Anda di halaman 1dari 78

SKENARIO 4

THE STONE PRODUCER

BATU SALURAN KEMIH

ELISABETH NATALIA BALOK NAHAK


1461050154
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Pendekatan klinis kolik renal
2. Etiologi dan faktor predisposisi BSK
3. Patofisiologi dan manifestasi klinis BSK
4. Jenis- jenis BSK dan mekanisme pembentukan
BSK
5. Diagnosis BSK :
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
6. Pentalaksanaan BSK
Faktor predisposisi : MIND MAPPING
1. Umur 55 tahun
2. Pekerjaan (sopir)
Statis urine
3. Jenis kelamin : laki- laki
Nyeri bertambah
4. Kebiasaan menahan kencing
BATU DI GINJAL parah saat pagi
5. Iklim dan temperatur
6. pH
OBSTRUKSI OLEH Pada kaliks
N. Splanknicus BATU
dan pielum
nyeri di CVA kiri
Peradangan mukosa
Trauma mukosa saluran kemih =>
pengeluaran PMN Radiologi :
urine berwarna
merah Staghorn stone
Urinalisis :
leukosituria
Hematuria
RENAL COLIC
Renal kolik adalah

rasa sakit parah di punggung


bawah yang menjalar ke
pangkal paha, skrotum, dan
labia yang paling sering
disebabkan oleh batu ginjal
(renal kalkulus) yang melewati
ureter atau oleh penyumbatan
di saluran kemih lainnya

berkaitan dengan mual,


muntah, demam, gelisah, nyeri
tumpul, sering buang air kecil,
dan hematuria.
PENDEKATAN KLINIS RENAL COLIC
Nyeri CVA nyeri pinggang
Di bawah costae 12 di atas pelvis
Tanda masalah ginjal : distensi dari ureter dan
kapsula ginjal
Vertebrae (spinal nerve) : hernia
1. Pielonefritis
Adalah inflamasi pad ginjal,yang biasanya
disebakan oleh infeksi bakteri yang menyebar pada
saluran urinarius.
Pielo : pelvis + calyces
Nefritis : nefron
1. Pyelonephritis
Persamaan :
Nyeri CVA
Retensi urin hidrnefrosis dan hidroureter
Pielonefritis refluks vesicoureter
Urolitiasis obstruksi pada ureter
Demam
Mual muntal
Pielonefritis : rangsangan pada Cemoreseptor Trigger
Zone
Urolitiasis : stimulus of ganglion celiac
1. Pyelonephritis
Perbedaan :
Nyeri pada daerah suprapubic perutpinggang
bawah
Dari ISK bawah: disuria, piuria and bakteriuria, nitrit
and leukosit esterase (+)
Biasanya pada wanita
Frekuensi dan urgensi dari urin
2. Herniated Nucleus Pulposus (HNP)
HNP ~ herniasi pada diskus spinal
Seiring berlanjut usia:
komponen proteoglican dan air akan berkurang
anulus kaku/tidak lentur menonjol
akhirnya robek herniasi nukleus pulposus
Faktor resiko:
Perokok
Berat Badan: over weight
Pekerjaan: sopir truk, terjun payung
Genetik
2. Herniated Nucleus Pulposus (HNP)
Persamaan
Nyeri pinggang
Compressed L5 inguinal posterolateral
2. Herniated Nucleus Pulposus (HNP)
Perbedaan :
Demam, mual muntah (-)
Nyeri tergantung nervus spinal yang terjepit
Servikal : C5-6, C6-7 nyeri leher dan bahu menyebar ke
lengan
Lumbal : L4-5, L5-S1 Pinggang- panggul - lutut sampai
telapak kaki

Karakteristik nyeri:
Tajam dan hebat
Seperti electric shock
Salah posisi duduk, batuk.
Mati rasa dan kelemahan dari otot
3. KOLESISTITIS
adalah peradangan pada kandung empedu atau
saluran empedu disebabkan / terjadi bersamaan
dengan batu empedu.

