Anda di halaman 1dari 42

DISKUSI TOPIK

MENINGITIS VIRAL
Eko Prayoga 1110103000059

O Nama : Ny. JW
O TTL : Banyumas, 07/02/1982
O Usia : 32 tahun
O Agama : Islam
O Alamat : Jl. Swadaya Kp. Poncol Kab.
Depok
O Pendidikan : Tamat Akademi
O Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
O Perkawinan : Kawin
O No. RM : 01320755
Anamnesis
O Keluhan Utama
Pasien mengeluh sakit kepala
bertambah berat sejak 1 hari SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang

O Pasien mengeluh sakit kepala bertambah berat sejak 1


hari SMRS. Pasien mengatakan sakit kepala dirasakan
timbul 2 bulan SMRS.
O Sakit kepala dirasakan pasien timbul secara mendadak
di bagian belakang kepala, terkadang menjalar sampai
kebagian atas kepala.
O sakit kepala seperti ditusuk-tusuk dan diikat dengan tali
kencang.
O sakit kepala hilang timbul, menghilang sedikit dengan
istirahat kemudian timbul lagi.
O sakit kepala bertambah berat dengan aktivitas dan saat
pasien sedang mual. Saat sedang sakit kepala pasien
mengaku berjalan sempoyongan.
O
O merasa mual dan perut terasa kembung,
O nafsu makan menurun dan berat badan menurun 3-4
kilo dalam 1 bulan terakhir.
O Pasien merasa meriang hingga menggigil saat malam
hari dan seringkali keluar keringat dingin namun
mereda keesokan paginya.
O Pasien mengaku pandangan buram dan melihat warna
hijau.
O Saat nyeri kepala pasien juga merasakan dada terasa
berat dan sesak.
O Batuk, muntah dan kejang disangkal oleh pasien.
Gangguan penciuman, telinga berdenging, gangguan
menelan, dan bicara pelo tidak dikeluhkan pasien.
O Pasien tidak merasa kebas maupun kesemutan. Pasien
tidak mengalami gangguan berkemih maupun buang
air besar.
Riwayat Penyakit Dahulu
O Pasien pernah mengalami keluhan yang sama
saat tahun 2009 dan 2011. Riwayat stroke,
dislipidemia, diabetes melitus, penyakit jantung
dan alergi disangkal oleh pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga
O Orang tua pasien memiliki riwayat hipertensi.
Riwayat diabetes mellitus dan alergi dalam
keluarga disangkal.
Riwayat Sosial dan Kebiasaan
O Pasien makan tidak teratur dan nafsu makan
menurun. Konsumsi alkohol, merokok dan
penggunaan narkoba disangkal. Pasien jarang
berolahraga. Riwayat hubungan seks bebas
disangkal.
O Pemeriksaan Fisik
O Status Generalis
O Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
O Kesadaran : compos mentis
O Tanda Vital
O Tekanan darah : kanan : 100/70 mmHg, kiri :
100/70 mmHg
O Nadi : 80x/menit, regular, kuat angkat, isi
cukup
O Napas : 20x/menit, reguler
O Suhu : 36,5 oC
O Berat badan : 58 kg
O Tinggi badan : 160 cm
O BMI : 22,65 kg/m2 (normal)
Mata
O Inspeksi :
O alis mata cukup, warna hitam, enoftalmus (-)/
(-), eksoftalmus(-)/(-), nistagmus (-)/(-), ptosis
(-)/(-), lagoftalmus (-)/(-), edema palpebra (-)/
(-), bulu mata lentik, Konjungtiva Anemis(-)/(-),
Sklera Ikterik (-)/(-), sekret (-)/(-), tampak
berair, pterigium (-)/(-), ulkus kornea (-)/(-),
pupil isokor dengan diameter 3 mm/3 mm, RCL
(+)/(+), RCTL (+)/(+), kekeruhan lensa (-)/(-),
arkus senilis (-)/(-)
O Palpasi : tekanan bola mata secara manual
normal

O Telinga,Hidung,Tenggorokan
O Hidung :
- Inspeksi : Deformitas (-), kavum nasi lapang, sekret (-)/(-), deviasi septum (-)/(-),
edema (-)/(-)
- Palpasi : nyeri tekan pada sinus maksilaris (-)/(-), etmoidalis(-)/(-), frontalis(-)/(-)
Telinga :
O Inspeksi :
O Preaurikuler : hiperemis (-)/(-), abses (-)/(-), massa (-)/(-), scar (-)/(-)
O Aurikuler : normotia, hiperemis (-)/(-), cauli flower (-)/(-), pseudokista (-)/(-)
O Postaurikuler : hiperemis (-)/(-), abses (-)/(-), massa (-)/(-), scar (-)/(-)
O Liang telinga : lapang, serumen (-)/(-), Ottorhea (-)/(-)

