Asfiksia Neonatorum
Alveoli paru janin dalam uterus berisi cairan paru. Pada saat lahir dan bayi
mengambil napas pertama, udara memasuki alveoli paru dan cairan paru
diabsorbsi oleh jaringan paru. Pada napas kedua dan berikutnya, udara
yang masuk alveoli bertambah banyak dan cairan paru diabsorbsi sehingga
kemudian seluruh alveoli berisi udara yang mengandung oksigen. Aliran
darah paru meningkat secara dramatis. Hal ini disebabkan ekspansi paru
yang membutuhkan tekanan puncak inspirasi dan tekanan akhir ekspirasi
yang lebih tinggi.
Ekspansi paru dan peningkatan tekanan oksigen alveoli, ke duanya,
menyebabkan penurunan resistensi vaskuler paru dan peningkatan aliran
darah paru setelah lahir. Aliran intrakardial dan vaskuler paru dan
peningkatan aliran darah paru setelah lahir. Aliran intrakardial dan
ekstrakardial mulai beralih arah yang kemudian diikuti penutupan duktus
arteriosus. Kegagalan penurunan resistensi vaskuler paru menyebabkan
hipertensi pulmonal persisten pada BBL (Pesisten Pulmonary
Hypertension of the Neonate), dengan aliran darah paru yang inadekuat
dan hipoksemia relative. Ekspansi paru yang inadekuat menyebabkan
gagal napas.
Faktor risiko
I. Identitas Pasien
MR No. : 00.07.32.99
Nama : By.Ny.Y
Tanggal lahir : 8 Januari 2016
Umur : 1 hari
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan :-
Masuk RS tanggal : 8 januari 2016
Keluar tanggal : 18 Januari 2016
Anamnesis
Keluhan Utama :
Bayi tidak menangis
Keluhan tambahan :
Gerakan tidak aktif, tonus otot lemah
Riwayat Penyakit Sekarang
Tanda 0 1 2 Jumlah
nilai
Frekuensi □○ Tidak ada □○ < 100 ■● > 100
jantung
Usha □○ Tidak ada ■● Lambat □○ Menangis
bernapas kuat
Refleks ■○ Tidak □● Gerakan aktif □○ Reaksi 3/6
bereaksi melawan
Tonus otot ■○ Lumpuh □● Ekstremitas □○ Gerakan
fleksi sedikit aktif
Warna ■○ Biru/pucat □● Tubuh □○ Kemerahan
kemerahan, tangan
dan kaki biru
APGAR: 3/6
Lahir tidak langsung menangis, sianosis (+), lemah
(+), pernapasan cuping hidung (+), retraksi (+)
Kisah Resusitasi:
Pembersihan jalan napas
Perangsangan
Pemberian O2 dengan tekanan tidak langsung
Pengawasan selama perawatan A: Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan
S: merintih, gerakan tidak ada, sianosis (+), ikterik (- Asfiksia berat neonates
), meconium (-) P: IVFD D10% 11 tpm mikro
O: Keadaan umum: menangis merintih, gerakan Cendofenikol 2 tetes OD/OS
tidak ada Vit K inj 1 mg/0,5mL
Frekuensi napas: 68x/menit
Frekuensi nadi: 120x/menit
Suhu: 35,7”C axilla
Kepala: normocephali 33 cm, kaput suksadenum
(-)
Wajah: simetris
Mata: glaucoma kongenital -/-
Telinga: normotia, sekret -/-, low set ear -/-
Hidung: pernapasan cuping hidung +/+, atresia
koana bilateral(-)
Mulut: sianosis sirkumoral (-)
Leher: tidak ada pembesaran KGB
Thorax: Inspeksi: pergerakan dinding dada
simetris kanan kiri, retraksi dinding dada +/+
Palpasi: fraktur klavikula (-), iktus kordis teraba
Perkusi: tidak dilakukan
Auskultasi: bunyi napas dasar bronkovesikuler, laju
jantung 120x/menit
Abdomen: Inspeksi: tampak datar
Auskultasi: bising usus + 4x/menit
Perkusi: Timpani
Palpasi: supel, turgor baik, tidak ada pembesaran
lien dan hepar
Genitalia: hipospadia
Ekstremitas: CRT<2”. Akral hangat, edem –
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit Dada
berat Paru
Kesadaran : Komposmentis Inspeksi : Pergerakan dinding dada kanan dan kiri
Tekanan darah :- simetris Retraksi intercostal (+)
Denyut Nadi : 150 x/menit Palpasi : sulit dinilai
Frekwensi Pernafasan : 64x/menit Perkusi : tidak dilakukan
(reguler,) Auskultasi : Bunyi napas dasar
Suhu tubuh : 36 oC (aksila) bronkovesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Data Antropoemetri Abdomen
- Berat Badan : Inspeksi : Perut tampak datar
2800gr Auskultasi : Bising usus (+) 4x/menit
- Tinggi Badan : 46 cm Palpasi : supel
Kepala Perkusi : Hipertimpani
Kepala : kaput suksadenum (-), sefal Kulit : sianosis (+)
hematom (-), normocephali Ekstremitas : akral hangat, sianosis(+),
Rambut : Hitam, distribusi merata, capillary refill time <2 detik
tidak mudah dicabut
Mata : Perdarahan
konjungtiva (-)
Telinga : Normotia, liang telinga
lapang +/+, serumen -/-,
sekret -/-
Hidung : pernafasan cuping hidung
(+)
Leher : Retraksi suprasternal (+)
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Tanggal 8-01-2016
Jenis Pemeriksaan
Hemoglobin 13,6 g/dl
Leukosit 20,8 ribu/ul
Eritrosit 3,74 juta/mL
Trombosit 215 ribu/ul
Hematokrit 40,5 %
MCV 108,2/fL
MCH 36,4 pg
MCHC 33,6 g/dL
Basophil 0%
Eosinofil 0%
Batang 4%
Segmen 43%
Limfosit 49%
Monosit 4%
Golongan darah A
Rhesus +
IT Ratio 0,14
GDS 45 mg/dL
CRP Kuantitatif <5 mg/L
Diagnosa Kerja
NCB – SMK + Asfiksia Neonatorum
Penatalaksanaan
Rawat inap
O2 2 LPM
Diet : puasa
IVFD : D10 11 tpm (mikro) Pemberian cairan menurut
AAP 2010: 10mL/kgBB
MM :
Inj Ceftatidim 2x140mg
VII. PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia ad bonam
Ad Fungsionam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam
Follow up
9 Januari 2016
Follow up 10 Januari 2016
Folow up 11 Januari 2016
Folllow up 12 Januari 2016
Follow up 13 Januari 2016