Trauma mukosa kandung empedu oleh batu


fospolipase : lesitin lisolesitin peradangan
tambah berat

Gambaran klinis :
- Nausea dan muntah
- Suhu 38 38,5 C
- Tanda tanda peritonitis kanan atas
- Murphys sign
- Ikterus
- Nyeri kuadran kanan atas menjalar ke
bahu, punggung, pinggang => nyeri kolik 12
4. Urolithiasis
Urolitiasis : adanya batu pada saluran urinarius
yang menyebabkan obstruksi, kemudian
menimbulkan nyeri.
Penyebab umum:
Faktor predisposisi
Stasis urin dan supersaturasi
Penurunan inhibitor kritalisasi
Urolithiasis (BSK)
Berdasarkan letak batu:

Nephrolithiasis
Ureterolithiasis
Vesicolithiasis
Urethrolithiasis
ETIOLOGI BSK
Pre- renal : peningkatan reabsorbsi kalsium di
usus, kelainan metabolik (kadar asam urat
tinggi), dehidrasi.
Renal : pH urin terlalu asam
Post renal : ISK, gangguan aliran urin (statis
urin), gangguan pda lokasi anatomis
penyempitan saluran kemih.
Lokasi batu di penyempitan ureter
FAKTOR RESIKO BSK

Faktor Intrinsik : Faktor Ekstrinsik :


Herediter / keturunan minuman bersoda dan air
Umur (30-50 tahun) mineral
Jenis kelamin ( pria 3x > kurangnya asupan cairan
wanita ) (dehidrasi)
kebiasaan menahan BAK
jenis pekerjaan
Faktor iklim dan cuaca
diet
lama duduk
stres => hipertensi
kadar kolesterol
kegemukan
kebiasaan olahraga
Umur Jenis Kelamin Faktor Keturunan
Paling banyak pada Pria lebih beresiko dengan Kelainan
rentang umur 30 50 perbandingan 3:1 dengan metabolisme
F
tahun wanita
A
Terjadi penurunan Struktur anatomi uretra pria
K
fungsi ginjal lebih panjang dibanding wanita (
T memungkinkan substansi
O pembentuk batu mengendap).
R Wanita memiliki hormon
estrogen yang mampu
I mencegah agregasi garam
N kalsium
T Secara alamiah urin pria
R mengandung lebih banyak
I kalsium sedangkan urin wanita
N banyak mengandung sitrat
S (inhibitor)
I Hormon testosteron pada laki
K meningkatkan produksi oksalat
endogen di hati.
Geografi / Iklim cuaca Jumlah air yang Diet/pola makan
diminum
F Biasanya tinggi di Semakin sedikit air Kelebihan protein
A daerah yang kadar yang diminum maka dapat menyebabkan
K kalsium dalam airnya akan semakin besar menurunnya kadar
T tinggi kemungkinan sitrat sebagai
O
Temperatur yang seseorang terkena inhibitor
R
tinggi akan urolitihiasis pembentukan batu
E meningkatkan saluran kemih
K keringat dan meningkatkan resiko
S meningkatkan terbentuknya batu
T konsentrasi air kemih saluran kemih
R
I Jenis pekerjaan Kebiasaan menahan buang air
N
S kemih
I Kejadian urolithiasis tinggi Menahan buang air kemih
K
pada orang yang banyak dapat membuat urin statis
duduk dalam melakukan memungkinkan
pekerjaannya pembentukan kristal
PATOFISIOLOGI

NEXT
BATU DI GINAL

< 5 mm OBSTRUKSI OLEH > 5 mm


BATU

Didorong oleh gerakan Tidak dapat turun oleh


peristaltik pelvis gerakan peristaltik

Turun ke ureter obstruksi - Retensi urin


pelvicoureteri

Peregangan kapsula
P.Intraluminal
ginjal

Spasme otot HIDRONEFROSIS

Regangan di ureter
NYERI INTERMITEN
Nyeri/kolik ureter
Obstruksi akibat Nyeri menjalar ke
batu inguinal

Peregangan n. subcostalis, n.
kapsula renalis ilioinguinalis dan n.
hidronefrosis genitofemoralis

Spasme otot Trunchus


pelvis renalis simpaticus

Saraf aferen
Nyeri ketok CVA +
Pleksus renalis

Gerakan Rangsangan regang


aktif (impuls)
peristaltik di NYERI ALIH
Obstruksi Batu Bila Pengendapan
Turun ke ureter
< 5 mm dan agregasi

Merobek Batu bergesekan Batu bertambah


lamina propria dengan mukosa ureter besar

Trauma/lesi Hematuria
Media baik untuk
Obstruksi batu Retensi urin perkembangbiakan
bakteri

Sitokin dan Makrofag


kemokin (IL1, IL 6) mediator proinflamasi Infeksi
(pirogen endogen)
Hipotalamus
Prostaglandin (PGe2
dan as. Arachidonat)
Resiko urosepsis
Menaikkan set Bradikinin vasodilatasi
point BP
Bakterimia dan syok
septik

