SUMATERA
OLEH :
UTARA
AFRIADMA AULIA PERDANA
AYU DITANIA
EVAN TRIONALDI
FRANKY JOSUA
RATIF DWILANA
VIDO JULIAN
OUTLINE
PENDAHULUAN
GEOLOGI REGIONAL CEKUNGAN SUMATERA
UTARA
STRATIGRAFI CEKUNGAN SUMATERA UTARA
TEKTONOSTRATIGRAFI CEKUNGAN
SUMATERA UTARA
POTENSI GEOLOGI CEKUNGAN SUMATERA
UTARA
PENDAHULUAN
Cekungan Sumatera Bagian Utara /North Sumatera
Basin telah lama dikenali sebagai salah satu cekungan
yang banyak menghasilkan hidrokarbon di Indonesia.
Penemuan hidrokarbon onshore pertama kali di
cekungan ini terjadi pada tahun 1885 (Clifton) dan
selanjutnya eksplorasi onshore maupun offshore
dilakukan setelahnya sampai sekarang (Fitriandi,
2006). Secara regional, Subcekungan Pase A North di
Sumatera Utara termasuk dalam bagian Cekungan
Sumatera Bagian Utara.
Gambar 1. Fisiografi Cekungan Sumatera Utara (Pertamina, 2000).
GEOLOGI REGIONAL CEKUNGAN
SUMATERA UTARA
Gambar 2 Peta dan Penampang cekungan Sumatra bagian utara (Simadjuntak dan
Barber, 1996 dalam Satyana 2008)
Cekungan Sumatra Utara merupakan backarc basin yang
memiliki orientasi baratlaut- tenggara, mengikuti sistem
Cekungan Neogen. Cekungan ini yang terbentuk akibat
tumbukan Lempeng India-Australia dengan Lempeng Eurasia.
LEGENDA
: Subcekungan
Aceh
: Subcekungan
Aru
: Subcekungan
Langkat
Gambar 3. Subcekungan Sumatra Utara yang mengikuti sistem Cekungan Paleogene Sumatra
(Darman dan Sidi, 2000).
Gambar 4. Elemen tektonik regional dari Cekungan Sumatera Bagian Utara
dengan kelurusan dominan berarah U-S dan BL-T (Anonim)
STRATIGRAFI CEKUNGAN SUMATERA
UTARA
F.Juluray
F.Seurel eu
a F.Keutapan
g
F.Baon
g F.Belu
mai
F.Brauksa
h F.Bamp
F.Parap o
at
F.Tamp
ur
Late Syn-
b. Fase Early syn-rift rift
(Eosen Akhir-Oligosen).
(Miosen Tengah-Resend).
Gambar 7 Tektonostratigrafi Cekungan Sumatra Utara (Darman dan Sidi,
2000 modifikasi Barber, Crow, dan Milsom, 2005)
A. Fase Pre-rift
Sedimen Tersier yang paling awal terendapkan pada Pulau Sumatra
merupakan sedimen endapan laut dangkal pada batas kontinen (Shallow
water continental margint sedimen).
Gambar 9. Struktur horst-graben yang merupakan produk konvergensi Benua India dengan Lempeng Euarasia (Davies, 1984 dalam
Satyana, 2008)
C. Fase Late Syn-rift
Pada saat Oligosen Akhir, tektonik regime pada Cekungan Sumatra
Utara mulai berubah. Subsiden regional akibat fase sagging terjadi
pada saat itu. Pada saat yang bersamaan, sistem busur Sumatra mulai
terbentuk sehingga mulailah dikenal dengan terminologi cekungan
depan busur, cekungan belakang busur, dan busur magmatik. Busur
magmatik yang terbentuk ialah Bukit Barisan yang memiliki orientasi
baratlaut-tenggara.
D. Fase Syn-orogenic
Pada saat Miosen tengah, sagging yang terjadi pada Cekungan Sumatra
Utara mulai melambat. Bukit Barisan pada fase ini uplift dan muncul
kembali sehingga menjadi sumber sedimen penting pada Cekungan
Sumatra Utara. Pada Miosen Akhir hingga Plio-Pleistosen, proses
tektonik kompresi mulai mendominasi pada Cekungan Sumatra Utara.
Proses kompresi ini disebabkan oleh adanya aktifitas Sesar Sumatra
dan pemekaran Laut Andaman (Asikin, 2009).
POTENSI GEOLOGI CEKUNGAN SUMATERA
UTARA
Gambar 10. Struktur Sumatera Basin Utara dan ekstensi utara ke dalam Mergui Sub-basin, yang memperlihatkan
posisi horst dan graben struktur dan lokasi minyak (abu-abu)dan ladang gas (hitam).
B. PANAS BUMI
Energi panas Bumi (GEOTHERMAL) adalah energi yang diekstraksi dari panas yang
tersimpan di dalam Bumi. Energi panas Bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di
dalam Bumi yang terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas
matahari yang diserap oleh permukaan Bumi.
http://
www.galuhpratiwi.my.id/2016/04/cekungan-pase-north-sumatera-utara.
html
http
://planethijau123.blogspot.co.id/2015/11/sumber-daya-geologi-pulau-s
umatera.html
digilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-fanjijuand-22660-3-2010ta-2.pdf
digilib.unila.ac.id/114/11/Bab%20II.pdf