Anda di halaman 1dari 13

(PENDAHULUAN)

1. Ilmu Ekonomi Produksi Perikanan mengkaji


teori-teori ekonomi yang berkaitan
dengan produksi komoditas perikanan

2. Perhatian/fokus kajian Ilmu Ekonomi


Produksi Perikanan, antara lain:
a. Tujuan nelayan (manajer) melakukan
proses produksi
b. Pilihan output yang akan diproduksi
c. Alokasi sumber daya pada masing-masing
komoditas
d. Asumsi resiko dan ketidakpastian
a. Tujuan manajer adalah memaksimumkan keuntungan
atau laba tetapi ada juga tujuan lain, misalnya:
 Mempunyai kapal sebanyak-banyaknya
 Memiliki peralatan penangkapan yang canggih
 Meminimalkan hutang
 Meminimalkan resiko
 Mencukupi kebutuhan keluarga (nelayan
subsisten)
 Memaksimumkan jumlah produk (untuk
percobaan)
Tujuan-tujuan tersebut kurang dipelajari dalam ilmu
ekonomi produksi perikanan sehingga alat
analisis yang digunakan adalah memaksimumkan
laba atau profit
b. Pilihan output yang akan diproduksi
Jika tujuannya max laba maka biasanya
cenderung melakukan spesialisasi pada
komoditas tertentu, tapi ada juga karena
keterbatasan sumber daya dan mengurangi
resiko gagal panen maka tujuan max profit akan
menghasilkan beberapa produk atau
diversifikasi (misalnya : budidaya ikan bandeng
dan udang)
Analisis linier programing: tujuannya maximize
laba dengan kendala keterbatasan sumber daya,
dan menghasilkan beberapa produk/output
Diversifikasi bisa disebabkan karena:
-Hasil optimasi, karena keterbatasan sumber
daya maka akan dihasilkan beberapa produk
-Usaha meminimumkan resiko, mengusahakan
lebih dari satu komoditas maka resiko akan
terbagi ke dalam beberapa komoditas
-Perbedaan kemampuan lahan, misal: di lahan
tambak yang satu cocok diusahakan ikan
bandeng, di lahan tambak lain cocok
diusahakan udang
c. Alokasi sumber daya pada masing-masing
produk
Dalam upaya memaksimalkan profit manajer
usaha perikanan menghadapi sejumlah
pilihan yang kompleks.
Manajer usaha perikanan harus memutuskan
untukmengalokasikan sejumlah sumber
daya, tenaga kerja,beberapa macam input
variabel dan peralatan yang dimilikinya
untuk mengusahakan suatu komoditas
(analisis linier programing)
d.Asumsi resiko dan ketidakpastian
Dalam pengambilan keputusan dihadapkan pada:
-Kepastian
-Resiko
-Ketidakpastian
Kepastian: keadaan yang serba pasti dan sesuai
dengan perkiraan/perencanaan
Misal: dengan menggunakan jumlah modal
tertentu, maka dihasilkan jumlah produk tertentu
juga (hampir semua analisis nantinya
menggunakan asumsi keadaan yang serba
pasti/kepastian, walaupun pada kenyataannya
tidak ada kondisi yang serba pasti)
Resiko dan Ketidakpastian:
Karena keadaan yang serba pasti, di dunia nyata hampir tidak
ditemukan maka ada yang menggunakan analisis dengan
asumsi adanya resiko dan ketidakpastian. Hanya saja hasil
keputusannya juga tidak pasti.
Persamaan dan perbedaan resiko dengan ketidakpastian
Persamaan: resiko dan ketidakpastian, semuanya tidak ada
kepastian
Perbedaan:
Resiko= probabilitas kejadian bisa diketahui
Ketidakpastian = probabilitas kejadian tidak diketahui
Tingkat kepercayaan (probabilitas):
-0% : ketidakpastian
->0% - <100% : resiko
-!00% : kepastian

P(100%) KP(0%)
Resiko

Secara konseptual bisa dibedakan dengan jelas antara resiko


dan ketidakpastian tetapi secara nyata sulit dibedakan
3. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam
mempelajari Ilmu Ekonomi Produksi Perikanan
a. Proses produksi adalah monoperiodic, yaitu
aktivitas produksi pada waktu tertentu
terpisah dari aktivitas produksi periode
lainnya
b. Semua input dan output dalam proses
produksi adalah homogen
c. Fungsi produksi tunggal merupakan suatu
fungsi yang twice continuously differentiable
d. Hubungan fungsi produksi dengan produk
dan faktor harga dianggap pasti
3. Asumsi-asumsi …………………….
e. Dana yang tersedia untuk pembelian
faktor produksi variabel tidak terbatas
f. Tujuan produksi adalah memaksimumkan
laba
g. Asumsi penyederhanaan (produksi terjadi
seketika, jika input dimasukkan maka
keluar produk seketika)
h. Asumsi pasar persaingan sempurna
(dalam kenyataannya, hampir tidak
ditemui struktur pasar persaingan
sempurna)
Implikasi produsen berada pada pasar persaingan
sempurna adalah harga konstan (tidak
terpengaruh oleh jumlah produksi dan jumlah
pembelian secara terpisah/individu), baik harga
output maupun input

Komoditas Perikanan:
-mendekati pasar persaingan sempurna (dalam
batas-batas tertentu)
-dijual ke pabrik pengolahan
(monopsony/oligopsony)
Pada pasar persaingan sempurna (PPS), harga
komoditas perikanan relatif konstan karena:
-Intervensi pemerintah
-Adanya kontrak/perjanjian

Karena produsen yang berada pada pasar


persaingan sempurna memperoleh normal
profit, maka beberapa produsen komoditas
perikanan pada prakteknya berupaya untuk
tidak berada pada PPS
Misal: pembuatan brand pada komoditas
perikanan

Anda mungkin juga menyukai