O Tenggorokan dan Rongga mulut :


O Inspeksi :
O Bucal : warna normal, ulkus (-)
O Lidah : pergerakan simetris, massa (-)
O Palatum mole dan uvula simetris pada keadaan diam dan bergerak, arkus faring
simetris, penonjolan (-)
O Tonsil : T1/T1, kripta (-)/(-), detritus(-)/(-), membran (-)/(-)
O Dinding anterior faring licin, hiperemis (-)
O Dinding posterior faring licin, hiperemis (-), Post nasal drip (-)
O Pursed lips breathing(-), karies gigi (-), Kandidiasis oral (+)

O Leher
O Inspeksi : bentuk simetris, warna normal,
penonjolan vena jugularis (-), tumor (-),
retraksi suprasternal (-), tidak tampak
perbesaran KGB
O Palpasi : pulsasi arteri carotis normal,
perbesaran thyroid (-), posisi trakea ditengah,
KGB tidak teraba membesar
O Auskultasi : bruit (-),
O Tekanan vena jugularis tidak meningkat
O
O Thoraks Depan
O Inspeksi : Penggunaan otot bantuan nafas (-)/(-), Retraksi sela
iga (-/-), bentuk dada normal, barrel chest (-), pectus
carinatum (-)/(-), pectus ekskavatum (-)/(-), pelebaran sela iga
(-)/(-), tumor (-)/(-), scar (-), emfisema subkutis (-)/(-),
pergerakan kedua paru simetris statis dan dinamis, pola
pernapasan normal.
O Palpasi : massa (-)/(-), emfisema subkutis(-)/(-), ekspansi dada
simetris, vocal fremitus melemah di paru kanan, pelebaran
sela iga (-)/(-)
O Perkusi :
O Redup di paru kanan dan sonor di paru kiri
O Batas paru hati : pada garis midklavikula kanan sela iga 6,
peranjakan hati sebesar 2 jari
O Batas paru lambung : pada garis aksilaris anterior kiri sela iga
8
O Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+ melemah /+), wheezing
(-/-), ronki (-/-)
O Thoraks Belakang
O Inspeksi : Penggunaan otot bantuan nafas (-)/(-), Retraksi sela iga (-/-),
pelebaran sela iga (-)/(-), tumor (-)/(-), emfisema subkutis (-)/(-),
Pergerakan kedua paru simetris statis dan dinamis, pola pernapas
normal, scar (-), luka operasi (-), massa (-), gibus (-), kelainan tulang
belakang (-)
O Palpasi : massa (-)/(-), emfisema subkutis(-)/(-), ekspansi dada
simetris,vocal fremitus melemah di paru kanan.
O Perkusi : redup di paru kanan dan sonor di paru kiri
O Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+ melemah /+), wheezing (-/-),
ronki (-/-)

O Jantung
O Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terihat
O Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba 2 jari medial dari linea
midklavikulasinistra ICS V, thrill (-), heaving (-), lifting (-), tapping (-)
O Perkusi : batas jantung kanan pada ICS IV 1 jari medial linea
parasternal dekstra, batas jantung kiri pada ICS V 2 jari medial linea
midklavikula sinistra. Pinggang jantung ICS II linea parasternalis
sinistra
O Auskultasi : BJ I-II reguler normal, murmur (-), gallop (-)
O Abdomen
O Inspeksi : massa (-),striae (-), scar (-), bekas
operasi (-)
O Auskultasi : BU (+) normal
O Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium (-),
massa (-)
O Hepar dan lien tidak teraba
O Ginjal : Ballotemen (-)/(-)
O Perkusi : timpani, shifting dullnes (-)
O Ekstremitas
O Akral teraba hangat, sianosis (-), CRT < 3 detik,
edema (-)/(-), jari tabuh (-),deformitas (-).
O PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
O GCS E4M6V5 Kesadaran Compos Mentis
O Rangsang Selaput Otak
O Kanan Kiri
O Kaku Kuduk: (+)
O Laseque :> 70 > 70
O Kernig : > 135 >135
O Brudzinski I : (-) (-)
O Brudzinski II :(-) (-)
O
O Saraf-saraf Kranialis
O N. I : Baik
O
O N.II : RCL kanan (+) /kiri (+) RCTL kanan (+)/ kiri (+)
O Pemeriksaan lapang pandang dan visus kasar tidak
dilakukan

O N. III, IV, VI Kanan Kiri


O Kedudukan Bola Mata : Ortoposisi Ortoposisi
O Pergerakan Bola Mata
O Ke Nasal : Baik Baik
O Ke Temporal : Baik Tidak sampai ke kantus
O Ke Nasal Atas : Baik Baik
O Ke Nasal Bawah : Baik Baik
O Ke Temporal Atas : Baik Baik
O Ke Temporal Bawah : Baik Baik
O Eksopthalmus : (-) (-)
O Nistagmus : (-) (-)
O Pupil : Isokhor Isokhor
O Bentuk : Bulat, 3mm Bulat, 3mm
O Refleks Cahaya Langsung:(+) (+)
O Refleks Cahaya Konsensual : (+) (+)
O Akomodasi : Normal Normal
O Konvergensi : ` (-) (-)
O Kesan : Parese N.III m.Rectus medialis bilateral
dan parese N.VI sinistra
O N. V
O Kanan Kiri
O Cabang Motorik: Baik Baik
O Cabang Sensorik
O Optahalmik : Baik Baik
O Maxilla : Baik Baik
O Mandibularis : Baik Baik
O
O N. VII Kanan Kiri
O Motorik
O M.Frontalis : Baik Baik
O M.Orbicularis oculi : Baik Baik
M.Buccinator : Baik Baik
O M.Orbicularis oris : Baik Baik
O Pengecap Lidah : Baik Baik
O N. VIII
O Vestibular
O Vertigo : (-)
O Nistagmus : (-)
O Cochlear
O Tuli Konduktif : Tidak dilakukan
O Tuli Perspeptif : Tidak dilakukan
O N. IX, X
O Motorik : Baik
O Sensorik : TVD
O Uvula : letak di tengah

O N. XI Kanan Kiri
O Mengangkat bahu : Kepala ikut terangkat kepala ikut terangkat
O Menoleh : normal normal

O N. XII
O Pergerakan Lidah : simetris
O Atrofi : (-)
O Fasikulasi : (-)
O Tremor : (-)
O Sistem Motorik :
O Kekuatan otot : 5555 5555
5555 5555
O Gerakan Involunter
O Tremor : (-)
O Chorea : (-)
O Atetose : (-)
O Mioklonik : (-)
O Tics : (-)
O Trofik : eutrofi
O Tonus : Normotonus
O Sistem Sensorik
O Proprioseptif : Baik
O Eksteroseptif : Baik
O Fungsi Cerebellar dan Koordinasi
O Ataxia : tidak dilakukan
O Tes Rhomberg : Tidak dilakukan
O Disdiadokinesia : TVD
O Jari-Jari : baik
O Jari-Hidung : baik
O Tumit-Lutut : baik
O Rebound Pheomenon : (-)
O Hipotoni : (-)
O Fungsi Luhur
O Astereognosia : (-)
O Apraksia : (-)
O Afasia : (-)

O Fungsi Otonom
O Miksi : baik
O Defekasi : Baik
O Sekresi Keringat : Baik
O Refleks-refleks Fisiologis
O Kanan Kiri
O Kornea : (+) (+)
O Bisep : (+2) (+2)
O Trisep: (+2) (+2)
O Patella : (+2) (+2)
O Refleks-refleks Patologis
O Kanan Kiri
O Hoffman Tromner : (-) (-)
O Babinsky : (-) (-)
O Chaddock : (-) (-)
O Gordon : (-) (-)
O Gonda : (-) (-)
O Schaeffer : (-) (-)
O Klonus Lutut : (-) (-)
O Klonus Tumit : (-) (-)
O Keadaan Psikis
O Intelegensia : Baik
O Tanda regresi : (-)
O Demensia : (-)
Pemeriksaan Penunjang
URINALISA Hasil Nilai Rujukan
Urobilinogen 0.2 <1
Albumin Negatif Negatif
Berat Jenis 1.025 1.005-1.030
Bilirubin Negatif Negatif
Keton +2 <2
Nitrit Negatif Negatif
pH 6.0 4.8 7.0
Leukosit Negatif Negatif
Darah/ Hb Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
SEDIMEN URIN
Epitel + +
Leukosit 01 01
Eritrosit 01 01
Silinder Negatif Negatif
Kristal Negatif Negatif
Bakteri Negatif Negatif
Foto Toraks
Foto Toraks
O Kekerasan : cukup
O Posisi : simetris
O Tulang dan jaringan lunak : normal
O Diafragma : melengkung normal dextra dan
sinistra
O Sudut costofrenikus : lancip dextra dan sinistra
O Paru : infiltrat pada lapang tengah dan bawah
paru sinistra dan dextra, peningkatan corakan
bronkovaskuler, hilus dalam batas normal.
O Jantung : CTR < 50%
CT-SCAN
CT-SCAN
O CT scan kepala tanpa kontras, potongan aksial dengan rekkostruksi
koronal dan sagital, tebal irisan 5 dan 10 mm dengan hasil:
O - Sulci serebri lobus parietal sedikit menyempit
O - Fisural Sylvii dan sisterna ambiens tidak menyempit
O - Sistem ventrikel normal dan simetris
O - Tidak tampak lesi patologis intra parenkimal
O - Tampak penyangatan ringan yang mengisi sulci lobus parietooksipital
bilateral dan fisura sylvii bilateral pasca pemberian kontras.
O - Tidak tampak pergeseran garis tengah
O - Tamak kalsifikasi basal ganglia bilateral
O - Cerebellum dan pons baik
O - Sinus paranasal visualisasi bersih
O - Air cell mastoid keduanya cerah
O - Tulang kepala baik
O Kesan:
O - Edema cerebri ringan disertai penyangatan sulci lobus parieto oksipital
bilateral observasi meningitis dengan edema serebri ringan
O - Tidak tampak infark ataupun perdarahan intraparenkimal.
RESUME
O Pasien datang dengan keluhan sakit kepala memberat
1 minggu SMRS. Sakit kepala seperti di tusuk-tusuk
dan diikat di bagian belakang kepala sejak 2 bulan
SMRS. Keluhan disertai dengan mual, muntah,
pandangan buram (+). Pasien mengeluh penurunan
nafsu makan dan BB menurun 3-5 kg dalam 1 bulan.
O Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien CM, tampak
sakit sedang, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80
x/menit, pernapasan 18 x/menit, suhu 36.7o C. GCS
E4M6V4, kaku kuduk (+). Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan hiperkolesterolemia,
neutrofilia, dan limfositosis.
Diagnosis
O Diagonis neurologis
O Diagnosis klinis : cephalgia, TRM (+),
dispepsia
O Diagnosis etiologis : Infeksi virus
O Diagnosis topis : Meningen
O Diagnosis Kerja
O Meningitis viral
O Pneumonia dd/ TB paru
Tata laksana
O Medika Mentosa :
O - Acyclovir 3 x 500 mg IV
O - Dexametason 3 x 1 amp
O - Ranitidine 2 x 1 amp
O - Ceftriaxone 2 x 22 gr iv
O - Paracetamol 3 x 500 mg
O
O Non medikamentosa
O Tirah baring & Posisikan kepala 300
O Asupan nutrisi cukup
O Rencana pemeriksaan
O Pemeriksaan hematologi lengkap
O Lumbal Pungsi :
O - Analisa cairan LCS: leukosit, eritrosit, glukosa,
protein,
O - Uji BTA
O - kultur MO (Gram), PCR

O Prognosis

O Ad Vitam : dubia at bonam


O Ad Fungsionam : dubia at bonam
O Ad Sanationam : dubia at bonam
Meningitis

O Meningitis merupakan peradangan dari


meningen yang menyebabkan terjadinya gejala
perangsangan meningen seperti sakit kepala,
kaku kuduk, fotofobia disertai peningkatan
jumlah leukosit pada liquor cerebrospinal (LCS).
O Berdasarkan durasi dari gejalanya, meningitis
dapat dibagi menjadi akut dan kronik.
Meningitis akut memberikan manifestasi klinis
dalam rentang jam hingga beberapa hari,
sedangkan meningitis kronik memiliki onset
dan durasi berminggu-minggu hingga berbulan-
bulan.
Klasifikasi
O Meningitis juga dapat dibagi berdasarkan
etiologinya.
O Meningitis bakterial akut merujuk kepada bakteri
sebagai penyebabnya. Meningitis jenis ini memiliki
onset gejala meningeal dan pleositosis yang
bersifat akut.
O Penyebabnya antara lain Streptococcus
pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus
influenzae. Jamur dan parasit juga dapat
menyebabkan meningitis seperti Cryptococcus,
Histoplasma, dan amoeba
Klasifikasi
O Meningitis aseptik merupakan sebutan umum
yang menunjukkan respon selular nonpiogenik
yang disebabkan oleh agen etiologi yang
berbeda-beda. Penderita biasanya
menunjukkan gejala meningeal akut, demam,
pleositosis LCS yang didominasi oleh limfosit.
O Setelah beberapa pemeriksaan laboratorium,
didapatkan peyebab dari meningitis aseptik ini
kebanyakan berasal dari virus, di antaranya
Enterovirus dan Herpes Simplex Virus
Klasifikasi
O Meningitis viral merupakan inflamasi dari
leptomeningen sebagai manifestasi dari
infeksi SSP. Istilah viral digunakan karena
merupakan agen penyebab, dan penggunaan
meningitis saja mengimplikasikan tidak
terlibatnya parenkim otak dan medula spinalis.
O Namun, patogen virus dapat menyebabkan
kombinasi dari infeksi yaitu
meningoencephalitis atau meningomielitis.
Manifestasi Klinis
Riwayat Penyakit
O Kebanyakan pasien melaporkan demam, sakit kepala, iritabilitasm
nausea, muntah, kaku leher, atau kelelahan dalam 18-36 jam
sebelumnya.
O Nyeri kepala hampir selalu ada dan seringkali dilaporkan dengan
intensitas yang berat. Bagaimanapun, deskripsi klasik dari sakit
kepala terburuk dari hidup saya, ditujukan kepada perdarahan sub
arachnoid aneurisma, adalah tidak biasa
O Gejala konstitusional lain adalah muntah, diare, batuk dan mialgia
yang timbul pada lebih 50% pasien.
O Riwayat kenaikan temperature timbul pada 76-100% pasien yang
dating untuk mendapatkan perjatian medis. Pola yang sering
adalah demam dengan derajat rendah pada tahap prodromal dan
kenaikan temperature yang lebih tinggi pada saat terdapat tanda
neurologis.
Manifestasi Klinis
O Penemuan fisik umum pada meningitis viral adalah sering
untuk semua agen penyebab, tetapi beberapa virus
mempinyai manifestasi klinis unik yang dapat membantu
pendekatan diagnostic yang terfokus.
O Pembelajaran klasik mengajarkan bahwa trias meningitis
meliputi demam, rigiditas nuchal, dan perubahan status
mental, meskipun tidak semua pasien mempunyai gejala ini,
dan nyeri kepala hamper selalu timbul. Pemeriksaan
menunjukkan tidak ada deficit neurologis fokal pada
kebanyakan kasus.
O Demam lebih sering (80-100% cases) dan biasanya
bervariasi antara 38C and 40C.
O Rigiditas nuchal atau tanda lain dari iritasi meningea (tanda
Brudzinski atau Kernig) dapat terlihat lebih pada setengah
pasien tetapi secara umum kurang berat dibandingkan
dengan meningitis bakterial.
CSF
Tatalaksana
O Agen Antiemetik: Agen ini digunakan dengan luas untuk mencegah mual dan
muntah.
O Ondansetron (Zofran) Antagonis selektif 5-HT3-receptor yang menghentikan
serotonin di perifer dan sentral, Mempunyai efikasi pada pasien yang tidak
berespon baikterhadap anti emetik lain. Dewasa: 4-8 mg IV q8h/q12h.
Pediatrik: 0.1 mg/kg IV lambat maximum 4 mg/dosis; dapat diulang q12h
O Droperidol (Inapsine): Agen neuroleptik yang mengurangi muntah dengan
menghentikan stimulasi dopamine dari zona pemicu kemoreseptor. Juga
mempunyai kandungan antipsikotik dan sedative. Dewasa: 2.5-5 mg IV/IM q4-
6 prn. Pediatrik: 6 bulan: 0.05-0.06 mg/kg/dose IV/IM q4-6 prn

O Agen Antiviral: Terapi anti enteroviral masih dibawah investigasi untuk


meningitis viral dan dapat segera tersedia. Regimen anti HIV dan anti
tuberculosis tidak dibicarakan disini, tetapi sebaiknya digunakan jika infeksi
ini dengan kuat mendukung secara klinis atau telah dikonfirmasi dengan
pengujian. Terapi empiris dapat dihentikan ketika penyebab meningitis viral
telah tegak dan meningitis bakterial telah disingkirkan
O Acyclovir (Zovirax): Untuk diberikan secepatnya ketika diagnosis herpetic
meningoencephalitis dicurigai. Menghambat aktivitas untuk kedua HSV-1 and
HSV-2. Dewasa: 30 mg/kg/d IV dibagi q8h for 10-14 hari. Pediatrik: 30 mg/kg/d
IV dibagi q8h untuk 10 hari.

Anda mungkin juga menyukai