Karakteristik nyeri:
Tajam dan hebat
Seperti electric shock
Salah posisi duduk, batuk.
Mati rasa dan kelemahan dari otot
3. KOLESISTITIS
adalah peradangan pada kandung empedu atau
saluran empedu disebabkan / terjadi bersamaan
dengan batu empedu.
Gambaran klinis :
- Nausea dan muntah
- Suhu 38 38,5 C
- Tanda tanda peritonitis kanan atas
- Murphys sign
- Ikterus
- Nyeri kuadran kanan atas menjalar ke
bahu, punggung, pinggang => nyeri kolik 12
4. Urolithiasis
Urolitiasis : adanya batu pada saluran urinarius
yang menyebabkan obstruksi, kemudian
menimbulkan nyeri.
Penyebab umum:
Faktor predisposisi
Stasis urin dan supersaturasi
Penurunan inhibitor kritalisasi
Urolithiasis (BSK)
Berdasarkan letak batu:
Nephrolithiasis
Ureterolithiasis
Vesicolithiasis
Urethrolithiasis
ETIOLOGI BSK
Pre- renal : peningkatan reabsorbsi kalsium di
usus, kelainan metabolik (kadar asam urat
tinggi), dehidrasi.
Renal : pH urin terlalu asam
Post renal : ISK, gangguan aliran urin (statis
urin), gangguan pda lokasi anatomis
penyempitan saluran kemih.
Lokasi batu di penyempitan ureter
FAKTOR RESIKO BSK
NEXT
BATU DI GINAL
Peregangan kapsula
P.Intraluminal
ginjal
Regangan di ureter
NYERI INTERMITEN
Nyeri/kolik ureter
Obstruksi akibat Nyeri menjalar ke
batu inguinal
Peregangan n. subcostalis, n.
kapsula renalis ilioinguinalis dan n.
hidronefrosis genitofemoralis
Saraf aferen
Nyeri ketok CVA +
Pleksus renalis
Trauma/lesi Hematuria
Media baik untuk
Obstruksi batu Retensi urin perkembangbiakan
bakteri
Rangsangan
Mual dan muntah
ganglion celiaca
Teori pembentukan batu
Supersaturasi
kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urin
Matriks
mukopolisakarida dan mukoprotein A mempermudah agregasi dan
kristalisasi
Tidak adanya inhibitor
peptid fosfat, pirofosfat, polifosfat, sitrat
Epitaksi
Kristal menempel dengan kristal lain = batu campuran
kristal kalsium oksalat + kristal asam urat
Infeksi
Batu infeksi : batu struvit
Perubahan pH urin solubilitas substansi dalam urin.
Urin asam : sistin, santin, asam dan garam urat,
Urin alkali : garam-garam fosfat
Patogenesis terbentuknya batu
Bertambah
nukleasi besar
agregasi retensi
JENIS- JENIS BATU SALURAN KEMIH
Batu kalsium
Batu struvit
Batu sistin
Batu kalsium
Hiperkalsiuri
Batu Kalsium Hiperoksaluri
Hiperurikosuria
Hipositraturia
Hipomagnesia
Batu kalsium
Kira-kira 80-85% kejadian
Terjadi akibat :
Inspeksi
(Pasien terlihat gelisah, PEMERIKSAAN Auskultasi
tidak nyaman karena FISIK
rasa nyeri)
PEMERIKSAAN FISIK
Palpasi Perkusi
Ginjal teraba pada sisi yang nyeri -> (Nyeri ketok pada daerah
hidronefrosis (ballotement +) CVA (Murphys kidney
Perabaan suprapubic didapatkan bulging punch).
dan nyeri tekan Retensi urin.
Gambaran Hasil Pemeriksaan Fisik
Perkusi CVA
Palpasi Ballotement Ginjal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
L
A
B
O
R
A
T
O
R
I
U
M
PEMERIKSAAN PENUNJANG
L
A
B
O
R
A
T
O
R
I
U
M
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan lab
a. Urinalisa :
warna mungkin kuning, coklat gelap, berdarah; secara umum
menunjukkan adanya kristal (sistin, asam urat, kalsium oksalat),
serpihan, mineral, bakteri.
b. Urine (24 jam) :
kreatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat atau sistin mungkin
meningkat.
c. Kultur urine :
mungkin menunjukkan ISK (Staphilococcus aureus, proteus,
klebseila, pseudomonas).