LANJUT KE NEXT SLIDE


(mediator stimulasi sintesis
hematopoietic
proinflamasi) neutrofil &
growth factor
TNF , IL-1 pembebasan neutrofil

Beberapa keluar ke urine


leukositosis perifer
leukosituria
Obstruksi batu Impuls ke saraf
Nyeri kolik aferen nyeri alih

Rangsangan
Mual dan muntah
ganglion celiaca
Teori pembentukan batu
Supersaturasi
kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urin
Matriks
mukopolisakarida dan mukoprotein A mempermudah agregasi dan
kristalisasi
Tidak adanya inhibitor
peptid fosfat, pirofosfat, polifosfat, sitrat
Epitaksi
Kristal menempel dengan kristal lain = batu campuran
kristal kalsium oksalat + kristal asam urat
Infeksi
Batu infeksi : batu struvit
Perubahan pH urin solubilitas substansi dalam urin.
Urin asam : sistin, santin, asam dan garam urat,
Urin alkali : garam-garam fosfat
Patogenesis terbentuknya batu
Bertambah
nukleasi besar
agregasi retensi
JENIS- JENIS BATU SALURAN KEMIH
Batu kalsium

Batu struvit

Batu asam urat

Batu sistin
Batu kalsium
Hiperkalsiuri
Batu Kalsium Hiperoksaluri
Hiperurikosuria
Hipositraturia
Hipomagnesia
Batu kalsium
Kira-kira 80-85% kejadian

Terjadi akibat :

kenaikan kadar kalsium dalam urin,


kenaikan kadar asam urat dalam urin,
naiknya kadar oksalat dan menurunnya sitrat dalam urin (Stoller,
2008)

Hiperkalsiuria paling sering ditemukan

Kalsium yang didapat dari makanan diserap sebanyak


30-40% di usus halus dan 10% diserap di usus besar.
Batu Kalsium Batu Kalsium
Whewellite Weddlite
Batu struvit
Batu struvit dikenal juga dengan batu infeksi
karena terbentuknya batu ini disebabkan oleh
adanya infeksi saluran kemih
Batu struvit
Dibentuk dari magnesium, ammonium dan fosfat
Nama struvite berasal dari diplomat dan ilmuwan Rusia H.C.G von Struve
Bakteri akan memecah urin dan memfasilitasi pembentukan batu.
Mikroorganisme yang memecah urea dan dapat menyebabkan batu struvite
adalah
Proteus,
Pseudomonas,
Providencia,
Klebsiella,
Staphylococci, dan
Mycoplasma
Kadar amonia yang tinggi dari organisme-organisme tersebut
mengakibatkan alkalinisasi pH urin sampai 7,2 sehingga kristal MAP akan
mengendap (Stoller, 2008).
Batu asam urat
Factor yang menyebabkan terbentuknya batu asam urat adalah:
1. Urin yang terlalu asam yang dapat disebabkan oleh makanan yang
banyak mengandung purine, peminum alcohol.
2. Volume urin yang jumlahnya sedikit (<2 liter perhari) atau dehidrasi.
3. Hiperurikosuri
Batu asam urat
Batu asam urat merupakan jenis batu yang lazim ditemukan
pada pria
Pasien dengan gout, penyakit proliferatif, penurunan berat
badan yang cepat serta riwayat penggunaan obat-obat
sitotoksik memiliki insiden yang tinggi pada batu asam urat
Tidak seluruh pasien dengan batu asam urat mengalami
hiperurisemia. Naiknya kadar asam urat dalam urin dipicu oleh
kurangnya cairan dan konsumsi purin yang berlebihan
faktor pencetus : PH urin rendah, volume urin rendah,
hyperuricosturia
Batu asam urat dapat dihasilkan secara kongenital, didapat,
atau idiopatik
Batu sistin
Sistin adalah jenis asam amino yang merupakan komponen
yang penyusun otot, syaraf, dan bagian-bagian lain tubuh.
Meskipun jarang terjadi, batu sistin dapat terbentuk jika
terlalu banyak sistin menumpuk dalam urin
Batu xanthine
Batu xanthine terjadi karena
kondisi hederiter hal ini terjadi karena defisiensi
oksidasi xathine.
DIAGNOSIS DARI BSK
ANAMNESIS BSK
Identitas :
sopir laki-laki, 55 tahun
Keluhan utama :
nyeri regio CVA menjalar ke inguinal
urin berwarna merah
Memperberat :
bertambah nyeri ketika pagi hari
PEMERIKSAAN FISIK BSK

