KEPANITRAAN NEUROLOGI
RSUD KOTA BEKASI
PERIODE 21 JANUARY 2017 24 FEBRUARY 2017
TINJAUAN PUSTAKA
Stroke
nucleus kaudatus,
Arteri putamen, kapsula
interna dan korpus
.
kalosum
Serebri bagian-bagian lobus
frontalis dan
Anterior parietalis.
lobus temporalis,
Arteri parietalis dan
frontalis.
Serebri sumber darah
utama girus
Media presentralis dan
postsentralis.
Pembuluh darah otak
Arteri Vertebrobasilaris
Arteri Vertebralis kanan dan kiri Arteri Basilaris
Sirkulus willisi
Arteri karotis interna dan arteri vertebrobasilaris disatukan oleh
pembuluh-pembuluh darah anastomosis ya itu sirkulus arteriosus
willisi
Epidemiologi
Polisitemia
ETIOLOGI
VASCULAR DISORDER
CARDIAC DISORDER
HEMATOLOGIC DISORDER
Vascular DISORDER
Artherosclerosis
Fibromuscular dysplasia
Lacunar Infarction
Drug abuse
LDL
Hipertensi Kerusakann Monosit:
Radikal bebas Endotel pembuluh Limfosit
diabetes darah Menempel
Pada endotel
Yang rusak
Polyarteritis Nodosa
Granulomatosa angitis
Syphilitic arteritis
AIDS
GIANT CELL ARTERITIS
Inflamasi
menstimulasi platelet
adhesi dan agregasi
menyebabkan
kerusakan thrombosis
dan distal emboli
SLE
Vasculopathymultiple
Dihubungkan dengan
microinfarctionspembuluh
terjadinya vasculopathy
darah
Polyarteritis Nodosa
Vasculitis segmental
di arteri kecil dan
mediumgangguan
organiskemia
organ
Granulomatous
angitis
Penyakit idiopathic
Inflamasi -
penyumbatan
arteri dan vena-
iskemia pada organ
Syphillis Arteritis
Pada penetrasi
5 tahun setelah
medium di
infeksi primer
pembuluh darah
siffilis dan
otak punctate
infeksi pada
areainfark
meningen
pada otak
AIDS
Diasosiasikan Seperti :
Meningkatkan
dengan infeksi toxoplasmosis
insidensi terjadi
opurtinisitik dari dan cryptococcal
TIA
AIDS meningitis
Fibromuscular dysplasia
Autosomal dominant
disorder
Timbulnya pengecilan
dan fragmentasi dari
Berefek pada arteri
pembuluh darah
besar di anak dan
jaringan fibrous dan
dewasa
hyperplasia muscular
pada tunica media
Diseksi pada artery carotis dan vetebra
Terutama yang
memperdarahi
ganglia basalis,
thalamus, dan ponds
DRUG
Amphetamine vasculitis -
Cocaine,hydrochloride, dan
necrosis pada dinding
alkaloid secara IVinfektif
pembuluh darahintracerebral
endocarditisemboli stroke
hemoragic
Migraine
Migraine
dengan aura
dapat
menimbulkan
stroke
iskemia
Cardiac disorder
Mural Thrombus
Aritmia
Endocarditis
Pardoxic embolus
Merupakan komplikasi
dari MCI dan
cardiomyopathy
Biasanya terjadi 1
minggu setelah terjadi
MCI
Rheumatic Heart Disease
Thrombocytosis
Polisitemia
Leukositosis
Thrombositosis
Dikaitkan dengan
mylopoliferative,neoplasma,
dan infeksi
Deformitas
eritrositpenurunan tekanan
oksigen pada darahanemia
hemolyticiskemia pada
otak
Leukositosis
perjalanan
klinisnya Progressing stroke atau Stroke in
evolution
Completed stroke
Patofisiologi SNH
Trombus/
embolus, kelainan P aliran Kompensasi/ Iskemik
jantung, kelainan kolateralisasi
darah
darah ke otak luas
Pembuluh darah
Oklusi
Iskemia
Hipoksia
Na & K influk
Retensi cairan
Oedem serebral
Gg.kesadaran, kejang fokal, hemiplegia,
defek medan penglihatan, afasia
Buta mendadak (amaurosis fugaks), afasia, hemiparesis
a. Karotis kontralateral
Anamnesis
PF
PP
Diagnosis SNH
Tanda vital
Status generalis
Status neurologis
Kesadaran GCS
Pemeriksaan saraf-saraf otak
Pemeriksaan motorik dan sensorik
Refleks fisiologis dan patologis
SARAF KRANIALIS
Ptosis
N.III,IV,VI Diplopia
DISATRIA
N.IX,X
SARAF KRANIALIS
Deviasi lidah
N.XII
MOTORIK
Atrofi otot
Kelemahan otot
Terbatasnya ROM
REFLEKS FISIOLOGIS DAN PATOLOGIS
Hiperefleks
R.Fisiologis
Tidak
R.Patologis
ditemukan
Pemeriksaan Penunjang
Gambaran Laboratorium
Menunjukkan faktor resiko stroke seperti polisitemia, trombositosis,
trombositopenia, dan leukemia). Kemungkinan penyakit lain anemia.
