0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan4 halaman
Dokumen ini memberikan informasi tentang klasifikasi dan karakteristik tumbuhan lumut jenis anthoceros. Anthoceros termasuk divisi bryophyta, kelas anthocerotopsida, bangsa anthocerotales, suku anthocerotaceae, dan marga anthoceros. Jenisnya tersebar luas dan tumbuh di habitat tanah lembab atau batuan basah, seperti tebing sungai. Perkecambahannya dimulai dari spora yang menyatu dengan air lalu membelah menjadi filamen
Deskripsi Asli:
ppt anthoceros
Judul Asli
Ppt Anthoceros Dan Perkecambahan Spora Marchantia Fix.
Dokumen ini memberikan informasi tentang klasifikasi dan karakteristik tumbuhan lumut jenis anthoceros. Anthoceros termasuk divisi bryophyta, kelas anthocerotopsida, bangsa anthocerotales, suku anthocerotaceae, dan marga anthoceros. Jenisnya tersebar luas dan tumbuh di habitat tanah lembab atau batuan basah, seperti tebing sungai. Perkecambahannya dimulai dari spora yang menyatu dengan air lalu membelah menjadi filamen
Dokumen ini memberikan informasi tentang klasifikasi dan karakteristik tumbuhan lumut jenis anthoceros. Anthoceros termasuk divisi bryophyta, kelas anthocerotopsida, bangsa anthocerotales, suku anthocerotaceae, dan marga anthoceros. Jenisnya tersebar luas dan tumbuh di habitat tanah lembab atau batuan basah, seperti tebing sungai. Perkecambahannya dimulai dari spora yang menyatu dengan air lalu membelah menjadi filamen
DIVISI : BRYOPHYTA KELAS : ANTHOCEROTOPSIDA BANGSA : ANTHOCEROTALES SUKU : ANTHOCEROTACEAE MARGA : ANTHOCEROS Distribusi dan Habitat
Tumbuhan lumut ini penyeberannya kosmopolitan. Habitatnya
tanah liat yang lembab atau batu-batuan yang sangat lembab dan teduh. Biasanya tumbuh di tebing-tebing jalan gunung, tebing sungai, atau di pinggir kolam. Jenis yang di temukan lebih dari 200 spesies di antaranya A. Himalayensis (perinial : tumbuh terus sepanjang tahun), dan A. Erechus (bersifat annual : tumbuh hanya pada musim tertentu). Perkecambahan marchantia Spora yang jatuh di tempat yang kering akan mengalami dormansi dan dapat tetap hidup sampai kurang lebih 9 tahaun. Bila jatuh di tempat yang lembab spora akan menyerap air dan mengembang. Terbentuk kloroplas di dalam sitoplasma. Tidak terbentuk tabung perkecambahan. Sitoplasma membelah berulang kali sehingga terbentuk fila pendek yang tersususn dari beberapa sel, pada sel-sel tepi terbentuk takik, selanjutnya berlangsung pertumbuhan talus secara dikotomis. Gambar perkecambahan spora