
Tabligh 1.
Bersikap Terbuka
2.
Berpikir Logis
3.
Berkomunikasi persuasif
(sampai,
4.
Bertindak Transparan
menyampai
Bersemangat dalam amar maruf nahi
5.
kan, fasih,
munkar
komunikatif
6. Anti permufakatan dan kerjasama
terbuka) dalam rangka kejahatan
7. Sabar
8. Anti ketertutupan
9. Anti kolusi
3. Amanah (Keterpercayaan)
Nilai Etika Aktualisasi Nilai dalam Kehidupan
Amanah 1. Bersikap teguh pendirian dan hati-hati
2. Berpikir masa depan
3. Bertutur kata penuh kearifan
4. Bertindak penuh inisiatif dan tanggung
jawab
5. Berlaku adil dan demokratis
6. Bersemangat dalam penegakan disiplin
7. Menghargai dan memaknai waktu
8. Anti penyalahgunaan wewenang/jabatan
9. Anti pemborosan
10.Anti ketidakdisiplinan
4. Fathanah (Kecerdasan)
Nilai Etika Aktualisasi Nilai dalam Kehidupan
Fathanah 1. Bersikap wajar dan simpatik
(( 2. Berpikir rasional dan proporsional
3. Bertutur kata lembut dan sopan
4. Berkarya kreatif
5. Berjiwa sosial (solidaritas sosial)
6. Bersemangat dalam meraih prestasi
dan produktivitas
7. Anti kebodohan & Kejumudan
8. Anti kemunduran
9. Anti ketertinggalan
10. Anti kemiskinan (intelektual, struktural,
kultural, sosial dan moral)
Mega Skills Pendidikan Karakter
1. percaya diri (self confidence);
2. motivasi (motivation);
3. usaha (effort);
4. tanggungjawab (responsibility),
5. inisiatif (initiative),
6. kemauan kuat (perseverence),
7. kasih sayang (caring),
8. kerjasama (team work),
9. berpikir logis (common sense),
10. kemampuan pemecahan masalah (problem
solving),
11. berkonsentrasi pada tujuan (focus).
Pilar Pendidikan Karakter
1. Cinta Tuhan dan kebenaran (love Allah, trust, truth,
reference, loyalty)
2. Tanggung jawab, kedisiplinan, dan kemandirian
(responsibility, excellence, self reliance, discipline,
orderliness).
3. Amanah (trustworthiness, reliability, honesty).
4. Hormat dan santun (respect, courtessy, obedience).
5. Kasih sayang, kepedulian, dan kerjasama (love,
compassion, caring, empathy, generousity,
moderation, cooperation)
Lanjutan
6. Percaya diri, kreatif, dan pantang menyerah
(confidence, assertiveness, creativity,
resourcefulness, courage, determination and
enthusiasm).
7. Keadilan dan kepemimpinan (justice, fairness,
mercy, leadership).
8. Baik dan rendah hati (kindness, friendliness,
humility, modesty).
9. Toleransi dan cinta damai (tolerance,
flexibility, peacefulness, unity).
PENDIDIKAN AKHLAK/KARAKTER
(TARBIYAH KHULUQIYYAH)

Pendidikan yang mendorong


orang untuk:
1. Mengenal kebajikan (knowing
the good),
2. Merasakan kebajikan (feeling
the good),
3. Mencintai kebajikan (loving
the good),
4. Menginginkan kebajikan
(desiring the good), dan
5. Melakukan kebajikan (acting
the good),
Pendidikan Akhlak sebagai
proses pendidikan yang
melibatkan aspek kognitif,
afectif , dan psikomotorik.
PERILAKU PROFESIONAL YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MENDUKUNG KEBERHASILAN DALAM BEKERJA