Pemeriksaan kimia darah, mengeliminasi kelainan yang memiliki gejala
seperti stroke (hipoglikemia, hiponatremia) atau menunjukkan
penyakit yang diderita pasien saat ini (diabetes, gangguan ginjal).
Pemeriksaan koagulasi untuk terapi trombolitik dan antikoagulan
Biomarker jantung, hubungan antara stroke dengan penyakit jantung
koroner.
Gambaran Radiologi
CT scan kepala non kontras
Membedakan stroke hemoragik dan stroke non hemoragik
Menentukan distribusi anatomi dari stroke
mengeliminasi kemungkinan adanya kelainan lain yang gejalahnya mirip dengan
stroke (hematoma, neoplasma, abses)
Tanda lain terjadinya stroke non hemoragik : adanya insular ribbon sign,
hiperdense MCA (oklusi MCA), asimetris sulkus, dan hilangnya perberdaan gray-
white matter
MR angiografi (MRA)
mengidentifikasi lesi vaskuler dan oklusi lebih awal pada stroke akut
memerlukan biaya yang tidak sedikit, waktu pemeriksaan yang agak panjang
+ + + Perdarahan
+ _ _ Perdarahan
_ + _ Perdarahan
_ _ + Iskemik
_ _ _ Iskemik
Skor gajah mada
Penatalaksanaan (fase akut: 7-10 hari)
umum khusus
Neuroprotektan
Terapi pada cerberovaskular disease
Kondisi Antipl Anticoagula Thrombolytic Endarterectomy
atelet nt
Stroke in evolution - + - -
Completed stroke
Cardiac source + + - -
Extracranial carotid source + + + +
Intracranial or vertbrobasilar
soucrce
Penatalaksanaan
I.Penatalaksanaan Umum di Ruang Gawat Darurat
Stabilisasi Hemodinamik
Berikan cairan kristaloid atau koloid intravena, hindari pemberian cairan
hipotonik seperti glukosa.
Dianjurkan pemasangan CVC (Central Venous Catheter), dengan tujuan
untuk memantau kecukupan cairan dan sebagai sarana untuk memasukkan
cairan dan nutrisi..
Optimalisasi tekanan darah
Pemantauan jantung harus dilakukan selama 24 jam pertama.
Pengendalian Peninggian Tekanan Intrakranial (TIK)
EKG
III.Penatalaksanaan Khusus Stroke Iskemik
Pemberian r-TPA
R-tpa (Recombinant tissue
plasminogen ad)
Pada serangan stroke<3jam
0,9 mg/kg.BB maksimal 90 mg
III.Penatalaksanaan Khusus Stroke Iskemik
ANTI KOAGULAN
Diberikan pada onset serangan 3-6 jam
Contoh obat: Heparin,Warfarin,enoxheparin
(Lovenox)
Aristra 2,5 mg/day
Enoxheparin 20 mg/day IV
Warfarin Hari I:8 mg/day, hari II: 6mg/day Po
Heparin 5000 unit inj/8-12 jam dalam 7-10 hari
Antitrombosit
Pemberian pada 6 jam pasca serangan stroke
Aspirin dengan dosis awal 325 mg
Jika alergi terhadap aspirin atau telah mengkonsumsi
aspirin dalam jangka waktu lama, dapat diberikan
klopidogrel 75 mg/hari.