d. BUN/kreatinin serum dan urine :
abnormal (tinggi pada serum/rendah pada urine) sekunder tingginya
batu obstruktif pada ginjal menyebabkan iskemia/nekrosis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Radiologi
Foto polos abdomen
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Pemeriksaan BNO (Bulk/Blass
Nier Overszicht)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT- scan
PENATALAKSANAAN BSK
Pencegahan
- Dehidrasi
minum air Diet
secukupnya mengurangi
kadar zat
- Produksi urine komponen batu
2-3 liter/hari
Pemberian
Medika Aktivitas harian
mentosa (tabel yang cukup
5.2)
Medikamentosa
Bedah
- Laparoskopi ESWL
- terbuka
Endourelogi
Untuk mengurangi nyeri
Medikamentosa Memperlancar aliran
urine (Diuretikum
Mendorong batu keluar
dari saluran kemih
(Minum air)
ESWL (Extracopreal
Shockwave Lithotripsy)
*Uretero
skopi
Indikasi melakukan PCNL :
o Batu Straghon, batu ginjal ( >
Precutaneus Nephro Lithotomy 3cm), batu sistin
(PCNL) o Kegagalan ESWL dan
uretroscpy
o Batu pada ginjal hasil
transplatasi
Penatalakasanaan Ureteroscopy (URS)
batu ureter
tengan dan distal
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40022/3/Chapter%20II.pdf
Bedah terbuka
Pielolitotomi atau Nefrotomi mengambil batu di saluran
ginjal
Konservatif
Spesifik
http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234
56789/40022/3/Chapter%20II.pdf
Konsevatif
1. Konsumsi cairan min. 8-10 gelas/hari.
2. Kurangi konsumsi protein hewani 0,8-
1,0/kgBB/hari.
3. Diet rendah Na 2-3 gram/hari.
4. Pencegahan dengan tidak mengkonsumsi obat
calcitrol, suplemen kalsium, diuretic kuat.
5. Hindari makanan yang mengandung oksalat
tinggi seperti; batang bayam, coklat, kacang-
kacangan.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234
56789/40022/3/Chapter%20II.pdf
Batu Kalsium
Spesifik
Batu Asam Urat
Batu Sistin
http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234
56789/40022/3/Chapter%20II.pdf
Batu Kalsium
AH (absorptive Hiperoksalouria primer:
hypercalcuria) tipe 1: Pyridoxine 100-800
Diuretik tiazid 25-30 mg mg/hari
AH (absorptive Hipositraturia:
hypercalcuria) tipe 2: Kalsium sitrat
Retriksi diet kalsium 600 Jus lemon + 2liter air
mg/hari
AH (absorptive
hypercalcuria) tipe 3:
Orthophospte
Hiperkalsiuria:
Tiazid
http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234
56789/40022/3/Chapter%20II.pdf
Batu Asam Urat
Konservatif dan Obat-obatan harus seimbang
Acetazolimade 250-500 mg (pada malam hari)
Allupurinol
Suplementasi kalsium sitrat
http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234
56789/40022/3/Chapter%20II.pdf
Batu Sistin
Meningkatkan konsumsi cairan
Kalsium sitrat atau sodium bikarbonat
Tiopronin 250 mg/hari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234
56789/40022/3/Chapter%20II.pdf
Edukasi Pasien
Minum banyak 3-4 lt/ hari
Diet rendah oksalat,
Hindari : coklat, teh, cola, beer, asparagus, vit. C dosis
tinggi, kacang, bayam
Diet rendah asam urat :
Hindari : ekstrak daging, daging unggas, jeroan.
Aktivitas dan mobilisasi
Jaga kebersihan genitalia
Amati & catat gejala kekambuhan, anjurkan buat
saringan untuk urine.
Urinalisa
KOMPLIKASI BSK
Obstruksi
saluran kemih
Menekan saraf
Iritasi jaringan
perifer
GFR menurun
GFR menurun
Anemia
GAGAL GINJAL
KRONIK NEXT SLIDE
GAGAL GINJAL Sekresi protein 1.
KRONIK terganggu
Sindrom uremia
Gang. Urokrom
Perpospatemia Keseimbangan tertimbun di
asam basa kulit
Produksi asam
Pruritus
naik Perubahan
warna kulit
Gangguan Asam lambung
integritas kulit naik
Kuning
Iritasi
Nausea,
lambung
vomitus
Infeksi perdarahan
Resiko gang.
nutrisi Hematemesis
Gastritis Melena Anemia
2.
GAGAL GINJAL Sekresi eritropoetin
KRONIK menurun
Produksi Hb menurun
oksiHb menurun
Gangguan perfusi
jaringan Intoleransi aktivitas
Perfusi ke otak
berkurang
Syok
Kematian
GAGAL GINJAL Volume CES Tekanan Vol.
Retensi Na intertisial
KRONIK meningkat kapiler naik
naik
Beban
3. Payah Hipertofi jantung Preload naik Edema
jantung kiri Venrikel Kiri bertambah
COP turun
Bendungan
Aliran darah
Suplai oksigen atrium kiri
ginjal turun Suplai oksigen
turun naik
ke otak turun
Aktivasi Tekanan vena
RAAS Metabolisme
pulmonalis
anaerob Syncope
Retensi Na
Tekanan kapiler
dan air naik Timbunan
paru naik
asam laktat
Kelebihan Edema
volume Fatigue
paru
cairan Nyeri sendi
Intoleransi Gang. Pertukaran
aktivitas gas
DAFTAR PUSTAKA