Anda di halaman 1dari 19

PERMINTAAN PANGAN, NBM

DAN SUSENAS
Dosen Pembimbing : Rahmani, STP.,M.P
Disusun Oleh : Kelompok 8
Binti Maulina Putri
Difna Aulia Borneo
Meylan Indah Puspitasari
Nadya Mustiyani
Raudah
Rosalina
Permintaan Pangan
Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi
yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar
ekonomi.
Hukum permintaan adalah makin tinggi harga
suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang
diminta dan sebaliknya
Kurva permintaan adalah suatu kurve yang
menggambarkan sifat hubungan antara harga
suatu barang dan jumlah barang tersebut yang
diminta oleh para pembeli.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Permintaan
Perilaku Konsumen atau Selera Konsumen
Ketersediaan dan Harga Barang Sejenis
Pengganti dan Pelengkap
Pendapatan atau Penghasilan Konsumen
Perkiraan Harga di Masa Depan
Banyaknya atau Intensitas Kebutuhan
Konsumen
Hubungan Kependudukan dan
Permintaan Pangan
bahwa tingkat kepadatan penduduk yang
tinggi akan mempengaruhi rendahnya
konsumsi pangan dan kadar gizi yang
diperoleh
Definisi NBM
NBM merupakan tabel yang memuat
informasi tentang situasi pengadaan/
penyediaan pangan (food supply), dan
penggunaan pangan (food utilization), hingga
ketersediaan pangan untuk dikonsumsi
penduduk pada suatu wilayah
(negara/propinsi /Kabupaten) dalam suatu
kurun waktu tertentu
Perkembangan Penyusunan NBM
Di Indonesia, NBM mulai disusun pada tahun 1963 oleh
Badan Pusat Statistik (BPS) dengan bantuan ahli dari
FAO untuk keperluan intern BPS, Kemudian secara
periodik disusun NBM 1971 dan NBM
1972. Selanjutnya berdasarkan instruksi Menteri
Pertanian Nomor : 12 /INS/UM/6/1975 tanggal 19 Juni
1975, dibentuk Tim Penyusun NBM Nasional yang
beranggotakan unsur-unsur dari instansi Departemen
Pertanian dan instansi terkait untuk bersama-sama
menyusun buku Pedoman Penyusunan NBM serta
menyajikan NBM mulai PELITA I hingga sekarang.
Kegunaan NBM
Tabel NBM dapat digunakan untuk :
Melakukan evaluasi terhadap pengadaan dan
penggunaan pangan
Memberikan informasi tentang produksi,
pengadaan serta semua perubahan- perubahan
yang terjadi,
Alat perencanaan di bidang produksi atau
pengadaan pangan dan gizi,
Merumuskan kebijakan pangan dan Gizi.
Konsep dan Definisi dalam NBM
Jenis Bahan Makanan
Bahan makanan yang dicantumkan dalam kolom NBM adalah semua jenis bahan
makanan baik nabati maupun hewani yang umum tersedia untuk dikonsumsi oleh
masyarakat
Pengelompokkan bahan makanan tersebut adalah sebagai berikut :
Padi-padian
Makanan berpati
Gula
Buah/biji berminyak.
Buah-buahan.
Sayuran.
Daging.
Telur.
Susu.
Ikan.
Minyak dan lemak.
Syarat-syarat Pennyusunan NBM
Jenis Bahan Makanan
Data Penduduk
Besaran dan Angka Konversi
Komposisi Gizi Bahan Makanan
Cara Pengisian Tabel NBM
Metode Penghitungan
Untuk menghitung jumlah bahan makanan yang tersedia untuk
pemakaian di dalam suatu wilayah dengan menggunakan rumus :

C = P - S + I - E

Ket
C = Bahan makanan yang tersedia untuk pemakaian di dalam
Provinsi.
P = Produksi bahan makanan di dalam Provinsi.
S = Perubahan stock, selisih antara stock akhir dengan stock awal.
I = Bahan makanan yang diimpor atau masuk Provinsi
E = Bahan makanan yang diekspor atau keluar Provinsi
Komponen Tabel NBM
Informasi-informasi di dalam tabel NBM disajikan dalam 19
kolom. Kolom (1) menyajikan jenis bahan makanan, kolom
(2) sampai kolom (8) menyajikan komponen
pengadaan bahan makanan, yang berturut-turut terdiri
atas masukan di kolom (2), keluaran di kolom (3),
perubahan stok (4), impor (5), penyediaan dalam negeri
sebelum ekspor (6), ekspor (7), dan penyediaan dalam
negeri (8).
Sedangkan kolom (9) sampai dengan kolom (14)
menyajikan komponen pemakaian dalam negeri yang
terdiri atas pakan di kolom (9), bibit di kolom (10), diolah
untuk makanan (11), diolah untuk bukan makanan (12),
tercecer (13), dan bahan makanan yang tersedia untuk
dikonsumsi di kolom (14).
Pengertian Susenas
Susenas merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah untuk melakukan penelitian dan
menyediakan data statistik pada waktu dan tempat
tertentu. Survei yang dilakukan meliputi survei sosial
ekonomi nasional, survei angkatan kerja nasional dan
survei penduduk antar sensus (SUPAS)
Survei ini adalah Metode pengumpulan data dengan
mengambil sebagian objek populasi tetapi dapat
mencerminkan populasi dengan memperhatikan
keseimbangan antara jumlah variabel, akurasi, tenaga,
waktu dan biaya.
keuntungan
Menghemat biaya dalam pengumpulan data
Pengumpulan dan penyajian data lebih cepat
Cakupan variabel lebih luas
Akurasi lebih baik
Perkembangan SUSENAS Di Indonesia
Susenas sudah dilaksanakan sejak tahun 1963
dengan kuesioner yang dibagi dalam dua
bagian besar yaitu Kor dan Modul. Kor adalah
kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat umum yang selau ditanyakan
setiap tahun, sedangkan Modul adalah
pertanyaan-pertanyan khusus sesuai
dengan topiknya dan lebih rinci yang di
lakukan tiga tahun sekali untuk setiap topic.
Tujuan Pengumpulan Data melalui SUSENAS

Tersedianya data pokok tentang kesejahteraan


masyarakat yang sangat dibutuhkan untuk
masukan penyusunan kebijakan dan sebagai alat
untuk melihat keadaan, memonitor, dan
mengevaluasi keberhasilan pembangunan.
Tersedianya data rinci tentang
konsumsi/pengeluaran rumah tangga baik dalam
nilai rupiah maupun kuantitasnya sebagai dasar
untuk memperkirakan pola konsumsi penduduk,
kecukupan konsumsi gizi, distribusi pengeluaran,
dan penghitungan penduduk miskin.
Ruang Lingkup SUSENAS
Kerangka sampel yang digunakan dalam Susenas
2009 terdiri dari 3 jenis, yaitu:
kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus,
kerangka sampel untuk pemilihan subblok sensus
(khusus untuk blok sensus yang bermuatan
rumah tangga lebih dari 150 rumah tangga), dan
kerangka sampel untuk pemilihan rumah tangga
dalam blok sensus/subblok sensus terpilih.
Jenis Data yang Dikumpulkan
Keterangan umum anggota rumah tangga (art) yaitu nama,hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis
kelamin,umur, dan status perkawinan;
Keterangan suku bangsa kepala rumah tangga (krt);
Keterangan tentang kematian antara lain kematian ibu pada masa kehamilan,saat melahirkan, dan masa
nifas;
Keterangan tentang kesehatan antara lain mencakup keadaan kesehatan penduduk dan jaminan
kesehatan;
Keterangan pendidikan art 5 tahun ke atas;
Keterangan kegiatan ketenagakerjaan art 10 tahun ke atas;
Keterangan fertilitas untuk wanita pernah kawin dan cara pencegahan kehamilan untuk wanita berstatus
kawin;
Keterangan perumahan antara lain mencakup penguasaan tempat tinggal,luas lantai, sumber air minum,
dan fasilitas tempat buang air besar;
Keterangan teknologi komunikasi dan informasi antara lain kepemilikan telepon, telepon selular,
komputer, dan akses internet;
Keterangan tentang rata-rata konsumsi/pengeluaran rumah tangga dan sumber penghasilan utama
rumah tangga, meliputi konsumsi/pengeluaran makanan dan bukan makanan serta sumber penghasilan
utama dari seluruh kegiatan anggota rumah tangga;
Keterangan sosial ekonomilainnya,antara lain mencakup pemanfaatan fasilitas pemberdayaan
masyarakat miskin(raskin, kartu sehat dan sejenisnya), pemanfaatan fasilitas kredit dan masalah TKI;
Keterangan luas lahan pertanian,meliputi data lahan pertanian yang dikuasai oleh rumah tangga yang
dirinci menurut status lahan dan kondisi padasaat pencacahan serta tahun yang lalu.
Statistik yang Disusun
Data statistik yang disusun dari Susenas 2005
dapat digolongkan dalam dua kelompok
indikator sebagai berikut:
Dari hasil pendataan Kor rumah tangga akan
diperoleh
Dari hasil pendataan Modul Konsumsi rumah
tangga, akan diperoleh

Anda mungkin juga menyukai