Dipyridamole 25mg/200 mg PO, ticlodipine 250 mg PO
2x1
Neuroprotektor
citicolin masih memberikan manfaat pada stroke akut.
Dosis awal citicolin diberikan 2x1000mg i.v. diberikan
selama 3 hari dilanjutkan dosis 2x1000mg p.o. selama
3 minggu.
FISIOTERAPI
Aktif
Pasif
PASIF
Dilakukan sedini mungkin
Latihan Duduk
Bersandar setengah duduk& duduk sendii
Latihan Berdiri
Latihan Jalan
Merambat dengan bantuan sendiri
Prognosis
Penderita lainnya mengalami kelumpuhan fisik dan mental dan tidak mampu
bergerak, berbicara atau makan secara normal.
Sudoyo, Aru WW dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V.
2010. Jakarta: Pusat Penerbit Ilm u Penyakit Dalam.
TERIMA
KASIH
Anamnesis
Tanggal 26 January 2017 Pukul 08.00 WIB
Identitas Pasien
Nama : Tn.HSN
Jenis kelamin :L
Umur : 62 tahun
Alamat : Kampung baru no.35
Status : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Keluhan Utama
Pasien datang ke UGD RSUD kota Bekasi mengeluh tubuh sisi kanan
lemas satu hari SMRS. Lemas mulai dirasakan pasien pada pagi hari
ketika bangun tidur. Keluhan lemas dirasakan pada tangan dan kaki
pasien,keluhan dirasakan terus menerus. Pasien tidak memberikan
apapun untuk mengurangi keluhanya. Pasien juga mengeluh
kesulitan mengucapkan huruf R.Keluhan dirasakan kurang lebih 1
hari SMRS. Tidak ada keluhan kesemutan atau baal pada anggota
gerak. nyeri kepala , kejang, demam, mual dan muntah disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E : 4 V : 5 M : 6 = 15
Tanda-tanda vital
TD : 140/80 mmHg
N : 62x/ menit
RR : 18x/menit
Suhu : 36c
Status
Generalis
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sclera
ikterik -/-, Reflex pupil +/+, pupil bulat,
isokor
Hidung :Deviasi septum nasi -/-, Secret -
/- Epistaksis -/-, Pernapasan cuping hidung (-)
Mulut : Sianosis (-), Bibir kering (-),
Stomatitis (-), Lidah kotor (-)
Lanjutan. . .
Ptosis : - -
Gerakan Bola Mata
Atas : baik / baik
Bawah : baik / baik
Medial : baik / baik
Pupil : bulat, isokor, ODS (3-3) mm
Refleks cahaya langsung : + / +
Refleks cahaya tidak langsung : + / +
Akomodasi : baik / baik
N.IV (Trokhlearis) Kanan Kiri
Gerakan mata ke medial bawah : baik / baik
N.XII (Hipoglosus)
Sikap lidah : letak ditengah
Atropi otot lidah : (-)
Tremor lidah : (-)
Devasi lidah : (+) kekanan
Artikulasi : Tidak Bisa mengucapkan huruf R
Fasikulasi lidah : (-)
Motorik
Pemeriksaan Penunjang
GDS : 97 mg/dL Total protein : 6,24 g/dL
Ureum : 29 mg/dL Albumin : 4,032 g/dL
Kreatinin : 0,7 mg/dL Globulin : 2,55 mg/dL
Asam urat : 8,0 mg/dL (H) SGOT : 17 u/L
Kolesterol total : 178 mg/dL SGPT : 10 u/L
Trigliserid : 97 mg/dL
Bilirubin total : 0,7 mg/dL
Bilirubin direk : 0,29 mg/dL
Bilirubin indirek : 0,41 mg/dL
Kesan:
Terdapat gambaran lesi
hipodens pada hemisfer otak
sinistra infark serebri
Diagnosis
EDUKASI
Edukasi kepada keluarga mengenai penyakit pasien
Modifikasi gaya hidup (kontrol makan dan olahraga)
FU (26 JANUARY 2017)