Inspeksi
(Pasien terlihat gelisah, PEMERIKSAAN Auskultasi
tidak nyaman karena FISIK
rasa nyeri)

PEMERIKSAAN FISIK

Palpasi Perkusi
Ginjal teraba pada sisi yang nyeri -> (Nyeri ketok pada daerah
hidronefrosis (ballotement +) CVA (Murphys kidney
Perabaan suprapubic didapatkan bulging punch).
dan nyeri tekan Retensi urin.
Gambaran Hasil Pemeriksaan Fisik
Perkusi CVA
Palpasi Ballotement Ginjal
PEMERIKSAAN PENUNJANG

L
A
B
O
R
A
T
O
R
I
U
M
PEMERIKSAAN PENUNJANG

L
A
B
O
R
A
T
O
R
I
U
M
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan lab
a. Urinalisa :
warna mungkin kuning, coklat gelap, berdarah; secara umum
menunjukkan adanya kristal (sistin, asam urat, kalsium oksalat),
serpihan, mineral, bakteri.
b. Urine (24 jam) :
kreatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat atau sistin mungkin
meningkat.
c. Kultur urine :
mungkin menunjukkan ISK (Staphilococcus aureus, proteus,
klebseila, pseudomonas).
d. BUN/kreatinin serum dan urine :
abnormal (tinggi pada serum/rendah pada urine) sekunder tingginya
batu obstruktif pada ginjal menyebabkan iskemia/nekrosis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

2. Radiologi
Foto polos abdomen
PEMERIKSAAN PENUNJANG

IVP ( intravenous pyelogram)


PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Pemeriksaan BNO (Bulk/Blass
Nier Overszicht)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

CT- scan
PENATALAKSANAAN BSK
Pencegahan

- Dehidrasi
minum air Diet
secukupnya mengurangi
kadar zat
- Produksi urine komponen batu
2-3 liter/hari

Pemberian
Medika Aktivitas harian
mentosa (tabel yang cukup
5.2)
Medikamentosa

Bedah
- Laparoskopi ESWL
- terbuka

Endourelogi
Untuk mengurangi nyeri
Medikamentosa Memperlancar aliran
urine (Diuretikum
Mendorong batu keluar
dari saluran kemih
(Minum air)
ESWL (Extracopreal
Shockwave Lithotripsy)

Batu dipecah fragmen-


fragmen kecil sehingga muda
dikelurkan melalui saluran kemih

Memecah batu , tanpa melalui


tindakan invasif dan tanpa
pembiusan
Memecah batu
Endourologi Mengeluarkan dari saluran
kemih menggunakan alat*

o Alat melalui Uretra atau insisi


kecil pada kulit
o Proses pemecahan batu
*PCNL mekanik, dengan
menggunakan energi hidraulik,
energi gelombang suara, atau
enersi laser

*Uretero
skopi
Indikasi melakukan PCNL :
o Batu Straghon, batu ginjal ( >
Precutaneus Nephro Lithotomy 3cm), batu sistin
(PCNL) o Kegagalan ESWL dan
uretroscpy
o Batu pada ginjal hasil
transplatasi
Penatalakasanaan Ureteroscopy (URS)
batu ureter
tengan dan distal

URS efektif yaitu, 98-99%


pada batu ureter distal, 51-
97% pada batu mid ureter,
dan 58-88% pada batu ureter
atas.

URS memiliki komplikasi


abrasi mukosa, peforasi
ureter, dan striktur ureter

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40022/3/Chapter%20II.pdf
Bedah terbuka
Pielolitotomi atau Nefrotomi mengambil batu di saluran
ginjal

Ureterolitotomi mengambil batu di ureter

Uretrolitotomi mengambil batu di uretra

Vesikolitotomi mengambil batu di vesica urinaria


PENATALAKSANAAN BSK
PENATALAKSANAAN BATU SALURAN
KEMIH

Konservatif
Spesifik

http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234
56789/40022/3/Chapter%20II.pdf
Konsevatif
1. Konsumsi cairan min. 8-10 gelas/hari.
2. Kurangi konsumsi protein hewani 0,8-
1,0/kgBB/hari.
3. Diet rendah Na 2-3 gram/hari.
4. Pencegahan dengan tidak mengkonsumsi obat
calcitrol, suplemen kalsium, diuretic kuat.
5. Hindari makanan yang mengandung oksalat
tinggi seperti; batang bayam, coklat, kacang-
kacangan.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234
56789/40022/3/Chapter%20II.pdf
Batu Kalsium
Spesifik
Batu Asam Urat

Batu Sistin

http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234
56789/40022/3/Chapter%20II.pdf
Batu Kalsium
AH (absorptive Hiperoksalouria primer:
hypercalcuria) tipe 1: Pyridoxine 100-800
Diuretik tiazid 25-30 mg mg/hari
AH (absorptive Hipositraturia:
hypercalcuria) tipe 2: Kalsium sitrat
Retriksi diet kalsium 600 Jus lemon + 2liter air
mg/hari
AH (absorptive
hypercalcuria) tipe 3:
Orthophospte
Hiperkalsiuria:
Tiazid
http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234
56789/40022/3/Chapter%20II.pdf
Batu Asam Urat
Konservatif dan Obat-obatan harus seimbang
Acetazolimade 250-500 mg (pada malam hari)
Allupurinol
Suplementasi kalsium sitrat

http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234
56789/40022/3/Chapter%20II.pdf
Batu Sistin
Meningkatkan konsumsi cairan
Kalsium sitrat atau sodium bikarbonat
Tiopronin 250 mg/hari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234
56789/40022/3/Chapter%20II.pdf
Edukasi Pasien
Minum banyak 3-4 lt/ hari
Diet rendah oksalat,
Hindari : coklat, teh, cola, beer, asparagus, vit. C dosis
tinggi, kacang, bayam
Diet rendah asam urat :
Hindari : ekstrak daging, daging unggas, jeroan.
Aktivitas dan mobilisasi
Jaga kebersihan genitalia
Amati & catat gejala kekambuhan, anjurkan buat
saringan untuk urine.
Urinalisa
KOMPLIKASI BSK
Obstruksi
saluran kemih

Batu besar dan


Retensi urin
kasar

Menekan saraf
Iritasi jaringan
perifer
GFR menurun

GFR menurun Nyeri pinggang Hematuria

GFR menurun
Anemia

GAGAL GINJAL
KRONIK NEXT SLIDE
GAGAL GINJAL Sekresi protein 1.
KRONIK terganggu

Sindrom uremia

Gang. Urokrom
Perpospatemia Keseimbangan tertimbun di
asam basa kulit
Produksi asam
Pruritus
naik Perubahan
warna kulit
Gangguan Asam lambung
integritas kulit naik
Kuning
Iritasi
Nausea,
lambung
vomitus
Infeksi perdarahan
Resiko gang.
nutrisi Hematemesis
Gastritis Melena Anemia
2.
GAGAL GINJAL Sekresi eritropoetin
KRONIK menurun

Produksi Hb menurun

oksiHb menurun

Suplai oksigen turun

Gangguan perfusi
jaringan Intoleransi aktivitas

Perfusi ke otak
berkurang

Syok

Kematian
GAGAL GINJAL Volume CES Tekanan Vol.
Retensi Na intertisial
KRONIK meningkat kapiler naik
naik
Beban
3. Payah Hipertofi jantung Preload naik Edema
jantung kiri Venrikel Kiri bertambah

COP turun
Bendungan
Aliran darah
Suplai oksigen atrium kiri
ginjal turun Suplai oksigen
turun naik
ke otak turun
Aktivasi Tekanan vena
RAAS Metabolisme
pulmonalis
anaerob Syncope
Retensi Na
Tekanan kapiler
dan air naik Timbunan
paru naik
asam laktat
Kelebihan Edema
volume Fatigue
paru
cairan Nyeri sendi
Intoleransi Gang. Pertukaran
aktivitas gas
DAFTAR PUSTAKA

Sylvia A Price, Lorraine M Wilson. 2003.Patofisiologi konsep


klinis proses-proses penyakit edisi 6 volume 1. Jakarta :
Penerbit Buku kedokteran EGC.
Basuki B Purnomo. 2003. Dasar-Dasar Urologi. Malang :
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40022/3/Ch
apter%20II.pdf
Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Evaluation and Medical
Management of Urinary Lithiasis. Pearl, M. 46:1331
DAFTAR PUSTAKA

Alatas,Husein.2002.Buku Ajar Nefrologi Anak


ed.2. Jakarta:FK.UI
Purnomo,Basuki B. 2000.Dasar-Dasar Urologi .
Jakarta : CV. Sagung Seto
Ganiswara, 1995, Farmakologi Dan Terapi edisi
V, UI, Jakarta
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta
Kedokteran Edisi Ketiga. FKUI. Jakarta
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai