Anda di halaman 1dari 9

BAB 3

TEORI PENAKSIRAN
Seringkali seseorang dituntut untuk membuat dugaan
yang rasional dalam kondisi yang penuh
ketidakpastian tanpa informasi yang lengkap.

Agar dugaan yang dilakukan dapat menghasilkan suatu


dugaan yang baik, maka mereka harus menguasai
konsep pendugaan secara statistik
Kriteria taksiran (pendugaan) yang baik
1.Tidak bias (Unbiasedness),
Artinya statistik sampel yang digunakan sebagai penduga
harus sama atau mendekati parameter populasi penduga
2. Efisiensi (Efficiency),
Artinya statistik sampel memiliki deviasi standar yang kecil
3. Konsistensi (Consistency),
Artinya jika ukuran sampel meningkat maka statistik sampel akan
semakin mendekati parameter populasinya.
4. Kecukupan (Sufficiency),
Artinya suatu taksiran dikatakan memiliki kecukupan jika taksiran
tersebut dapat memberikan informasi yang cukup mengenai sifat
populasinya.
Ada dua jenis taksiran (pendugaan)
yang dilakukan terhadap populasi

1. Pendugaan titik (Point Estimation)

2. Pendugaan interval (Interval Estimation)


Penaksiran Titik (Point Estimation)
Penaksiran titik mengandung pengertian bahwa
suatu parameter (misal ) akan ditaksir hanya
dengan menggunakan satu bilangan saja
(misalnya dengan X).
Penaksiran titik sering mengalami kekeliruan,
sehingga probabilitas suatu penaksiran titik
tersebut tepat adalah sangat kecil atau
mendekati nol.
Sehingga penaksiran titik jarang digunakan.
Penaksiran Interval (Interval
Estimation)
Penaksiran interval merupakan interval nilai (range)
yang nilai parameter populasi berada di dalamnya.
Tujuan membuat penaksiran interval adalah
mengurangi kesalahan penaksiran.
Penaksiran interval memiliki batas-batas tertentu
sehingga penaksiran akan berada di antaranya.
Batas-batas tersebut adalah batas bawah taksiran
(lower limit estimate) yang merupakan nilai taksiran
parameter populasi terendah dan batas atas taksiran
(upper limit estimate) merupakan nilai taksiran
parameter populasi tertinggi..
Batas-batas dalam penaksiran dengan interval harus ditunjang
dengan adanya derajat keyakinan/kepastian yang biasanya
dinyatakan dengan prosentase.
Derajat keyakinan tersebut disebut dengan Confidence
Coefficient
Besarnya derajat keyakinan = 1 -
= tingkat kesalahan duga
misalnya:
derajat keyakinan 90% maka = 10%
derajat keyakinan 95% maka = 5%.
Sedangkan batas-batasnya dinamakan Confidence
Interval.
Penaksiran interval dibedakan menjadi 2 yaitu:

1.Penaksiran rata-rata untuk data yang bersifat kontinu


2.Penaksiran proporsi untuk data yang bersifat diskrit

Anda mungkin juga menyukai