1. SIDDIQ (HONEST); berarti jujur, selalu


menepati janji, dan satu kata, satu
perbuatan
2. AMANAH (TRUSWORTHY); artinya dapat
dipercaya, bertanggung jawab, dan taat
asas
3. TABLIGH (RELIABLE); artinya
menyampaikan pesan (aktif,
komunikatif, kooperatif, dan aspiratif )
4. FATHONAH (SMART); artinya cerdas,
pandai , kreatif, menghargai waktu dan
profesional
5. TAAT BERIBADAH, artinya kewajiban
agama dilaksanakan dengan baik dan
larangan agama dijauhi, waktu ibadah
pada jam kerja diawal waktu dan
dilakukan bersama misalnya
6. SENANG SILATURRAHIM, artinya
kekeluargaan terbina dengan baik, di
tempat kerja dan di luar tempat kerja,
serta saling kunjung mengunjungi
Fungsi Pernikahan & Keluarga
sebagai Basis Pendidikan Karakter
1. Salah satu bentuk ibadah kepada Allah
2. Mengikuti sunnah Rasul
3. Mencegah diri dari dosa
4. Reproduksi
5. Prokreasi
6. Ekonomi
7. Rekreasi
8. Sosialisasi diri
9. Pembentukan karakter (anggota keluarga)
Kasih Sayang sebagai Basis Pendidikan
Karakter/Akhlak
Al-Quran itu sendiri jika dipadatkan (disimpulkan), maka
simpulnya ada pada surat al-Fatihah.
Jika al-Fatihah disarikan lagi, maka simpulnya ada pada
Basmalah (ayat pertama).
Jika Basmalah disarikan lagi, maka simpulnya ada pada dua
kata: ar-Rahman dan ar-Rahim.
Kedua kata terakhir jika dipadatkan, maka simpulnya adalah
rahmat (kasih sayang).
Jadi, simpul al-Quran adalah kasih sayang (rahmat). Rahmat
itu melimpah dan memberi acuan nilai bagi kehidupan kita,
termasuk pendidikan karakter. Jika kita sudah bisa meneladani
sifat kasih sayang Allah dan Nabi-Nya, niscaya kita dapat
melahirkan generasi yang berkarakter baik.
Model Pendidikan Karakter
Model pendidikan karakter yang sangat ditekankan
dalam sistem pendidikan Islam integral menurut
Said Nursi adalah sebagai berikut:
1. Model pendidikan dengan keteladanan (al-tarbiyah
bi al-qudwah),
2. Pembiasaan (al-tarbiyah bi al-tawid),
3. Nasehat yang baik (al-tarbiyah bi al-mawizhah al-
hasanah),
4. Memanfaatkan kisah dan ibrah (al-tarbiyah bi al-
qishshah wa al-ibrah),
5. Dialog (al-tarbiyah bi al-hiwar),
6. Pengamalan nyata dalam perbuatan sehari-hari (al-
tarbiyah bi al-mumarasah)
Epilog
Nabi SAW. mendeklarasikan bahwa beliau itu diutus
sebagai rahmat (pembawa ajaran dan nilai-nilai kasih
sayang). Sabda Nabi: "

) " (
Artinya: Nabi Saw. bersabda: Aku tidak diutus
sebagai pelaknat, akan tetapi diutus semata-mata
untuk membawa ajaran kasih sayang. (HR. Muslim)
Konsep pendidikan integral yang digagas Nursi adalah
integrasi akal dan wahyu, ayat-ayat dalam kitab suci
dan ayat-ayat di alam raya, dan antara agama dan
sains.
Integrasi pendidikan Islam yang diharapkan oleh
Nursi adalah pemaduan pendidikan individu,
pendidikan keluarga, pendidikan di masyarakat, dan
pendidikan oleh negara.
Lanjutan
Allah menciptakan alam raya ini dengan kasih sayang-
Nya. Manusia diciptakan juga dengan kasih sayang-Nya,
dan diproses dalam rahim (kasih sayang) ibu juga
dengan kasih sayang-Nya.
Tempat turunnya wahyu, Mekkah dan Madinah, juga
memiliki nama lain yang semakna dengan kasih sayang.
Mekkah disebut juga Umm ar-Rahm (induk, pusat kasih
sayang), sedangkan Madinah disebut juga al-Marhumah
(yang dikasih sayangi).
Karena itu, Allah menurunkan Islam kepada umat
manusia juga dengan kasih sayang-Nya melalui Nabi-Nya
yang memiliki integritas moral dan keteladanan yang
penuh rahmah. Menurut sabda Nabi, bahwa ketika Allah
menciptakan rahim ibu, Dia berkata kepadanya: Akulah
Rahman (Pengasih), dan engkaulah rahim (tempat kasih
sayang) (al-Ashfahani, tt: 191).
Lanjutan
Konsep integrasi pendidikan Islam yang
ditawarkan Nursi adalah pemaduan ilmu-ilmu
agama dan sains modern dalam bingkai sistem
pendidikan yang humanis, yang mengedepankan
akhlak mulia dan keteladanan yang baik dari
semua pihak yang terlibat dalam
penyelenggaraan pendidikan.
Karena itu, pendidikan karakter harus menjadi
basis pengembangan kurikulum pendidikan Islam
ke depan, yang mengutamakan aktualisasi nilai-
nilai perdamaian, toleransi, kasih sayang,
harmoni (dengan alam), dan persaudaraan.
Lanjutan
Kurikulum pendidikan Islam, menurut Said Nursi,
perlu dirancang dengan memasukkan nilai-nilai
moral dan diintegrasikan dalam semua mata
pelajaran atau mata kuliah.
Belajar matematika, misalnya, harus melahirkan
sikap dan perilaku yang penuh kejujuran. Belajar
IPA harus membuat peserta didik semakin
harmoni dengan alam dan mendekatkan diri
kepada Allah SWT. Dan belajar ekonomi
semestianya membuahkan sikap dan perilaku
hemat, produktif, sekaligus sifat kedermawanan
dan kepedulian sosial.
Lanjutan
Hamka seperti dikutip M. Quraisy Shihab
(2007: 20) pernah berpantun:
Tegak Rumah karena sendi
Runtuh budi rumah binasa
Sendi bangsa adalah budi,
Runtuh budi runtuhlah bangsa.
#
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai